Varietas padi merah lokal Segreng Handayani, yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu jenis padi yang bernilai fungsional tinggi bagi kesehatan. Namun demikian, benih varietas ini menunjukkan gejala after-ripening, yaitu dormansi fisiologis yang memerlukan penyimpanan kering selama periode tertentu untuk mengaktifkan kembali kemampuan berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dormansi pada benih Segreng Handayani serta mengevaluasi efektivitas beberapa metode pematahan dormansi menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu jenis ZPT, dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi auksin 2 ml/L, KNO₃ 3%, GA₃ 10 ppm/L, ekstrak tauge 200 ml/L, dan air kelapa 450 ml/L. Parameter yang diamati meliputi daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, keserempakan tumbuh, indeks vigor, dan kecepatan tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan KNO₃ 3% selama 24 jam memberikan hasil terbaik dalam mempercepat pematahan dormansi benih, dengan peningkatan signifikan pada seluruh parameter vigor sejak minggu pertama. Sementara itu, dormansi alami pada benih Varietas Segreng Handayani mulai terurai secara signifikan pada minggu ketiga setelah penyimpanan. Temuan ini menunjukkan bahwa perlakuan KNO₃ dapat digunakan sebagai metode praktis dan efisien dalam mempercepat pematahan dormansi fisiologis benih padi merah lokal.