Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Strategi pemasaran telur ayam di UD Satwa Tani Kota Ternate Haryati Lakamisi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.1.38-44

Abstract

Analisis lingkungan internal mencakup kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) produk bersumber dari penilaian internal perusahaan dan untuk lebih valid juga perlu ada penilaian oleh pihak konsumen. Konsumen  dapat menilai  kelebihan  dan  kekurangan  4P  (Produk,  promotion,  place,  price) secara    netral.    Tujuan    penelitian    ini    adalah    :    1)    Mengatahui tanggapan/respon  masyarakat  terhadap  produk  telur  ayam;  2)  mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang perusahaan dalam memasarkan telur  ayam;  dan  3)  merumuskan  strategi  pemasaran  yang  diterapkan  oleh perusahaan  untuk  memasarkan  produk  telur  ayam.  Metode  analisis  yang digunakan  adalah  anaisis  deskriptif,  analisis  kuantitaif  yang  meliputi:  1) Matrik  Faktor  Strategi  Eksternal;  2)  Matrik  Faktor  Strategi  Internal, Analisis SWOT(Strengths, Weakness, Opportunity, Threats). Kekuatan yang dimiliki dalam pemasaran telur ayam di UD. SATWA TANI adalah  rasa  yang  enak,  harga  yang  murah,  pelayanan  yang  baik,  lokasi yang  strategis.  Kelemahan  yang  dimiliki  dalam  pemasaran  telur  ayam  di UD.  SATWA  TANI  adalah  ukuran  telur  yang  kecil,  warna  kulit  telur  yang keputih-putihan,    ketebalan  kulit  telur  yang  tipis.  Peluang  yang  dimiliki dalam   pemasaran   telur   ayam   di   UD   SATWA   TANI   adalah   tidak terpenuhinya permintaan pasar, terpenuhinya gizi masyarakat, minimalisasi anggaran  rumah  tangga.  Ancaman  yang  dimiliki  dalam  pemasaran  telur ayam  adalah respon masyarakat terhadap telur ayam dan tersedianya telur ayam yang tidak menentu.Strategi pemasaran yang ideal setelah dilakukan analisa  SWOT  yang  disesuaikan  dengan  analisa  matrik  faktor  strategi internal-eksternal  pemasaran  telur  ayam  adalah  srategi  S-O  (Strength-Opportunities), yaitu dengan mempertahankan dan meningkatkan pelayanan di  depo  sentral,  meningkatkan  kualitas  produk.  Dengan  strategi  tersebut diharapkan konsumen dapat bertahan dan dapat menarik konsumen baru.
Prospek agribisnis tanaman hias dalam pot (POTPLANT) Haryati Lakamisi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.55-59

