Jaka Purwanta
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Sengon dan Ketela Pohon pada Lahan Bekas Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Marselino Dio Matovani; Suharwanto Suharwanto; Jaka Purwanta
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.196 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6237

Abstract

Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sangat banyakdikarenakan laju pembangunan yang tinggi. Pertambangan menyebabkan kerusakan lahan dikarenakan kegiataneksploitasi. Lahan bekas pertambangan harus segera dilakukan upaya reklamasi dengan mengembalikan fungsilahan tersebut. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian lahan peruntukantanaman sengon dan ketela pohon pada lahan bekas pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode: (1)metode survei dan pemetaan, (2) metode purposive sampling berdasarkan satuan lahan, (3) metode analisislaboratorium, dan (4) metode weight factor matching. Evaluasi kesesuaian lahan memiliki beberapa parameteryaitu: temperatur(t) 23,9oC, ketersediaan air(w) (curah hujan 2127,9 mm; jumlah bulan kering 4 bulan), mediaperakaran(r) (kedalaman efektif 0-5,3 m; drainase tanah baik; dan tekstur lempung berpasir), retensi hara(f) (pHH2O 6,21; KTK tanah 36,37 Cmol/kg; dan C-Organik 0,43%), hara tersedia(n) (P2O5 tersedia 2,8 mg/100g; K2Otersedia 2,703 mg/100g; dan N total 0,06%), penyiapan lahan (p) (persen batuan permukaan 1-10% dan persensingkapan > 80%), dan tingkat bahaya erosi (e) (persen lereng 2% - > 65% dan bahaya erosi ringan; berat; sangatberat). Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan terdapat kesesuaian lahan yang paling berat yaitu kesesuaianlahan (Nrnpe) dengan faktor pembatas hara tersedia (n), media perakaran (r), bahaya erosi (e), dan penyiapanlahan (p).Kata Kunci: Lahan Bekas Pertambangan; Kesesuaian Lahan; Evaluasi Lahan
Evaluasi Daya Dukung Lingkungan pada Kawasan Penambangan Kalkarenit untuk Perencanaan Wisata di Dusun Tandansari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul Dwi Amalia Pratiwi; Herwin Lukito; Jaka Purwanta
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.362 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6235

Abstract

Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang cepat.Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa masing-masing Kabupaten di Kota Yogyakarta mengembangkandestinasi wisata baru yang mampu menarik para pengunjung. Destinasi baru tersebut terdapat di KabupatenGunungkidul yaitu Telaga Biru Semin. Wisata Telaga Biru Semin merupakan wisata alam unik yang terbentukdari kegiatan penambangan. Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu bentuk cekungan penambangan yang terisiair dan berwarna biru. Hal ini mendorong masyarakat mengalihkan fungsi lahan. Menurut Perda KabupatenGunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 lokasi penelitian masuk kedalam Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP). Saat ini sebagian dialihfungsikan menjadi wisata. Untuk memperoleh arahan pemanfaatan lahan yang optimal, yaitu dapat denganmengembangkan lokasi wisata. Diperlukan perencanaan pengembangan wisata yang harus memperhatikan dayadukung lingkungan. Perencanaan wisata tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dapat menyebabkanpenurunan kualitas lingkungan dan kerusakan ekosistem sehingga dapat menghambat perkembangan wisata.Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi daya dukung lingkungan terhadap perencanaankawasan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan. Hasil evaluasidaya dukung lingkungan mendapatkan kelas IV baik, dengan faktor pembatas berupa kemiringan lereng, banjiratau genangan, dan tutupan vegetasi.Kata Kunci: Daya Dukung Lingkungan; Tambang
Evaluasi Kondisi Eksisting Pasca Kegiatan Reklamasi Tambang Batugamping di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul Shella Angeli; Andi Renata Ade Yudono; Jaka Purwanta
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.562 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6230

Abstract

Keberadaan bentang alam karst Gunung Sewu membuat manusia sulit untuk menentukan keputusan dalampemanfaatannya dan menggunakan sumber daya yang terkandung di dalamnya, karena merupakan kawasanlindung nasional yang diatur dalam perundang-undangan. UP. Parno merupakan salah satu usaha penambanganyang memanfaatkan Kawasan Karst Gunung, UP. Parno melakukan reklamasi dalam upaya komitmennyaterhadap perlindungan lingkungan akibat dampak penambangan. Pelaksanaan reklamasi tahun pertamamenunjukkan nilai TSP 666 µm, sedangkan nilai kebisingan 58 dBA. Hasil kedua parameter dampak tersebutmelewati batas baku mutu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting pasca kegiatanreklamasi tambang dengan pendekatan terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif dan kualitatif yang mencakup tahap persiapan, pengumpulan data, analisis data berdasarkan padadokumen pelaksanaan RKL/RPL UP. Parno, dan pengumpulan data di lapangan. Hasil penelitian menunjukankondisi eksisting pasca kegiatan reklamasi tidak melebihi nilai baku mutu, di antaranya partikulat debu,kebisingan, erosi, pH air, spesies fauna alami, dan berdampak positif terhadap lingkungan sosial di lokasipenelitian. Namun pada dampak kualitas air parameter total coliform dan TSS melewati batas baku mutu, haltersebut didukung dengan pemakaian pupuk kandang dan kondisi batuan karst yang memiliki porositas sekunder.Kata Kunci: Baku Mutu; Dampak; Kawasan Karst; Penambangan; Reklamasi