Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi Di Apotek DKI Jakarta Tahun 2003 Purwanti, Angki; Harianto, Harianto; Supardi, Sudibjo
Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 1, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The service orientation of clinical pharmacy and community have been changed from focusing only managing the medicine as commodity to comprehensive service based on pharmaceutical care. Refer to that basic, ISFI with the cooperation of Min- istry of Health establish Standard of Pharmaceutical Service in Pharmacy. The stan- dard is aimed to ensure the service quality and shall be implemented in all Pharma- cies. The purpose of the study is to have an implementation overview Standard of Pharmaceutical Service in Pharmacy and the results may used for establishing the phase of implementation Standard of Pharmaceutical Service in Pharmacy. This study is a descriptive study, the data were compiled by using a question- naire, as respondents. Compiled data consist of pharmacy’s basic data, pharmacist’s basic data, implementation of non prescription drug’s service (section I), KIE’s ser- vice (section II), prescription drug’s service (section III) and management of medi- cine (section IV). The average score of implementation of section I is 60.18 (not good), section II is 31.84 (worse), section III is 64.22 (not good) , section IV 87.84 (good) and the overall average from section I to IV is 61.02 (not good)
Perbedaan Proporsi Sputum Bakteri Tahan Asam Positif pada Pasien Diabetes Melitus Terkendali dan Tidak Terkendali Harahap, Elga Citra Lylyanti; Purwanti, Angki; Hardianto, Nova
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2024): November 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i1.1590

Abstract

Currently, when the prevalence of diabetes mellitus (DM) is high and predicted to continue to increase, the elimination of tuberculosis (TB) in Indonesia has not been successful. The challenge is greater due to the comorbidity of both diseases and the complexity of the relationship between the two that is not yet well understood. Therefore, studies on DM-TB comorbidity in various populations are still needed. This study aims to determine the difference in the proportion of positive acid-fast bacillus (AFB) sputum between groups of controlled DM patients (HbA1c <6.5%) and uncontrolled (HbA1c ≥6.5%). The design of this study is cross-sectional, using secondary data (medical records) of 126 DM patients at the Persahabatan Hospital, Jakarta, who underwent examinations in January-June 2024. The results showed that the proportion of positive AFB sputum in the uncontrolled DM patient group was 41.3 percent and in the controlled group was 11.1 percent (based on the Chi-Square test, p-value <0.0001). In addition, the uncontrolled DM patient group had a median (youngest-oldest) age of 55 (37-74) years, while the controlled DM group was 50 (32-70) years (based on the Mann-Whitney test, p-value 0.036). This study shows that the uncontrolled DM patient group had a higher proportion of positive BTA sputum and was significantly older than the controlled DM patient group.
GAMBARAN KADAR UREUM DAN KREATININ PENDERITA GANGGUAN JIWA YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTIPSIKOTIK DI RSKD DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR Prasetyorini, Tri; Salbiah, Salbiah; Purwanti, Angki; Pani, Silvia Septi
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i2.1861