Abstract

Tanaman  hias  dalam  pot  dapat  dipakai  di  hotel-hotel  dan  kantor,  umumnya mereka menggunaakan tanaman hias dalam pot indoor dengan alasan memberikan kesan  alami,  menambah  keindahan  ruangan  atau  sebagai  komponen  dalam  tata dekorasi ruangan dan alas an kesehatan. Tanaman indoor tidak saja memberikan suasana  alami  dalam  ruangan  melainkan  telah  menggambarkan  tingkat  prestise tanaman  indoor  dan  dianggap  sebagai  salah  satu  kunci  untuk  memikat  orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kegunaan tanaman hias bagi manusia  dan  untuk  mengetahui  prospek  pengusahan  tanaman  hias  dalam  pot (potplant).  Adapun  fungsi  tanaman  dan  kegunaan  tanaman  hias  ini  dalam penggunaannya   dibagi   menjadi   3   yaitu   untuk   individu,   perkantoran   dan perhotelan.  Prospek  penjualan  tanaman  hias  dalam  pot  (potplant)  di  Indonesia cukup  besar.  Nilai  produk  hortikultura  Indonesia tahun  1996  mencapai  Rp.  57,5 milyar  dengan  pertumbuhan  15-25%  per  tahun.  Pada  tahun  2005  diperkirakan permintaan  dalam  negeri  Rp.  186-425  milyar.  Kondisi  ini  didukung  dengan kenyataan bahwa minat masyarakat di Indonesia  yang semakin besar.
Analisis finansial dan strategi pengembangan usaha kecil menengah (UKM) kacang vernis Haryati Lakamisi; Rukiaty Usman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.57-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan usaha kacang vernis melalui tahapan analisis kelayakan finansial dan analisis SWOT. Analisis data diolah dalam bentuk ditabulasi, kemudian dianalisis secara matematis dengan merujuk pada aspek-aspek perhitungan analisis kelayakan finansial, yaitu Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Internal Rate of Return (IRR), B/C Rasio dan Analisis SWOT. Dari hasil analisis kelayakan finansial UKM kacang vernis “M. Nasir” menunjukkan bahwa usaha ini layak dan menguntungkan karena memberikan nilai NPV yang positif, yaitu sebesar Rp 167.396.449, nilai IRR sebesar 178%, atau lebih besar dari bunga bank yang berlaku yaitu 9%, nilai Net B/C Ratio yaitu sebesar 6,98, nilai BEP sebesar 2.612,544 bungkus dan nilai PBP sebesar 1,1 tahun. Dari hasil analisis biaya, pendapatan, dan keuntungan diketahui bahwa usaha kacang vernis mengeluarkan biaya sebesar Rp 57.475.967 per tahun yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 2.439.167 dan biaya variabel sebesar Rp 55.036.800. Pendapatan yang diperoleh produsen dari usaha kacang vernis adalah sebesar Rp 107.712.000 per tahun. Laba atau keuntungan yang diperoleh produsen adalah sebesar Rp 50.236.033 per tahun. Dari hasil analisis SWOT diperoleh skor faktor internal sebesar 3,2 dan faktor eksternal sebesar 3,16 sehingga strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi stabilitas.
Analisis usahatani bayam (Studi kasus di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate) Haryati La Kamisi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.1.58-63

Abstract

Penelitian dilakukan di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate yang bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, dan BEP dari usahatani tanaman bayam. Data dianalisis untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, dan BEP. Hasil analisis menunjukkan biaya total sekali produksi usahatani tanaman bayam yaitu sebesar Rp. 16.405.000,- yang terdiri dari biaya variabel sebesar Rp. 6.040.000,- dan biaya tetap sebesar Rp. 10.365.000,-. Penerimaan dari masing-masing jenis bayam dalam sekali produksi, antara lain : Bayam merah sebesar Rp. 18.000.000,- dan bayam hijau sebesar Rp. 22.500.000,-. Jadi penerimaan total dari produksi bayam secara keseluruhan adalah sebesar Rp. 40.500.000,-. Pendapatan  total  dari  usahatani  tanaman  bayam  dalam  sekali  produksi  yaitu sebesar Rp. 24.095.000,-. Nilai  R/C  rasio  usahatani  tanaman  bayam  sebesar  2,4687. Ini  menunjukkan usahatani tersebut efisien dan menguntungkan sehingga layak dikembangkan. Nilai Break Even Poin (BEP) penerimaan, produksi, dan harga lebih kecil dari total penerimaan, produksi, dan harga. Dengan demikian usahatani tanaman bayam dapat menguntungkan dan layak dikembangkan.
Analisis usaha tani broccoli (Sprouting broccoli) Haryati Lakamisi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.74-77

