Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DETERMINAN LEMBAGA PELAKU PENGEMBANGAN USAHATANI ORGANIK DI KABUPATEN ENREKANG Ansyar; Muh. Hatta Jamil; Muhammad Arsyad
Jurnal E-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar Vol 1 No 2 (2021): Jurnal E-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITBM Polman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.046 KB) | DOI: 10.59903/ebussiness.v1i2.11

Abstract

Dalam upaya pengembangan pertanian organik pemerintah meluncurkan program pengembangan pertanian organik melalui komitmen “Go Organik 2010”. Dalam komitmen ini, dicanangkan bahwa Indonesia akan menjadi produsen produk pertanian organik terbesar di dunia. Pengembangan pertanian organik diperlukan perencanaan dan implementasi yang baik secara bersamaan. Perencanaan dan implementasi juga dilakukan secara bersama antara pemerintah dan pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lembaga pelaku pengembangan usahatani organik di Kabupaten Enrekang dengan menggunakan analisis Interpretative Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam lembaga pelaku yang menjadi determinan (faktor penentu) pengembangan usahatani organic di Kabupaten Enrekang, yaitu: Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Perusahan Daerah (Perusda)/Koperasi Unit Desa, dan Kelompok Tani/ Gapoktan.
Analysis of Income from Pineapple Intercropping Farming in Pasiang Village, Polewali Mandar Regency Mardin; Ansyar; Hamsah
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 5 No. 01 (2025): VOLUME 05, NOMOR 01, JUNI 2025
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v5i01.956

Abstract

This study aims to analyze the income of pineapple-cocoa intercropping farming in Pasiang Village, Matakali District. The method used is a quantitative method with purposive sampling, and the data used are primary and secondary data that will be analyzed using income analysis by calculating total income and total costs. The results of the study indicate that the pineapple intercropping business in Pasiang Village is profitable with an income of Rp64,832,456.00/hectare/year. This income is influenced by the fairly high selling price and relatively low production costs. The pineapple-cocoa intercropping planting pattern also allows farmers to utilize land optimally and increase income. This study shows that pineapple farming can provide quite a large income for farmers in Pasiang Village.
Analysis of Rice and Paddy Commodity Distribution Chain in Banua Baru Village, Wonomulyo District Ramadhani, Nurul Fitri; Ansyar; Adiputra Rahman
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 5 No. 01 (2025): VOLUME 05, NOMOR 01, JUNI 2025
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v5i01.959

Abstract

This study aims to analyze the distribution pattern of rice commodities in Banua Baru Village. This study uses a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews using questionnaires, and documentation. Primary and secondary data were collected from a sample of 40 people and analyzed using descriptive percentage analysis and marketing margin analysis. The results show that there are three rice distribution patterns in Banua Baru Village, namely: (1) farmer to collector to rice mill to retailer to consumer, (2) farmer to rice mill to wholesaler to retailer to consumer, and (3) farmer to rice mill to wholesaler to consumer. This study also found that the highest marketing margin occurs in rice mills (60%), followed by collectors (12.5%), retailers (7.41%), and collectors (7.14%). Based on the value of profit margin, rice mills have the highest profit of Rp4,500/Kg, followed by collectors (Rp1,500/Kg), retailers (Rp1,000/Kg), and collectors (Rp500/Kg). This study also identifies several problems faced by farmers in marketing their rice products, such as limited information on rice prices and delayed payments by collectors.
Analisis Peran Penyuluh Pertanian Dalam Peningkatan Produktivitas Petani Sayuran Di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Nurmegayanti; Ansyar; Rahman, Adiputra
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Agustus 2025)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/yfwx5y35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas petani sayuran di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kuesioner kepada 50 petani sayuran dan penyuluh pertanian setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh pertanian memiliki tiga peran yang signifikan dalam peningkatan produktivitas petani di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabuaten Polewali Mandar petani yaitu sebagai peran sebagai fasilitator dengan skor 2,64, peran sebagai motivator dengan skor 2,18 dan peran sebagai komunikator dengan skor 2,84, yang artinya peran sebagai fasilitator berada pada tingkat tinggi, peran motivator tingkat sedang dan peran sebagai komunikator tingkat tinggi, kerena penyuluh mampu mengfungsikan dirinya sebagai pengarah dan jembatan penghubung terhadap petani untuk menjadi petani yang kreatif, inisiatif dan produktif.