Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMETAAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN SUMBER DAN KEBUTUHAN UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN DI DINAS KESEHATAN Al Wafi Rahmaputri Ardianingrum; Lutfan Lazuardi
Journal of Health Service Management Vol 24 No 03 (2021)
Publisher : Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.775 KB) | DOI: 10.22146/jmpk.v24i03.4131

Abstract

Background: Ngawi Regent Regulation Number 39 of 2008 concerning Duties, Functions, and Authorities of the Ngawi Regency Office, the function is to formulate technical policies in the health sector. According to Government Regulation Number 36 of 2014 concerning Health Information Systems, it is written that every health facility is required to record and report. Therefore, research required mapping information systems based on sources and availability for decision making at the Ngawi District Health Office. Objective: To identify the information systems and decisions made by the Ngawi District Health Office. Methods: This research is a type of qualitative descriptive research that uses a case study design. The research subjects are stakeholders who understand and are responsible for health programs and policymakers within the Ngawi District Health Office. Data analysis used thematic analysis. Results: The Ngawi District Health Office uses 31 active applications for daily activities. The infrastructure used to support minimal activities is laptops, applications, and internet networks. Data collection starts with the primary health care, health office, and health ministry. The decisions contained in the Ngawi District Health Office are programmed and non-programmed decisions. In 2020, non-programmed decisions were decisions related to the Covid-19 pandemic. Information system mapping has been carried out with an overview of the applications used by each sector in the health office and the data sources used. Conclusion: The Ngawi District Health Office has 31 active applications. The six applications have been integrated, 18 have not been integrated, and 12 applications can be integrated without having to enter the same data twice. There is no standard operating procedure in the public health department at the health office.
Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Posyandu Lansia Di Desa Joketro Kecamatan Parang Kabupaten Magetan Eltigeka Devi Apriliani; Al Wafi Rahmaputri Ardianingrum; Heru Widianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v3i1.379

Abstract

Penerapan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) pada lansia perlu ditingkatkan untuk usia lanjut yang sehat dan bahagia. Tujuan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang program Jaminan Kesehatan Nasional untuk Posyandu lansia di Desa Joketro Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Peserta pengabdian masyarakat adalah 37 orang. Proses pengabdian masyarakat terdapat perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini berupa poster tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Poster pengabdian masyarakat berisi tentang persyaratan, prosedur, manfaat, hak dan kewajiban peserta program Jaminan Kesehatan Nasional. Sosialisasi tentang program Jaminan Kesehatan nasional untuk posyandu lansia dapat memberikan kemudahan akses dalam pegobatan pelayanan kesehatan dan meningkatkan produktivitas.
Review of Risk Management Implementation in the Filing Room at Griya Husada Hospital, Madiun Devi Apriliani, Eltigeka; Rahmaputri Ardianingrum, Al Wafi; Umianingsih , Sri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 8 No. 1 (2023): Health Information and Management
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v8i1.397

Abstract

Occupational safety priorities for filing staff at Griya Husada Hospital, Madiun require an assessment of risk factors in the filing room. Risk factors include physical, chemical, biological, ergonomic, stressor, document damage, and reputational factors in the filing room to minimize potential risks. The purpose of this study was to describe the implementation of risk management in the filing room at Griya Husada Hospital, Madiun. This study used qualitative methods with four informants. Data collection involved interviews and observations. The study concluded that physical risk factors included inadequate filling room temperature (29°C), misfiled files; ergonomic risk factors included back and neck pain; stressor fatigue; and torn document covers. The room temperature should be as comfortable as possible to maintain a normal temperature. Ventilation, including fans and exhaust, is essential for air circulation in the filling room to prevent stuffy and humid conditions. It is necessary to add a thermometer, create a plan, manage, and control risk management for implementation.
DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TREND NET DEATH RATE (NDR) DI RSUD Dr. SOEDONO MADIUN Ardianingrum, Al Wafi Rahmaputri; Apriliani, Eltigeka Devi; Nurkhamidah, Siti
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022): Volume 1, Nomor 3, Oktober 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i3.252

Abstract

Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥48 jam setelah dirawat untuk setiap 1000 penderita keluar baik hidup / mati. Trend adalah perubahan rata-rata suatu variabel tertentu dari waktu ke waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis faktor- faktor yang mempengaruhi nilai Trend Net Death Rate (NDR) pada tahun 2020-2021 di RSUD Dr. Soedono Madiun. Metode penelitian ini menggunakan mix methods, dimana penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap. Penelitian tahap 1 menggunakan metode kuantitatif mengunakan pendekatan retrospektif dengan observasi, penelitian tahap 2 menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara. Hasil penelitian diperoleh nilai Net Death Rate (NDR) pada tahun 2020 yaitu 52,71‰ dan ditahun 2021 yaitu 73,67‰. Nilai Trend Net Death Rate (NDR) tahun 2020 yaitu 52,83‰, ditahun 2021 yaitu 73,79‰. Peramalan nilai Net Death Rate (NDR) pada tahun 2022 yaitu 93,78‰ dan di tahun 2023 yaitu 115,71‰. Kesimpulan, nilai Trend Net Death Rate (NDR) dari tahun 2020 sampai 2021 mengalami peningkatan sebesar 20,96‰ yang menunjukkan kecenderungan naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu banyaknya pasien rujukan Covid-19 dan penyakit yang diderita oleh pasien
IMPLEMENTASI CODING EXTERNAL CAUSE BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT SANTA CLARA KOTA MADIUN Karina, Cintya Ratmar; Apriliani, Eltigeka Devi; Ardianingrum, Al Wafi Rahmaputri; Widianto, Heru
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i3.355

