Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuskripta

Indeksasi Digital Aksara Sunda Kuno: Studi Kasus pada Naskah Koleksi Skriptorium Kabuyutan Ciburuy Garut Rahmat Sopian; Aditya Pradana; Mamat Ruhimat
Manuskripta Vol 7 No 1 (2017): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.383 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v7i1.80

Abstract

The research of script on manuscripts (Sundanese manuscript) has long been done. One reason is because in philological work, the step of script description used for the study object is a mandatory. In almost every philological research, the section of script comparison used in the manuscript (which is used as the study object) with similar script that have been studied previously, must be found. The activity results in the revelation of the script uniqueness exists in the researched manuscript. Although these studies have contributed considerably to ease the reading of Sundanese script in other Old Sundanese manuscripts, there has not been much information on the causes of variations in Old Sundanese script. One cause is the disorganized data (the data is separated). In this paper, we will describe an application that we designed to do the indexing of Old Sundanese script. In this first stage, we use data from Old Sundanese manuscripts from Kabuyutan Ciburuy Garut. It is expected that the good and accessible digital indexation of the Old Sundanese script could be the first step to uncover the mystery of the variations of the characters in Old Sundanese manuscripts. --- Penelitian aksara pada naskah (naskah Sunda) sudah sejak lama dilakukan. Hal ini dikarenakan dalam langkah kerja filologi pendeskripsian aksara yang digunakan pada objek kajian merupakan sebuah keharusan. Hampir di setiap penelitian filologi pasti ditemukan subbab perbandingan aksara yang digunakan pada naskah (yang menjadi objek kajian) dengan aksara sejenis yang telah diteliti sebelumnya. Hasil dari kegiatan tersebut di antaranya terungkap hal-hal yang unik yang berkaitan dengan aksara yang hanya terdapat naskah tersebut. Meskipun Penelitian-penelitian tersebut telah banyak menyumbang dalam mempermudah pembacaan aksara Sunda Kuno pada naskah-naskah lainnya, namun masih belum banyak memberi keterangan terhadap penyebab terjadinya variasi pada aksara Sunda Kuno. Hal tersebut dikarenakan data tersebut masih belum diorganisir dengan baik (masih terpisah-pisah). Dalam makalah ini kami paparkan sebuah aplikasi yang kami rancang dapat melakukan indeksasi aksara Sunda Kuno. Pada tahap pertama ini kami menggunakan data dari naskah-naskah Sunda Kuno dari Kabuyutan Ciburuy Garut. Diharapkan setelah adanya indeksasi digital aksara Sunda Kuno yang baik dan mudah diakses, dapat menjadi langkah awal untuk mengungkap misteri dari variasi-variasi aksara yang ada pada naskah-naskah Sunda Kuno.
Kisah Putra Rama dan Rawana Abad XV Masehi Rekonstruksi Teks yang Terserak Mamat Ruhimat; Rahmat Sopian
Manuskripta Vol 8 No 1 (2018): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2144.958 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v8i1.105

Abstract

This paper describes the research and reconstruction of Kisah Putra Rama and Rawana text in the XV Century. The research was conducted toward three manuscripts of Kisah Putra Rama and Rawana (PRR), which are collections of West Java State Museum “Sri Baduga” and Kabuyutan Ciburuy, Garut Regency. PRR is one of Old Sundanese literature which were written in the sixteenth century AD. The story tells the war between the son of Rama, King of Lengkawati and the son of Rawana, the king of Lengkapura which took place after Rawana passed away and Rama attained moksha. The PRR manuscripts of Kabuyutan Ciburuy are scattered in six kropaks which leaves (lempir) are mixed with leaves from other texts. The first groups, which are consisted of Kropak 17, Kropak 18, Kropak 22, the fourth leaf, and Kropak 26, is called Manuscript A. The second groups, which are consisted of Kropak 24, the third leaf of Kropak 26, and the fifth leaf of Kropak 29, is called Manuscript C. Moreover, the PRR text which has been initially published is called Manuscript B. --- Makalah ini menguraikan penelitian dan rekonstruksi terhadap teks Kisah Putra Rama dan Rawana Abad XVI Masehi. Penelitian dilakukan terhadap tiga naskah Kisah Putra Rama dan Rawana (PRR) dari koleksi Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” dan koleksi Kabuyutan Ciburuy Kabupaten Garut. PRR merupakan salah satu karya sastra Sunda Kuno yang ditulis pada abad ke-16 Masehi. Isinya mengisahkan peperangan antara putra Rama Raja Lengkawati dengan putra Rawana Raja Lengkapura setelah Rawana gugur dan Rama moksa. Naskah koleksi Kabuyutan Ciburuy tercecer dalam enam kropak yang sebagian lempirannya bercampur dengan lempiran dari teks lain. Keenam naskah PRR yang tercecer dan berbeda bacaan kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari Kropak 17, Kropak 18, Kropak 22, lempir keempat dan kelima Kropak 26 disebut Naskah A. Kelompok kedua yaitu lempir kedua Kropak 24, lempir ketiga Kropak 26, dan lempir kelima Kropak 29 disebut Naskah C. Sedangkan teks PRR yang sudah diterbitkan lebih dahulu disebut Naskah B.