Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Nanoemulsi Ketokonazole Adhisty Nurpermatasari; Ernoviya Ernoviya
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 3 (2020): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i3.4698

Abstract

Pendahuluan: Ketokonazol termasuk dalam klasifikasi Biopharmaceutical Classifiction System (BCS) kelas II yang berarti obat sukar larut dan sangat permeabel. Pemberian ketokonazol secara oral penyerapannya tidak maksimal karena masalah kelarutan dan efek samping yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerusakan hati pada penggunaan lebih dari 1 bulan dan pasien usia diatas 60 tahun. Nanoemulsi salah satu bentuk sediaan yang dapat meningkatkan kelarutan dan penetrasi obat, penghantaran untuk obat yang sukar larut dan mengurangi efek samping pada pemberian secara oral. Tujuan: Untuk mengetahui formulasi nanoemulsi ketokonazol menggunakan metode emulsifikasi energi tinggi dan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tween 80, etanol, dan isopropilmiristat (IPM) terhadap ukuran partikel dan nilai indeks polidispersi (PDI) nanoemulsi ketokonazol. Metode: Formula nanoemulsi terdiri dari ketokonazol, tween 80, etanol, dan isopropilmiristat (IPM). Pembuatan sediaan dilakukan dengan metode emulsifikasi energi tinggi dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap formula nanoemulsi yang meliputi karakterisasi sediaan, evaluasi fisik dan uji stabilitas. Hasil: Konsentrasi tween 80 yang tinggi menyebabkan tercapainya konsentrasi misel kritis (KMK) sehingga akan terbentuk misel (matriks) yang rapat dan menyebabkan ketokonazol terperangkap di dalam misel (matriks). Kesimpulan: Hasil evaluasi sediaan diperoleh formula yang paling baik adalah formula F3 dengan konsentrasi tween 80 36 %, isopropil miristat 5 % dan etanol 9 %.
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG ASAM KANDIS (Garcinia xanthochymus Hook.f. ex T. Anderson) Ernoviya
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36911/pannmed.v18i1.1550

Abstract

Latar belakang :Inflamasi merupakan rangkaian perubahan yang kompleks dalam jaringan akibat cedera jaringan, baik yang disebabkan oleh bakteri, trauma, zat kimia, panas dan nyeri. Asam kandis (Garcinia xanthochymus) adalah pohon penghasil buah asli asia tenggara. Tumbuhan dari genus garcinia kaya akan metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid, triterpen yang potensial mempunya iaktivitas farmakologis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi berdasarkan penurunan volume edema dari ekstrak etanol kulit batang asam kandis (Garcinia xanthochymus).Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Ekstrak etanol kulit batang asam kandis diperoleh melalui proses maserasi. Sediaan uji yang diberikan adalah suspensi ekstrak etanol kulit batang asam kandis dosis yaitu 200, 400, 600 mg/kgBB,kontrol negatif suspensi Na CMC 1% dan kontrol positif Celecoxib 9 mg/kg mg/kgBB.. Hasil penenelitian menujukkan ekstrak etanol kulit batang asam kandis (Garcinia xanthochymus) terbukti memberikan efek antiinflamasi pada tikus putih jantan yang diinduksi karagenan dimulai pada dosis 200, 400, dan 600mg/kgBB, kelompok dosis 600mg/kgBB menunjukkan efek antiinflamasi paling tinggi. Kesimpulan penelitian ini menunjukan kelompok dosis 600mg/kgBB adalah dosis terbaik ekstrak etanol kulit batang asam kandis memiliki aktivitas antiinflamasi berdasarkan penurunkan volume edema kaki tikus putih jantan.
Analisis Senyawa Kafein pada Bubuk Kopi Jenis Arabika di Kota Takengon Menggunakan Analisis Kualitatif dan Kuatitatif Ernoviya Ernoviya; Afriadi Afriadi; Hesti Nadila Silfania
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3371

