This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Muchammad Muchammad
Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DESAIN dan ANALISIS ROTATING BUCKET ARM PADA EXCAVATOR CATERPILLAR 345B Daffa Shaquille; Sumar Hadi Suryo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hydraulic excavator merupakan salah satu alat berat yang dilengkapi dengan backhoe untuk pekerjaan menggali, membuat parit, dan mengangkat material. Penggunaan alat tersebut membutuhkan tingkat produktifitas yang tinggi sehingga dapat memicu kegagalan   material   komponen   pada hydraulic excavator.  Kegagalan material merupakan peristiwa yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan bahaya, kerugian ekonomi, dan terganggunya ketersediaanya produk dan pengoperasian. Salah satu contoh kegagalan material ditemukan pada komponen steel bucket pin pada joint bucket arm yang beroperasi secara rotasi yang disebabkan oleh kombinasi bending dan torsion fatigue. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui percepatan sudut, perubahan sudut, dan kecepatan sudut pada joint rotating bucket arm serta mengetahui torsi joint upper arm ke bucket yang dihasilkan pada kondisi excavator melakukan penimbunan material. Metode yang dilakukan adalah mendesain bucket arm menggunakan Simscape Multibody dan melakukan pemodelan dengan SimMechanics dan SimHydraulic. Hasil penelitian ini didapatkan percepatan sudut, perubahan sudut dan kecepatan sudut pada joint upper arm ke crank left, joint upper arm ke crank right, joint upper arm ke bucket excavator dimana menghasilkan nilai yang cukup besar dikarenakan joint bekerja pada range sudut  sampai . Sedangkan joint upper arm ke tilt actuator, menghasilkan nilai yang tidak terlalu besar dikarenakan joint bekerja pada range sudut  sampai . Nilai torsi pada joint upper arm ke bucket terbesar pada kondisi excavator melakukan gerakan penutupan bucket sebelum mencapai kondisi excavator melakukan penguncian pada excavator. Selain itu, juga terdapat nilai torsi terbesar pada detik ke-4 dan ke-10 dengan excavator memulai gerakan penimbunan material pada bucket untuk menghasilkan posisi bucket yang terangkat.
ANALISIS KEKUATAN BUCKET DAN GAYA STATIS PADA BUCKET BACKHOE JOHN DEERE 310L TERHADAP VARIASI MATERIAL Juniar Putra Indra Kiswara; Sumar Hadi Suryo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backhoe loaderdigunakan untuk berbagai macam tugas yaitu konstruksi, pembongkaran kecil, pemecahan aspal, danmenggali lubang atau penggalian.Backhoemerupakan alat utama daribackhoe loaderyang digunakan untuk menggalimaterial yang keras dan padat, biasanya tanah, atau untuk mengangkat beban berat. Bagianbackhoememiliki tigasegmen yaituboom,stickdanbucket.Berbagai beban diterapkan di ujungbucketdan ke lenganboomdan penggali.Bucketharus menanggung beban impak tinggi selama proses penggalian, menghasilkan tegangan dan deformasi yangbesar. Pemodelanbucketdan analisis elemen hingga teganganbucketmerupakan langkah awal dalam menentukankekuatanbucketJohn Deere 310L. Selanjutnya material dievaluasi untuk menentukan nilai faktor keamanannya.tersebar di tiga lokasi:idler point, hinge point, dan ujungbucket theeth. Simulasi linear statis yang dilakukan denganAnsys 2019 menghasilkan nilaitegangan von Mises sebesar 846,63 MPa,721,1 MPa, dan 767,76MPa untuk masing-masing dari tiga material yang diuji: Hardox 400, ASTM A36, dan SS 400. Simulasi linier statis yang dilakukan denganAnsys 2019 dan berbagai material yang diuji menghasilkan nilai distribusi deformasi masing-masing sebesar 15,607mm, 14,327 mm, dan 15,025mm. Nilai faktor keamanan yang diuji untuk Hardox 400, ASTM A36, dan SS 400masing-masing yaitu 1,1811, 0,3467; dan 0,3061; dalam simulasi linier statisyang dilakukan dengan Ansys. Sehinggadapat disimpulkan jenis material yang aman digunakan padabucket excavatorJohn Deere 310L adalah material Hardox400 karena material tersebut memiliki nilaisafety factorlebih dari satu,σ > 1.
Analisa Karakteristik Bahan Bakar Pelet Biomassa Dengan Variasi Bahan Baku Limbah Jagung Dengan Unsur Pengikat Oli Kendaraan Bekas dan Minyak Goreng Bekas Rizki Ari Utama; Bambang Yunianto; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber energi khususnya fosil mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pemanfaatan biomassa menjadi semakin penting dalam menanggapi pesatnya pertumbuhan permintaan energi serta menipisnya bahan bakar fosil. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan pelet biomassa dari limbah jagung (tongkol jagung) dengan variasi bahan baku masing-masing sebesar 250 gr dengan campuran bahan perekat oli kendaraan bekas dan minyak goreng bekas masing-masing 25 ml dan air pada tiap bahan baku sebesar 10%, kecepatan 1660 rpm dan gap sebesar 1,5 mm, dan menggunakan mesh ukuran 20.
