Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Dinamika Kolaborasi Industri dalam Ekosistem Ekonomi Kreatif: Studi Literatur Darsono Darsono; Emi Sukmawati; Zandra Dwanita Widodo; Funco Tanipu; Eko Meiningsih Susilowati; Jemi Pabisangan Tahirs
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekonomi kreatif telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menjadi kekuatan utama dalam perekonomian global. Salah satu aspek yang memainkan peran kunci dalam kesuksesan ekonomi kreatif adalah kolaborasi antara industri yang berbeda di dalam ekosistem tersebut. Melalui studi literatur, artikel ini bertujuan untuk menyelidiki dinamika kolaborasi industri dalam ekosistem ekonomi kreatif. Analisis ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kolaborasi industri dan bagaimana kolaborasi tersebut memengaruhi perkembangan ekonomi kreatif.
Relations between Architecture, Urban Planning, Environmental Engineering, and Sociology in Sustainable Urban Design in Indonesia (Literature Study) Muhammad Ade Kurnia Harahap; Supriandi Supriandi; Funco Tanipu; Abraham Manuhutu
Jurnal Geosains West Science Vol 1 No 02 (2023): Jurnal Geosains West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.462 KB) | DOI: 10.58812/jgws.v1i02.395

Abstract

Studi literatur ini mengeksplorasi hubungan interdisipliner antara arsitektur, perencanaan kota, teknik lingkungan, dan sosiologi dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa kolaborasi interdisipliner sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni, karena memastikan bahwa prinsip-prinsip desain berkelanjutan diintegrasikan ke dalam proses desain dan bahwa kebutuhan dan preferensi orang-orang yang tinggal di kota dipertimbangkan. Prinsip desain berkelanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan ramah lingkungan, sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Studi ini juga mengidentifikasi peran teknologi dalam desain perkotaan yang berkelanjutan, termasuk kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan transportasi. Selain itu, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap lingkungan perkotaan. Studi ini mengidentifikasi beberapa tantangan dan peluang untuk hubungan interdisipliner antara disiplin ilmu ini dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia, termasuk kurangnya koordinasi antara berbagai disiplin ilmu yang terlibat dan kurangnya sumber daya dan pendanaan untuk proyek desain perkotaan berkelanjutan. Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya kolaborasi interdisipliner, prinsip-prinsip desain berkelanjutan, teknologi, dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni di Indonesia. Penelitian lebih lanjut harus fokus pada pengembangan model yang efektif untuk kolaborasi interdisipliner, mengidentifikasi strategi yang efektif untuk menerapkan prinsip-prinsip desain berkelanjutan, dan mengeksplorasi peran teknologi dan partisipasi masyarakat dalam desain perkotaan yang berkelanjutan.
Entrepreneurial Self Efficacy Terhadap Pendapatan Masyarakat Pesisir Andi Arifwangsa Adiningrat; Rustan Rustan; Arniati Arniati; Funco Tanipu; Agus Setiono
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 3 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i3.2103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis enterpreneurial self efficacy terhadap   pendapatan masyarakat pesisir. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan yaitu teknik studi pustaka, dokumentasi, observasi lapangan, dan teknik wawancara kepada 5 sumber informan. Adapun sumber informan yaitu Masyarakat Pesisir pada Pantai Biru Kota Makassar. mengenai pertumbuhan penjualan melalui biaya kualitas. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data deskriptif analisis dan kualitatif. Adapun Langkah-langkah teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial self-efficacy berpengaruh positif terhadap pendapatan masyarakat pesisir.  Hal ini berarti bahwa entrepreneurial self-efficacy yang diterapkan sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Hal ini karena entrepreneurial self-efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Analysis Of Mercury (Hg) In Mujair Fish (Oreochromis mosambicus) In Limboto Lake, Gorontalo Province Munirah Tuli; Citra F Panigoro; Funco Tanipu; Novianti Walangadi
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 13 No. 2 (2024): JAFH Vol. 13 No. 2 June 2024
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v13i2.23959

