Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review Artikel: Tumbuhan Obat Mondokaki (Tabernaemontana divaricata (L). R.Br) Fadhli, Haiyul; Fadhila, Qonita Nur; Djohari, Meiriza; Ulfa, Rodhia
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.49056

Abstract

Tanaman mondocaki (Tabernaemontana divaricata (L.R.Br.)) merupakan tanaman dalam famili Apocynaceae. Review artikel ini dibuat untuk memberikan informasi tentang kegunaan tanaman mondokaki dalam pengobatan herbal. Literatur online dan offline digunakan untuk ulasan artikel ini. Literatur online bersumber dari publikasi jurnal lokal dan internasional yang bersumber dari penyedia jurnal di internet. Literatur offline menggunakan buku atau e-book. Berdasarkan literatur yang diperoleh, tanaman ini telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti patah tulang, demam, sakit kepala, dan sebagainya. Metabolit sekunder tanaman ini telah diisolasi dari daun, bunga dan batang. Bagian daunnya mengandung alkaloid indole staffinin, dimer alkaloid indole seperti conofylline dan conofylidine. Bunga tanaman ini mengandung amyrin acetate, lupeol, sitosterol, stigmasterol, flavon dan apigenin. Batangnya mengandung coronidine, heyneanin dan voacristin. Tumbuhan ini memiliki efek farmakologi seperti anti-inflamasi, anti-kanker, anti-diabetes, analgesik, antioksidan, antimikroba dan efek lainnya.
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN GAMBARAN DIABETES MELITUS DENGAN MENINGKATKAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA PEKANBARU Ulfa, Rodhia; Djohari, Meiriza; Susanty, Adriani; Mora, Enda; Afridho, Arif; Cahyani, Astri; Fitriani, Dewi; Melisa, Eva; Fadhila, Metha; Hasanah, Mitha; Rustam, Muhanifa; Fadhila, Qonita Nur; Sisca, Sari Kurnia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.3684

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan gagalnya pankreas memproduksi hormon insulin. Penyakit DM menjadi permasalahan kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat Riau. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait penanganan DM. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan yang didukung dengan adanya pre dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan CFD (Car Free Day) Kota Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist pre dan post-test serta hasilnya dihitung dengan menggunakan skala Guttmann. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah sebanyak 30 responden baik laki-laki maupun perempuan mempunyai pemahaman yang sama tentang DM yaitu 82%. Jika dilihat dari segi usia, mayoritas orang dewasa di usia prima memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih tua. Mengenai tingkat pendidikan akhir, responden yang berpendidikan tinggi mempunyai pemahaman yang lebih baik (92%). Terkait status pekerjaan, responden yang berstatus bekerja memiliki pengetahuan paling tinggi (84%). Berdasarkan hasil kegiatan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi <0,05 (0,000), artinya terdapat perbedaan yang signifikan secara deskriptif antara pre-test dan post-test. Tingkat pengetahuan yang didapatkan adalah rata-rata pengetahuan pre-test (baik) dan post-test (sangat baik). Kesimpulan yang didapat adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dari baik menjasi sangat baik.   ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a disease caused by the failure of the pancreas to produce the hormone insulin. DM is a health problem that occurs in many communities in Riau. This service activity aims to provide an understanding of DM management. The method of implementing this activity is in the form of counseling supported by the pre and post-test. This activity was carried out in the CFD (Car Free Day) area of Pekanbaru City. The measuring instrument used is a pre and post-test checklist sheet and the results are calculated using the Guttmann scale. The results of this service activity are as many as 30 respondents, both men and women, have the same understanding of DM, namely 82%. When viewed in terms of age, the majority of adults in prime age have higher knowledge than older people. Regarding the final level of education, respondents with higher education had a better understanding (92%). Regarding employment status, respondents who were employed had the highest knowledge (84%). Based on the results of the activity, there was a significant difference between before and after the counseling activity. This can be seen from the significance value <0.05 (0.000), meaning that there is a descriptively significant difference between the pre-test and post-test. The level of knowledge obtained is the average knowledge of pre-test (good) and post-test (very good). The conclusion is that there is an increase in knowledge from good to very good.
Peran Ganda Ibu sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parents) dalam Mendidik Karakter Anak Fadhila, Sisca Nurul; Fadhila, Qonita Nur; Az-Zahra, Nabilla; Aulia, Izzah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran ganda ibu sebagai orang tua tunggal dalam mendidik karakter anak usia dini hingga usia sekolah dasar. Fenomena ibu tunggal semakin meningkat, sementara pendidikan karakter anak sangat ditentukan oleh kualitas pengasuhan dalam keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis tematik. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan yang merupakan ibu tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan dalam pembagian waktu dan tekanan emosional, ibu tunggal mampu menerapkan strategi pengasuhan yang adaptif, komunikatif, dan konsisten. Nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab, sopan santun, empati, dan kemandirian ditanamkan melalui keteladanan dan pembiasaan yang terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ibu tunggal memiliki kontribusi penting dalam membentuk karakter anak, serta membutuhkan dukungan sosial dan institusional untuk menjalankan perannya secara optimal.