Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TORCH Re-activation Concomitant with Drug-induced Hypersensitivity Syndrome Shows Erythema Multiforme-like and Vasculitis Clinical Features Budianti, Windy Keumala; Rihatmadja, Rahadi; Aulia, Izzah; Effendy, Isaak
Journal of General - Procedural Dermatology & Venereology Indonesia Vol. 6, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Drug-induced hypersensitivity syndrome (DIHS) can be associated with cytomegalovirus (CMV) infection, besides induced by drugs. We report a case of DIHS with prolonged atypical clinical features and vasculitis precipitated by drug allergy, CMV, and other viral infections. Case illustration: A 54-year-old female presented with generalized follicular erythematous papules and waxy palmoplantar keratoderma since one month before admission. The symptoms started as a purpuric lesion on the upper extremities, spreading as erythematous papules on the trunk with facial edema, accompanied by fever and chronic cough. She had been previously treated with ambroxol and cephalosporin. Cutaneous drug allergy reaction was assessed. Although in therapy with systemic corticosteroids, lesions still appeared and became confluent, with new palpable purpura on the extremities. Histopathology showed interface dermatitis, consisting of lymphocytes and plasma cells but lacking eosinophils, leukocytoclastic vasculitis, and numerous dyskeratotic keratinocytes. The possibility of systemic infection was sought, and TORCH examination suggested acute and latent infection. The patient had a positive PCR for CMV. Intravenous ganciclovir 500 mg/day for three weeks and a low dose of systemic corticosteroids led to complete cessation of skin and pulmonary symptoms. Discussion: The clinical and histopathological examination was consistent with erythema multiforme. Therefore, high titer of IgM and IgG anti-CMV, and excellent response to ganciclovir supported our suspicion of an infection-induced process. The infection might be precipitated by a drug allergy. Conclusion: CMV-associated skin lesion could be precipitated by drug hypersensitivity, resulting in erythema multiforme-like clinical features with vasculitis. Severe systemic involvement related to CMV reactivation. Early anti-CMV therapy showed good improvement and reduce risk of mortality.
Spontaneous Regression of Divided Nevus of the Eyelid Evaluated by Dermoscopy : Is it Hypopigmentation After Regression or Vitiligo Wahyudi, Danang Tri; Aulia, Izzah; Hoemardani, Aida S. D.; Sutarjo, Agassi Suseno
Journal of General - Procedural Dermatology & Venereology Indonesia Vol. 4, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Divided nevus, also known as “kissing nevus,” is a rare form of congenital melanocytic nevus that occurs on opposing margins of upper and lower eyelids. A paucity of literature on this rare anomaly exists, with most being case reports and series. Moreover, regression of this lesion was rarely reported. Case Illustration: We present a rare case of congenital divided nevus of the eyelid that regressed after eight years, confirmed with dermoscopy. A six-year-old boy presented to the Dharmais National Cancer Hospital with two pigmented macules on the upper and lower right eyelid since birth. A year ago, the lesions started gradually disappearing and were replaced by a hypopigmented area. We evaluated the clinical and dermoscopic findings for two consecutive years. The dermoscopy showed pseudopigment networks, surrounded by a hypopigmented area resembling a halo. The pigmented lesions cleared with no residual lesions. Discussion: The dermoscopic findings of the patient resemble a solar lentigo characterized by pseudopigment networks, a feature caused by the relatively flattened rete ridge on the face. The hypopigmented area reflects a regression process, like the halo nevus, and is accompanied by leukotrichia of the eyelashes, a feature usually found in patients with vitiligo. Regression of the divided nevus is related to an autoimmune process. A similar mechanism was also found in vitiligo. Since no atypical findings were present in this patient, we recommend only observation. Conclusion: Divided nevus is a rare case. We present a case of congenital divided nevus of the eyelid that regressed spontaneously. Clinical and dermoscopic findings of hypopigmented regression area were similar with vitiligo, which might share similar pathological mechanisms.
