Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK OTONOMI DAERAH DAN PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA Siregar, Abi Pratiwa
Berkala Ilmiah AGRIDEVINA Vol 8, No 1 (2019): Berkala Ilmiah Agribisnis Agridevina
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/adv.v8i1.1602

Abstract

In 1999, the government issued Law No. 22 concerning Regional Autonomy. Then it followed  propose regional expansion, because they saw the opportunity to manage their own resources. From the point of view of co-operatives, the existence of regional autonomy and regional expansion are both opportunities and challenges. Opportunities came from the expectation that regional autonomy and regional expansion will bring a positive impact on co-operatives in terms of resource allocation. Meanwhile, the challenge is the activities and interventions of local government in co-operative activities. Because the principle of efficiency will urge cooperatives to build a broad network and possibly exceed the limits of the autonomous region. The purpose of this study is to determine the impact of regional autonomy and regional expansion on the development of co-operatives in Indonesia. The type of data used is secondary, originating from the Ministry of Cooperatives and SMEs. The analytical method used is simple linear regression (trend analysis). The results of the study show that since the enactment of regional autonomy followed by regional expansion, the trend of c-ooperative development has tended to be positive. If compared between the parent region and the newly created regions, the development of co-operatives in the parent region is relatively better. This is presumably because the newly created regions are still adapting to the administration and management of resources in the region.DOI : https://doi.org/10.33005/adv.v8i1.1602
Efisiensi Alokatif Usaha Tani Jagung di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Sutrantiyas, Roichana Rachma; Masyhuri, Masyhuri; Siregar, Abi Pratiwa
Agrikultura Vol 33, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i3.42444

Abstract

Kecamatan Bantul merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tren luas panen yang cenderung naik dari tahun 2017 hingga 2019. Meskipun demikian, luas panen yang semakin besar tidak otomatis mengakibatkan produksi yang lebih tinggi, hal ini disebabkan karena terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi jagung. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung dan tingkat efisiensi alokatif penggunaan input pada usaha tani jagung di Kecamatan Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis menggunakan data primer yang berasal dari wawancara dengan petani jagung. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode acak (random sampling). Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda, sedangkan efisiensi alokatif dihitung menggunakan nilai indeks efisiensi alokatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk kandang, herbisida, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi jagung. Hasil perthitungan efisiensi alokatif dikelompokkan menjadi tiga nilai indeks yaitu: (a) belum efisien (penggunaan luas lahan, benih, dan pupuk urea), (b) tidak efisien (penggunaan pupuk kandang dan herbisida), serta (c) sudah efisien (penggunaan tenaga kerja).
Does Climate Change Adaptation Improve Technical Efficiency of Rice Farming? Findings From Yogyakarta Province Indonesia Priyanto, Moh. Wahyudi; Mulyo, Jangkung Handoyo; Irham, Irham; Perwitasari, Hani; Siregar, Abi Pratiwa
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 19 No. 2 (2022): JMA Vol. 19 No. 2, July 2022
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jma.19.2.184

Abstract

Food security of the Indonesian population is threatened because climate change has the potential to reduce technical efficiency of rice production. To adapt and reduce these negative impacts, farmers implement climate change adaptation strategies. This study aims to determine how the effect of climate change adaptation on the technical efficiency of rice farming. Research data was collected through interviews with 112 rice farmers in Sleman Regency. We carried out two stages of analysis, namely stochastic frontier analysis to determine the production function and efficiency level, and tobit regression to determine the effect of adaptation strategy on technical efficiency. The findings indicate that most farmers use short-lived varieties and apply two types of adaptation strategies in one growing season. By increasing the number of adaptation strategies, the technical efficiency of rice farming will increase. These results have important policy implications for increasing the adoption of adaptation strategies by farmers. The government and farmers should collaborate to formulate adaptation strategy policies to provide farmers with a choice of adaptation strategies. Keywords: adaptation, agricultural development, climate change, rice farming, technical efficiency
Upaya Pengembangan Industri Batik di Indonesia Siregar, Abi Pratiwa; Raya, Alia Bihrajihant; Nugroho, Agus Dwi; Indana, Fairuz; Prasada, I Made Yogya; Andiani, Riesma; Simbolon, Theresia Gracia Yunindi; Kinasih, Agustina Tri
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 37 No. 1 (2020): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i1.5945

Abstract

Sejak pengakuan UNESCO pada tahun 2009, batik berkembang lebih cepat dibanding tahun-tahunsebelumnya. Namun demikian, hingga saat ini ketersediaan printing mengenai perkembangan batikmasih menjadi kendala yang belum terselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiperkembangan batik ditinjau dari jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, kapasitas produksi, danpermasalahan yang dihadapi oleh industri batik serta merumuskan upaya dalam pengembanganindustri batik. Penelitian ini dilakukan di 27 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metodedeskriptif analitis menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian,diperkirakan jumlah industri batik di Indonesia mencapai 6.120 unit dengan tenaga kerja sebanyak37.093 orang dan mampu mencapai nilai produksi sekitar 407,5 miliar rupiah per bulan atau setara4,89 triliun rupiah per tahun. Permasalahan yang dihadapi industri batik terdiri dari printing, bahanbaku, keterampilan tenaga kerja, pengembangan usaha kain lokal, pengelolaan limbah, pembinaandan pendampingan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), persaingan dengan printing bermotifbatik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan batik yaitu memperbaharui printingindustri batik, koordinasi sistem database batik, pemanfaatan sumber daya alam lokal denganmeningkatkan penggunaan pewarna alam, optimalisasi pembinaan industri dan peran Balai LatihanKerja (BLK) dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja, sosialisasi potensi batik, pembangunanpengolahan limbah dan peningkatan kesadaran industri batik mengenai pengelolaan limbah,penguatan brand batik tulis dan batik cap, dan advokasi dan pemasaran sosial kepada konsumenmengenai batik tulis dan batik cap.
Strategi Pengembangan IKM Batk di Luar Jawa Andiani, Riesma; Raya, Alia Bihrajihant; Nugroho, Agus Dwi; Siregar, Abi Pratiwa; Prasada, Imade Yoga; Indana, Fairuz; Simbolon, Theresia Gracia; Kinasih, Agustina Tri
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 37 No. 2 (2020): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i2.5992

Abstract

Perkembangan industri-industri kecil dan menengah (IKM) batik di luar Jawa masih mengalami berbagai kendala, beberapa diantaranya terkait bahan baku, sumber daya manusia, pemasaran dan lain sebagainya. Pengakuan UNESCO terhadap batik di Indonesia sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan membuat masyarakat dan pemerintah berupaya menciptakan strategi yang aplikatif. Penyusunan strategi tersebut dimulai dari segi industri, pemasaran, SDM, maupun lingkungan. Perumusan strategi didasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman IKM yang ditemukan sebagai data penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat pemetaan IKM dengan meninjau dari segi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis SWOT. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada responden dari Dinas Perindustrian dan IKM batik. Responden ditentukan secara purpossive sampling pada 22 provinsi di Indonesia yang memiliki IKM batik. Hasil berupa data kondisi dan permasalahan IKM pada masing-masing daerah. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa masih banyak kendala yang dialami oleh IKM batik di Indonesia mulai dari produk, pemasaran, SDM, modal, maupun lingkungan. Strategi yang dirumuskan antara lain penguatan batik khas daerah, pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran, peningkatan intensitas pelatihan SDM, pengembangan IPAL, serta penggunaan pewarna alam dan lain sebagainya.