Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Membangun Generasi Sehat: Pendidikan Terintegrasi yang Menggabungkan Nilai Firman dan Pengetahuan Tentang Makanan Norlan Goni; Edwin Melky Lumingkewas; Juwinner Dedy Kasingku
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is qualitative, with the aim of being able to build a healthy young generation by looking at the word and science about healthy food. From the beginning of creation until now, God has created a variety of healthy foods for us to enjoy together. With the view of science, we can more easily judge what food is proper and nutritious for our bodies. God provided his people with nutritious food in the Old Testament from the beginning of creation until the flood. By following the views of science, we are also more convinced of which foods we should eat properly. With these foods, we can have a healthy and strong body. The Bible's opinion about healthy food also agrees with the scientific view about the foods that are good for our bodies. Our body is a holy temple of God. For that reason, it is important to protect our bodies from foods that damage them. To be able to get a healthy body, we must regulate eating patterns that are not excessive so that these foods can nourish our bodies and not damage them.
INCREASING EDUCATIONAL AWARENESS OF PARENTING STYLES AND FAMILY SOCIAL SUPPORT ON ADOLESCENT MENTAL HEALTH Juwinner Dedy Kasingku; Winda Novita Warouw; Edwin Melky Lumingkewas
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v7i4.9524

Abstract

Good mental health requires the ability to manage emotions, thoughts, and actions in a healthy and adaptive manner. Parental upbringing and family support are crucial in maintaining the mental health of adolescents, as they are the closest individuals within the family. Emotional support from the family and access to mental health resources like psychologists or mental health clinics can assist adolescents in overcoming stress and pressures in their lives. This paper uses a literature review methodology to explore the family’s role in adolescent mental health. The findings based on the literature review indicate that the family has a significant influence on adolescent mental health. Parenting styles demonstrated by parents have a significant impact on the mental development of adolescents. The social support provided by parents to their children is likewise crucial. With strong social support from the family and the surrounding environment, adolescents can build positive relationships with others, effectively overcome challenges, and achieve desired life goals.
Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Pencapaian Nilai Akademis Mahasiswa Filsafat Jonatan Geraldo Retor; Edwin Melky Lumingkewas; Winda Novita Warouw
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4373

Abstract

Nilai akademis merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mahasiswa Filsafat, karena itu menjadi salah satu syarat kelulusan tamat di UNKLAB. Dalam mencapai nilai akademis yang diharapkan, para mahasiswa membutuhkan peran orang tua. Ketika orang tua mampu menunjukkan dan memberikan teladan yang baik terutama dalam praktik hidup mereka, memberikan lebih baik bagi mahasiswa. Faktor lain yang memberikan kontribusi bagi mahasiswa dalam mencapai nilai akademik adalah motivasi orang tua. Motivasi yang orang tua dapat berikan kepada mahasiswa untuk mencapai nilai akademis yang diharapkan. Adapun motivasi ini dapat berbentuk lisan (kata-kata), secara finansial, dalam bentuk penghargaan (reward) dan hukuman (punishment), pengembangan komunikasi dalam membangun hubungan yang baik, secara signifikan memberikan pengaruh positif dalam tercapainya nilai akademis mahasiswa Fakultas Filsafat. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, motivasi orang tua memiliki hubungan yang kuat terhadap pencapaian nilai akademis yaitu sebesar 44.4%. Didapati juga motivasi orang tua memiliki pengaruh terhadap pencapaian nilai akademis dan pengaruhnya adalah positif. hasil selanjutnya pengaruh motivasi orang tua terhadap pencapaian nilai akademis adalah sebesar 5.6%.
The Distinction Between the Initial Two Commandments: An Exegetical Study of Exodus 20:2-6 Blasius Abin; Edwin M. Lumingkewas; Budi Harwanto
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 6 No 3 (2023): International Journal of Education, Information Technology  and Others
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8294668

