Aditya Pandu Wicaksono
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kesesuaian Lahan Sebagai Kawasan Permukiman di Dusun Sodong, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Oktari Dwi Trisnawati; Aditya Pandu Wicaksono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.77 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6252

Abstract

Peningkatan permukiman yang tidak tepat guna pada suatu lahan di Dusun Sodong menyebabkan kesesuaian lahanmemiliki nilai rendah dan dapat merusak lingkungan maupun berdampak kerugian material, non material bagimasyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi daya dukung lingkungan berdasarkan kesesuaian lahansebagai kawasan permukiman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan dananalisis data, metode pengumpulan data terdiri dari survei, pengukuran dan pemetaan lapangan, serta pengambilansampel tanah. Metode analisis data menggunakan metode matching. Parameter yang digunakan dalam penelitianini adalah kemiringan lereng, saluran permukaan tanah, daya dukung tanah, kembang kerut tanah, posisi jalurpatahan, kedalaman air tanah, bahaya erosi, bahaya longsor, dan bahaya banjir. Hasil penelitian menunjukanbahwa nilai daya dukung pada daerah penelitian rendah dibuktikan dengan empat parameter faktor pembatasberupa kembang kerut tanah, daya dukung tanah dan kemiringan lereng dimana ketiga faktor tersebut salingberkaitan, serta faktor pembatas berupa saluran permukaan tanah yang juga mempengaruhi kesesuaian nilai dayadukung tanah.Kata Kunci: Daya Dukung; Kesesuaian Lahan; Permukiman
Analisis Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Permukiman di Dusun Gorangan Lor, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah Rizky Okta Saputra; Aditya Pandu Wicaksono; Herwin Lukito
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.73 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6268

Abstract

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang Tahun 2020 di Desa Kalisalak pada tahun 2015 – 2019mengalami pertambahan jumlah penduduk dari 3.781 Jiwa menjadi 4.087 Jiwa. Pertumbuhan jumlah pendudukberdampak pada berkurangnya ketersediaan ruang bagi masyarakat. Permukiman di dusun penelitian beradapada lereng punggungan bukit yang memiliki kemiringan lereng curam dengan intensitas curah hujan tinggi.Terjadi peristiwa amblesan tanah pada 18 Maret 2019 yang mengakibatkan 4 bangunan rumah mengalamiretakan. Penelitian ini bertujuan dalam mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk permukiman di dusunpenelitian. Metode yang digunakan berupa metode survei lapangan serta pemetaan secara langsung denganparameter tekstur tanah, curah hujan, kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, jenis tanah, drainase tanah,erosi, dan ancaman banjir. Pengambilan sampel tanah untuk uji kerapatan massa tanah di laboratoriummenggunakan metode berupa purposive sampling berdasarkan peta satuan lahan. Seluruh data dianalisis danditentukan nilai harkatnya. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk permukiman yaitu Hampir Sesuai (S3) denganluas 7,642 ha atau 73,2% dan kelas Cukup Sesuai (S2) dengan luas 2,797 ha atau sebesar 26,8% dari daerahpenelitian. Faktor penghambat berupa parameter kemiringan lereng, tekstur tanah, curah hujan, drainase tanah,dan tingkat kenampakan erosi sedangkan parameter yang mendukung berupa jenis tanah, kedalaman efektiftanah dan ancaman banjir.Kata Kunci: Erosi; Kesesuaian Lahan; Lingkungan; Permukiman
Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY Trie Adelia Ambarwathy; Johan Danu Prasetya; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.858 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6242

