Sutiawati Sutiawati
Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penanggulangan Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kota Makassar Sutiawati Sutiawati; Nur Fadhilah Mappaselleng
Jurnal Wawasan Yuridika Vol 4, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.274 KB) | DOI: 10.25072/jwy.v4i1.315

Abstract

AbstrakFenomena kekerasan dalam rumah tangga mengalami peningkatan dari segi kuantitas dan kualitas, sehingga membutuhkan perhatian yang lebih serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, serta upaya penanggulangannya di Kota Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis empiris yang berlokasi di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Kota Makassar adalah penegakan hukum, rendahnya kesadaran hukum, masih kuatnya budaya patriarki, kondisi ekonomi/kemiskinan, lingkungan sosial, dan kebiasaan minuman keras. Upaya penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga di Kota Makassar menempuh upaya preemtif, preventif, dan represif.Kata Kunci: Kekerasan; Rumah Tangga; Kota Makassar.AbstractThe phenomenon of domestic violence has increased in terms of quantity and quality, so it requires serious attention to prevention and prevention. The research aims is to find out and analyze the factors that cause criminal acts of domestic violence and the efforts to prevent crime in domestic violence in the city of Makassar. The research method is used a empirical approach with a qualitative research model that is descriptive analytical by taking research sites in Makassar City. This study uses primary data and secondary data The technique of collecting literature and interview study data , then analyzed qualitatively. The results showed that the factors causing domestic violence in Makassar were law enforcement, low legal awareness, strong patriarchal culture, economic conditions / poverty,  social environment, and drinking habits. Efforts to prevent domestic violence in Makassar have taken preemptive, preventive and repressive measures.
kekuatan hukum alat bukti elektronik dalam penuntutan tindak pidana penceman nama baik melalui media sosial Suharman Suharman; Sufirman Rahman; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine and analyze the legal strength of electronic evidence and analyze the obstacles or obstacles in the process of proving electronic evidence in the prosecution of criminal defamation through social media. The research method used in writing this thesis is an empirical method, with secondary and primary data coverage, the research was conducted in two locations, namely the Makassar District Court and the South Sulawesi High Prosecutor's Office. The results of this study indicate that in relation to the strength of electronic evidence which is regulated outside the Criminal Code, this applies to the lex specialis derogate legi generalis principle. Article 5 of the ITE Law more or less explains that electronic evidence is legally valid evidence and can be used in court proceedings. Research recommendations All forms of obstacles experienced by law enforcement officials, in this case investigators and prosecutors, are able to improve if they recruit human resources who have standard competencies related to the use of tools and the interpretation of cybercrime. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan hukum alat bukti elektronik dan menganalisis kendala atau hambatan dalam proses pembuktian alat bukti elektronik dalam Penuntutan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode empiris, dengan cakupan data skunder dan primer, penelitian dilakukan didua lokasi, yaitu Pengadilan Negeri Makassar dan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan Terkait dengan kekuatan alat bukti elektronik yang mana tersebut diatur diluar KUHP, maka hal ini berlaku asas lex specialis derogate legi generalis. Dalam pasal 5 undang-undang ITE kurang lebih menjelaskan alat bukti elektronik merupakam alat bukti yang sah secara hukum dan dapat digunakan dalam proses persidangan di pengadilan. Rekomendasi penelitian Segala bentuk kendala yang dialami oleh aparat penegak hukum dalam hal ini penyidik dan JPU agar mampu berbenah sekiranya merekrut sumber daya manusia yang memiliki kompetensi standar terkait dengan penggunaan alat serta penafsiran kejahatan didunia maya.
Penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus di Kejaksaa Negeri Maro) Nurul Zahdina; Hambali Thalib; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify and analyze the role of the Maros District Attorney in investigating corruption and to analyze what factors influence the role of the Maros District Attorney in investigating corruption. The research method used in this thesis is empirical method, With secondary and primary data coverage, the research was conducted in locations, namely the Maros District Attorney. The results of this study indicate that in relation to the rules that are the basis for investigations by the Prosecutor's Office which are regulated in article 30 of Law Number 16 Year 2004 against the Republic of Indonesia Prosecutor's Office, the role of The Maros District Prosecutor's Office is in accordance with what should be the duties and authorities of dal am an investigation process that deals with Corruption Crime. Research recommendations All forms of obstacles experienced by law enforcement officials, in this case investigators, are able to clean up if they carry out the procurement of a prosecutor who is authorized to audit (auditor certification), so that they have special expertise in financial audits. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis Peran Kejaksaan Negeri Maros dalam melakukan penyidikan tindak pidana korupsi dan menganalisis factor-factor apa saja yang mempengaruhi peran Kejaksaan Negeri Maros dalam penyidikan tindak pidana korupsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode empiris, dengan cakupan data skunder dan primer, penelitian dilakukan dilokasi, yaitu Kejaksaan Negeri Maros. Hasil penelitian ini menunjukkan Terkait dengan aturan yang menjadi landasan dalam penyidikanoleh Kejaksaan yang dimana diatur dalam pasal 30 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tantang Kejaksaan Republik Indonesia, peran Kejaksaan Negeri Maros sudah sesuai dengan apa yang semestinya menjadi tugas dan wewenang dalam proses penyidikan yang menangani Tindak Pidana Korupsi. Rekomendasi penelitian Segala bentuk kendala yang dialami oleh apparat penegak hukum dalam hal ini penyidik agar mampu berbenah sekiranya melakukan pengadaan profesi jaksa yang berwenang dalam hal mengaudit (sertifikasi auditor), sehingga memiliki keahlian khusus meng-audit keuangan.
Peranan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Anak Jalanan Rezky Adelia; Hamza Baharuddin; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine and analyze the role of the integrated service center for the empowerment of women and children (P2TP2A) on legal protection for street children in the city of Makassar. Research methods The empirical research used shows that the role of the Integrated Service Center for the Empowerment of Women and Children (P2TP2A) on legal protection for street children in Makassar City is to provide legal assistance, provide a place for guidance, safe houses, and strive to return street children so they want to return. go to school by approaching these street children. In addition, the Integrated Service Center for the Empowerment of Women and Children (P2TP2A) also plays an important role in handling children in conflict with the law. The obstacle faced in the role of the Integrated Service Center for the Empowerment of Women and Children (PT2TP2A) on legal protectionfor street children in Makassar City is the lack of socialization to the community so that there are many negative responses from the community to forms of legal protection such as legal assistance to street children who commit criminal acts. , and there is no understanding for the mediation of victims of criminal acts when they meet street children as perpetrators of criminal acts so that they want to be given tribute before carrying out mediation efforts. Abstrak Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis peranan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) terhadap perlindungan hukum bagi anak jalanan di kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa Peranan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) terhadap perlindungan hukum bagi anak jalanan di Kota Makassar adalah menyediakan pendampingan hukum, menyediakan tempat pembinaan ,rumah aman, berupaya untuk mengembalikan anak jalanan agar ingin kembali bersekolah dengan cara melakukan pendekatan dengan anak- anak jalanan tersebut. Selain itu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) juga berperan penting dalam penanganan anak berkonflik dengan hukum. Kendala yang dihadapi dalam peranan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TP2A) terhadap perlindungan hukum bagi anak jalanan di Kota Makassar adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga banyak tanggapan-tanggapan negatif masyarakat terhadap bentuk perlindungan hukum seperti pendampingan hukum kepada anak jalanan yang melakukan tindak pidana, dan tidak adanya pengertian untuk mediasi dari korban tindak pidana ketika bertemu dengan anak jalanan sebagai pelaku tindak pidana sehingga ingin diberikan upeti sebelum melakukan upaya mediasi.