ANALISIS TEGANGAN BOOM PADA BACKHOE LOADER JOHN DEERE 310L MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Muhammad Mahdy Faiz; Sumar Hadi Suryo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backhoe Loader adalah mekanisme yang digerakkan oleh tenaga yang digunakan untuk menggali, memindahkan atau mengangkut kerikil, pasir atau tanah. Mesin ini merupakan mesin konstruksi yang menggabungkan antara traktor, loader, dan backhoe. Backhoe terdiri dari tiga bagian, yakni boom, arm, dan bucket. Boom merupakan lengan atas, arm merupakan bagian dari lengan bawah, dan bucket merupakan alat penggali dan pengangkat di ujungnya.  Dengan kondisi kerja yang keras dalam operasi backhoe, tekanan tinggi dapat merusak bagian boom yang akan berdampak negatif terhadap produktivitas alat berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan boom pada Backhoe Loader John Deere 310L menggunakan metode linear static dengan penerapan metode elemen hingga yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan evaluasi untuk mengetahui faktor keamanan boom Backhoe Loader John Deere 310L. Dilakukan tiga variasi untuk mendapatkan tegangan von mises, yaitu posisi jangkauan tinggi maksimum, jangkauan datar maksimum, dan jangkauan kedalaman maksimum. Material yang diuji pada penelitian kali ini menggunakan material Hardox 400. Diperoleh nilai tegangan von mises dan nilai deformasi pada  posisi jangkauan tinggi maksimum sebesar 711,09 Mpa dan 12,44 mm, pada posisi jangkauan datar maksimum sebesar 881,46 Mpa dan 15,95 mm, dan pada posisi jangkauan kedalaman maksimum sebesar 571,05 dan 9,94 mm. Nilai safety factor yang didapatkan sebesar 1.13 yang mana masih dalam kategori aman sehingga tidak terjadi kegagalan material.
ANALISIS KARAKTERISTIK PELET BIOMASSA BERBAHAN DASAR KAYU DENGAN CAMPURAN ZAT PEREKAT ANORGANIK Akbar Firdhaus; Bambang Yunianto; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil membuat energi fosil semakin terbatas, contohnya dengan penggunaan minyak tanah dan bahan bakar gas. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif lain, salah satunya dengan memanfaatkan energi alternatif yang berasal dari biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan pelet biomassa dari bahan kayu (ranting kayu, sengon laut, dan kayu limbah industri) yang telah disaring menggunakan mesh ukuran 20 dengan campuran bahan perekat anorganik (dekstrin dan bentonite) dan air, dengan jumlah sebanyak 10% dari bahan baku, kemudian dicetak dengan mesin pelet dengan kecepatan putaran 1660 rpm dan gap sebesar 1,5 mm
PENGARUH PENGGUNAAN BIOMASA WOOD PELLET PADA PROSES CO-FIRING TERHADAP SUHU PEMBAKARAN Muhammad Arief Hakim; M.S.K. Tony Suryo Utomo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan dibukanya lapangan pekerjaan baru yang memerlukan suplai listrik dengan jumlah yang banyak. Dengan adanya hal ini, pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan pembangkit listrik baru untuk memenuhi pasokan aliran listrik yang diperlukan. Jenis pembangkit listrik yang umum digunakan di negara Indonesia berjenis PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), dengan menggunakan bahan bakar berupa batubara. Namun penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik ini memiliki dampak buruk untuk lingkungan yang mengakibatkan krisis iklim, sehingga dengan adanya permasalahan ini pemerintah mendorong untuk melakukan upaya untuk mengurangi dampak dari penggunaan batubara. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah berupa menggunakan biomassa untuk digunakan pada proses co-firing pada pembakaran bahan bakar PLTU. Co-firing sendiri merupakan merupakan metode pembakaran dengan melakukan pencampuran dua jenis bahan bakar ke satu tempat pembakaran untuk meminimalisir kandungan gas buang yang terjadi selama pembakaran batubara pada boiler. Jenis boiler yang akan digunakan pada penelitian ini berjenis stoker boiler dengan mengambil bagian tungku pembakarannya untuk melakukan proses co-firing.  Stoker boiler sendiri merupakan jenis boiler tertua yang digunakan untuk melakukan pembakaran langsung dari bahan bakar padat seperti batubara. Dengan keuntungan menggunakan boiler jenis ini berupa dapat membaakar berbabagai macam bahan bakar dengan sedikit instalasi awal, dan perawatannya yang sederhana. Penelitian ini dilakukan menggunakan biomassa wood pellet dicampurkan dengan batubara. Pemilihan biomassa wood pellet ini berdasarkan nilai kalor yang tinggi pada wood pellet sehingga tidak terlalu adanya gap yang berlebih dengan batubara. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan wood pellet sebanyak 10% atau 3 kg dicampurkan dengan batubara sebanyak 90% atau 27 kg dan akan dibandingkan hasilnya dengan pembakaran batubara 100%. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan mengambil data suhu pembakaran yang terjadi selama 90 menit setiap 5 menit dimulai dari menit ke-0. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu pada suhu pembakaran tertinggi batubara 100% mencapai suhu 469,5℃. Sedangkan suhu pembakaran tertinggi co-firing biomassa wood pellet sebanyak 3 kg atau 10% mencapai suhu 519,0℃. Hal ini menunjukkan penggunaan biomassa  wood pellet mempengaruhi suhu pembakaran.
