Burhan Burhan
Universitas Mataram

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMAKAIAN DIALEK BAHASA SUMBAWA : KAJIAN ASPEK SOSIOLINGUISTIK Burhan Burhan
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.17 KB) | DOI: 10.29303/kopula.v1i2.2543

Abstract

Mahsun (2004) membagi Bahasa Sumbawa (BS) ke dalam empat dialek, yaitu Dialek Sumbawa Besar (DSB), Dialek Taliwang (DT), Dialek Jereweh (DJ), dan Dialek Tongo (DTn). Kajian ini bertujuan menjelaskan pemakaian keempat dialek dalam kaitannya dengan dialek lain se-bahasa Sumbawa ditinjau dari aspek sosiolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dialek Sumbawa Besar merupakan dialek standar dan memegang peranan yang penting atas tiga dialek lainnya. Bagi orang luar yang belum menguasai dan ingin belajar BS, cukup dengan belajar DSB, orang tersebut sudah dihargai dan dapat menggunakannya pada wilayah pakai ketiga dialek lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Dialek-dialek lain hanya digunakan oleh penuturnya tidak lintas dialek, yang digunakan cenderung Dialek Sumbawa Besar
Campur Kode Pada Kolom Komentar Grup Facebook Rungan Samawa Jannatel Andriani; Burhan Burhan; Rahmat Hidayat
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v4i1.2717

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk campur kode pada kolom komentar grup facebook rungan samawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal. Hasil penelitian adalah: Bentuk Campur Kode Pada Kolom Komentar Grup Facebook Rungan Samawa yaitu (1) berbentuk tataran kata dasar contohnya, pang pasar me dean na ‘di pasar mana itu’. Kata turunan yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu kata berimbuhan dan kata ulang, berikut contohnya 1kata berimbuhan, engkakadu becermin ra ble ‘kayaknya tidak pernah becermin deh. Kata becermin merupakan kata yang tersusun dari prefiks /ber-/ + cermin. 2 kata ulang, luk ka belo sabar baeng lahan lamin kam bertahun-tahun ka bangun sekolah nan ‘bisa-bisanya sabar sekali pemilik lahan kalau sudah bertahun-tahun sekolah itu dibangun’. Kata bertahun-tahun merupakan kata ulang berimbuhan yang tersusun dari prefiks /ber-/ + tahun-tahun. (2) kata hubung contohnya alhamdulillah malah sebaliknya lamin mertua ku datang, ‘alhamdulillah malah sebaliknya kalau mertua ku datang’. (3) frasa contohnya, gak masuk akal dia bilang kayak sisok kokar sementara cowok itu dicari sama cewek dua sekaligus ke rumahnya ‘gak masuk akal dia bilang kayak siput kali sementara cowok itu dicari sama cewek dua sekaligus ke rumahnya’. (4) klausa contohnya, Sumbawa I love you, banyak kebudayaan yang sangat luar biasa yang harus dilestarikan ‘Sumbawa aku mencintai mu, banyak kebudayaan yang sangat luar biasa yang harus dilestarikan’
Kemampuan Memproduksi Teks Cerita Fantasi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Sakra Elya Kartika Rinjani; Siti Rohana Hariana; Burhan Burhan
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v4i1.2719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan menulis siswa, khususnya dalam memproduksi teks fantasi yaitu (1) Mendeskripsikan kemampuan memproduksi teks fantasi berdasarkan struktur (2) mendeskripsikan kemampuan memproduksi teks fantasi berdasarkan kaidah kebahasaan siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sakra. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif yaitu mendeskripsikan kemampuan memproduksi teks fantasi siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sakra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sakra memperoleh nilai rata-rata 62,7 berdasarkan struktur dan berdasarkan kaidah kebahasaan siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sakra memperoleh nilai rata-rata 62,5. Kemudian, hasil memproduksi teks fantasi berdasarkan keseluruhan jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat mampu (A) yaitu 4 siswa dengan 1 siswa memperoleh nilai 100 dan 3 siswa memperoleh nilai 87,5. Jumlah siswa yang memperoleh kategori mampu (B) yaitu 5 siswa dengan nilai perolehan 75. Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup mampu (C) yaitu 3 siswa dengan nilai perolehan 62,5. Jumlah siswa yang memperoleh dengan kategori kurang mampu (D) yaitu 2 siswa dengan nilai perolehan 50. Dan jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang sekali (E) yaitu 7 siswa dengan 3 siswa memperoleh nilai 37,5 dan 4 siswa memperoleh nilai 25. Adapun nilai total keseluruhan siswa berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sakra adalah 1.237,5 dengan nilai rata-rata 58,9.
Tindak Tutur Direktif Dalam Dialog Film 5 CM Karya Rizal Mantovani Etta Atteta; Nyoman Sudika; Burhan Burhan
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v4i1.2720

