Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Sikap Orang Tua Dengan Kualitas Komunikasi Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Seks Remaja Di SMP Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta Wiji Oktanasari; Artathi Eka Suryandari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.78 KB)

Abstract

Sikap orang tua yang menganggap pendidikan seks tabu untuk dibicarakan kepada anak sehingga menyebabkan komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan anak menjadi terbatas dan saling tertutup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap orang tua dengan kualitas komunikasi orang tua dan anak tentang pendidikan seks remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 70 responden. Analisis data menggunakanSpearman Rank. Hasil menunjukkan bahwa p-value Spearman Rank sebesar 0,261 dan nilai signifikansi 0,029 (p < 0,05). Kesimpulannya ada hubungan antara sikap orang tua dengan kualitas komunikasi orang tua dan anak tentang pendidikan seks remaja di SMP Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta.
Efektifitas Pelaksanaan Kelas Stunting Terhadap Penambahan Tinggi Badan Balita Artathi Eka Suryandari; Wiji Oktanasari; Beby Yohana Okta Ayuningtyas
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.519 KB)

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan sampai usia 2 tahun sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Salah satu cara pencegahan dan penanganan stunting dilaksanakan dengan kelas stunting yaitu kegiatan terencana sesuai kebutuhan untuk membahas materi tentang pemenuhan gizi balita secara diskusi dalam kelompok dan tukar pengalaman antara ibu, yang difasilitasi petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pelaksanaan kelas stunting terhadap penambahan tinggi badan Balita. Penelitian ini bersifat pre eksperimen dengan desain the one group pre test and post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 69 Balita dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebasen. Hasil penelitian didapatkan mayoritas Balita stunting berjenis kelamin laki-laki (39 anak), hasil pengukuran Tinggi Badan/ Umur didapatkan bahwa balita dengan kategori pendek lebih banyak (36 balita), jumlah balita dengan status gizi sangat kurus adalah 1 (satu) orang, kaaterogi kurus dan gemuk masing-masing 2 (dua) orang dan 64 orang balita memiliki status gizi normal. Hasil analisis dengan paired t-test di atas didapatkan hasil bahwa ρ value 0,000. Karena ρ value < α = 0,05, maka hipotesis diterima artinya pelaksanaan kelas stunting efektif terhadap penambahan tinggi badan balita
Respon Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jamban Dalam Program Katajaga Di Kecamatan Gunungpati Semarang Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.155 KB)

Abstract

Pada saat ini masih ada warga masyarakat yang memiliki perilaku buang air besar sembarangan dikarenakan kepemilikan jamban masih rendah. Hal ini sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor determinan dan respon masyarakat terhadap pemanfaatan jamban dalam program KATAJAGA (Kampung Total Jamban Keluarga) di Kecamatan Gunungpati Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh kepala keluarga yang mendapatkan bantuan jamban di Kecamatan Gunungpati berjumlah 1222 kepala keluarga. Sampelnya berjumlah 93 responden dengan teknik Proportionate Random Sampling. Pengambilan data diperoleh dengan cara memberi kuesioner dan wawancara pada responden. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (Chi Square), dan multivariat (Regresi Logistik). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan akseptabilitas (χ=8,387; df=1; ρ=0,004<0,05) dan partisipasi (χ=6,918; df=2; ρ=0,031<0,05) terhadap pemanfaatan jamban. Namun, tidak ada hubungan swadaya (χ=0,867; df=2; ρ=0,648>0,05) terhadap pemanfaatan jamban dalam program KATAJAGA di Kecamatan Gunungpati Semarang. Manfaat penelitian bagi dinas kesehatan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan kebijakan dan evaluasi perbaikan program jamban. Memberikan informasi tentang pentingnya jamban keluarga dari segi kesehatan dalam upaya menghentikan perilaku buang air besar sembarangan.
Faktor Determinan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jamban Dalam Program KATAJAGA Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.665 KB)

