Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI EKPLORASI UNSUR IDENTITAS SAMARINDA UNTUK PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN KUE : STUDI KASUS: PENGEMBANGAN KEMASAN BISKUIT GABIN SAMARINDA Hidayanto, Andi Farid; Noviana, Mafazah; Atmono, Yohanes Firananta Setyo
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 12 No. 02 (2024): Vol.12, No. 02, Oktober 2024
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v12i1.1064

Abstract

Biskuit Gabin merupakan jajanan khas Samarinda yang biasa dijadikan oleh-oleh. Desain kemasan biskuit gabin yang juga merupakan salah satu jenis kue tradisional tidak banyak berubah sejak pertama kali diluncurkan. Sehingga desain kemasan perlu dikembangkan sesuai perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas aslinya. Dari hasil tugas yang diberikan kepada 75 siswa, terpilihlah desain akhir untuk digunakan sebagai kemasan produk. Dalam penelitian ini menggunakan. Metode Proses Perancangan Struktur Pengemasan, pengemasan biskuit gabin berkembang melalui beberapa tahapan, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berbagai aplikasi komputer untuk dikembangkan seperti. Hasil dari proyek ini adalah prototipe kemasan biskuit gabin yang dilengkapi dengan grafik yang menampilkan ikon-ikon daerah terkait menampilkan identitas daerah..
DESAIN PAPAN LABIRIN UNTUK PENGENALAN PANCASILA BAGI ANAK USIA DINI Hidayanto, Andi Farid; Nursalam, Moja; Cahyadi, Dwi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 13 No. 01 (2025): Vol. 13, No. 01, April 2025
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v13i01.1278

Abstract

Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pengenalan Pancasila perlu dilakukan sejak dini sebagai dasar pembentukan karakter. Tantangan dalam mengenalkan Pancasila kepada anak anak antara lain minimnya metode edukasi yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Salah satu bentuk media adalah alat peraga edukasi dalam bentuk permainan. Karena sasarannya adalah anak usia dini, yang sebagian besar aktifitasnya diisi dengan bermain. Sehingga sambil bermain, bisa sambil belajar. Permainan yang digunakan dalam bentuk labirin, anak anak akan mencocokkan bunyi sila dan gambar sila dalam jalur labirinnya. Dalam mendesain produk ini menggunakan proses desain dari V-Noed Goel. Dengan langkah langkah dimulai preliminary desain untuk mendata kebutuhan, proses desain berupa langkah langkah dalam mendesain, dan desain akhir berupa wujud hasil akhir yang diwujudkan dalam produk jadi. Hasil dari perancangan ini adalah alat peraga pengenalan Pancasila untuk anak anak dengan sistem labirin. Material menggunakan kayu, dengan sistem sederhana sehingga bisa dproduksi dengan peralatan sederhana yang ada di sekitar kita.
Pelatihan Melukis Botol Kaca Sebagai Souvenir dan Asesoris di Panti Asuhan ‘Aisyiyah Al – Walidaturrahmah Samarinda Hidayanto, Andi Farid; Shyafary, Darius
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.10373

