Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIMA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RS CIREMAI KOTA CIREBON Nur Arofah; Laili Nurjannah Yulistiyana
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v14i1.371

Abstract

Menurut hasil evaluasi kepuasan pasien yang dilakukan oleh Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon yang dilakukan setiap tiga bulan diperoleh adanya komentar yang diberikan oleh pasien mengenai perlunya perbaikan sarana dan prasarana, meningkatkan penanganan dan keramahan petugas. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lima dimensi kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat inap yang tercatat pada tahun 2021 dengan populasi 11.474 pasien dan menggunakan teknik sampling purpossive sampling dan diperoleh sampel 99 responden untuk penelitian kuantitatif dan 15 informan untuk penelitian kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Rank Spearman sedangkan analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian univariat bahwa dari 99 responden, hampir setengahnya (44,4%) responden menilai tidak puas dan sebagian besar (55,6%) responden menilai puas. Hasil penilitian bivariat menunjukan bahwa ada hubungan kehandalan (reability) (p=0,005), jaminan (assurance) (p=0,001), bukti fisik (tangibel) dengan kepuasan (p=0,000), empati (empathy) (0,000), daya tanggap (responsiveness) (0,003) dengan kepuasan pasien rawat inap. Variabel kehandalan (reability) adalah variabel yang paling dominan dengan p value 0,005. Terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap, dimana dimensi yang paling dominan adalah kehandalan (reability). Rumah sakit diharapkan agar melakukan penilaian, pembinaan dan evaluasi terhadap petugas. Pasien diharapkan untuk melakukan komunikasi jika mendapatkan pelayanan yang tidak baik dan mengisi kotak saran yang telah disediakan oleh rumah sakit.Kata Kunci: kehandalan; jaminan; bukti fisik; empati; daya tanggap; kepuasan pasien AbstractAccording to the results of the evaluation of patient satisfaction conducted by the Ciremai Hospital in Cirebon City which is carried out every three months, it was found that there were comments given by patients regarding the need to improve facilities and infrastructure, improve handling and friendliness of staff. The general objective of this study was to analyze the relationship between the five dimensions of health service quality and inpatient satisfaction at Ciremai Hospital, Cirebon City. The research method used is mixed methods research. The subjects of this study were inpatients who were registered in 2021 with a population of 11,474 patients and used a purposive sampling technique and obtained a sample of 99 respondents for quantitative research and 15 informants for qualitative research. The research instrument used questionnaires and interviews. Quantitative data analysis used univariate, bivariate, and multivariate analysis with the Rank Spearman test while qualitative data analysis used data reduction, triangulation and drawing conclusions. The results of the univariate study showed that out of 99 respondents, almost half (44.4%) of respondents rated them as dissatisfied and most (55.6%) of respondents rated them as satisfied. The results of the bivariate research show that there is a relationship between reliability (p=0.005), assurance (p=0.001), physical evidence (tangible) with satisfaction (p=0.000), empathy (0.000), responsiveness (responsiveness) (0.003) with inpatient satisfaction. The reliability variable is the most dominant variable with a p value of 0.005. There are 5 variables related to inpatient satisfaction, where the most dominant dimension is reliability. Hospitals are expected to carry out assessments, coaching and evaluation of officers. Patients are expected to communicate if they receive poor service and fill in the suggestion box provided by the hospital.Keywords: reability; assurance; tangible; empathy; responsiveness; patient satisfaction
Pengawasan Dan Edukasi Jamban Sehat Dalam Rangka Upaya Pencegahan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Cucu Herawati; Eka Nurjanah; Nuniek Tri Wahyuni; Suzana Indragiri; Healthy Seventina Sirait; Laili Nurjannah Yulistiyana; Didi Taswidi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 6 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku buang air besar sembarangan merupakan perilaku tidak sehat karena sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat, dengan pengawasan jamban sehat dapat membantu mengurangi buang air besar sembarangan ke sungai dan tempat lainnya. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat ini pengawasan jamban sehat dalam rangka upaya pencegahan buang air besar sembarangan. Metode yang digunakan yaitu kegiatan pengawasan dan edukasi penyuluhan tentang jamban sehat. Teknik pengumpulan data kegiatan ini melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan instrumen inpeksi kesehatan lingkungan rumah sehat. Sasaran intervensi yakni 32 kepala keluarga. Pelaksanaan kegiatan selama 14 hari, yaitu mulai tanggal 13-28 Februari 2023, di UPT Puskesmas Jalan Kembang Kelurahan Sukapura Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Hasil pengawasan jamban sehat, didapatkan dari 32 rumah yang dilakukan inpeksi pengawasan terdapat 5 rumah yang belum memiliki jamban dan yang telah memiliki jamban namun tidak dilengkapi septic tank sebanyak 27 rumah. Serta meningkatnya pengetahuan masyaraat tentang jamban sehat dan dampak akibat buang air besar sembarang. Berdasarkan prioritas masalah didapatkan akses sanitasi yang layak (Jamban sehat) belum mencapai target dengan pencapaian 94,01% dari target 100%.
Intervensi Strategi Promkes Pada Penderita TB Paru Melalui Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga Iin Kristanti; Desi Andalasari; Herawati, Cucu; Suzana Indragiri; Supriatin; Nuniek Tri Wahyuni; Laili Nurjannah Yulistiyana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 3 (2025): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v4i3.740