Abstract

Pada saat ini masih ada warga masyarakat yang memiliki perilaku buang air besar sembarangan dikarenakan kepemilikan jamban masih rendah. Hal ini sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor determinan dan respon masyarakat terhadap pemanfaatan jamban dalam program KATAJAGA (Kampung Total Jamban Keluarga) di Kecamatan Gunungpati Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh kepala keluarga yang mendapatkan bantuan jamban di Kecamatan Gunungpati berjumlah 1222 kepala keluarga. Sampelnya berjumlah 93 responden dengan teknik Proportionate Random Sampling. Pengambilan data diperoleh dengan cara memberi kuesioner dan wawancara pada responden. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (Chi Square), dan multivariat (Regresi Logistik). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pendidikan dengan pemanfaatan jamban (χ=4,423; df=1; p=0,035<0,05), demikian pula ada hubungan status ekonomi (χ=6,500; df=2; p=0,039<0,05), pengetahuan (χ=6,928; df=2; p=0,031<0,05), ketersediaan air bersih (χ=4,371; df=1; p=0,037<0,05) terhadap pemanfaatan jamban. Diskusi : Manfaat penelitian bagi dinas kesehatan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan kebijakan dan evaluasi perbaikan program jamban. Memberikan informasi tentang pentingnya jamban keluarga dari segi kesehatan dalam upaya menghentikan perilaku buang air besar sembarangan.
Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMK YPE CILACAP Beby Yohana Okta Ayuningtyas; Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.524 KB)

Abstract

WHO mengatakan 5 % remaja atau satu dari 20 remaja di dunia terjangkit Infeksi Menular Seksual (IMS) setiap tahunnya. Keputihan lebih banyak terjadi pada remaja dan perempuan yang belum menikah. Penelitian di India menunjukkan prevalensi tinggi keputihan 95% di antara siswa remaja perempuan. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Penyebab utama keputihan ialah infeksi (jamur, kuman dan parasit). Kurangnya personal hygiene merupakan salah satu faktor penyebab kejadian keputihan pada remaja. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMK YPE Cilacap. Jenis Penelitian survie dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI yang pernah mengalami keputihan sebanyak 47 responden yang diambil dengan teknik random sampling. Tabulasi silang hubungan antara variable bebas dan terikat dengan uji statistik chi-square. Analisis chi-square hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMK YPE Cilacap.diperoleh nilai signifikansi p = 0,034 < 0,05. Terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMK YPE Cilacap.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Persepsi Tentang Perilaku Seksual Remaja Di SMK YPE CILACAP Wiji Oktanasari; Beby Yohana Okta Ayuningtyas
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.438 KB)

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu komponen pokok dalam kesehatan reproduksi. Faktor-faktor yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja adalah masalah seks serta seksualitas meliputi pengetahuan yang tidak tepat tentang masalah seksualitas.. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi tersebut salah satunya dengan mewujudkan dalam upaya “Health Promotion” yaitu dengan melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan kesehatan reproduksi remaja maka akan membentuk persepsi baik mengenai perilaku seksual remaja. Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap persepsi perilaku seksual siswa SMK YPE Cilacap.Penelitian ini berjenis “pre eksperiment” dengan bentuk rancangan “The One Group Pre Test-Post Test Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK YPE Cilacap yang berjumlah 81 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan “Total Sampling” sebanyak 81 orang. Alat pengumpulan data untuk mengetahui persepsi perilaku seksual menggunakan kuesioner dengan skala ordinal. Hasil uji statistik nonparametris dengan “uji jenjang-bertanda wilcoxon” yang diperoleh rata-rata rank 41,16 dengan nilai Z sebesar -7,300 dan Asymp.Sig. 0,000.Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap persepsi perilaku seksual remaja siswa siswa SMK YPE Cilacap.
Hubungan antara Pendapatan dengan Usia Pernikahan Dini pada Remaja di Keluarahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Beby Yohana; Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.744 KB)

Abstract

Menurut WHO, pernikahan dini (early married) merupakan pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan sebagai anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun. Pernikahan dini cenderung memberikan dampak negative terhadap anak. Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap pernikahan dini berkaitan dengan fakta bahwa perkawinan anak melanggar hak asasi anak, membatasi pilihan dan peluang remaja, dan membuat remaja rentan terhadap kekerasan, eksploitasi dan pelecehan (UNICEF, 2017). Pernikahan dini berbahaya bagi ibu maupun bayi dan beresiko meningkatkan angka kematian ibu maupun bayi. Di Dunia jumlah pernikahan dini yang terbanyak terdapat di negara-negara Asia Selatan diikuti Sub-Sahara Afrika. Indonesia memasuki ranking 10 dengan angka pernikahan dini tertinggi di dunia, diperkirakan tahun 2018 mencapai 1.220.900 (UNICEF, 2020). Perilaku pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor presdiposisi yaitu pendapatan orangtua. Tingkat pendapatan orangtua merupakan salah satu faktor penyebab kejadian pernikahan dini. Jenis penelitian ini survey analitk dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja putri di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan. Kabupaten Banyumas sebanyak 759 remaja. Sampel penelitian ini menggunakan rumus slovin sebanyak 89 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistic menggunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan ρ value 0,000 ada hubungan antara pendapatan dengan usia pernikahan dini pada remaja di Kelurahan Tanjung Tahun 2021. Kesimpulan sebagian besar orangtua pendapatan rendah melakukan pernikahan dini pada remaja awal.
Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Dengan Indeks Masa Tubuh Pada Siswi Kelas XII Di SMK YPE Kroya Wiji Oktanasari; Beby Yohana Okta Ayuningtyas
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.481 KB)

