Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS WACANA IKLAN ROKOK SAMPOERNA MILD Dewi, Puspita; Magfirah, Sulmi
Humanitatis : Journal of Language and Literature Vol. 5 No. 1 (2018): Humanitatis: Journal of Language and Literature
Publisher : LPPM Universitas Bumigora Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/humanitatis.v5i1.445

Abstract

Mass media is one of the great services utilized by people who have the purpose of selling goods and providing services to the public. Mass media is the right market to promote an item or service so that choosing the right diction is a must. The purpose of this study is to identify the meaning of the sentence in the Sampoerna Mild cigarette advertisement "nggak ada Loe, nggak Rame". The research method used is descriptive qualitative using an approach that are hermeneutic and semiotic. The results of the study show that the choice of words in the advertisement has a very persuasive and interesting meaning which has very close social relations. The meaning of " nggak ada Loe, nggak Rame" is a good diction for teenagers who are quickly affected to their peers. This is because teenagers are more likely to like to hang out with their teenage friends. Language, culture and society have strong and good connection.
What Happened in Talaga Biru? A Study of Ecological Literature Rauf, Ramis; Magfirah, Sulmi; Ridwan, Ridwan; Ulya, Afriani
Humanitatis : Journal of Language and Literature Vol. 10 No. 2 (2024): Humanitatis: Journal of Language and Literature
Publisher : LPPM Universitas Bumigora Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/humanitatis.v10i2.4079

Abstract

This work aims to provide a detailed account of the moral teachings conveyed in the North Halmahera Talaga Biru Folklore. This method of this study employs qualitative research. The data collection technique employs interviews, audio recordings, and a comprehensive review of relevant literature. On the other hand, analyzing data involves multiple steps, including data reduction, display, verification, and conclusion. The research results reveal two overarching messages: positive and negative. The good messages encompassed in the text are as follows: 1) hope, 2) struggle, 3) sacrifice, 4) loyalty, 5) cooperation, 6) cultural values, 7) patience, 8) friendship, and 9) religious values. On the other hand, the contrasting message conveys a sense of sorrow. Sadness is a negative emotion due to the excessive and unreasonable sadness depicted in the Talaga Biru mythology. The depicted grief revolves around the character Majojaru, who experiences profound sorrow and sheds tears for a continuous duration of three days and three nights, ultimately resulting in their demise. In addition, it is anticipated that this will contribute to the development of theoretical knowledge about the moral themes found in folklore from North Halmahera. Moreover, it can serve as a valuable resource for managing culturally and literarily oriented tourism. Furthermore, this study is anticipated to make a valuable contribution to endeavours aimed at enhancing public consciousness regarding the significance of conserving the adjacent natural environment as a habitat for all global ecosystems.
EDUKASI LITERASI BAHASA INGGRIS DI SMPN 49 MALUKU TENGAH Talaohu, Ahmad Rifani; Putuhena, Hempry; Magfirah, Sulmi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24587

Abstract

Peningkatan literasi Bahasa Inggris menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan global di era informasi ini. Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris tidak hanya menjadi keahlian tambahan, tetapi suatu kebutuhan yang mendesak. Oleh karena itu, edukasi literasi Bahasa Inggris menjadi landasan penting untuk membekali individu dengan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai konteks kehidupan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi bahasa Inggris di lingkungan sekolah menengah, dengan fokus pada pembelajaran keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Literasi bahasa Inggris memiliki peran penting dalam mengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai materi pelajaran dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan kolaborasi antara tim pengabdi, guru, dan siswa. Metode yang digunakan melibatkan penyelenggaraan berbagai kegiatan, seperti diskusi kelompok dan kegiatan interaktif lainnya melalui model SCL, yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan keterampilan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengabdian ini mencakup peningkatan tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan literasi bahasa Inggris, peningkatan kemampuan membaca, menulis, mendengar, dan berbicara, serta peningkatan minat siswa terhadap bahasa Inggris. Kesimpulannya, edukasi mengenai literasi bahasa merupakan bentuk awal yang baik dalam membantu membuka wawasan akan pentingnya eksposur terhadap bahasa Inggris sedini mungkin, mengingat arus globalisasi yang turut menuntut pentingnya pemahaman literasi bahasa Inggris.
PEMANFAATAN APLIKASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN WAWASAN SISWA DI PONDOK PESANTREN PUTRI HIDAYATULLAH KOTA TERNATE Magfirah, Sulmi; Talaohu, Ahmad Rifani; Irsyadi, Hudan; Fajrhi, Nur; Agnurhasta, Azzan Wafiq
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31139

Abstract

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengembangan wawasan siswa. Dalam pengabdian ini, dilakukan pelatihan kepada para siswa dalam penggunaan aplikasi digital yang relevan dengan konten pendidikan Islam dan umum. Metode yang digunakan adalah ‘learning by doing’ (LBT) yang merupakan model pembelajaran yang juga dibarengi dengan tindakan, yang artinya belajar tidak hanya secara teoretis tetapi juga dipraktekkan langsung dilapangan. Rangkaian kegiatan pada program ini meliputi pelatihan praktis, pembimbingan, dan demonstrasi penggunaan aplikasi untuk memastikan pemanfaatan teknologi secara optimal. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pemahaman teknologi dan membantu mereka mengembangkan keterampilan menggunakan teknologi dalam bentuk video digital interaktif. Selain itu, diharapkan pula tercipta lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan di lingkungan pesantren, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesimpulannya, pemanfaatan aplikasi digital dalam pendidikan pesantren memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan semangat belajar siswa, serta mampu mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan di era digital ini. Sangat diharapkan agar program pengabdian ini bisa menjadi acuan untuk bisa diimplementasikan di pesantren-pesantren lainnya yang ada di wilayah Indonesia pada umumnya, dan terkhususnya di Kota Ternate.