Abstract

Broccoli merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai komersial dan prospek yang baik untuk dikembangkan.  Disamping sebagai sayuran kelas mewah yang harganya tergolong mahal, broccoli juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan petani di daerah penelitian, efisiensi dari usahatani serta hal yang mendorong petani dalam mengusahakan broccoli.  Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus.  Data-data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.  Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani responden dengan bantuan quisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka-pustaka yang dipandang relevan, kantor Desa serta instansi yang terkait.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa biasa yang merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel.  Analisa penerimaan sebagai hasil perkalian antara harga produksi dan produksi. Serta analisa pendapatan, yaitu selisih antara penerimaan yang diperoleh petani dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata per kg broccoli di daerah penelitian adalah sebesar Rp.2.500,00,- dengan rata-rata produksi per hektar 4.062,32 kg, sehingga dalam setiap hektarnya akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.10.155.804,- dengan total biaya yang diperlukan sebesar Rp.6.509.843,-. Jadi dapat dihitung  pendapatan  bersih  petani  broccoli  dalam  setiap  hektarnya  yaitu  Rp. 3.645.961. Perhitungan efisiensi pada penelitian ini yaitu 1,57 yang menunjukkan bahwa segi efisiensi usahatani broccoli dapat dikatakan efisien. Untuk mengetahui  apakah  benar-benar  sudah  efisien  bagi  petani  untuk  mengusahakan  tanaman broccoli, maka dapat kita uji dengan memakai uji thitung  dengan bantuan computer sehingga diperoleh hasil 27,11 yang lebih besar dari ttabel 2,47 yang berarti bahwa usahatani broccoli efisien untuk diusahakan.
Studi Kelayakan Finansial Budidaya Durian (Durio zibethinus) Studi Kasus Di Cesa Rutah Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Lakamisi, Haryati
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 1 No. 1 (2008): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.856 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v1i1.1078

Abstract

Durian (Durio zibethinus) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek cu/cup cerah untuk menjadi unggulan, baik untuk tujuan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Hal ini disebabkan karena pasar buah durian (yang disebut king offruit) masih sangat luas, selain hargajualnya tergolong tinggi. Penelitian dilakukan di Desa Rutah Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian bertujuan untuk menilai kelayakan usaha perkebunan durian melalui analisis financial dengan menghitung Internal Rate of return (IRR), Net Present Value (NPV), Net Benfit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan Pay back Period Dari perhitungan NPV diperoleh nilai total sebesar 40.859.956,351 pada discount factor 19 %, yang berarti NPV > 0 maka usaha budidaya durian menguntungkan dan layak diusahakan. Sedangkan Net BIC Ratio dengan discount factor 19 % diperolen hasil I, 78 yang berarti Net BIC Ratio > I, maka budidaya durian layak untuk di usahakan. Untuk Internal Rate of Return (IRR) diperoleh hasil sebesar 18 % pada discount Factor 12 % dan 14 %, yang berarti IRR > Social Discount Rate, maka bunga modal lebib tinggi dibandingkan dengan suku bunga bank yang ber/aku pada bank pemerintah yaitu 17 %, maka usaha budidaya durian layak di usahakan. Payback Period dicapai pada tahun ke-5 karena besar keuntungan sudah dapat mengemba/ikan biaya produksi yang telah di keluarkan dengan keuntungan sebesar Rp. 60. 692. 620, 00.
Analisis Komparasi Pendapatan Petani Terhadap Perubahan Pola Tanam Kacang Panjang Menjadi Buncis di Desa Trans Sukamaju Kecamatan Tobelo Barat Lakamisi, Haryati
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 2 No. 2 (2009): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2127.64 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v2i2.1103

Abstract

Analisis komparasi pendapatan petani Isrhadap perubahan pola tanam kacang panjang menjadi pola tanam buncis di Desa Trans Sukamaju Kecamatan Tobelo Barat Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan besar biaya, pendapatan dan keuntungan akibat terjadinya perubahan pola tanam. Kegunaan penelilian ini diharapkan menjadi informasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Met 2008. di Desa Trans Sukamaju Kecamatan Tobelo Barat Kabupaten Halmahera Utara. Metode penelilian menggunakan metade rancangan acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan mengambil 15% dari jumlah populasi yang ada. Pelaksanaan penelitian menggunakan 2 macam data yakni data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan rumus keuntungan, B/C ratio dan Analisis Partial Budget. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat revenue, biaya dan pendapatan usahatani kacang panjang rata-rata/Ha sebesar Rp. 7.000.000,- untuk revenue, total biaya Rp. 2.081.500,- dan pendapatan sebesar Rp. 4.918.500,- sedangkan untuk usahatani buncis tingkat revenue sebesar Rp. 46.666.666,66,- total biaya sebesar Rp. 5.415.250,- dan pendapatan sebesar Rp. 41.251.416,66,-. Nilai B/C ratio yang diperoleh adalah 10,89 dan keuntungan ekonomis akibat perubahan pola tanam kacang panjang menjadi buncis sebesar Rp. 544.993. 750,-. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar para petani yang ingin meningkatkan pendapatan dan memberikan keuntungan agar menggunakan pola tanam tersebut.
Analysis of Rice Field Agribusiness System in Sidomulyo Village, East Wasile District, East Halmahera Regency Lakamisi, Haryati
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.1.153-160