Abstract

The dissimilarity between the initial two commandments within God's law (Exodus 20:3-6) serves to affirm the theological principles presented in the Bible. This research paper employs fundamental methodologies, such as analysing the textual structure and literal context of the studied passage. Its primary objective is to investigate the disparity between the two commandments and explore their significance within Christian theology. After a meticulous examination of the syntax and contextual connections, this paper draws three conclusions. Firstly, the initial two commandments pertain to two distinct facets of biblical theology. The first commandment emphasizes the worship of the Lord as the primary subject, while the second commandment focuses on the proper way to worship Him. Secondly, the purpose of the first commandment is to protect Israel against external threats, particularly the worship of "other gods.” Thirdly, the second commandment aims to safeguard Israel against internal threats, manifested using images as objects of worship. The utilization of images has the potential to undermine the covenant relationship between God and Israel. In summary, the worship of gods other than Yahweh and the incorporation of images in worship are two separate laws with crucial disparities. These differences hold great significance in Christian theology, as they anticipate the presence of modern idolatry and various attempts to materialize the worship system
Peran Pendidik Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kualitas Karakter Siswa Winda Novita Warouw; Edwin Melky Lumingkewas
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 4 (2023): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang dimulai sejak usia dini hingga dewasa. Salah satu jenis pendidikan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter ialah pendidikan agama Kristen. Pendidikan ini tidak hanya berfokus hanya kepada aspek intelektual, tetapi juga mencakup moral, dan rohani. Guru pendidikan agama Kristen memegang peran yang penting dalam membimbing siswa untuk mengetahui, memahami, dan dapat menerapkan nilai-nilai agama Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Para guru bukan hanya pengajar, tetapi juga merupakan teladan dalam menerapkan ajaran yang sesuai dengan firman. Pendidikan agaman Kristen membantu siswa dalam memahami makna moralitas, etika, dan nilai-nilai kehiudpan yang benar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dalam mencari peran guru pendidikan agama Kristen dalam pembentukan karakter siswa. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan agama Kristen mendorong siswa untuk mengembangkan iman, integritas, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Guru memiliki tanggung jawab sebagai motivator. Segagai motivator, guru pendidikan agama Kristen dapat memberikan inspirasi, dukungan moral, dan membantu siswa mengatasi masalah. Guru memainkan peran penting dalam membentuk karakter kerja keras siswa dan memberikan motivasi untuk mereka agar meraih prestasi. Selain itu, pendidikan karakter adalah tanggung jawab bersama anatar sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Peran Pemimpin Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Peribadatan Kasingku, Juwinner Dedy; Lumingkewas, Edwin Melky; Warouw, Winda Novita
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.972

Abstract

Orang muda memiliki peran yang signifikan dalam masyarakat dan menjadi tiang penyokong dalam membawa perubahan dan harapan di masa kini dan masa yang akan datang. Orang muda dapat memberikan dampak yang baik maupun buruk terutama dalam konteks peribadatan. Pemimpin rohani memegang peran penting dalam membangun, mengarahkan, dan merangkul orang muda sehingga mereka dapat menunjukkan minat dan potensi dengan baik di dalam peribadatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan untuk mencari tahu peranan pemimpin pemuda Kristen dalam merangkul orang-orang muda di dalam peribadatan. Pemimpin pemuda Kristen haruslah menjadi contoh dalam kehidupan dan dalam peribadatan, membangun komunikasi yang baik, mampu menciptakan dan membuat aktivitas yang menarik di dalam gereja, dan mampu mengajak para orang muda untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan gereja. Hal ini membutuhkan komitmen dan usaha dari pemimpin pemuda. Dengan demikian, orang muda dalam gereja dapat mengembangkan peran mereka dengan baik di dalam takut akan Tuhan.
Peran Pemimpin Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Peribadatan Kasingku, Juwinner Dedy; Lumingkewas, Edwin Melky; Warouw, Winda Novita
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.972

Abstract

Orang muda memiliki peran yang signifikan dalam masyarakat dan menjadi tiang penyokong dalam membawa perubahan dan harapan di masa kini dan masa yang akan datang. Orang muda dapat memberikan dampak yang baik maupun buruk terutama dalam konteks peribadatan. Pemimpin rohani memegang peran penting dalam membangun, mengarahkan, dan merangkul orang muda sehingga mereka dapat menunjukkan minat dan potensi dengan baik di dalam peribadatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan untuk mencari tahu peranan pemimpin pemuda Kristen dalam merangkul orang-orang muda di dalam peribadatan. Pemimpin pemuda Kristen haruslah menjadi contoh dalam kehidupan dan dalam peribadatan, membangun komunikasi yang baik, mampu menciptakan dan membuat aktivitas yang menarik di dalam gereja, dan mampu mengajak para orang muda untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan gereja. Hal ini membutuhkan komitmen dan usaha dari pemimpin pemuda. Dengan demikian, orang muda dalam gereja dapat mengembangkan peran mereka dengan baik di dalam takut akan Tuhan.
Peran Pendidikan Kerohanian dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja: Studi Literatur Warouw, Winda Novita; Kasingku, Juwinner Dedy; Lumingkewas, Edwin Melky
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i3.1397