Abstract

The occurrence of silting of the lake and sedimentation in Limboto Lake has become a place for the deposition of heavy metals, especially mercury. In recent years it has been known that the water of Lake Limboto has been polluted by mercury based on data from the Agency for the Environment, Research and Technology (Balihristi), Gorontalo Province in 2007.This study aims to analyze the mercury (Hg) content of mujair fish (Oreochromis mossambicus) in Limboto Lake. This research was conducted in November 2018- June 2019. The method used in this research is descriptive method. Sampling of water and fish was carried out by purposive sampling by dividing the research location into 2 stations, namely Station I in the floating net cages  and Station II outside the KJA Measurement of mercury content (Hg) was carried out at the Laboratory of Fisheries Product Quality Development and Testing (LPPMHP) Gorontalo City using the Atomic Absorbtin Spectrophotometer (AAS). From the results of the study, it was found that,  the Mercury (Hg) Content in Lake Limboto Waters,  Stasion I was 0.0014 ppm and Station II was 0.0007 ppm, and for mujair fish organs the highest was in meat, namely outside KJA 0.0037 ppm and in meat, the lowest was in KJA 0.0035 ppm.. Nakoe et al. (2014) examined the risk of exposure to mercury (Hg) in humans who consume Mujair (Oreochromis niloticus) from Lake Limboto using the Limboto approach. Limboto using an environmental health analysis approach with a variable test method of body weight, consumption level and frequency. Concentration mercury levels of tilapia in Lake Limboto are between 0.007 - 0.089 mg/kg while the mercury levels in the lake are between 0.0014 mg/L. lake is around 0.0014 mg/L.
The Local Tradition of Gorontalo and Health Anthropology: Gorontalo’s Experience in Addressing the COVID-19 Pandemic Funco Tanipu
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 17 No. 4 (2024): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v17i4.3664

Abstract

This paper explores the overlapping consensus between indigenous kinship practices and the spread of diseases. The COVID-19 pandemic has altered the community’s way of life and behaviour, yet Gorontalo’s indigenous kinship-based traditions contradict the implemented health protocols. Due to their foundation in the kinship system (ngala’a), these traditions necessitate everyday interactions among individuals. The clash between local traditions and health procedures leads to the widespread transmission of Covid-19. This research argues that relying on Gorontalo’s traditions would increase the likelihood of community exposure to COVID-19, as shown by descriptive analysis. Therefore, it is fundamental to reassess the significance of traditions during the Covid-19 pandemic.
Perspektif Sosial dan Ekonomi dalam Penilaian Kapasitas Penanganan Darurat Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Marapi Funco Tanipu; Muhamad Hidayat
Jurnal Geosains West Science Vol 2 No 01 (2024): Jurnal Geosains West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jgws.v2i01.993

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perspektif sosial dan ekonomi yang membentuk kapasitas manajemen darurat masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Marapi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sepuluh partisipan dilibatkan melalui wawancara dan diskusi kelompok terarah, dan data dianalisis menggunakan NVivo. Studi ini mengidentifikasi tema-tema utama, termasuk kohesi sosial dan jaringan masyarakat, tantangan komunikasi, faktor budaya dan mekanisme penanggulangan, kerentanan ekonomi, dan kepemimpinan masyarakat. Temuan-temuannya menekankan pada sifat saling keterkaitan dari faktor-faktor ini dan pengaruh kolektifnya terhadap ketahanan masyarakat. Studi ini memberikan kontribusi wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, petugas tanggap darurat, dan pemimpin masyarakat dalam mengembangkan intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang terkena dampak Gunung Marapi dalam mengelola keadaan darurat.
Pergeseran Nilai Budaya Motiayo Pada Masyarakat Petani di Desa Biluhu Tengah Kabupaten Gorontalo Yahya Ismail Ismail; Ridwan Ibrahim; Funco Tanipu; Sahrain Bumulo
Sosiologi Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Sosiologi Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Gorontalo ethnic community has long been familiar with the mutual cooperation system, commonly known as "Motiayo" especially in the field of agriculture. This research aims to understand how social exchanges operate within the Motiayo culture of the farming community in Biluhu Tengah Village, Gorontalo Regency. The research employs a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection involves techniques such as observation, interviews, and documentation. The research findings indicate that social exchanges within the Motiayo culture of the farming community in Biluhu Tengah Village, Gorontalo Regency, have undergone changes. In the past, mutual assistance in agricultural activities did not involve wages or salaries. Instead, it was based on the spirit of helping one another, and landowners would provide food as a gesture of gratitude to those who helped ease the workload. Moreover, landowners would willingly assist others without expecting any payment in return. However, this practice has faded away. Today, the Motiayo culture has experienced significant transformation, with all activities in the agricultural sector now adhering to standardized wages or salaries that farmers must provide to those who assist with farming tasks, from planting to harvesting. The current wage rate is approximately Rp. 50,000 per person for half a day's work (from 6 AM to 12 PM) and Rp. 100,000 for a full day's work (from 6 AM to 5 PM).