Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Web Server Embedded System Muttaqin, Adharul; Akbar, Sabriansyah Rizqika; Arwani, Issa
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.838 KB)

Abstract

Abstrak Embedded sistem saat ini menjadi perhatian khusus pada teknologi komputer, beberapa sistem operasi linux dan web server yang beraneka ragam juga sudah dipersiapkan untuk mendukung sistem embedded, salah satu aplikasi yang dapat digunakan dalam operasi pada sistem embedded adalah web server. Pemilihan web server pada lingkungan embedded saat ini masih jarang dilakukan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan menitik beratkan pada dua buah aplikasi web server yang tergolong memiliki fitur utama yang menawarkan “keringanan” pada konsumsi CPU maupun memori seperti Light HTTPD dan Tiny HTTPD. Dengan menggunakan parameter thread (users), ramp-up periods, dan loop count pada stress test embedded system, penelitian ini menawarkan solusi web server manakah diantara Light HTTPD dan Tiny HTTPD yang memiliki kecocokan fitur dalam penggunaan embedded sistem menggunakan beagleboard ditinjau dari konsumsi CPU dan memori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal konsumsi CPU pada beagleboard embedded system lebih disarankan penggunaan Light HTTPD dibandingkan dengan tiny HTTPD dikarenakan terdapat perbedaan CPU load yang sangat signifikan antar kedua layanan web tersebut Kata kunci: embedded system, web server Abstract Embedded systems are currently of particular concern in computer technology, some of the linux operating system and web server variegated also prepared to support the embedded system, one of the applications that can be used in embedded systems are operating on the web server. Selection of embedded web server on the environment is still rarely done, therefore this study was conducted with a focus on two web application servers belonging to the main features that offer a "lightness" to the CPU and memory consumption as Light HTTPD and Tiny HTTPD. By using the parameters of the thread (users), ramp-up periods, and loop count on a stress test embedded systems, this study offers a solution of web server which between the Light HTTPD and Tiny HTTPD which has compatibility features in the use of embedded systems using beagleboard terms of CPU consumption and memory. Results showed that in terms of CPU consumption on embedded systems beagleboard more advisable use Light HTTPD than tiny HTTPD because there are differences very significant CPU load between both the web service. Keywords: embedded system, web server
Data Delivery Implementation on River Flow Control System Prototype Using HTTP Ichsan, Mochammad Hannats Hanafi; Akbar, Sabriansyah Rizqika; Aji, Hamdan Malik Satriyo; Setiawan, Eko; Batubara, Othman Mirizi
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 8 No. 3: December 2023
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.202383570

Abstract

Data transmission is one of the most essential components in a critical system. One of them is to control the river water canal. Previous research related to water canal monitoring has been carried out, but the data is still local. This research implements a water canal with one main river with three tributaries/river branches where the three tributaries have different area conditions. In this research, the process of sending data from the sensor node (Control Flow System) to the master node (Control station) to the cloud server to be displayed on a website. The microcontroller used for the main processor and as a data-sending device is the ESP8266 and the cloud server used is ThingSpeak. This research succeeded in implementing HTTP for the process of sending data. The HTTP protocol is suitable for the process of data delivery. Sending data on the Control Flow System to the Control Station was successfully sent optimally at a distance of 3 meters with the "Good" classification according to the TIPHON standard. Meanwhile, the average data is sent from the Control Station to the cloud server in about 44 seconds.