Abstract

Panti Asuhan merupakan lembaga nirlaba yang memberikan pelayanan kepada anak asuh dengan berbagai aktifitas. Salah satunya adalah pemberian pendidikan keterampilan yang berbasis pengembangan motorik anak. Keterampilan motorik ini perlu diberikan untuk menanggulangi ketergantungan dan kecanduan gawai yang saat ini luar biasa pengaruhnya. Kegiatan keterampilan yang dilaksanakan adalah melukis, yang merupakan keterampilan dasar bagi anak anak. Dalam melukis ini, media yang digunakan adalah botol kaca, yang bisa menjadi souvenir maupun asesoris. Ini untuk memberi pengetahuan dan keterampilan baru bagi peserta akan karakter dan peralatan yang digunakannya. Pelaksanaan kegiatan dengan model pendampingan, peserta dibagi dalam beberapa kelompok supaya transfer pengetahuan dan keterampilan bisa maksimal. Tiap peserta mengerjakan objek dalam kelompoknya dengan dibimbing oleh instruktur dan pendamping dari POLNES. Hasil karya peserta di pajang untuk direview dan dipamerkan. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mampu membuat souvenir dan asesoris dengan menggunakan bahan dan media yang ada di sekitar kita, terutama botol kaca sehingga bisa memberi nilai tambah dari bahan limbah, dan ke depannya bisa untuk membuka usaha atau kegiatan sampingan yang menghasilkan pendapatan.
Upaya Menambah Keterampilan bagi Cleaning Service melalui Kegiatan Pelatihan Limbah Serbuk Kayu Soeprapto, Etwin Fibrianie; Andansari, Dita; Hidayanto, Andi Farid
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.1.5166

Abstract

Kebersihan sebuah kampus mencerminkan upaya lembaga pendidikan tinggi tersebut dalam menciptakan suasana kerja dan belajar nyaman dan menyenangkan baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa. cleaning service Politeknik Negeri Samarinda (Polnes)dalam kesehariannya tidak bekerja sepanjang waktu, terdapat waktu senggang dikarenakan sistem kerja shift. Kurangnya edukasi dan informasi tentang peluang kegiatan yang dapat dikerjakan dengan mudah dan murah membuat para pekerja hanya bekerja saat jam kerja dan selebihnya duduk produk menunggu waktu selesai bekerja. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi cleaning service, sehingga diperlukan suatu kegiatan yang dapat membekali pekerja perempuan tersebut dengan pengetahuan baru agar dapat menciptakan peluang usaha. Di Polnes terdapat prodi yang kesehariannya mengolah produk berbahan kayu jati belanda, sehingga menghasilkan limbah serbuk kayu yang terbuang begitu saja. Limbah serbuk kayu jati belanda ini dapat diolah menjadi produk bernilai jual. Hal tersebut memungkinkan cleaning service menambah penghasilan tanpa harus mengganggu tugas utama mereka bahkan dapat dilakukan sejalan dengan pekerjaan sebagai tenaga cleaning service. Melalui metode SEPV (Sosialisasi- Edukasi-Praktik-Evaluasi) dilakukan pelatihan pengolahan serbuk kayu. Dari pelatihan ini nantinya diharapkan mampu menciptakan tambahan penghasilan diluar tugas pokok. Hasil dari pelatihan ini secara rata-rata terdapat peningkatan kemampuan cleaning service dalam pengolahan serbuk kayu menjadi produk bernilai jual.
Analisis Visual Kemasan Kue Gabin Samarinda Untuk Pengembangan Desain Kemasan Hidayanto, Andi Farid; Atmono, Yohanes Firananta Setyo
Meraki: Journal of Creative Industries Vol. 1 No. 1 (2023): Innovation in Design for Functionality and Sustainability
Publisher : Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/meraki.v1i1.5975

Abstract

Heritage typical traditional food is the region typical food that is different from those from other regions. In carrying it, the food needs a container in the form of packaging. As a souvenir, the packaging needs to have a uniqueness that can differentiate it from other packages and at the same time can show its identity. One of the difference comes from the attributes of the packaging from the visual side. Because the visual appearance is the first thing that catch the costumers attention and also influences purchasing decisions. So it needs to be analyzed what attributes are required from the visual side. This is a qualitative reasearch. Preliminary data were obtained from a literature study on food packaging design which was analyzed for its attributes, the results were qualitativeized using the NVivo application. NVivo is used to illustrate the decision analysis results framework by coding the data according to the classification scheme. The result of this study is the arrangement of the visual attributes of traditional food packaging, which will be applied to develop the packaging design for the Samarinda gabin biscuit, to reconstruct the packaging which is suitable to current taste without losing its original identity.