Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Desa Prenduan Melalui Pengembangan Produk Kreatif Kerupuk Peret Ikan Jenggelek (Kupret Jenggel) Aristin, Rini; Hasbullah, Hasbullah; Firdaus, Sukma Umbara Tirta; Ramadoni, Nia
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 6 No 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v6i1.2475

Abstract

Pengembangan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Desa Prenduan, Kabupaten Sumenep, memiliki potensi besar berupa ikan jenggelek yang melimpah dan dapat diolah menjadi produk kerupuk peret yang memiliki nilai tambah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Prenduan melalui peningkatan kapasitas produksi, inovasi produk, pengemasan kreatif, serta penguatan strategi pemasaran kerupuk peret ikan jenggelek yang diberi nama “Kupret Jenggel”. Metode yang digunakan meliputi survei potensi dan identifikasi kebutuhan masyarakat, pelatihan teknik produksi, pendampingan inovasi produk dan packaging, serta pelatihan pemasaran dan branding lokal. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memastikan program berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan produksi dan kualitas kerupuk peret ikan jenggelek yang dihasilkan oleh masyarakat. Selain itu, terjadi perubahan positif dalam aspek ekonomi berupa peningkatan pendapatan pelaku usaha serta keterlibatan aktif perempuan dan pemuda dalam kegiatan ekonomi kreatif. Produk Kupret Jenggel mendapatkan respons pasar yang baik dengan peningkatan permintaan di tingkat lokal dan regional. Namun, hambatan berupa keterbatasan modal dan pengetahuan pemasaran digital ditemukan selama pelaksanaan, yang diatasi dengan pelatihan berkelanjutan dan fasilitasi akses sumber pembiayaan. Implikasi hasil pengabdian ini menegaskan pentingnya pendekatan terpadu dalam pengembangan ekonomi kreatif desa pesisir, mencakup aspek produksi, inovasi, pemasaran, dan kemitraan strategis. Rekomendasi untuk pengembangan selanjutnya meliputi diversifikasi produk, peningkatan pemasaran digital, dan penguatan kerjasama antar pemangku kepentingan guna mendukung keberlanjutan usaha masyarakat.
ANALISIS PERAN DISIPLIN KERJA DOSEN PENDIDIKAN PANCASILA BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS MADURA Aristin, Rini; Hasbullah, Hasbullah; Firdaus, Sukma Umbara Tirta; Azizah, Rina Nur; Kasanova, Ria
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6, No 1 (2025): Jurnal Hudan Linnaas Vol 6 No. 1, 2025
Publisher : Al-Amien Prenduan University, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v6i1.2096

Abstract

This study aims to analyze the role of work discipline of lecturers teaching Pancasila Education courses at the University of Madura based on student perceptions. Lecturer work discipline is an important factor that affects the quality of the learning process and student motivation in attending lectures. This study uses a descriptive approach with an in-depth study of five lecturers who teach in various faculties, namely the Faculty of Administrative Sciences, the Faculty of Education, the Faculty of Law, the Faculty of Engineering, and the Faculty of Agriculture. Data was collected through in-depth interviews and observations, then analyzed thematically to identify patterns and meanings of student experiences related to lecturers' work disciplines. The results of the study show that lecturers' work discipline includes punctuality, material readiness, responsiveness to students, and consistency in evaluation which directly impacts learning effectiveness. Student perceptions confirm that disciplined lecturers motivate them to be more active and serious in participating in the learning process. Although there are obstacles such as administrative burdens that affect the consistency of lecturer discipline, lecturers' commitment to work discipline still has a significant positive impact. This study recommends that educational institutions provide adequate support to lecturers in managing workload and developing policies that encourage the implementation of optimal work discipline. Further studies are suggested to expand the scope of the sample and use data triangulation to gain a more comprehensive understanding of the factors that affect lecturers' work discipline and their impact on the quality of education. 
DEMOKRASI PENDIDIKAN ALA SOEKARNO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM Firdaus, Sukma Umbara Tirta
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan, dan menemukan implikasinya bagi pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan hermeneutik. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan adalah, bahwa proses pendidikan itu harus dilaksanakan secara demokratis, dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar tanpa dihinggapi perasaan takut dan tertekan, mereka dapat belajar dengan senang, bebas dan penuh keceriaan. Yang ditekankan Soekarno di sini terletak pada bentuk dan proses belajar-mengajarnya, diharapkan dari proses tersebut dapat menumbuhkan sikap peserta didik yang kritis, demokratis, terbuka dan bebas dalam mengemukakan pendapat dan melakukan tindakan. (2) Implikasi dari pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan bagi pendidikan Islam adalah, bahwa pendidikan Islam juga harus dilaksanakan secara demokratis. Pola pembelajaran dalam pendidikan Islam yang masih tradisional (konvensional) harus di rubah dengan pola-pola pendidikan yang lebih dinamis dan modern. Pola dogmatis atau pola hubungan finalistis yang menempatkan murid sebagai obyek atau benda pasif dalam pendidikan Islam harus ditinggalkan diganti dengan pola hubungan baru, yaitu pola hubungan kemitraan yang egaliter antara guru dan murid, serta memberikan kebebasan (kemerdekaan) berpikir kepada para murid.
KEPEMIMPINAN SEKOLAH DI ERA DIGITAL: STUDI KUALITATIF STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENGELOLA PERUBAHAN Anam, Syaiful; Habibi, Nur Syakherul; Firdaus, Sukma Umbara Tirta
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v5i2.6579