Analisis Performa TensorFlow Lite untuk IoT dengan ESP32 DEVKIT-C (Studi Kasus: Pengenalan Gambar Sampah di Sungai) Ngulandoro, Mochammad Giri Wiwaha; Akbar, Sabriansyah Rizqika; Prasetio, Barlian Henryranu
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 7 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan AI dalam IoT sangat bergantung pada keberadaan server untuk menjalankan program AI, seringkali hal ini menimbulkan beberapa masalah terutama latensi, keamanan dan biaya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, AI harus dijalankan tanpa menggunakan Cloud. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan AI pada perangkat yang lebih dekat dengan sumber data (edge node). Teknologi yang memungkinkan hal ini adalah Tensorflow Lite. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis performa dari Tensorflow Lite Micro yang dijalankan di ESP32 DevKit C dengan mengujinya menggunakan input gambar dengan ukuran yang berbeda-beda dan arsitektur yang berbeda- beda. Temuan-temuan utama pada penelitian ini adalah: (1) Kuantisasi dengan metode Full integer quantization Integer Only adalah metode terbaik untuk digunakan dalam implementasi AI di ESP32 DevKit C; (2) total parameter dan ukuran input model memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap performa dan Deployability pada ESP32 DevKit-C; (3) Model-model yang diuji menunjukkan Deployability yang baik pada ESP32 DevKit-C. Ini menandakan bahwa model AI yang diimplementasikan menggunakan TensorFlow Lite dapat dengan mudah diterapkan dan dijalankan pada perangkat terbatas.
Analisis Kinerja Protokol Routing AODV, DSR, DSDV, dan FSR pada VANET Priyanto, Dwi; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VANET menggunakan beberapa protokol routing, termasuk AODV, DSR, DSDV, dan FSR. Protokol tersebut tidak memiliki topologi tetap, sehingga dapat digunakan dalam kondisi VANET dengan node yang dinamis. Untuk memahami bagaimana penambahan jumlah dan mobilitas node mempengaruhi kinerja protokol routing AODV, DSR, DSDV, dan FSR, penelitian ini menganalisis kinerja empat protokol routing (AODV, DSR, DSDV, dan FSR) pada berbagai skenario jaringan menggunakan peta grid dengan 5, 20, dan 50 node, serta variasi kecepatan node yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada skenario dengan 5 node, protokol DSR menonjol sebagai protokol dengan kinerja paling baik secara umum, dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan NRL yang efisien. Pada skenario dengan 20 node, DSR juga menunjukkan kinerja yang paling baik dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan throughput stabil. Pada skenario dengan 50 node dan kecepatan node 13.86 m/s, protokol DSR tetap menunjukkan kinerja paling baik dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan throughput yang baik. DSDV juga menunjukkan performa yang baik dalam beberapa aspek. Oleh karena itu, protokol DSR dapat dianggap sebagai pilihan yang kuat untuk mengoptimalkan kinerja secara keseluruhan dalam berbagai skenario jaringan. Pemilihan protokol routing tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas spesifik dalam jaringan yang digunakan.
Implementasi Metode Fuzzy Mamdani dalam Sistem Pendeteksi Kualitas Tanah pada Tanaman Kedelai Siregar, Paulina Febrina; Ichsan, Mochammad Hannats Hanafi; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 7 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu kebutuhan bahan pokok yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya mengolah tanaman berbasis biji-bijian ini menjadi tahu, tempe, tauco, kecap, susu kedelai dan bentuk olahan lain untuk dikonsumsi. Ironisnya produksi tanaman kedelai di Indonesia masih rendah dan tak sebanding dengan angka permintaan di pasaran. Dari data kementrian Pertanian (Kementan), rata-rata produksi kedelai nasional selama periode 2015 - 2019 adalah 687.151 ton per tahun dengan rata-rata kapasitas secara geografis adalah 1,5 ton per hektar, angka ini sangat jauh bila dibandingkan dengan negara lain yang bisa memproduksi 2 – 3 ton per hektar. Permasalahan ini disebabkan oleh ketidakefienan dalam mengelola budidaya kedelai di tengah kondisi lingkungan yang dinamis yang tidak mendukung kesuburan tanah tanaman kedelai. Untuk itu, dibuatlah sebuah sistem pendeteksi yang dapat menentukan kualitas tanah, sehingga dapat membantu para petani kedelai dalam melakukan penanaman dengan lebih optimal dan efektif. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bhayangkara, A. (2020), di rancang sebuah sistem pendeteksi kualitas tanah tanaman kedelai dengan mengimplementasikan metode klasifikasi KNN. Pada penelitian tersebut, beliau memanfaatkan parameter kelembaban tanah dan pH tanah sebagai data input yang akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghasilkan data berupa penentuan kualitas tanah yang baik, sedang, maupun buruk. Dengan menerapkan proses pengklasifikasian K-Nearest Neighbor (KNN), diperoleh tingkat akurasi paling tinggi yaitu 86,6%. Pada penelitian ini, penulis mengembangkan sistem yang sama yaitu sistem pendeteksi kualitas tanah pada tanaman kedelai dengam mengimplementasikan metode Fuzzy Mamdani guna untuk meningkatkan akurasi sehingga sistem dapat bekerja lebih optimal. Pendeteksian dilakukan dengan menggunakan sensor kelembaban tanah yang bersifat kapasitif (Capacitive Soil Moisture Sensor) dan sensor pH tanah (Soil pH Sensor). Kedua sensor ini ditancapkan ke dalam tanah untuk mengukur besar kelembaban dan juga pH tanah tersebut. Kedua data ini kemudian diproses oleh mikrokontroler Arduino Uno untuk melakukan proses klasifikasi dengan menggunakan logika Fuzzy Mamdani. Lalu nilai yang dibaca oleh kedua sensor serta hasil klasifikasi akan ditampilkan pada layar LCD 16x2. Pengujian sistem ini dilakukan sebanyak 30 kali percobaan dengan nilai kelembaban dan pH tanah yang beragam. Lewat pengujian ini didapatkan akurasi metode klasifikasi Fuzzy Mamdani sebesar 90% dengan perhitungan komputasi waktu (Time Computation) sebesar 2052,3 milisekon dan perhitungan penggunaan memory pada SRAM (Memory Usage) sebesar 590 bytes.
Perancangan Sistem Node berbasis ESP32 dengan Fitur Isi Ulang Baterai dan Berdaya Rendah menggunakan Processor State Control Santana, Juan Ignasio Vonda; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem node yang berdaya rendah telah mendapatkan perhatian besar karena aplikasinya yang potensial dalam berbagai bidang, termasuk pemantauan lingkungan dan otomasi industri. Namun, sumber daya energi terbatas pada sensor node tetap menjadi tantangan dalam operasi yang diperpanjang. Untuk mengatasi hal ini, sistem yang diusulkan memanfaatkan mikrokontroler ESP32 dan mengimplementasikan mekanisme pengendalian status prosesor untuk mengelola konsumsi daya dengan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem node yang hemat daya menggunakan mikrokontroler ESP32. Sumber daya listrik yang terbatas menjadi faktor penting dalam merancang sistem yang efisien. Dalam penelitian ini, metode processor state control digunakan untuk mengoptimalkan konsumsi daya ESP32. Metode ini melibatkan pengendalian sleep mode pada mikrokontroler, Implementasi dilakukan melalui kode pemrograman pada Arduino IDE. Pengujian dilakukan untuk menguji jarak pengiriman data dan konsumsi daya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan dapat mencapai jarak pengiriman data hingga 30 meter dengan tingkat keberhasilan 100%. Selain itu, penggunaan mode deep sleep pada node transmitter memberikan ketahanan baterai terlama yaitu hingga 1 hari, 1 jam, 8 menit dengan baterai yang memiliki kapasitas sebesar 1200 mAh, dan efisiensi penggunaan daya 61% lebih rendah daripada node transmitter tanpa low power. Penelitian ini memberikan solusi dan rekomendasi dalam mengembangkan sistem node berbasis ESP32 yang hemat daya dan efisien. Implementasi metode processor state control pada ESP32 dapat membantu meningkatkan masa pakai baterai dan efisiensi penggunaan daya dalam lingkungan yang memiliki sumber daya terbatas.
