Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Data Collision Avoidance based on TDMA in LoRa Wireless Sensor Networks Bhawiyuga, Adhitya
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 9 No. 2: August 2024
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.92548

Abstract

Wireless Sensor Network has an applicative function and a broad discussion area so that it becomes an interesting research topic to discuss. WSN connects communications from several nodes in one network. In order to make each data can be sent, a communication module is needed. LoRa is a communication module that allows each node to make long range communication. However, one of the issues of WSN is that every communication on the node to exchange data uses a time reference from the respective local clock. The difference in time reference in each node will interfere with the process of arranging the communication time scheduling in each node. Time scheduling is necessary to avoid data collision, to apply low power to the system, and to schedule two-way transmissions on LoRa. To manage a scheduling, the time synchronization method is required to apply to equalize the time in each node in a network. The algorithm for time equalization and dividing the time slot for data transmission between nodes on the WSN is the Timing-sync protocol for sensor networks (TPSN) and Time Division Multiple Access (TDMA). This paper will explain the wireless communication method using TDMA based on the LoRa communication module.
Implementasi Blockchain Berbasis Hyperledger Fabric pada Program Loyalitas Pelanggan Astutik, Krestiana Yuli; Kartikasari, Dany Primanita; Bhawiyuga, Adhitya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program loyalitas pelanggan merupakan program yang tujuannya adalah memberikan penghargaan setiap pelanggan selesai melakukan transaksi. Program loyalitas pelanggan yang ada saat ini masih memiliki kekurangan dimana banyaknya manipulasi yang berasal dari pihak internal sehingga mengakibatkan pelanggan sering kehilangan dana dalam program, sehingga integritas datanya rendah. Dari permasalahan ini, maka disarankan solusi pembuatan program loyalitas sederhana berbasis blockchain dengan menggunakan platform Hyperledger Fabric dengan memanfaatkan sistem blockchain yang memiliki penyimpanan data terdesentralisasi, tingkat transparansi data transaksi yang tinggi melalui penerapan smart contract. Program disusun dengan menerapkan smart contract untuk mengakomodasi fungsi-fungsi utama dalam program loyalitas. Setelahnya, untuk memastikan integritas data, dilakukan tiga skenario pengujian terhadap program. Setelah dilakukan pengujian, diketahui bahwa integritas data dalam program loyalitas pelanggan menggunakan blockchain dapat terjaga. Yaitu dilakukan dengan tiga mekanisme utama yaitu dengan memastikan data antar peer yang terlibat adalah sama; membandingkan endorsement policy antara kedua peer organisasi saat salinan data diubah; dan mengharuskan agar perubahan smart contract mendapat persetujuan dari semua peer yang terlibat sehingga akan memperkecil kemungkinan manipulasi kontrak dan memperbesar jaminan integritas data.
Implementasi Adaptive Autoscaling Pod pada Kubernetes Pribadi, Islamiawan Teguh; Bhawiyuga, Adhitya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Autoscaling adalah fitur vital infrastruktur cloud untuk memperoleh atau mengalokasikan sumber daya komputasi sesuai permintaan. Sehingga memungkinkan pengguna untuk menskalakan sumber daya untuk aplikasi tanpa tindakan manusia di bawah beban kerja. Fitur ini berguna untuk mengoptimalkan biaya sumber daya sekaligus memenuhi persyaratan Quality of Service (QoS). Kubernetes adalah platform open-source yang diadopsi secara luas untuk mengelola aplikasi dalam container. Kubernetes telah menjadi salah satu standar untuk mengotomatiskan deployment, scaling, dan pengelolaan aplikasi. Terlepas dari popularitasnya, Kubernetes menghadapi tantangan baru karena kompleksitas aplikasi dan permintaan sumber daya terus meningkat. Salah satu tantangan tersebut adalah perlunya autoscaling, yaitu kemampuan untuk menskalakan sumber daya secara otomatis berdasarkan kondisi yang berubah. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh kinerja Nginx deployment terhadap request per detik di skenario scale out dan skenario scale up. Pengujian menggunakan Apache Benchmark yang berfungsi untuk melakukan mengukur kinerja web server melayani request dari client. Hasil pengujian rata-rata request per detik Nginx deployment untuk jumlah replika pod 2 dan 4 secara berturut-turut adalah 1704.72 dan 2416.50. Hasil pengujian rata-rata request per detik Nginx deployment untuk resource limit CPU pada pod sebesar 500m, 750m, dan 1000m secara berturut-turut adalah 1679.14, 1646.71, dan 1854.56.
