Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KEKUATAN KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI DALAM MANAJEMEN KONFLIK PADA KEUSKUPAN TNI/POLRI Rofinus Neto Wuli
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan pemaknaan mendalam kekuatan kepemimpinan pelayan dalam  manajemen konflik di Keuskupan TNI/Polri. Penelitian bertema “Kekuatan Kepemimpinan Pelayan Dalam Manajemen Konflik Pada Keuskupan TNI/Polri” ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ethnography yang dihimpun berdasarkan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion dengan para prajurit, perwira, purnawirawan, dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI/Polri beragama Katolik yang merupakan warga Keuskupan TNI/Polri. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dalam perspektif warga Keuskupan TNI-Polri/Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), konflik adalah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan manusia. 2) Spirit pelayanan yang dihayati warga OCI bersumber pada nilai universal Kristiani seperti kasih, pelayanan, kelembutan, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, harmoni, belarasa, dan solidaritas. Nilai-nilai ini secara efektif dapat ditransformasi anggota OCI dalam kehidupan bersama. 3) Penerapan manajemen konflik di OCI merujuk pada ajaran Katolik yang menempatkan hukum cinta kasih, persaudaraan dan pengampunan sebagai yang utama. 4) Manajemen Konflik berbasis kepemimpinan pelayan sangat kuat dan efektif dalam meresolusi konflik karena digerakan oleh spirit Iman yang berkualifikasi melayani dalam damai. 5) Kepemimpinan yang ideal dalam menyelesaikan konflik adalah kepemimpinan pelayan melalui pendekatan kemanusiaan yang diyakini dapat menghasilkan rekonsiliasi dan damai yang berkelanjutan. Kebaruan penelitian ini terletak pada kepemimpinan pelayan dapat menjadi basis yang kuat dalam mengelimininasi konflik, serta memiliki elemen utama sangat penting dan strategis dalam manajemen konflik yang bermuara pada rekonsiliasi damai. Melalui ”Dinamika Manajemen Konflik Berbasis Servant Leadership”, peneliti menemukan empat tahapan me-manage konflik . Pertama, mengusahakan adanya nilai saling percaya , pengampunan, empati, dan kerendahan hati dari pihak yang berkonflik. Kedua, pihak yang berkonflik memastikan pengampunan, saling percaya, empati dan rendah hati dilakukan secara serentak, bekerja sama, dibiasakan, dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. Ketiga, pihak yang berkonflik menjalankan kepemimpinan yang melayani sebagai pengikat empat elemen tersebut. Keteladanan kepemimpinan pelayan dengan pendekatan kemanusiaan dapat menggerakkan pihak yang berkonflik (inspirasi dan teladan) untuk memiliki empat keutamaan tersebut. Keempat, melakukan manajemen konflik berbasis kepemimpinan pelayan. Empat elemen utama Servant Leadership berkekuatan positif akhirnya menjadi satu kesatuan utuh yang mewujudkan rekonsiliasi dan damai berkelanjutan sebagai muara dari manajemen konflik.
PENGARUH JARAK TANAM PADA SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 30 DI DESA PAPE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Rofinus Neto Wuli; Wilhelmina Loda; Jeflin Arkanjela Noy
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 1 No. 2, Oktober (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Padi Inpari 30 merupakan varietas yang tahan terhadap genangan air .Padi inpari 30 ini cocok ditanam disawah dengan dataran rendah pada ketinggiannya 400 mdpl karena dianggap dapat menunjang produksi yang tinggi dengan keadaan perubahan iklim yang ekstrim.Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi melalui perbaikan budidaya antara lain pengaturan jarak tanam.Jarak tanam dipengaruhi oleh sifat varietas padi yang ditanam dan kesuburan tanah.Keberhasilan peningkatan produksi padi lebih banyak disumbangkan oleh peningkatan produktivitas dibandingkan dengan peningkatan luas panen. Berbeda jarak tanam akan memberikan capaian hasil yang berbeda akibat populasi tanaman yang tidak sama .Sistem jajar legowo merupakan pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih barisan tanaman padi dan satu barisan kosong . Penggunaan varietas padi inpari 30 dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi .Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatakan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan proses jarak tanam pada sistem jajar legowo terhadap padi varietas inpari 30.Metode penelitian ini adalah Pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan cara pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik.Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatuobjek atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem tanam jajar legowo berpengaruh terhadap produksi pertanian khususnya tanaman padi, dapat meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekeliling tanaman pinggir sehinggga tanaman dapat berfotosintesis dengan baik.Dari penelitian yang telah dilaksanakan di Desa Pape dengan perlakuan jarak tanam terhadap padi inpari 30 mengalami peningkatan dengan bobot per 1000 gabah kering, dimana bobot per 1000 gabah kering tertinggi terdapat pada perlakuan U1: 27,7, dan U2: 26,6 dengan jarak tanam 30 x 30 cm pada padi varietas inpari 30.
Analysis of Supply Chain Management Performance in the Community Coffee Production System in Bajawa, Ngada Regency Rofinus Neto Wuli; Victoria Ayu Puspita; Igniosa Taus
Journal of Social Science 2293-2299
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jss.v4i6.713