MODEL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION CURRICULUM IN DEVELOPING COUNTRIES: KURIKULUM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI NEGARA BERKEMBANG Aulia, Izzah
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Vol. 12 No. 2 (2024): Mei-Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jjb.v12i2.5693

Abstract

Model kurikulum anak usia dini di negara berkembang bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan dan memberikan landasan bagi anak untuk melihat jenjang pendidikan selanjutnya. Kurikulum ini memuat garis besar kegiatan pokok yang harus dilaksanakan pada setiap lembaga pendidikan, meliputi tujuan pendidikan sebagai sasaran yang harus dicapai atau diwujudkan, materi pokok, bentuk kegiatan, dan standar penilaian. Pendidikan diberikan dalam rangka membantu individu mengembangkan kecerdasan, menjalani kehidupan yang berkualitas, dan mencapai kehidupan yang sejahtera. Upaya untuk menyampaikan pemahaman yang baik kepada seluruh orang tua mengenai komponen pendidikan anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua memahami bagaimana perkembangan anak usia dini yang sesuai dengan usianya. Permasalahan penerapan kurikulum pada anak usia dini masih memerlukan pembaharuan dan perbaikan dari pihak guru, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sedangkan sistem pendidikan di Indonesia memberikan kebebasan bagi generasi emas yang cerdas moral, unggul kognitif dan psikomotorik produktif. metode penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data atau penulisan ilmiah yang ditujukan pada objek penelitian atau pengumpulan data kepustakaan. Penelitian ini pada dasarnya fokus pada penelaahan kritis dalam pembelajaran, memberikan kesempatan bagi siswa untuk bereksperimen, bekerja sama, dan mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Dengan demikian, model kurikulum di negara berkembang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan hidup dan keterampilan berpikir kritis serta keterampilan sosial-emosional selain pengetahuan akademik. Siswa tidak hanya diharapkan memperoleh pengetahuan akademik , tetapi juga diharapkan memperoleh keterampilan dan pengetahuan. Pendidikan di sini tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan akademik, tetapi juga untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan praktis yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Ganda Ibu sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parents) dalam Mendidik Karakter Anak Fadhila, Sisca Nurul; Fadhila, Qonita Nur; Az-Zahra, Nabilla; Aulia, Izzah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran ganda ibu sebagai orang tua tunggal dalam mendidik karakter anak usia dini hingga usia sekolah dasar. Fenomena ibu tunggal semakin meningkat, sementara pendidikan karakter anak sangat ditentukan oleh kualitas pengasuhan dalam keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis tematik. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan yang merupakan ibu tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan dalam pembagian waktu dan tekanan emosional, ibu tunggal mampu menerapkan strategi pengasuhan yang adaptif, komunikatif, dan konsisten. Nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab, sopan santun, empati, dan kemandirian ditanamkan melalui keteladanan dan pembiasaan yang terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ibu tunggal memiliki kontribusi penting dalam membentuk karakter anak, serta membutuhkan dukungan sosial dan institusional untuk menjalankan perannya secara optimal.
Manajemen Pembelajaran PAUD Suhardi, Suhardi; Fitri, Leni; Haris, Ananda Noorbana; Aulia, Izzah; Juninda, Puja Putri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen pembelajaran pada pendidikan anak usia dini (PAUD) mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter dan perkembangan kognitif anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengelolaan pembelajaran yang efektif di PAUD, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kajian ini tidak berfokus pada angka-angka atau statistik, namun lebih pada upaya mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pengalaman, persepsi, dan sudut pandang para partisipan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan penelitian dokumenter. Temuan menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang efektif memerlukan kolaborasi antara guru, orang tua dan lingkungan sekitar. Pendekatan bermain dan belajar serta pembelajaran berbasis proyek terbukti meningkatkan motivasi dan keterlibatan anak. Rekomendasi untuk praktik di masa depan mencakup peningkatan pelatihan guru dan keterlibatan aktif orang tua.