Abstract

penggunaan tindak tutur direktif dalam film 5 CM karya Rizal Mantovani. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani yang mengandung tindak tutur direktif. Data diperoleh dengan metode dokumentasi, metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan jenis tindak tutur direktif berupa tindak tutur direktif perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Kemudian ditemukan fungsi tindak tutur direktif dalam data berupa fungsi menginstruksikan, menawarkan, mendukung, mengingatkan, menyindir, dan mencegah. Adapun kencenderungan penggunaan tindak tutur direktif yang ditemukan berupa tindak tutur perintah, permintaan dan ajakan. Akan tetapi yang mendominasi adalah tindak tutur direktif perintah dengan persentase 24,5%.
Struktur dan Konjungsi Teks Editorial dalam Surat Kabar Lombok Post dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar di SMA Kelas XII Ghiat Aditiya Ramdani; sukri Sukri; Burhan Burhan
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v4i2.2726

Abstract

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu struktur dan konjungsi teks editorial tajuk rencana pada surat kabar Lombok Post Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:1) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menganalisis data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Hasil penelitian, ditemukan adanya struktur dan penggunaan konjungsi pada teks editorial edisi desember 2021. Pada surat kabar edisi desember 2021 ditemukan bahwa terdapat struktur pengenalan isu, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat. Adapun penggunaan konjungsi pada surat kabar Lombok Post edisi desember 2021 terdapat penggunaan konjungsi intrakalimat sebanyak 101 hasil analisis pada 10 kolom opini surat kabar Lombok post, penggunaan konjungsi antar kalimat sebanyak 33 dari hasil analisis 10 tajuk rencana, dan penggunaan konjungsi antar paragraf sebanyak 33 dari hasil analisis analisis 10 tajuk rencana surat kabar Lombok post edisi desember 2021. Berdasarkan pada silabus bahasa Indonesia KD 3.6 menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dan kompetensi dasar 4.6 merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan dan tulisan. Maka, teks editorial surat kabar Lombok post sesuai menjadi acuan dan diimplimentasikan menjadi bahan ajar pada Sekolah Menengah Atas kelas XII
Sistem Penamaan Pepadu dalam Permainan Tradisional Peresean Masyarakat Sasak di Lombok Masdarul Amni; Burhan Burhan; Khairul Paridi
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v5i1.2728

Abstract

Abstrak Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sistem penamaan pepadu dalam permainan tradisional peresean pada masyarakat sasak di Lombok. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk menjelaskan bagaimana sistem penamaan pepadu dalam permainan tadisional peresean pada masyarakat sasak di Lombok. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berupa nama-nama pepadu dalam permainan peresean ketika bertarung di lapangan. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu metode simak dengan teknik catat, metode cakap (wawancara) dengan tehnik pancing dan tehnik cakap semuka, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Hasil dalam penelitian ini (1)penamaan pepadu berdasarkan sifat khas secara fisik. (2), penamaan berdasatkan tempat asal. (3)penamaan dengan tokoh fiktif. (4), penamaan dengan tokoh legenda. (5), penamaan dengan nama benda Abstract The problem discussed in this study is how is the pepadu naming system in the traditional Peresean game in the Sasak community in Lombok. The aim of this research is to explain how the pepadu naming system is used in traditional peresean games in the Sasak community in Lombok. The type of research used in this research is descriptive qualitative. The object of this research is the unified names in the game peresean when fighting in the field. The data collection methods and techniques used were the listening method with the note-taking technique, the conversational method (interview) with the fishing line and the face-to-face technique, while the data analysis method used was the intralingual equivalent and the extralingual equivalent method. The results in this study (1) naming cohesive based on its physical characteristics. (2), naming based on the place of origin. (3) naming with fictitious characters. (4), naming with legendary figures. (5), naming with the name of the object..
Variasi Sosiolek dalam Isolek Mbawa di Kabupaten Bima Nurhayati Nurhayati; Sukri Sukri; Burhan Burhan
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v2i1.2738

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi sosiolek dalam isolek Mbawa di Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Observasi, rekam, transkripsi, terjemahan, dan dokumentasi. Adapun analisis deskriptif kualitatif dengan langkah identifikasi, klasifikasi dan interprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi sosiolek dalam isolek Mbawa di Kabupaten Bima. Berdasarkan jenis usia, berdasarkan strata pendidikan, dan kelas sosial dari para penuturnya seperti pada pemakaian kata kasama ‘sedang apa’ dan kancore ‘bersama’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘bersama’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur muda dengan lawan tutur sebaya, pemakaian kata maita ‘ayo kesini’ dan maio ‘ayo kesini’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘ayo kesini’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur tua dengan lawan tutur muda, dan Pemakaian kata iyota ‘iya’ dan iyora ‘iya’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘iya’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur berpendidikan menengah keatas dengan lawan tutur berpendidikan menengah ke bawah