Abstract

Research on Supply Flow Performance Management in the Bajawa People's Coffee Production System was carried out in Ngada Regency, with the aim of finding out the relationship between cooperation and the performance of the Bajawa coffee supply flow, knowing the relationship between information sharing and the supply flow performance of Bajawa coffee and knowing the long-term relationship with Bajawa coffee supply flow performance. Many factors can influence the performance of supply flow management in companies, including information sharing, long term relationships, and cooperation. The method used in this research is to analyze the relationship between the dependent variable (cooperation, information sharing and long-term relationships) and the independent variable (Bajawa coffee supply flow performance). From the results of the multiple linear regression analysis carried out, it shows that: the long-term relationship variable has the greatest influence on the Bajawa coffee SCM performance variable (dependent) with a coefficient value of (0.047), then the cooperation variable with a value of ( 0.019 ), and which has a The smallest influence is the information sharing variable (0.018). This means that the three independent variables have a positive and significant effect on the dependent variable.
PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN UNTUK MENCIPTAKAN PETANI UNGGUL DEMI MENCAPAI KETAHANAN PANGAN Rofinus Neto Wuli
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan manajemen sumber daya manusia pertanian untuk menciptakan petani unggul demi mencapai ketahanan pangan. Dengan mengidentifikasi sumber daya pertanian di Indonesia, diharapkan diperoleh kesimpulan tentang faktor yang menyebabkan kurangnya minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian. Selainitu, tinggi rendahnya mutu sumber daya manusia di bidang pertanian juga berdampak pada indeks ketahanan pangan Indonesia. Metode kajian atau penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelusuran pustaka atau studi pustaka (literature research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satukendala yang dihadapisektorpertanian di Indonesia adalah keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian. Rendahnya kesejahteraan petani di Indonesia disebabkan oleh kapasitas mereka yang tidak memadai, seperti kemampuan manajerial, daya tawar cenderung lemah, terbatasnya akses pada permodalan dan informasi, dan tingkat pendidikan mereka yang rendah. Menurunnya minat kaum muda menekuni bidang pertanian karena ada anggapan menjadi petani selain kurang menjanjikan secara ekonomis, juga dianggap pekerjaan yang kurang bergengsi.
PENGARUH JARAK TANAM PADA SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 30 DI DESA PAPE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Rofinus Neto Wuli; Wilhelmina Loda; Jeflin Arkanjela Noy
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi Inpari 30 merupakan varietas yang tahan terhadap genangan air .Padi inpari 30 ini cocok ditanam disawah dengan dataran rendah pada ketinggiannya 400 mdpl karena dianggap dapat menunjang produksi yang tinggi dengan keadaan perubahan iklim yang ekstrim.Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi melalui perbaikan budidaya antara lain pengaturan jarak tanam.Jarak tanam dipengaruhi oleh sifat varietas padi yang ditanam dan kesuburan tanah.Keberhasilan peningkatan produksi padi lebih banyak disumbangkan oleh peningkatan produktivitas dibandingkan dengan peningkatan luas panen. Berbeda jarak tanam akan memberikan capaian hasil yang berbeda akibat populasi tanaman yang tidak sama .Sistem jajar legowo merupakan pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih barisan tanaman padi dan satu barisan kosong . Penggunaan varietas padi inpari 30 dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi .Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatakan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan proses jarak tanam pada sistem jajar legowo terhadap padi varietas inpari 30.Metode penelitian ini adalah Pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan cara pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik.Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatuobjek atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem tanam jajar legowo berpengaruh terhadap produksi pertanian khususnya tanaman padi, dapat meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekeliling tanaman pinggir sehinggga tanaman dapat berfotosintesis dengan baik.Dari penelitian yang telah dilaksanakan di Desa Pape dengan perlakuan jarak tanam terhadap padi inpari 30 mengalami peningkatan dengan bobot per 1000 gabah kering, dimana bobot per 1000 gabah kering tertinggi terdapat pada perlakuan U1: 27,7, dan U2: 26,6 dengan jarak tanam 30 x 30 cm pada padi varietas inpari 30.
IDENTIFIKASI POTENSI PENGEMBANGAN BAMBU DI KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Rofinus Neto Wuli; Venantius Ladha Owa; Eustakia Bhokie; Dionisius Liu Lako; Donatus Paru Wea; Katarina Paloma Nay
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 3 No. 1 (2024): Vol.3 No.1, April 2024: Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tumbuhan bambu merupakan hasil hutan non kayu potensial untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku industri. Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia, bambu memegang peranan sangat penting. Bahan bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan. Bambu menjadi tanaman serbaguna bagi masyarakat pedesaan dimana mata pencaharian masyarakat Ngada, Kecamatan Golewa pada umumnya adalah petani. Sub sektor yang memiliki peranan penting bagi masyarakat Ngada khususnya Golewa adalah Pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan tanaman bambu di Kecamatan Golewa. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data,yaitu pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer dilakukan melalui survey dan wawancara (Indepth Interview). Metode Penentuan Responden Dilakukan Secara Purposive Sampling.Waktu penelitian adalah sejak April 2023- Juli 2023 di Kecamatan Golewa. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 16 Desa/Kelurahan di Kecamatan Golewa memiliki potensi pengembangan bambu yaitu Desa Sarasedu, Desa Malanuza, Kelurahan Todabelu, Desa Ratogesa, Desa Dadawea, Desa Were, Desa Were 1, Desa Were IV, Desa Radabata, Kelurahan Mataloko, Desa Sangadeto, Desa sarasedu 1, Desa Malanuza 1, Desa Ulubelu, Desa Eko Roka dan Desa Waeia. Potensi bambu yang ada di Kecamatan Golewa dengan total jumlah Betung/Bheto sebanyak 6.755.940 batang, Ater/Pering 49.280, dan 38.130 Guru/Ampel. Diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan pelatihan pembuatan kerajinan kepada masyarakat dalam memanfaatkan potensi bambu yang ada.
STUDI KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROFORESTRI BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN GOLEWA BARAT KABUPATEN NGADA, NTT Igniosa Taus; Rofinus Neto Wuli; Yoseph Eduardus Nono
Jurnal Agriovet Vol. 7 No. 1 (2024): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/rbfjqe53