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang diminati di Indonesia. Datastatistik jumlah pengunjung kawasan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Dinas PariwisataYogyakarta tahun 2015 - 2019 terus mengalami kenaikan. Jumlah kunjungan wisatawan khusunya di KabupatenGunungkidul baik wisata mancanegara maupun nusantara mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 wisatawanmancanegara dan nusantara yaitu 4.122.205 setiap tahunnya mengalami kenaikan jumlah wisatawan pada tahun2019 jumlah pengunjung wisatawan dan mancanegara yaitu 6.549.381. Daerah penelitian berlokasi di Pantai Drini,Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tanggal 25juli 2018 Pantai Drini merupakan salah satu pantai yang terkena dampak akibat gelombang pasang setinggi 5-7meter. Kerusakan pada Pantai Drini mencakup 5 warung makan hilang dan 12 rumah rusak berat dan 20 unitgazebo, selain itu ada juga tower Early Warning System (EWS) rusak yang berfungsi sebagai sistem peringatandini untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainyadan bangunan Posko SAR Drini hilang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi kesesuian lahan untuk wisatadan menganalisis daya dukung Kawasan wisata.Kata Kunci: Daya Dukung Kawasan; Evaluasi; Kesesuaian Lahan
Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Kawasan Permukiman Dusun Bungkah, Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Yumna Fhasa Salsabila; Andi Sungkowo; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.472 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6253

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Banyubiru setiap tahun cenderung mengalami peningkatan (BPS, 2020).Peningkatan pertumbuhan penduduk diikuti peningkatan kebutuhan ruang tempat tinggal. Permukiman terletakpada lereng bukit yang memiliki kemiringan lereng curam yang mengakibatkan lahan permukiman yang seringterjadi gerakan massa tanah sehingga menyebabkan bangunan rumah mengalami retak terjadi pada bulan Marettahun 2019. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi daya dukung lingkungan kawasan permukiman.Metode yang digunakan adalah metode survei dan pemetaan langsung di lapangan dengan parameter kemiringanlereng, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, drainase tanah, erosi, dan ancaman banjir. Evaluasi daya dukunglingkungan menggunakan metode tumpang susun dan pengharkatan. Daya dukung lingkungan kawasanpermukiman memiliki 2 (dua) kelas daya dukung agak jelek yang memiliki luasan 0,6554 ha atau mencakup21,03% dari daerah penelitian dan daya dukung baik yang memiliki luasan 2,6215 ha atau mencakup 78,97%dari daerah penelitian.Kata Kunci: Daya Dukung Lingkungan; Evaluasi Lahan; Karakteristik Lahan; Kemampuan Lahan;Permukiman
Kajian Kerentanan Airtanah dengan Metode DRASTIC di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta Zhafirah Azzah; Aditya Pandu Wicaksono; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.723 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6264

Abstract

Perkembangan permukiman di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progomenyebabkan bertambahnya aktivitas manusia. Keberadaan permukiman yang merupakan sumber pencemaranlimbah domestik menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas airtanah. Mayoritas masyarakat belummempunyai saluran pembuangan air limbah sehingga limbah cair domestik yang dihasilkan langsung dibuang kelingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan pencemaran airtanah diKalurahan Jatisarono berdasarkan kondisi spasial. Potensi kerentanan airtanah dianalisis menggunakan metodeDRASTIC yang terdiri dari tujuh parameter, yaitu kedalaman muka airtanah (D), curah hujan (R), media akuifer(A), tekstur tanah (S), topografi (T), pengaruh zona tak jenuh (I), dan konduktivitas hidraulik (C). Selain itu,terdapat parameter tambahan berupa penggunaan lahan yang berguna untuk memperakurat hasil kerentanan. Datadari tiap parameter tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam peta dengan menggunakan software ARCGIS dandianalisis menggunakan indeks penilaian DRASTIC. Berdasarkan hasil analisis, kerentanan airtanah di KalurahanJatisarono terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu klasifikasi tinggi (53,82%) dan sedang (48,18%). Tingginyakerentanan airtanah di Kalurahan Jatisarono dipengaruhi oleh faktor berupa kedalaman muka airtanah, kemiringanlereng, dan penggunaan lahan. Hasil kerentanan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pengelolaan airtanahdi daerah penelitian.Kata Kunci: Airtanah, kerentanan, DRASTIC, pencemaran.
Tingkat Kerawanan Bencana Banjir Pada DAS Celeng di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Irfan Yusuf Bachtiar; Aditya Pandu Wicaksono; Andi Renata Ade Yudono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1555.739 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6275