Abstract

Gangguan jiwa masih menjadi masalah sosial dan kesehatan yang jumlahnya masih banyak di Indonesia khususnya di Jakarta. Banyak dari penderita gangguan jiwa belum memiliki akses terhadap perawatan efektif dan juga banyak yang mengalami stigma dan diskriminasi. Gangguan jiwa umumnya ditandai dengan kerusakan emosi, pikiran dan perilaku, oleh karena itu penderita gangguan jiwa akan mendapatkan terapi obat antipsikotik untuk mengurangi gejala kekambuhan, namun konsumsi obat dengan dosis besar dan jangka waktu yang lama dapat berpengaruh terhadap penurunan sistem fungsi ginjal yang ditandai dengan kenaikan kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin penderita gangguan jiwa yang mendapat terapi obat antipsikotik di RSKD Duren Sawit. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan mengambil 110 data sekunder dari catatan rekam medik di RSKD Duren Sawit periode Januari 2023 – April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita gangguan jiwa adalah laki-laki (73%) dengan rentang usia 21-40 tahun (51%), penderita gangguan jiwa sebagian besar sudah mengkonsumsi obat lebih dari 6 tahun (52%), penderita gangguan jiwa sebagian besar mengkonsumsi jenis obat antipsikotik atipikal (92%). Hasil penelitian dapat disimpulkan dari 110 penderita gangguan jiwa kadar ureum sebagian besar masih normal (77%) dan hasil penelitian kadar kreatinin sebagian besar juga kadarnya masih normal (82%).Gangguan jiwa masih menjadi masalah sosial dan kesehatan yang jumlahnya masih banyak di Indonesia khususnya di Jakarta. Banyak dari penderita gangguan jiwa belum memiliki akses terhadap perawatan efektif dan juga banyak yang mengalami stigma dan diskriminasi. Gangguan jiwa umumnya ditandai dengan kerusakan emosi, pikiran dan perilaku, oleh karena itu penderita gangguan jiwa akan mendapatkan terapi obat antipsikotik untuk mengurangi gejala kekambuhan, namun konsumsi obat dengan dosis besar dan jangka waktu yang lama dapat berpengaruh terhadap penurunan sistem fungsi ginjal yang ditandai dengan kenaikan kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin penderita gangguan jiwa yang mendapat terapi obat antipsikotik di RSKD Duren Sawit. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan mengambil 110 data sekunder dari catatan rekam medik di RSKD Duren Sawit periode Januari 2023 – April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita gangguan jiwa adalah laki-laki (73%) dengan rentang usia 21-40 tahun (51%), penderita gangguan jiwa sebagian besar sudah mengkonsumsi obat lebih dari 6 tahun (52%), penderita gangguan jiwa sebagian besar mengkonsumsi jenis obat antipsikotik atipikal (92%). Hasil penelitian dapat disimpulkan dari 110 penderita gangguan jiwa kadar ureum sebagian besar masih normal (77%) dan hasil penelitian kadar kreatinin sebagian besar juga kadarnya masih normal (82%).
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kristal Kalsium Oksalat untuk Pencegahan Gangguan Saluran Kemih pada Warga Desa Ligarmukti, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Purwanti, Angki; Lestari, Diah; Fajrunni'mah, Rizana
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2025): IJPM - Desember 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.944

Abstract

Air warga Desa Ligarmukti yang digunakan rutin untuk keperluan domestik bersifat sadah. Akibatnya warga mengalami gangguan kesehatan seperti nyeri pinggang, sulit berkemih dan anyang-anyangan. Tujuan pengabdian melakukan identifikasi kristal kalsium oksalat pada urin warga dan meningkatkan pengetahuan warga agar dapat meminimalkan adanya kristal kalsium oksalat dalam urin. Peningkatan pengetahuan dilakukan melalui ceramah dibantu media leaflet serta poster dan pemeriksaan kristal kalsium oksalat dengan metode mikroskopis.  Evaluasi dilihat dari rerata persentase kenaikan skor pre dan post test. Hasil identifikasi negatif dan positif kristal kalsium oksalat sebanyak 40 (62,5%) orang dan 24 (37,5%) orang dengan 17 orang positif satu dan 7 orang positif dua. Rerata skor pre test di RT 06, RT 11, RT 12 adalah 1,8, 1,4, 2,27. Rerata skor post test di ketiga RT adalah 6,6, 5,2, 6,7.  Persentase kenaikan skor pre dan post test di ketiga RT adalah 72,7%, 73,1%, 66,1%. Dari kegiatan pengabdian ini diketahui terdapat gangguan urinasi warga desa akibat pembentukan kristal kalsium oksalat. Penyuluhan pada pengadian ini meningkatkan pengetahuan warga desa untuk meminimalkan adanya kristal kalsium oksalat dalam saluran urin dengan cara mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi oksalat serta konsumsi rebusan TOGA yang dapat meluruhkan kristal kalsium oksalat.
Status Kadar Antibodi Spike Receptor Binding Domain setelah Vaksinasi Kedua menggunakan Vaksin Inaktivasi Fajrunni'mah, Rizana; Purwanti, Angki; Khasanah, Furaida; Setiawan, Budi
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.636

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Vaksinasi merupakan salah satu upaya menanggulangi pandemi COVID-19. Salah satu jenis vaksin yang saat ini digunakan adalah vaksin dengan jenis inaktivasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar antibodi setelah vaksinasi kedua menggunakan jenis vaksin inaktivasi sebelum diberikan vaksinasi lanjutan ketiga, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode observasional yang berlokasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III selama Februari 2022, jumlah sampel sebanyak 33 orang. Pengukuran kadar antibodi S-RBD (receptor binding domain) SARS-CoV-2 kuantitatif menggunakan metode ECLIA dengan alat Cobas e-411. Setelah penelitian, kadar antibodi 100% reaktif dengan rentang yang bervariasi, kelompok tinggi (>250 U/mL) sebanyak 84,8%, menengah (117-250 U/mL) sebanyak 6,1%, dan rendah (<117 U/mL) sebanyak 9,1%. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar antibodi (p=0,046). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, jarak waktu setelah vaksin kedua, riwayat COVID-19, dan riwayat komorbid dengan kadar antibodi. Vaksin COVID-19 jenis inaktivasi menginduksi respons antibodi kuat yang masih bertahan sebelum dilakukannya vaksinasi lanjutan ketiga.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MINIMALISASI RISIKO PAPARAN FORMALIN PADA BAHAN MAKANAN Purwanti, Angki; Lestari, Diah; Prasetyorini, Tri
Jurnal LINK Vol 19 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.8898