Abstract

ABSTRACT Digital transformation in education demands a fundamental shift in the way schools are managed, particularly at the leadership level. Principals, as learning leaders, are required not only to understand technology but also to strategically manage organizational culture change. This study aims to uncover principals' leadership strategies in managing digital-based change at the junior high school level. The approach used was a qualitative interpretive approach with a multiple case study design, involving principals from public and private junior high schools in Pakong District, Pamekasan Regency, who have experience in digital transformation. Data collection techniques included in-depth interviews, limited observation, and documentation studies. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman model, while validity was maintained through triangulation of sources and methods. The study's findings are divided into three main themes. First, the meaning of digital leadership is reflectively interpreted by principals as the ability to integrate technological vision with participatory leadership values. Second, the managerial strategies employed include strengthening teacher capacity, digitizing standard operating procedures (SOPs) and quality control, and optimizing digital communication platforms. Third, the main challenges faced are teacher resistance, infrastructure inequality, and resource limitations, but these are offset by innovative solutions and local best practices. This study provides theoretical contributions to the development of a locally context-based digital leadership model, as well as practical implications for policymakers designing programs to improve the capacity of school principals to manage change in the digital era. ABSTRAK Transformasi digital dalam pendidikan menuntut pergeseran mendasar dalam cara sekolah dikelola, khususnya pada level kepemimpinan. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dituntut tidak hanya mampu memahami teknologi, tetapi juga mengelola perubahan budaya organisasi secara strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola perubahan berbasis digital di tingkat sekolah menengah pertama. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif interpretatif dengan desain studi kasus multipel, melibatkan kepala sekolah dari SMP negeri dan swasta di Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, yang telah memiliki pengalaman dalam transformasi digital. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, observasi terbatas, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman, sedangkan validitas dijaga melalui triangulasi sumber dan metode. Temuan studi ini terbagi dalam tiga tema utama. Pertama, makna kepemimpinan digital dimaknai secara reflektif oleh kepala sekolah sebagai kemampuan mengintegrasikan visi teknologi dengan nilai-nilai kepemimpinan partisipatif. Kedua, strategi manajerial yang digunakan meliputi penguatan kapasitas guru, digitalisasi SOP dan kontrol mutu, serta optimalisasi platform komunikasi digital. Ketiga, tantangan utama yang dihadapi adalah resistensi guru, ketimpangan infrastruktur, dan keterbatasan sumber daya, namun diimbangi oleh solusi inovatif dan praktik baik lokal. Studi ini memberikan kontribusi teoritis pada pengembangan model kepemimpinan digital berbasis konteks lokal, serta implikasi praktis bagi pengambil kebijakan untuk merancang program peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam mengelola perubahan di era digital.