The recent surge in Muslim tourists visiting Japan has necessitated adaptations within the hospitality industry to cater to specific halal culinary requirements. This study explores the adaptive strategies implemented by Japan's hospitality sector, particularly examining how Hotel Yamamoto has responded to the demand for halal culinary options. This research employs a qualitative method, leveraging in-depth interviews with hotel management and observation of operational protocols. By applying Anthony Giddens’ Theory of Structuration, the analysis underscores how the agency of Muslim tourists has instigated structural changes at Hotel Yamamoto. The hotel's initiatives to secure halal certification and expand its halal menu offerings are viewed as a proactive response to this specific tourist demographic’s evolving preferences and demands. These modifications are progressively institutionalized through standardized practices, establishing new benchmarks for inclusivity and service diversity within the industry. Furthermore, the study reveals a dynamic interplay between the individual actions of tourists and the systemic adaptations by the hotel, illustrating the dual nature of structure as both enabling and constraining. While these adaptations have allowed Hotel Yamamoto to penetrate a new market segment, they also impose constraints related to the consistent delivery of services and the maintenance of halal standards. Lonjakan jumlah turis Muslim yang berkunjung ke Jepang telah mendorong industri perhotelan untuk menyesuaikan layanan mereka agar sesuai dengan kebutuhan kuliner halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi adaptasi yang diimplementasikan oleh sektor perhotelan Jepang, dengan fokus khusus pada bagaimana Hotel Yamamoto merespons permintaan akan opsi kuliner halal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pada Hotel Yamamoto, Jepang. Data didapatkan melalui wawancara mendalam dengan manajemen hotel dan observasi komprehensif terhadap praktik operasional hotel untuk memperoleh informasi tentang implementasi layanan halal. Melalui penerapan Teori Strukturasi Anthony Giddens, analisis ini menekankan bagaimana agensi dari turis Muslim telah memicu perubahan struktural di Hotel Yamamoto. Inisiatif hotel untuk mendapatkan sertifikasi halal dan memperluas penawaran menu halalnya dilihat sebagai respons proaktif terhadap preferensi dan tuntutan yang berkembang dari segmen turis ini. Modifikasi ini secara bertahap diinstitusionalisasikan melalui praktik yang distandarisasi, menetapkan standar baru untuk inklusivitas dan keragaman layanan dalam industri. Lebih lanjut, studi ini mengungkapkan interaksi dinamis antara tindakan individu dari turis dan adaptasi sistemik oleh hotel, mengilustrasikan sifat ganda struktur sebagai sesuatu yang memungkinkan sekaligus membatasi. Sementara adaptasi ini memungkinkan Hotel Yamamoto untuk menjangkau segmen pasar baru, mereka juga mengalami kendala terkait layanan yang konsisten dan pemeliharaan standar halal.