Abstract

Latar belakang:Kopi merupakan jenis tumbuhan yang mengandung kafein dan dapat diolah minuman lezat. Saat ini kopi menjadi minuman paling disukai masyarakat dunia setelah air dan teh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kafein pada kopi bubuk arabika yang beredar di pasaran kota takengon tersebut sesuai standar nasional Indonesia (SNI 01-7152-2006). Jenis penelitian ini eksperimental dengan mengambil sampel secara purposive.Metode penelitian yang dilakukan adalah skrining fitokimia, analisa kualitatif, dan spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 273 nm. Parameter validasi yang ditentukan yaitu Presisi, lineritas, LOD dan LOQ.Hasil dari skrining fitokimia sampel A pada perlakuan uji meyer mendapatkan hasil negatif tetapi yang lainnya positif. Dan pada sampel B semua pengujian mendapatkan hasil positif. Pada ketiga pengujian analisa kualitatif pada sampel A dan B mendapatkan hasil yang positif. Hasil rata-rata analisa kuantitatif pada sampel A sekali minum 11,632 mg dan kadar sehari 34,897 mg. sedangkan pada sampel B kadar sekali minum 6,663 mg dan sehari minum 19,989 mg. Hasil uji Validasi diperoleh linearitas r2 = 0,998, LOD dan LOQ yaitu 0,882 µg/ml dan 2,94 µg/ml, nilai RSD yaitu 1,11%. Berdasarkan kesimpulan, sampel A dan sampel B memenuhi syarat menurut SNI tahun 2006 (50 mg sekali dan 150 mg sehari) dan juga memenuhi syarat menurut farmakope edisi III yaitu dosis maksimum sekali 500 mg dan sehari 1,5 g. kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penetapan kadar selain kafein yang terdapat pada kopi arabika yang berada di kota Takengon
Pemeriksaan Kesehatan Dan Edukasi DAGUSIBU Pada Warga Madras Hulu Petisah Tengah Medan Masniah, Masniah; Faisal, Ahmad Purnawarman; Lavinur; Tampubolon, Antetti; Masrah; Panjaitan, Rosnike Merly; Andarwati, Rini; Sitepu, Nadroh br; Fauzi, Zulfa Ismaniar; Ernoviya; Sinaga, Maya Handayani; Nurpermatasari, Adhisty; Hidayah, Nurul; Wakidi, Riza Fahlevi; Zulfikri; Nasution, Pratiwi Rukmana; Hilda; Ismedsyah; Sihombing, Jhonson P; Noviar, Irma; Wulandari, Mimin; Tanjung, Sri Wahyuni; Amrin; Yusnita, Henny; Nasution, Samihah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 1 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.556 KB) | DOI: 10.63004/mcm.v1i1.100

Abstract

Pendahuluan. Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia sehingga senantiasa menjadi prioritas dalam pembangunan nasional suatu bangsa.Tujuan. Pentingnya edukasi DAGUSIBU bagi penggunaan obat yang aman dan rasional adalah terpenuhinya tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis, tepat waktu pemberian dan tepat informasi. Secara singkat pemakaian atau peresepan suatu obat dikatakan tidak rasional apabila kemungkinan untuk memberikan manfaat kecil atau tidak sama sekali atau kemungkinan manfaatnya tidak sebanding dengan kemungkinan efek samping atau biayanya.Metode. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu metode pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan model Particatory Rural Appraisal (PRA), yaitu metode yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam semua kegiatan yang dilakukan. Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan Dagusibu.Hasil. Tingkat pengetahuan responden sebelem penyuluhan paling banyak pada skala cukup pada presentase 71,6%, pada skala baik hanya 14,2%, sedangkan sesudah penyuluhan, pengetahuan responden naik drastis pada kategori baik sebanyak 85,7%.Simpulan. Responden telah terpapar mengenai DAGUSIBU dan cara penggunaan DAGUSIBU dalam penggunaan obat dan Responden sudah mengetahui tentang pentingnya penggunaan DAGUSIBU.
Pembuatan Infusa Labu Siam Sebagai Antihipertensi Dan Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Dan Kolesterol Pada Masyarakat Desa Lama Kecamatan Pancur Batu Tampubolon, Antetti; Sihombing, Jhonson P; Ernoviya, Ernoviya
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i3.110