Sistem Pemeriksa Kelayakan Pelumas pada Mesin berdasarkan Kekentalan dan Kekeruhan menggunakan Metode Naïve Bayes Sari, Desi Rosda Arum; Setiawan, Eko; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelumas pada kendaraan memiliki peran penting dalam menjaga performa mesin dengan mengurangi gesekan antar komponen. Untuk tetap menjaga performa mesin perlu dilakukan penggantian pelumas secara berkala. Penggantian pelumas umumnya dilakukan berdasarkan lama waktu pemakaian dan total jarak tempuh kendaraan. Pemeriksaan kelayakan pelumas pada mesin perlu dilakukan sebagai upaya pemeliharaan kendaraan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat memperhatikan parameter kekentalan dan kekeruhan. Sistem mengukur kekentalan dengan cara melihat nilai laju aliran dengan menggunakan sensor waterflow dan kekeruhan menggunakan sensor turbidity. Pemrosesan data sensor menggunakan mikrokontroler arduino uno dengan mengklasifikasikan kategori pelumas baik atau buruk menggunakan metode Naïve Bayes. Hasil dari pengukuran dan klasifikasi akan ditampilkan pada LCD 16x2. Pengujian korelasi antara sensor waterflow dan lama pemakaian pelumas didapatkan nilai sebesar 0.99 yang berarti memiliki keterikatan yang kuat yaitu semakin lama penggunaan pelumas semakin besar nilai laju alirannya. Kemudian, pengujian korelasi antara sensor turbidity dan lama pemakaian didapatkan nilai -0.98, menghasilkan nilai negatif yang berarti ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya cenderung menurun, hal tersebut mengartikan bahwa semakin keruh pelumas nilai voltase yang dihasilkan sensor turbidity semakin rendah. Pada pengujian akurasi menggunakan metode Naïve Bayes didapatkan hasil sebesar 90%.
Rancang Bangun Pembangkit Sinyal Memanfaatkan PWM Sistem Benam untuk Transfer Daya Nirkabel dengan Frekuensi 110 dan 205 kHz Maharani, Dhiyaa Ageng; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 2 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transfer daya nirkabel merupakan teknologi yang mampu mengirimkan daya tanpa kabel fisik dengan sistem yang dapat dikontrol melalui pengaturan sinyal dan metode induksi eleketromagnetik. Sistem perangkat yang dirancang mampu menghasilkan daya dengan pengaturan sinyal, seperti pada frekuensi 110 hingga 205 kHz melalui sistem benam. Penerapan yang dapat diimplementasikan melalui penelitian ini yaitu pada drone dan rover robot. Penelitian ini didukung dengan adanya perangkat pengirim dan penerima berupa kumparan untuk membuktikan keluaran dari sistem berupa daya yang sesuai dengan frekuensi masukan. Konsep yang digunakan yaitu penggunaan nilai Power Width Module pada sistem benam dalam pengaturan frekuensi. Kemudian, energi listrik keluaran dari sistem benam akan diubah melalui motor driver yang dapat mengubah energi listrik supaya dapat dilakukan transfer energi melalui koil pengirim. Koil pengirim akan memiliki prinsip induksi elektromagnetik yang merupakan faktor dari penggunaan ferrite untuk dapat menangkap energi listrik dari sumber daya listrik yang diubah menjadi medan elektromagnetik menggunakan kumparan. Kemudian, pada sisi penerima dilakukan penerimaan daya dari energi yang ditransfer oleh medan elektromagnetik yang diubah kembali menjadi energi listrik. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam penelitian menghasilkan keluaran frekuensi berbentuk sinyal kotak, serta hasil pengamatan berupa grafik daya yang dikirim dan diterima.