Abstract

Bencana Banjir daerah ini memiliki luasan banjir yang terdampak adalah hampir satu Kecamatan Imogiri.Bencana banjir sering terjadi di daerah tersebut dan dapat menimbulkan kerugian baik harta benda maupunkorban jiwa. Peristiwa banjir terjadi pada tahun 2019 yang menggenangi pemukiman, lahan persawahan,perkebunan, dan ladang milik masyarakat sekitar. Metode Penelitian yang digunakan metode Scoring danpembobotan. Parameter yang digunakan dalam melakukan pembobotan adalah intensitas hujan, penggunaanlahan, akumulasi aliran, kemiringan lereng, dan ketinggian daerah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa daerahpenelitian dapat diklasifikasikan dalam 3 zona kerawanan banjir adalah zona tingkat kerawanan sangat tinggiadalah 182,636 hektar, zona tingkat kerawanan tinggi dengan luasan 788,950 hektar, dan zona tingkat kerawanansedang adalah 1542,341 hektar.Kata Kunci: Analisis Spasial; Biopori; DAS Celeng; Kerawanan Banjir; Kolam Retensi
Potensi Mata Air Berdasarkan Kuantitas dan Kualitas Mata Air di Dusun Onggomertan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Almi Hutari Dzakiyah Diandika; Suharwanto Suharwanto; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.106 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6281

Abstract

Sebagian masyarakat di Dusun Onggomertan masih memanfaatkan akses mata air dalam memenuhi kebutuhanair. Mata air berada sangat dekat dengan permukiman warga. Menurut Smith, dkk (2017) berkembangnyapermukiman berpengaruh terhadap keberadaan air bawah permukaan dan air permukaan. Pengaruh terhadaplingkungan sekitar salah satunya dapat memengaruhi potensi mata air dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui potensi dari mata air dari segi kuantitas maupun kualitas mata air di DusunOnggomertan. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data dan analisisdata. Kuantitas mata air dievaluasi berdasarkan hasil pengukuran debit mata air. Kualitas mata air dievaluasiberdasarkan hasil uji laboratorium dan klasifikasi status mutu dari ketiga mata air. Klasifikasi status mutu air dikajiberdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan StatusMutu Air dengan membutuhkan hasil uji kualitas mata air yang diujikan pada laboratorium dengan acuan PerGubDIY Nomor 20 tahun 2008 tentang Baku Mutu Air.Kata kunci: Kuantitas dan kualitas mata air, Potensi mataair, Status mutu mata air 
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Perkebunan pada Lahan Penambangan Pasir dan Batu di Dusun Nurum Lor, Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Septian Adhiriyanto; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.614 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6255

Abstract

Tambang tanpa izin seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, karena tidak melakukan kaidahpertambangan yang baik. Salah satu area penambangan pasir dan batu (sirtu) terletak di Dusun Nurum Lor.Berdasarkan RTRW Kabupaten Klaten wilayah penambangan pasir dan batu tersebut diperuntukan sebagai lahanperkebunan sengon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui evaluasi kesesuaian lahan penambangan pasirdan batu untuk dijadikan lahan perkebunan. Metode yang digunakan adalah metode survey dan pemetaan,metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, metode analisis laboratorium, metode evaluasi weightfactor matching. Parameter yang digunakan dalam evaluasi kesesuaian lahan adalah temperatur rerata, lamabulan kering, curah hujan tahunan, drainase tanah, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, pH tanah, batuan dipermukaan, singkapan batuan, bahaya erosi, kemiringan lereng, dan bahaya banjir. Hasil evaluasi kesesuaianlahan penambangan menunjukkan bahwa klasifikasi kesesuaian lahan untuk semua satuan medan termasukkedalam kelas N2. Satuan medan A memiliki faktor pembatas kedalaman efektif tanah, batuan di permukaan danbahaya erosi; satuan medan B memiliki faktor pembatas kedalaman efektif tanah, batuan di permukaan, bahayaerosi dan kemiringan lereng; dan satuan medan C memiliki faktor pembatas kedalaman efektif tanah, bahayaerosi dan kemiringan lereng.Kata Kunci: Kesesuaian Lahan; Tambang; Perkebunan
Transport Sedimen Melayang di Telaga Jambeanom, Banjaran, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul Novia Devi Savitri; Aditya Pandu Wicaksono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.227 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6267