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah sistole 140 mmHg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastole 90 mmHg atau lebih tinggi. Berdasarkan hasil riset menyebutkan terjadinya peningkatan hipertensi dibandingkan hasil penelitian tahun 2013. Salah satu solusi permasalahan dalam mengatasi hipertensi dengan pemberian obat tradisional yaitu buah labu siam. Obat tradisional telah lama digunakan sejak zaman nenek moyang sampai dengan sekarang. Obat tradisional banyak digunakan untuk pengobatan kolesterol, antidiabetes, kanker, diare, hipertensi dan lainnya.Tujuan: Tujuan dari Pengabdian ini adalah peserta mengetahui cara pembuatan infusa labu siam sesuai dengan syarat pembuatan infusa, mengetahui kadar glukosa darah dan kolesterol peserta pengabdian, serta mengedukasi masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang hipertensi, kolesterol, diabetes dan tanaman obat keluarga pada masyarakat Desa Lama Kecamatan Pancur Batu.Metode: Metode yang dilakukan adalah dengan membagikan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan  untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi diabetes, kolesterol, tanaman obat tradisional, cara pembuatan infusa, pemeriksaan glukosa darah dan kolesterol.Hasil: Dari 30 orang peserta yang mengikuti Pengabdian masyarakat diperoleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, antidiabetes, kolesterol dan penggunaan infusa sebelum dilakukan penyuluhan adalah cukup baik dengan skor 60% dan sesudah dilakukan penyuluhan adalah baik dengan skor 86,7%Simpulan: Tingkat pengetahuan masyarakat meningkat dari cukup baik menjadi baik setelah dilakukan penyuluhan.
Dosage Evaluation and Antioxidant Activity Test of Lotion of Ethanol Extract of Belimbing Wuluh Leaf (Averrhoa Bilimbi L.) Ernoviya Ernoviya; Afriadi Afriadi
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 6, No 1 (2024): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v6i1.19224

Abstract

This study aims to make and evaluate the lotion formula from ethanol extract of star fruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) and test the antioxidant activity of the lotion. The research method used is experimental, making lotions and testing antioxidant activity from July to October 2023 at the Semi-Solid Preparation Technology Laboratory, Department of Pharmacy, Poltekkes Kemenkes Medan, and Research Laboratory, University of North Sumatra. In the preparation stage, star fruit leaf simplisia was extracted by maceration using a 95% ethanol solvent. The lotion formula was made with ingredients such as PEG 4000, stearyl alcohol, glycerin, sodium lauryl sulfate, coconut oil, nipagin, and distillate water, with varying concentrations of ethanol extract of star fruit leaves. The formulation was evaluated through organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, and viscosity tests. The results showed that the lotion produced had a homogeneous shape and aroma to the concentration of ethanol extract. In addition, the pH of the lotion is also within the safe range for human skin. The spreadability test showed the lotion's ability to spread on the skin, which met the requirements for lotions with spreadability values between 5 and 7 cm. The viscosity of the lotion was also by the set standards. Stability tests were conducted to monitor the physical and chemical changes of the lotion over four weeks. The results showed that lotions with 1% and 3% ethanol extract concentrations were stable during the study period. However, the 5% concentration experienced inhomogeneity changes in the third week. In conclusion, lotion with ethanol extract of star fruit leaves at 1% and 3% concentration can produce a good and stable formula. However, the antioxidant activity of the lotion is still in the weak to moderate category. This research contributes to developing plant-based natural cosmetic products for skin care. Keywords:  Antioxidant Activity, Belimbing Wuluh, Ethanol Extract, Evaluation, Lotion
Melly bit sebagai Antianemia di Lingkungan Desa Laut Dendang, Kec. Percut Sei Tuan, Deli Serdang Nurpermatasari, Adhisty; Faisal, Ahmad Purnawarman; Ernoviya, Ernoviya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah bit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan betasianin pada buah bit bermanfaat sebagai anti kanker, karena zat tersebut dapat menghancurkan sel tumor dan kanker. Bit kaya vitamin C diprediksi dapat mencegah anemia. Anemia yang merupakan salah satu masalah kesehatan global dimana kadar hemoglobin lebih dari normal, dan menurut data Dinas Kesehatan Sumut anemia memiliki prevalensi 15-39%. Pengabdian masyarakat ini menjelaskan manfaat buah bit yang kaya zat dan senyawa yang terbukti memiliki manfaat sebagai antianemia. Metode yang digunakan yaitu metode pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan model Particatory Rural Appraisal (PRA) dengan pre dan post test, sosialisasi dan penyuluhan tentang manfaat bit serta demonstrasi pembuatan. Hasil pengabdian masyarakat ini ditandai dengan kategori pengetahuan yang cukup naik signifikan dari 26,7% menjadi 93,3%.
Sosialisasi Dan Demonstrasi Pembuatan Pasta Buah Tomat Cherry (Solanum Lycopersicum Var. Cerasiforme) Sebagai Sumber Antioksidan Nurpermatasari, Adhisty; Ernoviya, Ernoviya; Wulandari, Mimin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3585