Abstract

Penerapan pengkodean harus sesuai dengan buku ICD-10 untuk mendapatkan kode yang akurat. Faktor yang ditemukan di Rumah Sakit Santa Clara yaitu kurang teliti dalam menentukan kode. Tujuan penelitian untuk mengetahui presentase ketidaktepatan kode external cause dan faktor penyebab ketidaktepatan kode external cause dengan unsur 5M (Man, Material, Machine, Method, Money) di Rumah Sakit Santa Clara Kota Madiun. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Responden dalam penelitian ini yaitu petugas coding dan kepala rekam medis. Peneliti menganalisis dokumen rekam medis kasus external cause bulan April 2023 berjumlah 120 dokumen rekam medis. Hasil penelitian tentang kasus external cause di Rumah Sakit Santa Clara adalah ketepatan kode external cause sebesar 85% dengan 102 dokumen rekam medis dan ketidakteoatan kode external cause sebanyak 15% dengan 18 dokumen rekam medis. Presentase kasus kejadian external cause dengan kode V sebesar 43,33%, kasus dengan kode W sebesar 51,67%, untuk kasus dengan kode X dan Y tmemiliki presentase yang sama sebesar 2,50%. Penyebab utama pada ketidaktepatan kode external cause adalah faktor man dan method. Saran untuk Rumah Sakit Santa clara yaitu perlu mengadakan pelatihan kepada petugas koding terkait penentuan kode external cause dan membuat SPO khusus terkait kasus external cause
ANALISIS TINGKAT KOMPETENSI PEREKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN Prahasti, Fadila Cahya; Ardianingrum, Al Wafi Rahmaputri; Apriliani, Eltigeka Devi
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 1, Februari 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i1.18

Abstract

Kompetensi perekam medis merupakan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang perekam medis dan informasi kesehatan dalam melakukan tanggung jawab diberbagai tatanan pelayanan kesehatan. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun terdapat 12 orang yang berlulusan perekam medis dan informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetensi perekam medis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu perekam medis. Sampel penelitian ini yaitu 12 perekam medis dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan presentase. Hasil penelitian bahwa Kompetensi Manajemen Data dan Informasi Kesehatan dengan kategori cukup (50%) dan kategori sangat baik (17%), Kompetensi Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit, dan Masalah Kesehatan Lainnya serta Prosedur Klinis dengan kategori baik (58%) dan kategori sangat baik (17%), Kompetensi Aplikasi Satatistik, Epidemiologi Dasar dan Biomedik dengan kategori baik (42%) dan kategori sangat baik (25%), Kompetensi Manajemen Pelayanan RMIK dengan kategori cukup (50%) dan kategori sangat baik (17%). Kesimpulan penelitian yaitu bahwa kompetensi perekam medis di RSUD Kota Madiun masih dikatakan dalam kategori cukup
Analisis Pemberian Kode Diagnosis Pada Kasus Persalinan Triwulan I Tahun 2023 Di RSIA Al Hasanah Madiun Widi, Yuan Putri Wahyuning; Apriliani, Eltigeka Devi; Ardianingrum, Al Wafi Rahmaputri
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 4, No 2 (2024): J-BIKES NOVEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v4i2.95

Abstract

Seorang perekam  medis harus mampu menetapkan kode diagnosis dan tindakan dengan tepat sesuai dengan  klasifikasi. Kegiatan pengkodean selain harus tepat juga harus konsistensi menggunakan ICD-10 dan ICD 9 CM. Pengkodean persalinan harus sesuai dengan aturan World Health Organization (WHO) terdiri dari Penyulit persalinan (O00-O99), metode persalinan (O80-O84) dan Outcome of delivery (Z37.-). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketepatan kode, konsistensi diagnosis dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakkonsistenan diagnosis pada kasus persalinan Triwulan I di RSIA Al Hasanah Madiun menggunakan 5M. Penelitian ini menggunakan metode Desktriptif Kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 167 berkas rekam medis kasus persalinan Triwulan I dengan total sampling . Pada penelitian ini didapatkan hasil ketepatan sebesar 143 (85,63%) berkas dan  ketidaktepatan  penyulit sebesar  14 (8,34%) berkas dan ketidaktepatan metode persalinan sebesar 10 (5,96%) berkas  dan ketidaktepatan Outcome of delivery sebesar 0(0%) berkas  , sedangkan  kode tindakan 130 berkas (77,84%) kode tindakan sudah  tepat dan  37 (22,16%) kode tindakan belum tepat. Presentase kekonsistensian pemberian diagnosis mendapatkan  hasil konsisten sebesar 161 berkas (96,4%) dan 6 (3,60%) berkas tidak konsisten. Hasil wawancara didapatkan faktor-fator yang mempengaruhi ketidakkonsistenan pada Man,Methode, Money. Kesimpulan coder belum pernah mengikuti pelatihan dan tidak adanya Standar Operasional Prosedur terkait kasus persalinan.