Abstract

Dewasa ini, orang muda sering menghadapi berbagai tantangan hidup yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental mereka. Mulai dari beban akademik, pencarian identitas, hingga penaruh media sosial dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada perkembangan mental mereka. Kondisi ini dapat memicu gangguan mental seperti stres, kecemasan, maupun depresi. Pendidikan Agama Kristen (PAK) memiliki peran yang penting dalam menolong para orang muda untuk dapat membentuk dan mempertahankan kesehatan mental melalui aspek kerohanian, moral, maupun sosial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan untuk mendapatkan apa saja kontribusi PAK dalam menjaga kesehatan mental remaja. Hasil menunjukan bahwa PAK tidak hanya berperan memberikan pengajaran rohani, tetapi juga dapat memberikan penguatan karakter, memberi arah dan tujuan hidup, dan mengembangkan kecerdasan emosional orang muda. Kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor biologis, psikologis, dan lingkungan sosial dimana orang muda tinggal. Melalui peran guru PAK sebagai pendamping dan dapat menerapkan metode pembelajaran interaktif seperti Think-Pair-Share, serta pendekatan pastoral, para orang muda dapat dibantu untuk bagaimana mengelola emosi mereka dan dapat membangun hubungan satu dengan yang lain secara sehat. Kesimpulannya, PAK memiliki kemampuan dalam mendukung kesehatan mental generasi muda dengan menyediakan pembelajaran secara kerohanian dan emosional secara efektif dan relevan, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan secara seimbang dan bermakna.
Standar Karakter Yang Benar Menurut Alkitab dan Tulisan Roh Nubuat Kasingku, Juwinner Dedy; Lumingkewas, Edwin Melky; Warouw, Winda Novita
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i3.1924

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai standar karakter yang benar serta pentingnya membentuk karakter orang muda sesuai pandangan alkitab dan tulisan Ellen G. White. Tujuan utama penelitian ini adalah menunjukkan bagaimana pembentukan karakter Kristiani melalui pembelajaran Alkitab, doa, disiplin diri, pelayanan, dan mengikuti teladan kehidupan Kristus merupakan hal yang penting. Metode yang digunakan dalam penelitian ii adalah deskriptif kualitatif, dengan sumber-sumber literatur dari tulisan-tulisan Ellen G. White, artikel publikasi, website, dan sumber lain yang mendukung. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa standar karakter menurut alkitab dan tulisan Ellen G. White adalah cerminan dari tabiat Kristus yang menunjukkan kesempurnaan dalam penurutan akan firman Allah yang ditunjukkan dalam sikap dan tabiat-Nya selama ia hidup. Disisi lain karakter haruslah dibentuk dari sejak kecil dan proses pembentukan karakter adalah proses seumur hidup. Oleh karena itu, melalui mempelajari alkitab, doa, disiplin diri, membangun kebiasaan yang bai dan mengikuti teladan hidup Yesus menjadi sarana penting yang harus dihidupkan agar bisa memiliki karakter yang baik di tengah kehidupan di zaman ini.
CULTIVATING STUDENT ENGAGEMENT IN CHRISTIAN RELIGIOUS EDUCATION: A QUALITATIVE LITERATURE REVIEW Lumingkewas, Edwin Melky; Kasingku, Juwinner Dedy
EDUCATIONE (In Press) Volume 4, Issue 1, January 2026
Publisher : CV. TOTUS TUUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59397/edu.v4i1.125

Abstract

Christian Religious Education (CRE) is pivotal for whole-person formation, yet classroom practice often remains teacher-centered, suppressing student participation. This study aimed to identify effective instructional approaches that foster active engagement in CRE lessons. Using a qualitative library research design, we thematically reviewed books, peer-reviewed articles, and relevant reports on student participation and pedagogies applicable to CRE. Findings indicate two consistently effective approaches: cooperative learning (e.g., Think–Pair–Share, Jigsaw, Team Games Tournament, and “window shopping”) and problem-based learning. These models elevate engagement across cognitive (analysis, evaluation, problem solving), affective (interest, motivation, positive attitudes), and psychomotor (practice and performance) domains. The CRE teacher’s role as facilitator and spiritual mentor—backed by professional competence in content mastery, classroom management, creativity, and communication—proves crucial for creating interactive, joyful, and meaningful learning climates. We conclude that participatory models enable students to not only grasp doctrine cognitively but also embody Christian values in daily life. The results offer practical guidance for CRE teachers, curriculum developers, and teacher-training programs to design student-centered learning. Future studies should test these approaches using quasi-experimental, mixed-methods, and longitudinal designs to assess impacts on character formation, faith development, and transferability across grades and school contexts.