Implementasi Auto-Scaling Virtual Machine menggunakan Metode Threshold-Based Pangestu, Muhammad Faisal; Kartikasari, Dany Primanita; Bhawiyuga, Adhitya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virtualisasi merupakan teknik dalam mengabstraksi perangkat keras komputer di mana mesin virtual dibuat seolah-olah berperilaku seperti komputer nyata dengan seperangkat sistem operasi. Dalam penerapan virtualisasi melalui hypervisor terdapat kondisi yang menyebabkan sumber daya mesin virtual kekurangan ataupun kelebihan kapasitas berbanding dengan beban kerja yang diterimanya. Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya ketersediaan fungsionalitas layanan. Penskalaan otomatis adalah salah satu teknik yang sangat penting untuk menjaga ketersediaan sekaligus sebagai solusi penggunaan sumber daya yang optimal. Threshold-based merupakan teknik penskalaan otomatis yang sangat populer di antara penyedia cloud seperti Amazon EC2, dan alat pihak ketiga seperti RightScale. Kesederhanaan dan sifat intuitif dari kebijakan ini membuatnya sangat menarik bagi klien cloud. Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang implementasi penskalaan otomatis mesin virtual menggunakan metode threshold-based dengan utilisasi CPU sebagai metrik yang dievaluasi. Simulasi dalam menjalankan mesin virtual dilakukan menggunakan QEMU/KVM sebagai hypervisor. Pembuatan mesin virtual dilakukan menggunakan metode cloud-init untuk membuat blueprint pada instance dengan mengeksekusi perintah pemasangan web server dan metrics agent saat proses pembuatan berlangsung. Skenario pengujian dilakukan dengan mengubah jumlah instance yang diskalakan dalam satu kali scale out yaitu, 1, 2, dan 3 instance dengan parameter pengujian meliputi provision time dan downtime. Hasil pada pengujian provision time menunjukkan bahwa semakin banyak instance yang dijalankan oleh hypervisor, nilai provision time semakin tinggi, yang menunjukkan bahwa sistem operasi cukup sibuk dalam menangani operasi yang dijalankan oleh cloud-init walau cooldown period telah diaktifkan per penskalaan. Pada pengujian ini tidak terdapat perubahan hasil yang signifikan pada ketiga skenario. Hasil pada pengujian downtime adalah 0% untuk ketiga skenario. Hasil pada pengujian downtime menunjukkan bahwa cooldown period yang diterapkan pada metode threshold-based berhasil mencegah kondisi osilasi sehingga tidak ada degradasi performansi yang sampai menyebabkan downtime pada saat proses penskalaan berlangsung.
Implementasi Perangkat Gateway Mobile berbasis Protokol BLE untuk mendukung Akuisisi Data Internet of Things secara Portabel Kadir, Arif Abdul; Bhawiyuga, Adhitya; Basuki, Achmad
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 6 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internet of things adalah representasi barang nyata yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi pada internet maupun dengan satu sama lain. Pada bagian pertanian Internet of things dapat digunakan untuk pengumpulan data secara berlangsung menggunakan sensor sensor dan perangkat keras bersifat kecil. Data tersebut akan digunakan untuk proses knowledge processing yang hasil dari akuisis data gateway. Kekurangan gateway statis adalah infrastruktur di area yang sangat luas memerlukan kapital yang sangat besar, karena knowledge processing memerlukan sumber data yang luas dan unik, maka diperlukan infrastruktur yang dapat mengakomodasi keperluan tersebut. Dengan mengganti sifat gateway secara portable maka akan mengurangi harga infrastruktur dan fleksibilitas area yang dicakup. gateway mobile berperan sebagai perangkat yang mengakusisi data secara portabel, Perangkat mobile dapat memiliki aplikasi yang menarik dan agregasi data dari protokol komunikasi yang digunakan sensor, Kemudian data tersebut akan diteruskan ke Cloud untuk knowledge processing. Protokol komunikasi yang digunakan untuk komunikasi kepada sensor adalah. Bluetooth Low Energy digunakan sebagai protokol komunikasi karena sifatnya yang mudah diakses dan konsumsi energi yang kecil, ideal dengan akuisisi portable data Internet of things
Uji Kinerja Host-Based Intrution Detection System WAZUH terhadap Serangan Brute Force dan Dos Prasetyo, Oky Dwi; Trisnawan, Primantara Hari; Bhawiyuga, Adhitya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 6 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intrusion Detection System (IDS) dirancang untuk mendeteksi serangan pada sistem dan jaringan komputer, atau biasanya serangan terhadap sistem informasi. Tujuan dasarnya adalah untuk melindungi sistem dari perangkat lunak berbahaya dan jaringan atau akses sistem yang tidak sah. Deteksi intrusi mencakup dua jenis IDS jaringan dan IDS berbasis host. HIDS (Host Intrusion Detection system) sendiri adalah aplikasi yang ditujukan untuk memantau dan melindungi sistem komputer host (server) dan aktivitas jaringannya. Sistem deteksi intrusi ini diintegrasikan ke dalam server untuk mendeteksi aktivitas serangan penyusup dan melaporkan kejadian tersebut ke administrator jaringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap host melalui berbagai jenis serangan jaringan komputer untuk lebih mengevaluasi kinerja HIDS yang akan menyerang kerentanan host. Dalam penelitian ini performansi HIDS yang akan dievaluasi adalah WAZUH yang berbasis host. Terakhir, Kinerja sistem dievaluasi dengan menggunakan skenario penyerangan brute force dan DOS attack.
Internet of Things (IoT) Cloud Platform Using MQTT End-to-Cloud Architecture Bakhtiar, Fariz Andri; Habibi, Moh. Wildan; Bhawiyuga, Adhitya; Basuki, Achmad
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 6 No. 3: December 2021
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.922 KB) | DOI: 10.25126/jitecs.202163319