Abstract

Usaha tani agroforestri mampu memberikan keberhasilan bagi kehidupan petani secara berkelanjutan dalam bidang ekonomi, sosial, maupun ekologi. Penelitian bertujuan mengidentifikasi potensi serta permasalahan model agroforestri sesuai dengan kajian studi aspek sosial, ekonomi dan ekologi serta merumuskan strategi pengembangan agroforestri di Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada, NTT. Petani di Kecamatan Golewa Barat menerapkan dua sistem agroforestri dimana sebagian besar petani menerapkan Sistem agrisilviculture namun sebagian kecil petani juga menerapkan sistem agrosilvopastura. Berdasarkan hasil evaluasi analisis SWOT posisi usaha petani berada pada posisi kuadran I menunjukan kondisi yang baik dan dapat meningkatkan kemajuan serta keberlanjutan usaha pertanian dengan sistem agroforestri. Strategi SO (Strengths- Opportunities) sebagai strategi terpilih. Penguatan kelembagaan kelompok petani melalui pelatihan tentang teknik agroforestri, termasuk pemilihan spesies tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaan merupakan strategi prioritas terpilih dengan nilai TAS tertinggi 5,916.
Analysis of Supply Chain Management Performance in the Community Coffee Production System in Bajawa, Ngada Regency Rofinus Neto Wuli; Victoria Ayu Puspita; Igniosa Taus
Journal of Social Science Vol. 4 No. 6 (2023): Journal of Social Science
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jss.v4i6.713

Abstract

Research on Supply Flow Performance Management in the Bajawa People's Coffee Production System was carried out in Ngada Regency, with the aim of finding out the relationship between cooperation and the performance of the Bajawa coffee supply flow, knowing the relationship between information sharing and the supply flow performance of Bajawa coffee and knowing the long-term relationship with Bajawa coffee supply flow performance. Many factors can influence the performance of supply flow management in companies, including information sharing, long term relationships, and cooperation. The method used in this research is to analyze the relationship between the dependent variable (cooperation, information sharing and long-term relationships) and the independent variable (Bajawa coffee supply flow performance). From the results of the multiple linear regression analysis carried out, it shows that: the long-term relationship variable has the greatest influence on the Bajawa coffee SCM performance variable (dependent) with a coefficient value of (0.047), then the cooperation variable with a value of ( 0.019 ), and which has a The smallest influence is the information sharing variable (0.018). This means that the three independent variables have a positive and significant effect on the dependent variable.