Dian Hudawan Santoso
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kesesuaian Lahan Sebagai Kawasan Permukiman di Dusun Sodong, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Oktari Dwi Trisnawati; Aditya Pandu Wicaksono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.77 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6252

Abstract

Peningkatan permukiman yang tidak tepat guna pada suatu lahan di Dusun Sodong menyebabkan kesesuaian lahanmemiliki nilai rendah dan dapat merusak lingkungan maupun berdampak kerugian material, non material bagimasyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi daya dukung lingkungan berdasarkan kesesuaian lahansebagai kawasan permukiman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan dananalisis data, metode pengumpulan data terdiri dari survei, pengukuran dan pemetaan lapangan, serta pengambilansampel tanah. Metode analisis data menggunakan metode matching. Parameter yang digunakan dalam penelitianini adalah kemiringan lereng, saluran permukaan tanah, daya dukung tanah, kembang kerut tanah, posisi jalurpatahan, kedalaman air tanah, bahaya erosi, bahaya longsor, dan bahaya banjir. Hasil penelitian menunjukanbahwa nilai daya dukung pada daerah penelitian rendah dibuktikan dengan empat parameter faktor pembatasberupa kembang kerut tanah, daya dukung tanah dan kemiringan lereng dimana ketiga faktor tersebut salingberkaitan, serta faktor pembatas berupa saluran permukaan tanah yang juga mempengaruhi kesesuaian nilai dayadukung tanah.Kata Kunci: Daya Dukung; Kesesuaian Lahan; Permukiman
Evaluasi Kesesuaian Lahan Pariwisata Di Pantai Ngandong, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, D.I Yogyakarta Ira Andriani Ronting; Johan Danu Prasetya; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.96 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6270

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai daya tarik wisatawan yang tinggi baik dari aspek budaya maupunpanorama alamnya, sehingga menjadi salah satu daerah yang banyak dikunjungi dengan tujuan rekreasi.Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019 wisatawan Mancanegara yangberkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 551.547 orang, sedangkan wisatawan Nusantara sebanyak27.772.847 orang, sehingga totalnya mencapai 28.324.394 orang. Wisatawan yang datang ke KabupatenGunungkidul pada tahun 2019 mencapai 3.661.612 orang. Pantai Ngandong pada tanggal 25 Juli 2018mengalami gelombang tinggi akibat hujan lebat yang merusak ekosistem, pemukiman dan tempat rekreasi yangada di sekitar pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan sebagaitempat rekreasi pantai. Evaluasi kesesuaian lahan di Pantai Ngandong diperhitungkan dengan menggunakansepuluh parameter sebagai tempat rekreasi pantai. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan,Kesesuaian Lahan sebagai tempat rekreasi yang ada di Pantai Ngandong adalah 82,04 % Sangat Sesuai (S1)untuk dijadikan sebagai tempat rekreasi pantai dengan adanya faktor penghambat. Hasil penelitian ini dapatmenjadi saran bagi pemerintah dan masyarakat sekitar untuk pembangunan dan pengelolaan pesisir.Kata Kunci: Kawasan Wisata; Kesesuaian Lahan; Pantai Ngandong.
Karakteristik dan Potensi Mataair Panas untuk Pengeringan Komoditas Padi di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Khauroun Nazilatul Udhma; Agus Bambang Irawan; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.457 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6260

Abstract

Daerah penelitian memiliki manifestasi panas bumi berupa mataair panas dengan sebagian besar penduduknyamelakukan usaha pertanian, termasuk padi. Padi untuk dapat dikonsumsi memerlukan proses pengeringan.Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegalsari, KecamatanGarung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelian ini adalah mengetahui karakteristik danpotensi mataair panas untuk pengeringan komoditas padi di Desa Tegalsari. Metode yang digunakan dalampenelitian yaitu survei lapangan, uji laboratorium dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan suhupermukaan mataair panas 43,1 oC, pH 7,1 dan debit mataair 2,73 l/s. Daerah penelitian memiliki curah hujanyang tinggi. Tipe mataair panas berdasarkan analisis kimia yaitu fluida bikarbonat. Mataair panas berada padazona immature water. Perkiraan suhu reservoir menggunakan metode geothermometer yaitu 190 oC masuk kedalam entalpi sedang. Mataair panas di daerah penelitian memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagaipengeringan komoditas padi.Kata Kunci: Geothermometer; Manifestasi; Mataair Panas; Pengeringan; Potensi
Transport Sedimen Melayang di Telaga Jambeanom, Banjaran, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul Novia Devi Savitri; Aditya Pandu Wicaksono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.227 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6267

Abstract

Telaga Jambeanom adalah salah satu telaga yang berada di Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan. Telagaini masih digunakan untuk sumber air di daerah tersebut untuk mencuci, mandi, dan lainnya. Telaga ini terbentuksecara alami dan dikelilingi oleh lereng dan bukit yang digunakan untuk bercocok tanam sehinggamemungkinkan ketika turun hujan sedimen akan terbawa masuk ke telaga. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui seberapa besar sedimen melayang yang masuk ke telaga ketika ada aliran masuk ke telaga. Metodeyang digunakan dengan melakukan pengukuran debit aliran saat hujan dengan rentang waktu penelitian mulaidari 10 Maret – 24 April 2021 dan mengambil sampel aliran air, kemudian dianalisis secara matematis. Hasilyang didapatkan adalah Q1 dengan curah hujan 26 mm memiliki Qs puncak sebesar 0,00191615 mg.m3/L.s.Sedangkan Q2 dengan curah hujan 42 mm memiliki Qs puncak 0,01456176 mg.m3/L.s. Sedimen melayang yangmasuk menyebabkan air menjadi keruh ketika digunakan oleh masyarakat dengan kekeruhan sebesar 31,14-67,7NTU, sehingga mempengaruhi penggunaan air tersebut.Kata Kunci: Curah Hujan; Sedimen Melayang; Transport
Arahan Konservasi pada Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Pandaan Ngasem, Kelurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Na’i Nur Kholifah; Muammar Gomareuzzaman; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.78 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6278

Abstract

Dusun Pandaan Ngasem, Kelurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo merupakansalah satu daerah yang memanfaatkan mata air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kelurahan Banjarharjotidak menerima bantuan air bersih dari pemerintah, tetapi lebih memanfaatkan sumber daya air yang berada didesa tersebut. Mata air di daerah penelitian perlu dilakukan konservasi agar dapat dimanfaatkan untuk jangkapanjang. Upaya konservasi Mata Air salah satunya dapat dilakukan dengan mengetahui daerah imbuhan(recharge area) mata air terlebih dahulu. Daerah imbuhan yang tidak dikelola dapat menyebabkan penurunankuantitas (debit) mata air. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui letak daerah imbuhan mata air serta arahankonservasinya. Analisis letak daerah imbuhan mata air berdasarkan Permen PU No. 02 Tahun 2013. Metodeyang digunakan adalah metode survei dan pemetaan untuk kondisi daerah penelitian dan analisis deskriptif untukmenjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil yang diperoleh adalah zonasi daerah imbuhan mata airdan arahan konservasi daerah imbuhan. Arahan konservasi yang dilakukan, yaitu konservasi secara mekanis danagronomis, Pengendalian pengolahan tanah, Pembuatan sumur resapan, dan Pengaturan daerah sempadansumber air.Kata Kunci : Daerah Imbuhan; Konservasi; Mata Air; Metode; Potensi