Abstract

This study aims to determine the agribusiness system, production costs, revenue, income, and feasibility of lowland rice farming in Sidomulyo village. The research location was chosen purposively and the sample was taken using the census sampling method, the number of samples taken was 44 respondents. The analysis technique used is descriptive analysis. The results showed that the lowland rice agribusiness system in Sidomulyo village had been running well starting from the upstream agribusiness subsystem in the form of providing production facilities for fertilizers, medicines, seeds and labor. The subsystem of lowland rice farming using the jajar legowo system includes land cultivation, nursery, planting, fertilizing, use of drugs to harvesting. The downstream subsystem of lowland rice farming includes post-harvest and marketing activities. The subsystem of supporting institutions consists of BP3K which routinely provides counseling guidance and cooperative institutions that provide financing loans for lowland rice farmers, production costs per 10,000 m2 in lowland rice farming are Rp. and rice farming income of Rp. 13,595,218, -. Lowland rice farming is feasible, this can be seen from the R/C value > 1.
Analysis of Income from the Transfer of Paddy Rice Fields to Chili Commodity Land in Toboino Village, East Wasile District, East Halmahera Regency Ekaria, Ekaria; Kamisi, Haryati La; Muhammad, Munawir; Marsaoly, Hasrul A.; Masuku, Iswan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.2.384-388

Abstract

In Toboino Village, East Wasile District, East Halmahera Regency, the production of lowland rice has decreased due to land conversion from lowland rice plants to chili plants because the selling price is higher than lowland rice. This study aims to analyze the income and feasibility of changing the function of paddy fields to chili commodity land. This research was conducted in Toboino Village from March to June 2021. The analytical method used in this study is the analysis of income and farming feasibility. The results showed that the average income of lowland rice farming before land conversion was Rp. 10,077,080 per planting season/ha with an R/C ratio/feasibility of farming 2.2, and income after land conversion into chili commodity was Rp. 19,314,634 per planting season/ha with an R/C ratio/feasibility value of 2.9.
Studi Kelayakan Finansial Budidaya Durian (Durio zibethinus) Studi Kasus Di Cesa Rutah Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Lakamisi, Haryati
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.1.1.44-50

Abstract

Durian (Durio zibethinus) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek culcup cerah untuk menjadi unggulan, baik untuk tujuan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Hal ini disebabkan karena pasar buah durian (yang disebut king of fruit) masih sangat luas, selain harga jualnya tergolong tinggi. Penelitian dilakukan di Desa Rutah Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian bertujuan untuk menilai kelayakan usaha perkebunan durian melalui analisis financial dengan menghitung Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Net Benfit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan Pay back Period Dari perhitungan NPV diperoleh nilai total sebesar 40.859.956,351 pada discount factor 19%, yang berarti NPV > 0 maka usaha budidaya durian menguntungkan dan layak diusahakan. Sedangkan Net BIC Ratio dengan discount factor 19% diperolen hasil I, 78 yang berarti Net BIC Ratio > I, maka budidaya durian layak untuk di usahakan. untuk Internal Rate of Return (IRR) diperoleh hasil sebesar 18% pada discount Factor 12% dan 14%, yang berarti IRR > Social Discount Rate, maka bunga modal lebib tinggi dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku pada bank pemerintah yaitu 17%, maka usaha budidaya durian layak di usahakan. Payback Period dicapai pada tahun ke-5 karena besar keuntungan sudah dapat mengemba/ikan biaya produksi yang telah di keluarkan dengan keuntungan sebesar Rp. 60. 692. 620, 00.