Pengembangan Perangkat Lunak Simulator Optimasi Daya Rangkaian Wireless Power Transfer berdasarkan Parameter Frekuensi dan Kapasitansi Handoko, Renata Ariana; Akbar, Sabriansyah Rizqika
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 2 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Power Transfer (WPT) merupakan teknologi yang memungkinkan transfer daya listrik tanpa kabel. Pengembangan WPT saat ini mengarah pada optimasi transfer daya antar coil. Optimasi transfer daya dapat dilakukan dengan menyesuaikan nilai frekuensi dan kapasitor. Metode ini memerlukan frekuensi dan kapasitor yang dinamis untuk mempertahankan nilai daya yang optimal. Hal ini akan sulit dilakukan pada lingkungan fisik WPT. Selain itu, penerapan WPT yang tergolong sistem kritis memerlukan simulasi sebelum menerapkannya pada sistem fisik. Simulasi WPT dapat dilakukan dengan perangkat lunak simulator rangkaian WPT. Dalam penelitian ini, WPT diimplementasikan dalam perangkat lunak simulator untuk mendapatkan daya optimal berdasarkan parameter kapasitor dan frekuensi. Perangkat lunak simulator WPT dapat diimplementasikan dengan menggunakan Python dan LTSpice. Dengan bantuan library PyLTSpice, maka simulasi rangkaian LTSpice dapat dijalankan menggunakan bahasa pemrograman Python. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan perangkat lunak simulator WPT dapat memberikan kombinasi frekuensi dan kapasitor untuk menghasilkan daya optimal pada setiap jenis rangkaian kompensasi resonan. Kombinasi terbaik pada rangkaian serial-serial menghasilkan daya sebesar 3,47 W. Kombinasi terbaik pada rangkaian serial-paralel mengashilkan daya sebesar 9,5 W. Kombinasi terbaik pada rangkaian paralel-paralel menghasilkan daya sebesar 0,45 nW. Kombinasi terbaik pada rangkaian paralel-serial menghasilkan daya sebesar 0,99 pW.
Sistem Akuisisi dan Pengiriman Data untuk Node Pelacak Hewan Ternak menggunakan LoRa Rudolf, Rudolf; Akbar, Sabriansyah Rizqika; Amron, Kasyful
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 2 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peternakan memainkan peran krusial dalam kemakmuran ekonomi dan ketahanan pangan. Sistem pemeliharaan bebas dengan hewan yang berkeliaran seringkali menghasilkan produk berkualitas tinggi tetapi menimbulkan tantangan serta masalah bagi masyarakat lokal. Solusi pelacakan hewan ternak berbasis IoT perlu dikembangkan, untuk itu penelitian ini merancang sistem node pelacak berbasis jaringan sensor nirkabel (JSN) untuk mendukung pengaplikasian sistem IoT pelacakan hewan ternak. Node pelacak tersebut merupakan node yang dapat menentukan lokasi hewan ternak dan memiliki waktu hidup yang lama. Node juga harus dapat mengirimkan hewan data-data tersebut pada gateway node tanpa koneksi internet. Oleh sebab itu, digunakan protokol LoRa. Terdapat regulasi yang mengatur penggunaan protokol LoRa dan untuk dapat memaksimalkan sistem berdasarkan regulasi tersebut dilakukan penyimpan data sementara pada memori internal sistem. Penelitian ini telah merancang dan mengimplementasikan sistem akuisisi data lokasi menggunakan GPS, penyimpan data pada internal memori, pengiriman data menggunakan LoRa, dan penghematan daya pada node pelacak dengan mode tidur. Penelitian ini menghasilkan node yang dapat menentukan lokasi hewan ternak dengan akurasi 10 meter, berhasil melakukan penyimpanan data sepenuhnya, dan mendapatkan jarak pengiriman menggunakan LoRa dengan rata-rata 130 - 200 meter. Nose sensor mengkonsumsi daya sebanyak 8.76 mAh, waktu hidup node pelacak hanya mencapai 62 jam pada kondisi terbaik yang terjadi karena pengaruh baterai yang digunakan.