Abstract

IoT devices are constrained in computation and storage, therefore cannot store all long-term obtained data or perform complex computations. Shifting those jobs to cloud platform are feasible, yet rising heterogeneity and security issues. This study proposes an IoT cloud platform to facilitate communication among heterogeneous devices and the cloud while ensuring devices’ validity. It uses publish/subscribe paradigm with an end-to-cloud architecture and HTTP-based auth server. The proposed system has successfully addressed heterogeneity and security issues. Performance tests conclude that the fewer publishers publish data simultaneously, the smaller the delay. Moreover, the system performs better at up to 250 publishers as the average delay is under 1000 ms, compared to 500 publishers that has average delay above 1000 ms. On its scalability, in 250-concurrent-publishers experiment, the system affords 191 publishers responded in under one second with 100% success rate. In 500-concurrent-publishers one, 187 responded in under one second with 99% rate.
Spatio-Temporal Pattern Analysis of Forest Fire in Malang based on Remote Sensing using K-Means Clustering Kirana, Annisa Puspa; Astiningrum, Mungki; Vista, Candra Bella; Bhawiyuga, Adhitya; Amrozi, Aris Nur
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 4 No. 8 (2023): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Rese
Publisher : Future Science / FSH-PH Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijmaber.04.08.37

Abstract

Forest and land fire significantly impact the balance of the environment, such as haze pollution, destruction of ecosystems, the high release of carbon in the air, deterioration of health, and losses in various other fields. Based on these factors, developing an early warning system is essential to prevent forest fires, especially in forest and land areas. One of the data that can be used to monitor areas where there are frequent fires is hotspot data taken from the NASA MODIS Fire satellite. Data mining techniques are carried out to process the hotspot data so that the distribution of hotspot swarms is obtained. The data on the distribution of the clustering of hotspots are used to detect areas that are prone to fire from year to year. This study used the K-Means clustering algorithm. The data used in this study is hotspot data from Malang District, Indonesia. The range of hotspot data from January 2018 to June 2022. We use Silhouette coefficient testing to get the best number of classes in the cluster—this study's most recent application of the K-means clustering method to analyze hotspot distribution in a spatial-temporally. We use hotspot data in Malang's forest and land area using hotspot confidence levels >80%.
Automated Cloud Migration System for Permissioned Blockchain Infrastructure Annisa, Faradiba; Bhawiyuga, Adhitya; Akbar, Sabriansyah Rizqika; Shaffan, Nur Hazbiy; Kartikasari, Dany Primanita
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 10 No. 2: August 2025
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.2025102602