Abstract

Formalin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam bahan makanan. Bahan ini bersifat karsinogenik, akumulasi yang tinggi dalam tubuh akan menyebabkan iritasi lambung, alergi sampai terjadinya kanker saluran cerna. Jenis bahan makanan di pasar diantaranya ayam potong, ikan basah, cumi, kerang, sotong, udang, ikan asin, otak-otak, bakso dan mi basah yang dengan sengaja menggunakan formalin sebagai pengawet. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk pemberdayaan kader dan masyarakat dalam minimalisasi risiko paparan formalin. Peserta kegiatan adalah kader dan perwakilan masyarakat dari RW 03 dan RW 02, Kelurahan Cipayung Jakarta Timur sebanyak 59 orang. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, pemberian materi penyuluhan, pelatihan cara pemeriksaan, penurunan kadar formalin dan media leaflet berisi bahaya, jenis, ciri makanan, dan cara minimalisasi formalin dan alat pemeriksaan formalin kit. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan formalin secara umum rata-rata 21% dan formalin secara spesifik 12%. Hasil observasi peserta mampu melakukan pemeriksaan makanan yang mengandung formalin dengan formalin kit dan cara menurunkan kadar formalin secara sederhana.
Analisis Hasil Quality Control Pemeriksaan Asam Urat di Laboratorium RSUD Pasar Rebo Prasetyorini, Tri; Hariyanti, Ika; Purwanti, Angki; Djajaningrat , Husjain; Warida, Warida
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 8 No. 1 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v8i1.10546

Abstract

Asam urat atau gout arthritis disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat, yang merupakan produk akhir metabolisme purin. Pemantapan mutu internal merupakan kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilakukan laboratorium untuk meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan, salah satunya melalui quality control (QC). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi QC pemeriksaan asam urat di RSUD Pasar Rebo menggunakan pendekatan aturan Westgard untuk menilai presisi dan akurasi. Penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang ini menggunakan data QC harian periode Januari–Juni 2023, diolah dengan Microsoft Excel 2019 dan dinyatakan dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan 98% nilai kontrol diterima, 1% berada pada batas peringatan 1–2SD, dan 1% ditolak. Temuan ini menunjukkan bahwa QC pemeriksaan asam urat selama periode penelitian berada pada batas yang dapat diterima sesuai distribusi nilai kontrol.
Identifikasi Merkuri Pada Produk Pemutih di Kota Bekasi Purwanti, Angki; Prasetyorini, Tri; Mujianto, Bagya
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 9, No 1 (2025): November 2025
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v9i1.2115

Abstract

The BPOM regulations prohibit the use of mercury in cosmetics. Previous studies have reported mercury compounds in illegal skin-whitening products widely used by the public. This study aimed to identify mercury in facial whitening products circulating in the districts of Pondok Gede, Pondok Melati, and Jatiasih in Bekasi City. The study also traced distribution sites and recorded the presence or absence of BPOM registration numbers on products containing mercury. A descriptive study was conducted on 25 brands of facial whitening products. Qualitative mercury analysis was carried out using KI, NaOH, and the amalgam test. Testing was conducted from July to December 2024 at the Chemistry Laboratory of Poltekkes Jakarta III. Samples were considered positive if all three tests showed indicative color changes. The results showed that 12 brands (48%) contained mercury, and none had BPOM registration numbers. These products were obtained from terminals (16%), drugstores (12%), markets (12%), and plazas (8%), with none found in pharmacies. Meanwhile, 13 brands (52%) did not contain mercury, and all had BPOM registration numbers. A correlation was observed between mercury content and the presence of BPOM registration numbers. In conclusion, illegal cosmetics require serious attention due to potential mercury contamination. Terminals, markets, drugstores, and plazas were common distribution sites for these products. Consumers are advised to check the BPOM registration number before purchasing facial whitening products.