Putri Ayu Budi Arifinda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS ACCESS TO DIABETES CARE TERHADAP PENGENDALIAN DIABETES MELITUS PADA LANSIA: Effectiveness of Access to Diabetes Care on Controlling Diabetes Mellitus in The Elderly Yeni Suryaningsih; Ayesie Natasya Zulka; Ilham Ainullah Zubair; Anindya Ayu Nur Rohmah; Putri Ayu Budi Arifinda
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1565

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikontrol dan dikendalikan angka kejadiannya. DM diakibatkan oleh ketidakadekuatan penggunaan insulin. Jumlah penderita DM yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas karena kondisi hiperglikemia yang tidak terkontrol pada penderita DM menimbulkan komplikasi serius. Lansia merupakan kelompok yang sangat rentan dengan kondisi sakit yang dialami. Access to Diabetes Care adalah program pemerintah untuk mengendalikan kondisi pasien dengan DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Access to Diabetes Care terhadap Pengendalian DM pada lansia. Metode: Desain studi menggunakan cross sectional dengan sampel lansia dari desa Jumerto, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Menggunakan teknik purposive sampling one group pre-test post-test design dengan jumlah sampel 20 lansia. Pengambilan data menggunakan checklist dan questioner untuk data demografi, riwayat kesehatan dan tingkat stress dan pengukuran gula darah menggunakan glucometer. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil: Terdapat selisih perbedaan antara gula darah awal dan akhir dapat dilihat pada nilai mean yang bernilai sebesar 31.95, dimana nilai tersebut bernilai positif yang artinya terdapat kecenderungan penurunan pada tekanan gula darah akhir. Kesimpulan: Lansia diharapkan tetap aktif mengikuti program Access to Diabetes Care agar DM bisa
Analisis Faktor Determinan Peningkatan Resiko Sedentary lifestyle Mahasiswa Dengan Pendekatan Health belief model Ayesie Natasa Zulka; Yeni Suryaningsih; Nadia Lestika Wahyuningtiyas; Netin Wina Oktaviani; Putri Ayu Budi Arifinda
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.434

Abstract

Sedentary lifestyle menjadi salah satu resiko buruk akibat perubahan gaya hidup selama pandemi COVID-19. Melalui pendekatan teori health belief model peneliti ingin mengidentifikasi dan mengetahui faktor prioritas penting yang berdampak bagi pengambilan keputusan individu secara rasional berkaitan perilaku kesehatan individu dalam hal ini adalah sedentary lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor determinan peningkatan resiko sedentary lifestyle pada mahasiswa. Perubahan perilaku kesehatan selama pandemi yang dialami mahasiswa tidak hanya bersifat positif namum ada beberapa adaptasi kebiasaan baru yang meninggalkan dampak negatif. Sedentary lifestyle pada masa pandemi mengalami peningkatan. Desain studi menggunakan eksplanatif survei dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik multistage random sampling. dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik mahasiswa, sedentary lifestyle dengan pendekatan health belief model. Analisis data menggunakan uji chie square (p <0,005). Analisis bivariat didapatkan responden yang terlibat dalam penelitian ini berusia di rentang 17-20 tahun (100%), dengan mayoritas perempuan (81%), serta status tinggal kos atau kontrak (60%). Hasil uji bivariat didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko sedentary lifestyle responden adalah Perceived Barier (P=0,014) serta Cues to action: event: event (P=0,032). Perceived barriersss yang tinggi dalam melakukan aktivitas fisik ataupun tindakan pencegahan lain yang membuat individu enggan melakukan hal tersebut akan membuat individu menjadi rentan terhadap peningkatan resiko sedentary lifestyle. kesadaran individu dapat mempengaruhi keberlanjutan dari perilaku sedentari yang dilakukan.