This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Muchammad Muchammad
Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EFEK PENGGUNAAN BIOMASSA TEMPURUNG KELAPA TERHADAP PROSES CO-FIRING BATU BARA DILIHAT DARI TEMPERATUR YANG TERJADI Jalal Wisnu Widiantoro; MSK Tony Suryo Utomo; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan listrik di Indonesia mulai meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini didasari karena kemudahan masyarakatnya dalam mendirikan sebuah usaha, sehingga konsumsi listrik pada bidang industri meningkat. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sendiri masih menjadi prioritas pemerintah saat ini karena keefisiennya. Suplai bahan bakar yang memadai dari tambang-tambang yang ada dalam negeri pun juga melimpah sehingga PLTU masih menjadi pilihan utama. Pro kontra dalam pemanfaatan hasil tambang seperti batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik pun pasti ada. Kementerian ESDM melakukan gerakan pemanfaatan biomassa dalam upaya mengurangi penggunaan batu bara. Dalam praktiknya saat ini, biomassa masih belum maksimal dimanfaatkan karena kelemahan tersendiri dibandingkan batu bara. Co-firing antara biomassa dan batu bara menjadi solusi terbaik dalam memanfaatkan penggunaan biomassa. Co-firing merupakan suatu proses pencampuran 2 bahan bakar yang memiliki material berbeda yang kemudian pada proses pembakarannya dilakukan secara bersamaan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mencari pengaruh penggunaan biomassa tempurung kelapa terhadap proses co-firing yang ada pada tungku stoker boiler. Stoker boiler dipilih karena memiliki kesederhanaan sistem pembakaran yang menyebabkannya fleksibel dalam pemilihan proses co-firing. Tempurung kelapa juga merupakan salah satu biomassa dengan nilai kalor yang hampir sama dengan batu bara. Selain itu, limbahnya pun berlimpah dan mudah untuk ditemukan. Pada penelitian kali ini, ada 2 variasi penelitian yaitu batu bara 100% dan proses co-firing yang dilakukan adalah 30% dengan total perbandingan massa batu bara dan biomassa adalah 21 : 9 kg. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan waktu pembakaran 90 menit dan pengamatan temperatur dilakukan dengan selang waktu 5 menit selama waktu penelitian. Hasil yang didapatkan pada variasi batu bara 100% mencapai temperatur tertingginya pada menit ke-60 dengan temperatur tercatat 469,5℃. Sedangkan pada variasi co-firing 30%, tercatat temperatur tertingginya adalah 703,4℃ pada menit ke-30. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biomassa tempurung kelapa dapat memengaruhi temperatur.
ANALISIS KARAKTERISTIK BIOPELET BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DENGAN CAMPURAN ZAT PEREKAT ALAMI Tegar Arief Pradana; Bambang Yunianto; Muchammad Muchammad
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber energi, mendororng manusia untuk mencari sumber energi terbarukan pengganti fosil, salah satunya menggunakan biomassa sebagai alternatif sumber energi terbarukan. Secara umum potensi biomassa dihasilkan dari sektor kehutanan, pertanian dan perkebunan. Sebagai sumber energi, biomassa mempunyai beberapa keunggulan di antaranya dapat diperbarui sehingga dapat digolongkan sebagai energi yang berkesinambungan. Biomassa juga memiliki kelemahan yaitu memiliki nilai kalor yang rendah dan kadar air yang tinggi, Untuk mengatasi kelemahan dari biomassa tersebut, maka energi biomassa dapat dibuat dalam bentuk pelet. Peletisasi merupakan salah satu teknologi yang dilakukan secara mekanis untuk meningkatkan kepadatan biomassa menjadi biopelet. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan pelet biomassa dari limbah ampas tebu, pelepah pisang dan jerami dengan komposisi 300 gr dengan campuran variasi bahan perekat organik tetes tebu, tepung tapioka dan kulit pisang masing-masing 30 ml dan tambahan air 30 ml, mesin menggunakan kecepatan putaran 1660 rpm dan gap pada roller dan die sebesar 1,5 mm. Didapatkan pelet dengan hasil karakterisasi pelet terbaik pada bahan ampas tebu dengan unsur perekat tepung tapioka. Nilai kalor yang dihasilkan masing-masing 4066,05 kal/g. Hasil karakteristik yang didapatkan dari setiap sampel menunjukkan kadar abu masih banyak yang tidak memenuhi standar, sehingga banyak sampel yang nilai kalorinya mendekati batas standar mutu, kadar zat terbang dan kadar karbon terikat sudah sesuai standar yag dibutuhkan.