STUDI NUMERIK TRANSFER OKSIGEN TERLARUT (DISSOLVED OXYGEN) PADA KOLAM BUDIDAYA UDANG VANAME MARINE SCIENCE TECHNO PARK – UNDIP Zery Triputra; Muchammad Muchammad; Mohammad Tauviqirrahman
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut merupakan nilai konsentrasi oksigen terlarut di dalam air yang berasal dari proses transfer oksigen dari keadaan fasa gas ke fasa liquid. Konsentrasi DO di  dalam air dapat menjadi salah satu parameter penting  yang mencerminkan kualitas dari air khususnya dalam proses budidaya Udang Vaname. Dalam praktinya, dissolved oxygen (DO) pada kolam budidaya dihasilkan oleh sistem aerasi buatan menggunakan aerator, contohnya  paddle wheel aerator. Paddle wheel aerator memiliki fungsi untuk menghasilkan aliran turbulen pada sekitar area kolam untuk memudahkan terjadinya proses perpindahan massa berupa transfer oksigen dari fasa gas ke fasa liquid. Akan tetapi, dalam penggunaannya masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan Paddle Wheel Aerator untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses aerasinya terutama dalam memaksimalkan proses distribusi oksigen terlarut di dalam kolam. Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk menganalisis pengaruh variabel penelitian berupa penempatan (konfigrasi) dan jumlah aerator dengan total 4 variasi terhadap  distribusi oksigen pada dalam kolam budidaya udang menggunakan metode simulasi yang merujuk pada penelitian Wu dkk (2014) sebagai acuan. Hasil simulasi menunjukan adanya pengaruh yang cukup signifikan pada variasi yang diberikan terhadap distribusi dan konsentrasi dissolved oxygen  (DO). Hasil simulasi menunjukan distribusi DO pada waktu aerasi 500 s, 1000 s, 2000 s, dan 4000 s. Saat 500 s dapat dilihat bahwa distribusi DO sebagian besar  berada di area pinggir kolam dengan rata-rata konsentrasi DO  sebesar 4,02mg/L. Kemudian, pada 1000 – 2000 s distribusi DO mulai menyebar merata dengan rata-rata konsentrasi DO  sebesar 7,49 mg/L. Sedangkan pada saat 4000 s, distribusi konsentrasi DO  sudah merata di semua bagian kolam kecuali pada area pusat kolam dengan rata-rata DO sebesar 8,45 mg/L.
