AbstractThe Value of Leadership In Banjar's Book of Proverbs “Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung” By Y.S. Agus Suseno. The study's overarching goal is to protect indigenous languages and cultures from extinction, with a focus on the Banjar language. Rising levels of globalization and modernity impacting all aspect of life, including cultural customs and traditions, which contributes to the problem. Leadership teachings from Banjar proverbs such as Baruh Saurang Taung and Baruh Urang Dikaruni by Y.S. Agus Suseno are the focus of this research. This qualitative descriptive study examines the significance of leadership through the lens of Y.S. Agus Suseno's books Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung. The results indicate that Baruh Saurang Taung Y.S. Agus Suseno's goal in writing Baruh Urang Dikaruni was to prevent the Banjar language from fading into oblivion. "Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung" means that we should be able to keep what we have, which includes our culture and the environment. Preserving our cultural history is an investment in the future of our country and a tremendous boost to its economic prosperity, therefore everyone should do all they can to make it happen. Leaders must be able to teach their followers about culture, love their own culture without minimizing others, practice their culture daily, eliminate status, avoid ethnocentrism and primordialism, and preserve culture for the benefit of society if civilization is to continue.Keywords: Leadership Values, Banjar Proverbs, Banjar Language AbstrakNilai Kepemimpinan dalam Buku Peribahasa Banjar “Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung” Karya Y.S. Agus Suseno. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melindungi bahasa dan budaya asli dari kepunahan, dengan fokus pada bahasa Banjar. Meningkatnya tingkat globalisasi dan modernitas berdampak pada seluruh aspek kehidupan, termasuk adat istiadat dan tradisi budaya, yang turut berkontribusi terhadap permasalahan tersebut. Ajaran kepemimpinan dari peribahasa Banjar seperti Baruh Saurang Taung dan Baruh Urang Dikaruni karya Y.S. Agus Suseno menjadi fokus penelitian ini. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengkaji signifikansi kepemimpinan melalui kacamata Y.S. Buku Agus Suseno Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baruh Saurang Taung Y.S. Tujuan Agus Suseno menulis Baruh Urang Dikaruni adalah agar bahasa Banjar tidak semakin terlupakan. “Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung” artinya kita harus bisa menjaga apa yang kita miliki, termasuk budaya dan lingkungan kita. Melestarikan sejarah budaya kita merupakan investasi masa depan negara kita dan merupakan dorongan besar bagi kemakmuran ekonomi negara kita, oleh karena itu setiap orang harus melakukan segala yang mereka bisa untuk mewujudkannya. Pemimpin harus mampu mendidik pengikutnya tentang budaya, mencintai budaya sendiri tanpa meremehkan orang lain, mengamalkan budayanya sehari-hari, menghilangkan status, menghindari etnosentrisme dan primordialisme, serta melestarikan budaya untuk kemaslahatan masyarakat jika peradaban ingin terus berlanjut.Kata-kata kunci: Nilai Kepemimpinan, Peribahasa Banjar, Bahasa Banjar