Abstract

Blockchain is a technology that stores data in a distributed manner. There are two types of blockchains: permissionless and permissioned. In permissionless blockchains, nodes are operated by anonymous participants who do not know each other. Meanwhile, permissioned blockchain nodes run on a private infrastructure owned by the organizations participating in the blockchain network. This infrastructure may need to be migrated for various reasons, either from on-premises to the cloud or between clouds. Therefore, in this research, a migration system for permissioned blockchain infrastructure is developed. This migration system operates automatically to reduce human errors, inconsistencies, and time inefficiencies. To achieve automation, Infrastructure as Code (IaC) and automation tools are used. The IaC tool is used to automate infrastructure provisioning on the target cloud platform, while the automation tool is used to configure and deploy the blockchain on virtual machines in the target cloud. The chosen cloud platform is a public cloud. The experiment on the automated migration system focuses on two aspects. The first aspect evaluates the system's capability to perform infrastructure provisioning, blockchain configuration, and blockchain deployment on the target cloud platform. The second aspect assesses the migrated blockchain's functionality compared to the source infrastructure. The experimental results demonstrate that the automated migration system can successfully provision infrastructure, configure, and deploy the blockchain on virtual machines in the target cloud. Furthermore, the results confirm that the blockchain on the target infrastructure can add new data and access previously generated data within the blockchain.
Sistem Monitoring Kualitas Air Kolam Budidaya Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Berbasis Protokol LoRa Bhawiyuga, Adhitya; Yahya, Widhi
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 6 No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3026.173 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.2019611292

Abstract

Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan perikanan budidaya adalah aspek kualitas air kolam yang tergambar pada beberapa parameter fisik antara lain suhu, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut maupun kekeruhan air. Sebagai tempat hidup ikan, perubahan parameter fisik tersebut dapat berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan dan daya tahan ikan budidaya. Oleh karena itu, peternak perlu melakukan pengamatan berkala terhadap kondisi air kolam budidaya untuk kemudian memberikan perlakuan tertentu agar kondisi air tetap sesuai dengan prasyarat tumbuh kembang ikan yang dibudidayakan. Peternak ikan dapat melakukan pengamatan kondisi air dengan mengambil sampel air kolam untuk kemudian diamati di laboratorium atau menggunakan peralatan sensor. Mekanisme tersebut memerlukan kehadiran peternak secara periodik pada kolam budidaya. Hal ini tentu dapat menyulitkan peternak apalagi jika ukuran kolam budidaya cukup luas. Lebih jauh lagi, kondisi fisik air dapat berubah dalam waktu yang relatif cepat, terutama karena adanya polutan baik  polutan eksternal maupun internal. Pada penelitian ini dibangun sebuah sistem pemantauan kualitas air kolam budidaya ikan secara real time menggunakan jaringan sensor nirkabel. Sistem yang diusulkan terdiri atas tiga bagian, yaitu : kumpulan perangkat node sensor, perangkat gateway dan data center. Secara periodik perangkat node sensor   mengukur parameter  fisik air menggunakan sensor dan mengirimkannya ke perangkat gateway. Perangkat gateway kemudian mengirimkan data tersebut ke data center untuk kemudian disimpan dan diolah.  Peternak dapat mengamati kondisi air kolam budidaya secara real time dari sebuah aplikasi berbasis web. Untuk melakukan validasi terhadap sistem yang dibangun, pengujian fungsionalitas dan kinerja dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem mampu merespons perubahan pada kondisi air seperti, tingkat kejernihan, pH, O2 terlarut dan temperatur. Sedangkan pada pengujian kinerja diperoleh hasil terbaik pada jarak 40 meter dengan besar paket 82 byte yang memberikan nilai hasil pengujian sebesar 189,4ms untuk delay dan 7,8% packetloss.Abstract The water physical condition including water temperature, acidity level (pH) and dissolved oxygen level play an important role in the success of aquaculture. As the habitat of the fish, the changes of physical parameter in water gives a direct impact to the growth and vitality of the fish. Therefore, fish farmer needs to periodically observe that water condition and takes an immediate action upon any changes. At present, the fish farmer can perform a water monitoring by taking a water sample and observe it in laboratory. However, this method can be inefficient since the water condition can be changed rapidly due to the polutant intervention either from external or internal. Therefore, in this paper, we propose a real time aquaculture water monitoring system using wireless sensor network. The proposed system can be composed into three main components : node sensors, gateway device and data center. Periodically, each node sensor measure the physical parameter of water using its sensing device and send those data to the gateway using LoRa communication module. The gateway then relays the sensor data to the datacenter using Restful Webservice protocol. Based on the functional evaluation the proposed system can give the proper response on the changes of the water quality in term of turbidity, acidity level, dissolved oxygen and temperature. Furthermore, from the network performance testing, we observe that the delay is 189.4ms and the packetloss is 7.8%.