ANALISIS EKPERIMENTAL CO-FIRING BIOMASSA BONGGOL JAGUNG DENGAN BATUBARA Purwadi Purwadi; MSK Tony Suryo Utomo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan sumber energi primer berbahan fosil untuk dimanfaatkan sebagai energi final, seringkali mempunyai dampak buruk bagi lingkungan seperti meningkatnya emisi gas buang karbondioksida, menyebabkan hujan asam, mengurangi jumlah ozon dan meningkatkan efek gas rumah kaca. Pada tahun 2000 tercatat pencemaran emisi karbondioksida sebesar 60,1 juta ton dan terus meningkat pada tahun 2016 sebesar 97,9 juta ton emisi karbondioksida. Dalam usaha meningkatkan penyediaan energi primer dengan memanfaatkan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan, pemerintah menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) melalui peraturan presiden yaitu Perpres No 79/2014 yang menetapkan penggunaan energi baru dan terbarukan untuk mencapai bauran Energi primer sebesar 23% di tahun 2025. Co-firing sendiri merupakan merupakan metode pembakaran dengan melakukan pencampuran dua jenis bahan bakar ke satu tempat pembakaran untuk meminimalisir kandungan gas buang yang terjadi selama pembakaran batubara pada boiler. Jenis boiler yang akan digunakan pada penelitian ini berjenis stoker boiler dengan mengambil bagian tungku pembakarannya untuk melakukan proses co-firing.  Stoker boiler sendiri merupakan jenis boiler tertua yang digunakan untuk melakukan pembakaran langsung dari bahan bakar padat seperti batubara. Dengan keuntungan menggunakan boiler jenis ini berupa dapat membakar berbabagai macam bahan bakar dengan sedikit instalasi awal, dan perawatannya yang sederhana. Penelitian ini dilakukan menggunakan biomassa bonggol jagung dicampurkan dengan batubara. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan bonggol jagung sebanyak 20% atau 6 kg dicampurkan dengan batubara sebanyak 80% atau 24 kg dan akan dibandingkan hasilnya dengan pembakaran batubara 100%. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan mengambil data suhu pembakaran yang terjadi selama 90 menit setiap 5 menit dimulai dari menit ke-0. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu pada suhu pembakaran tertinggi batubara 100% mencapai suhu 546,9℃. Sedangkan suhu pembakaran tertinggi co-firing biomassa bonggol jagung sebanyak 6 kg atau 20% mencapai suhu 637,1℃. Hal ini menunjukkan penggunaan biomassa bonggol jagung mempengaruhi suhu pembakaran.
PENGUJIAN KONVERSI SEPEDA MOTOR BERBAHAN BAKAR BENSIN DENGAN TRANSMISI CVT MENJADI BERTENAGA LISTRIK Ferdian Gamalea Delasta; Rifky Ismail; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan bakar fosil memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu penyumbang penggunaan sumber bahan bakar fosil terbanyak di Indonesia adalah sepeda motor. Dalam hal ini, sepeda motor listrik menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan sepeda motor bakar. Sepeda motor listrik tidak menghasilkan emisi karbon dioksida dan tidak mengeluarkan polutan udara lainnya sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sepeda motor berbahan bakar bensin dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) menjadi sepeda motor listrik. Konversi dilakukan pada motor Honda Vario 110 cc tahun 2019 menggunakan motor BLDC 2000 Watt dengan jenis Hub dan ditenagai oleh baterai 48 Volt 10 Ah. Pengujian sepeda motor listrik hasil konversi ini dilakukan dengan uji jalan pada 2 variasi beban yaitu 1 orang (60 kg) dan 2 orang (120 kg). Hasil pengujian ini mendapatkan bahwa jarak tempuh maksimal kendaraan yaitu 16 km dengan menopang beban 1 orang, sedangkan pada beban 2 orang didapatkan jarak tempuh maksimal 12 km. Pengujian konversi sepeda motor bakar menjadi sepeda motor listrik ini dapat diimplementasikan untuk meningkatkan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan memiliki biaya yang lebih murah untuk penggunaan sehari-hari.
PERANCANGAN QUADCOPTER F450 DENGAN FLIGHT CONTROLLER PIXHAWK 2.4.8 SEBAGAI ALAT DETEKSI KERETAKAN Anggara Adhi Pasanca; Munadi Munadi; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) sebagai kendaaraan udara tanpa awak dalam sejarahnya pertama kali diinisiasi dalam dunia teknologi militer. Namun saat ini sudah banyak berbagai inovasi terkait penggunaan UAV sebagai alat bantu di dalam bidang kontruksi, pertanian, logistik, dan lain-lain. Dalam penggunan UAV, tidak semua lancar, salah satunya penggunaan UAV berjenis quadcopter (Tipe: DJI Mavix Mini II) yang digunakan sebagai alat deteksi keretekan bangunan bermaterial beton. Penggunaan UAV tersebut masih terdapat permasalahan terkait pengendalian saat melakukan gerakan hover. Hasilnya terdapat error pengukuran lebar retakan. Hal ini disebabkan karena quadcopter yang digunakan memiliki gaya angkat (thrust) sebesar 249 gram dan berat total komponen yang dipakai adalah 244 gram. Akibatnya gerakan hover yang tidak stabil membuat quadcopter mudah terantuk dan rentan terhadap kondisi angin. Solusi pengembangan yang dilakukan, berupa perancangan quadcopter kembali dan membuat sistem control. Quadcopter yang digunakan adalah quadcopter berjenis F450 bermaterial polymide nylon dengan campuran glass fiber. Dengan tingkat kekakuan mirip seperti logam, berbobot ringat dan murah/terjangkau. Sistem kontrol yang digunakan adalah pengendali PID yang terdiri dari nilai proportional gain, integral gain dan derivative gain. Hasil dari perancangan quadcopter yang didapat memiliki dimensi 360 x 360 x 200 mm, wheelbase 570 mm, dan thrust 2,9094 kg lebih besar dari total berat quadcopter yaitu 1,709 kg.