Abstract

Latar belakang: Capaian pelaksanaan PIS-PK indikator TB Paru Puskesmas belum terpenuhi yaitu kurang dari 100%. Program PIS-PK salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya standar pelayanan minimal indeks keluarga sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pelayanan kesehatan terutama pasien TB Paru. Metode: Kegiatan pengabdian di Puskesmas Pancalang Kabupaten Kuningan. Bentuk pengabdian kepada Masyarakat bersifat terapan dan partisipatif, untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat secara langsung. Sasaran kegiatan pengabdian yaitu penderita TB Paru. Analisis data menggunakan metode USG dengan scoring. Hasil: Tiga indikator dengan cakupan rendah yaitu penderita TB Paru yang berobat sesuai standar (51,12%), penderita hipertensi yang berobat teratur (66,36%), dan penderita gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan (48,53%). Kesimpulan: Masalah utama penderita TB Paru yang berobat sesuai standar masih dibawah target. Intervensi pemecahan masalah dengan melakukan pengawasan minum obat, mengadakan peningkatan pelatihan kader kesehatan, menyediakan media KIE untuk kader, kunjungan rumah, dan advokasi kepada lintas sektor. Kata kunci:  promosi kesehatan, TB Paru, program indonesia sehat, pendekatan keluarga ____________________________________________________________________ Abstract Background: The implementation of the PIS-PK indicator for tuberculosis at the Community Health Center has not been achieved, with less than 100% total coverage. The PIS-PK program is one effort to support the realization of minimum service standards for a healthy family. Objective: To increase public understanding of the importance of health services, especially for Pulmonary TB patients. Method: Community service activities at the Pancalang Community Health Center, Kuningan Regency. The form of community service is applied and participatory, to directly solve real problems in the community. The target of the community service activities is patients with tuberculosis. Data analysis used the USG method with scoring. Result: Three indicators with low coverage are Pulmonary TB patients who received treatment according to standards (51.12%), hypertension patients who received regular treatment (66.36%), and patients with severe mental disorders who were treated and not neglected (48.53%). Conclusion: The main problem of Pulmonary TB patients who received treatment according to standards is still below the target. Problem-solving interventions include monitoring medication intake, conducting increased training for health cadres, providing IEC media for cadres, home visits, and advocacy to cross-sectors. Keywords: health promotion, pulmonary TB, healthy Indonesia program, family approach