Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Senyawa Kafein pada Bubuk Kopi Jenis Arabika di Kota Takengon Menggunakan Analisis Kualitatif dan Kuatitatif Ernoviya Ernoviya; Afriadi Afriadi; Hesti Nadila Silfania
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3371

Abstract

Latar belakang:Kopi merupakan jenis tumbuhan yang mengandung kafein dan dapat diolah minuman lezat. Saat ini kopi menjadi minuman paling disukai masyarakat dunia setelah air dan teh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kafein pada kopi bubuk arabika yang beredar di pasaran kota takengon tersebut sesuai standar nasional Indonesia (SNI 01-7152-2006). Jenis penelitian ini eksperimental dengan mengambil sampel secara purposive.Metode penelitian yang dilakukan adalah skrining fitokimia, analisa kualitatif, dan spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 273 nm. Parameter validasi yang ditentukan yaitu Presisi, lineritas, LOD dan LOQ.Hasil dari skrining fitokimia sampel A pada perlakuan uji meyer mendapatkan hasil negatif tetapi yang lainnya positif. Dan pada sampel B semua pengujian mendapatkan hasil positif. Pada ketiga pengujian analisa kualitatif pada sampel A dan B mendapatkan hasil yang positif. Hasil rata-rata analisa kuantitatif pada sampel A sekali minum 11,632 mg dan kadar sehari 34,897 mg. sedangkan pada sampel B kadar sekali minum 6,663 mg dan sehari minum 19,989 mg. Hasil uji Validasi diperoleh linearitas r2 = 0,998, LOD dan LOQ yaitu 0,882 µg/ml dan 2,94 µg/ml, nilai RSD yaitu 1,11%. Berdasarkan kesimpulan, sampel A dan sampel B memenuhi syarat menurut SNI tahun 2006 (50 mg sekali dan 150 mg sehari) dan juga memenuhi syarat menurut farmakope edisi III yaitu dosis maksimum sekali 500 mg dan sehari 1,5 g. kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penetapan kadar selain kafein yang terdapat pada kopi arabika yang berada di kota Takengon
FORMULASI SHEET MASK EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI MOISTURIZING Adek Chan; Afriadi Afriadi; Hanafis Sastra Winata; Suprianto Suprianto; Sahrita Sahrita
Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v7i1.424

Abstract

Ambon banana peel contains flavonoid chemical compounds that can moisturize facial skin. Flavonoids are powerful antioxidants. A sheet mask formulation of Ambon banana peel extract that can be used more practically and is able to moisturize facial skin. This study aims to formulate a mask sheet preparation containing ethanol extract of Ambon banana peel as well as better skin maintenance for four weeks of treatment and measuring the moisture content of the skin. The research method used is an experimental method, namely the extract is obtained using the maceration method, then formulated into a sheet mask preparation, consisting of glycerin, butylene glycol, sodium polyacrylate, nipagin, PEG-40 Hydrogenated Castrol oil, aquadest, perfume, and banana peel ethanol extract. Ambon with concentrations of F1 (1%), F2 (3%), F3 (5%), F4 (7%), F5 (9%), respectively. As blank (F0) sheet mask preparation without the addition of extract. The preparation is evaluated including homogeneity test, pH test, stability test, irritation test, Moisture effectiveness test using Moisture Checker and preference test. The treatment is carried out for 4 weeks by applying the mask twice a week. Data obtained from the analysis using the SPSS program. The results showed that the ethanol extract of Ambon banana peel can be formulated in a homogeneous sheet mask preparation, does not change color and remains stable in 4 weeks of storage with a pH of 4.6 - 6.6. Conclusion The ethanol extract of Ambon banana peel can be formulated into sheet masks with concentrations of 1%, 3%, 5%, 7% and 9% with a positive control ratio.