Abstract

Telaga Jambeanom adalah salah satu telaga yang berada di Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan. Telagaini masih digunakan untuk sumber air di daerah tersebut untuk mencuci, mandi, dan lainnya. Telaga ini terbentuksecara alami dan dikelilingi oleh lereng dan bukit yang digunakan untuk bercocok tanam sehinggamemungkinkan ketika turun hujan sedimen akan terbawa masuk ke telaga. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui seberapa besar sedimen melayang yang masuk ke telaga ketika ada aliran masuk ke telaga. Metodeyang digunakan dengan melakukan pengukuran debit aliran saat hujan dengan rentang waktu penelitian mulaidari 10 Maret – 24 April 2021 dan mengambil sampel aliran air, kemudian dianalisis secara matematis. Hasilyang didapatkan adalah Q1 dengan curah hujan 26 mm memiliki Qs puncak sebesar 0,00191615 mg.m3/L.s.Sedangkan Q2 dengan curah hujan 42 mm memiliki Qs puncak 0,01456176 mg.m3/L.s. Sedimen melayang yangmasuk menyebabkan air menjadi keruh ketika digunakan oleh masyarakat dengan kekeruhan sebesar 31,14-67,7NTU, sehingga mempengaruhi penggunaan air tersebut.Kata Kunci: Curah Hujan; Sedimen Melayang; Transport
Daya Dukung Permukiman Berdasarkan Kesesuaian Lahan di Dusun Kalinongko Kidul, Kalurahan.Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kharisma Ayu; Aditya Pandu Wicaksono; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.576 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6251

Abstract

Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik menghitung persentaselaju pertumbuhan penduduk khususnya di Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah IstimewaYogyakarta bernilai 0,39%. Hal tersebut juga mengakibatkan penggunaan lahan yang terus berubah akanberdampak pada pembangunan permukiman yang kurang tepat dan dapat menimbulkan bencana longsor padadaerah penelitian yaitu di Dusun Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, KabupatenSleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui daya dukung permukiman berdasarkesesuaian lahan di Dusun Kalinongko Kidul. Pendekatan dan metode yang digunakan pada penelitian ialah secaradeskriptif kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan cara pengharkatan yang dilakukan pada setiap parameterdalam kesesuaian lahan, kemudian dilakukan tumpang susun peta terhadap parameter. Parameter daya dukungpermukiman yang digunakan adalah jenis tanah, curah hujan, kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan tingkatbahaya longsor. Hasil dari tumpang susun peta terbagi menjadi dua kategori kesesuaian lahan yaitu kategori sesuai(8,1091 Ha) dan kategori tidak sesuai (57,4409 Ha). Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, didapatkan bahwaDusun Kalinongko Kidul memiliki nilai daya dukung permukiman 6,0326, artinya jika nilai > 1 maka kondisilahan masih sanggup untuk menampung para pemukim yang hidup di daerah tersebut, optimalisasi penduduk yangdapat ditampung oleh lahan ialah 3118 jiwa.Kata kunci: Daya Dukung, Permukiman, Kesesuaian Lahan