Abstract

Tomat Cherry (Solanum lycopersicum var cerasiforme) merupakan jenis tomat yang berukuran kecil, memiliki rasa lebih manis dan nutrisi yang memiliki banyak manfaat. Tomat merupakan sumber utama vitamin, mineral dan serat, sangat penting untuk nutrisi dan kesehatan manusia serta sumber utama likopen yang berguna sebagai anti oksidan. Hasil penelitian menunjukan pemanasan tomat cherry mempengaruhi aktivitas antioksidan, karena pemanasan akan meningkatkan aktivitas antioksidan, oleh karena itu dengan cara dan pengolahan yang tepat maka kadar antioksidan dari pasta tomat chery mempunyai aktivitas antioksidan lebih kuat dibandingkan dengan sari buah dan ekstrak tomat cherry. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar dapat memanfaatkan tomat chery sebagai sumber antioksidan dengan tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan sosialisasi dan mendemonstrasikan video pengolahan tomat chery yang tepat, setelah sebelumnya masyarakat diberikan kuisioner. Hasil Pengabdian Masyarakat didapatkan kategori pengetahuan yang baik dengan capaian tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan dan demonstrasi pada kategori kurang (26,7%) cukup (40%) dan baik (33,3%), setelah penyuluhan hasil kategori naik signifikan yaitu kurang 0 (0%), cukup (13,4%), dan baik (86,6%), sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta pengabdian masyarakat telah memahami tentang pentingnya antioksidan yang bersumber dari Tomat Cherry dalam Kesehatan, dengan pengolahan yang tepat.
Formulation and In-Vitro Penetration Test of Ketoconazole Nanoemulsion Ernoviya; Afriadi
Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 3 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/idjpcr.v3i1.4064

Abstract

This study was aimed to formulate ketoconazole into nanoemulsion form and to compared the penetration ability of each formula with ketoconazole cream on the market as control. Formulation of nanoemulsion uses spontaneous methods and and also measurement of particle using the Particle Size Analyzer (PSA). In vitro penetration test used Franz diffusion cells. The results showed that nanoemulsion of each formula had different particle  sizes, it was due to the distress of homogenizing two different systems, the duration and speed of stirring also affect the homogenity. The higher concentration of surfactant (tween 80) in the nanoemulation preparation could increasing the penetration ability of the preparation, but if the concentration exceeds the critical micelle concentration (CMC), a tight surfactant matrix (tween 80) will be formed which causes the release of ketoconazole to be slowed. Based on the observation, the highest penetration test was formula F3 as many as 4,268.01 µg/cm.