Abstract

Nutrisi seimbang adalah makanan sehari-hari yang mengandung nutrisi yang tepat dalam jumlah yang tepat, berdasarkan prinsip variasi. Indeks massa tubuh (IMT) adalah cara untuk mengukur status gizi seseorang menggunakan pengukuran ukuran tubuhnya. Nutrisi yang baik penting untuk kesehatan Anda dan kemampuan Anda untuk membuat pilihan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dengan Indeks Massa Tubuh pada siswi SMA kelas XII. Desain korelasional digunakan dalam riset ini untuk melihat hubungan antara faktor dan hasil. Ini juga menggunakan pendekatan cross-sectional untuk melihat bagaimana kelompok orang yang berbeda dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Ada 59 remaja putri di jurusan akuntansi kelas XII. Total sampling dilakukan dengan cara pengambilan sampel 59 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan tentang gizi seimbang menggunakan kuesioner dan indeks massa tubuh menggunakan lembar observasi pengukuran berat badan dan tinggi badan remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan 59,3% responden berpengetahuan baik dan 74,6% dengan Indeks Masa Tubuh normal. Hasil uji statistik Chi Square, menunjukan nilai p 0.003, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dengan Indeks Masa Tubuh. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang dengan IMT pada siswi kelas 12 SMK YPE Kroya. Remaja putri diharapkan dapat memperluas pengetahuannya melalui media dan tenaga kesehatan serta menerapkan pengetahuan tersebut untuk memilih asupan makanan sehari-hari pada masa remaja untuk mendukung gizi remaja yang baik.
Pengaruh Efikasi Diri Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di RSU Aghisna Medika Kroya Beby Yohana Okta Ayuningtyas; Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.123 KB)

Abstract

ASI eksklusif merupakan pemberian ASI kepada bayi dari usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman baik obat, vitamin dan mineral (Kemenkes, 2021). Faktor yang paling mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah keyakinan diri (efikasi) ibu dalam menyusui. Berbagai masalah yang dihadapi ibu saat menyusui adalah ibu kelelahan, bayi menolak menyusui, putting susu lecet, putting susu datar, payudara bengkak, ibu merasa khawatir bayi tidak puas dan bayi menangis. Masalah tersebut menyebabkan terhambatnya ASI keluar pada hari-hari pertama dan ibu tertarik untuk memberikan susu formula. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh efikasi ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif. Jenis Penelitian survey dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu nifas di RSU Aghisna Medika Kroya sejumlah 62 ibu nifas. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Tabulasi silang hubungan antara variable bebas dan variable terikat dengan uji statistic chi-square. Hasil Penelitian menunjukkan Efikasi diri ibu menyusui tinggi dan memberikan ASI eksklusif adalah tinggi sebesar 28 responden (90,3%) dan Efikasi diri ibu menyusui rendah dan tidak memberikan ASI eksklusif adalah sebesar 9 responden (81,8%). Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan bahwa efikasi diri ibu menyusui secara signifikan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif (p-value=0,000<0,05). Simpulan dan Saran penelitian yaitu ada pengaruh yang signifikan antara efikasi diri ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di RSU Aghisna Medika Kroya. Diharapkan ibu menyusui hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif sehingga memiliki efikasi yang tinggi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN PERILAKU SEKSUAL Tanti Fitriyani; Beby Yohana Okta Ayuningtyas; Wiji Oktanasari
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 4 (2023): Vol. 5 No. 4 Edisi 1 Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i4.1750

Abstract

Adolescence is a time of identity that led to the excavation of curiosity appeared so great, especially about sexual matters. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of adolescent reproductive health and sexual behavior. This study used an analytic survey method with a cross sectional approach. This research was conducted on 46 students as a sample from a population of 86 students. The research instrument used was a questionnaire. Results of research by analyzing data obtained chi square value of 15.341) = 0.05 and df = 1 amounted to 3.481. c2tabel to test with significance level (c P (Assymp.Sign) = 0.000, while the value of c and 2 hitung   2 hitung c Therefore >  2 tabel and P c < (0.05), which means there statisitik significant relationship between level of knowledge of adolescent reproductive health and sexual behavior, which means there statisitik significant relationship between level of knowledge of adolescent reproductive health and sexual behavior ,the better the level of the adolescent reproductive health knowledge a the better the sexual behavior.