Peranan Saksi Korban Tindak Pidana Perkosaan Pada Tingkat Penyidikan (Studi Kasus Polrestabes Makassar) Muh. Yaumil Akbar; Sutiawati Sutiawati; Andi Patawari
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the act of rape, the role of the victim witness itself is crucial, and it is not uncommon for the victim to become the sole witness in complaints and the trials that are carried out. Even though this is the position of the victim who is a witness often becomes a very important thing where the victim becomes a reporter so that he is able to reveal the case, besides that the victim is able to become a key witness to reveal the chronology and the case, but from a certain point of view many victims choose to be silent because they are ashamed. of the disgrace that befell him. In addition, in several cases the victim died, making it difficult for investigators to find key witnesses in a rape case. Abstrak Peranan saksi pada tindak pidana perkosaan sendiri menjadi hal yang krusial, dan tak jarang korban dapat menjadi saksi tunggal dalam pengaduanserta peradilan yang dilaksanakan. Padahal ini lah kedudukan korban yang menjadi saksi tak jarang menjadi hal yang sangat penting dimana korban menjadi pelapor sehingga mampu mengungkapkan kasus tersebut, disampin itu korban mampu menjadi saksi kunci untuk mengungkapkan kronologi dan kasus tersebut, tetapi pada sudut pandang tertentu banyak korban memilih bungkam karena malu akan aib yang menimpa dirinya. Selain itu pada beberapa kasus korban malah meninggal sehingga sulit bagi penyidik menemukan saksi kunci dalam sebuah perkara kasus pemerkosaan.
Perlindungan Hukum Terhadap Massa Aksi sebagai Korban Tindakan Represif yang Dilakukan Oleh Oknum Kepolisian Fifi Qurania; Ma’ruf Hafidz; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 1: Maret – Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The study was conducted to identify and analyze the protection of the law and affect the protection of the law against the mob as a repressive act carried out by one police officer. To address the problem of the study by empirical methods. Based on the study that freedom of speech for each citizen of either individual or ngroup, whether orally or in writing is the embodiment of democracy in social, national and national life and has been regulated in national and international constitutional laws and regulations. The importance of the legal state is the regard and esteem and commitment for upholding human rights and equality for all citizens, Shared with the law (equality). This means that the state guarantees every right of citizens in the safe, orderly, peaceful, and protected opinions or aspirations of society, so that there should be no more ACTS of violence or repressive action, either of the elements or of the police. By denimikian it may be concluded that legal protection against victims of mob violence can be conducted through some agencies such as propam, in komnasham to witness and victim protection services and there are three factors influencing the protection of the law against the violence of the mob of the police force; The first factor is the real cost to the victim, the two factors control the performance of the function and authority of the state agency, and the third act of rights towards the victim. For the sake of maintaining justice for the victims, it would require a massive escort and surveillance of policemen who refrain from the action of the mob to be tried under criminal law. Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum dan mempengaruhi perlindungan hukum terhadap massa aksi sebagai tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian. Untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini yakni dengan menggunakan metode empiris. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kebebasan berpendapat bagi setiap warga negara baik perorangan maupun nkelompok, baik secara lisan ataupun tulisan merupakan perwujudan dari negara demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan hal ini telah diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan baik secara nasional maupun internasional. Hal penting dalam negara hukum adalah adanya penghargaan dan penghargaan serta komitmen menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menjamin semua warga negara bersamaan kedudukannya dimuka hukum (equality before the law). Dengan demikian hal ini berarti bahwa negara menjamin setiap hak-hak warga masyarakat dalam menyampaikan pendapat atau aspirasi-aspirasi masyarakat dengan aman, tertib, damai, serta dilindungi, sehingga seharusnya tidak ada lagi tindakan-tindakan yang berupa kekerasan ataupun tindakan represif, baik dari elemen masyarakat mau pun oknum kepolisian. Dengan denimikian dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap korban kekerasan massa aksi dapat dilakukan melalui beberapa lembaga-lembaga seperti PROPAM, KOMNASHAM hingga pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban serta Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perlindungan hukum terhadap koraban kekeran massa aksi oleh oknum kepolisian yaitu; pertama faktor adanya kerugian nyata terhadap korban, kedua faktor bentuk kontrol pelaksanaan fungsi dan kewenangan lembaga Negara, dan ketiga tindakan pemenuhan hak terhadap korban. Dengan demikian rekomendasi penelitian ini adalah demi tegaknya keadilan bagi korban maka perlu adanya pengawalan dan pengawasan secara masif terhadap oknum polisi selaku pelaku tindakan refresif terhadap massa aksi untuk diadili secara hukum Pidana.
Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pencurian Ternak Di Kabupaten Jeneponto A Wari Andani; Muhammad Rinaldy Bima; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 1: Maret – Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to identify and analyze the factors causing the crime of livestock theft in Jeneponto district and to identify and analyze efforts to overcome the crime of livestock theft in Jeneponto district. This study uses empirical juridical research methods taken from data using primary data by conducting interviews and secondary data by managing data from primary legal materials, secondary law, and tertiary law. Based on the results of the study, it is known that the factors that influence the occurrence of the crime of animal theft include economic factors, environmental factors, educational factors, and educational factors. As for the efforts in overcoming the problem of the crime of animal theft, namely: Preventive efforts (Prevention Efforts), Repressive efforts (Enforcement Efforts), and curative efforts. It is necessary to reform the criminal law which is essentially part of the effort to protect the community, especially the crime prevention effort and the consistency of each party in carrying out the non-penal effort to make it more effective. Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab terjadinya tindak pidana pencurian ternak di kabupaten Jeneponto dan mengetahui dan menganalisis upaya penanggulangan tindak pidana pencurian ternak di kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat yuridis empiris diambil dari data menggunakan data primer dengan melakukan wawancara dan data sekunder dengan mengelolah data dari bahan hukum primer, hukum sekunder, dan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tindak pidana pencurian hewan antara lain faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor pendidikan, dan faktor pendidikan. Adapun upaya-upaya dalam menanggulangi masalah tindak pidana pencurian hewan yaitu: upaya Preventif (Upaya Pencegahan), upaya Represif (Upaya Penindakan), dan upaya kuratif. Perlu dibuat pembaruan hukum pidana yang pada hakikatnya merupakan bagian dari upaya perlindungan masyarakat khususnya upaya penanggulangan kejahatan dan adanya konsistensi dari setiap pihak dalam melaksanakan upaya non penal tersebut agar lebih efektif.
Efektivitas Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Penggelapan Kendaraan Mobil Rental Di Kota Makassar Radinal Radinal; Sutiawati Sutiawati
Journal of Lex Philosophy (JLP) Vol. 4 No. 2 (2023): Journal of Lex Philosophy (JLP)
Publisher : Doktor Ilmu Hukum Program Pascarajana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian menganalisis efektivitas penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penggelapan kendaraan mobil rental di Polrestabes Kota Makassar. Metode Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen, jurnal-jurnal ilmiah maupun artikel ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Efektivitas penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penggelapan kendaraan mobil rental di Polrestabes Kota Makassar kurang efektiv dikarenakan kasus penggelapan kendaraan mobil rental dalam kurun waktu 3 tahun terakhir berfluktuasi dan terdapat kasus-kasus yang tidak terproses tiap tahunnya meningkat dikarenakan kinerja aparat kepolisian yang kurang maksimal dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana penggelapan kendaraan mobil rental (2) Faktor-faktor yang menjadi kendala penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penggelapan kendaraan mobil rental di Polrestabes Kota Makassar adalah kaidah hukum yaitu kebijakan terkait proses penyidikan/penyelidikan yang belum berlaku secara optimal, penegak hukum yaitu kurangnya kordinasi pihak kepolisian antar provinsi, sarana/prasarana yang belum cukup memadai, masyarakat sulit untuk diajak kerjasama dengan pihak kepolisian. The research objective is to analyze the effectiveness of criminal law enforcement against criminal acts of embezzlement of rental cars at the Makassar City Police Headquarters. This research method uses primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews while secondary data was obtained through documents, scientific journals and articles. The results of this research show that: (1) The effectiveness of criminal law enforcement regarding the crime of embezzlement of rental cars at the Makassar City Police is less effective because cases of embezzlement of rental cars in the last 3 years have fluctuated and some cases are not processed each year increasing due to the less than optimal performance of the police in carrying out inquiries and investigations into criminal acts of embezzlement of rental car vehicles (2) Factors that become obstacles to criminal law enforcement regarding criminal acts of embezzlement of rental car vehicles at the Makassar City Police are legal rules, namely policies related to the investigation process/ investigations that have not been carried out optimally, law enforcement, namely lack of coordination between the police between provinces, facilities/infrastructure that are not yet adequate, the community is difficult to collaborate with the police.