Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Pasien Kaki Diabetes yang Menjalani Reamputasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Tahun 2008 -2012 Sitompul, Yohana; Budiman, Budiman; Soebardi, Suharko; Abdullah, Murdani
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Prevalensi diabetes global diprediksi akan meningkat sebesar dua kali lipat pada tahun 2030 dari 2,8% menjadi 4,4% (berkisar 366 juta) dengan angka komplikasi kaki diabetes berkisar 10%. Ulkus diabetes dan amputasi ekstremitas bawah merupakan komplikasi diabetes yang akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas Setelah lima tahun amputasi pertama, 28-51% pasien akan menjalani amputasi kedua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi dan profil pasien yang mengalami reamputasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2008-2012. Metode. Disain studi ini adalah potong lintang dengan 80 subjek pasien kaki diabetes yang dirawat di RSCM tahun 2008 sampai 2012. Dilakukan pencatatan data yang didapat dari rekam medik berupa data demografis (jenis kelamin, rerata usia, pendidikan, pekerjaan, pembiayaan) dan klinis (rerata lama diabetes, hipertensi, merokok, neuropati, Peripheral Artery Disease (PAD), anemia, komorbid dan gagal ginjal kronik). Hasil. Angka amputasi pada kaki diabetes dari tahun 2008-2012 sebanyak 128 subjek (20,3%) pasien dan dari 128 subjek terdapat 80 subjek yang statusnya lengkap dan yang menjalani reamputasi sebanyak 47 subjek (58,7%). Subjek yang menjalani reamputasi lebih sering pada perempuan sebanyak 25 orang (53,2%), dengan rerata usia 58,2 tahun, memiliki pendidikan SMA kebawah 97,8%, menggunakan biaya gakin (72,6%). Lama menderita DM rata-rata 7 tahun, kadar HbA1C ≥ 7% sebesar 46,8%, hipertensi pada 63,8% subyek, merokok sebanyak 14 orang (29,7%), neuropati sebanyak 41 orang (87,2%), PAD sebesar 27,6%,, anemia sebanyak 46 orang (97,8%), kadar albumin rerata 2,5 gr/dl dan terdapat 19 orang (40,45%) dengan eGFR(40,4%). Komorbid yang ada pada subjek yang menjalani reamputasi adalah pneumonia (34%), penyakit arteri koroner (21,2%), penyakit ginjal kronik (17%), stroke (10,6%), keganasan (8,6%) dan gagal jantung kongestif (8,6%) Simpulan. Proporsi reamputasi pada kaki diabetes di RSCM tahun 2008 – 2012 sebesar 58,7%. Angka reamputasi pada kaki diabetes lebih tinggi pada perempuan, usia lebih lanjut, pendidikan SMA kebawah, menggunakan biaya umum dan gakin, kadar HbA1C ≥ 7%, hipertensi, neuropati, PAD, anemia, kadar albumin rendah, dengan eGFRbanyak
A ANALYSIS OF STUDENTS' ANXIETY IN COMMUNICATION USING ENGLISH BY 4TH SEMESTER STUDENT OF HKBP NOMMENSEN UNIVERSITY OF MEDAN Simarmata, Rina Octavia; Sitompul, Yohana; Sitorus, Yesica Hageltira; Easter Apriani; Natasya Vany
Journal of Language Education (JoLE) Vol. 3 No. 2 (2025): June
Publisher : Merwin Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69820/jole.v3i2.344

Abstract

Abstract One of the main goals in learning English as an academic subject in Indonesia is to equip students with the ability to communicate effectively, both verbally and in writing. However, many students experience anxiety when asked to speak in English. These psychological barriers significantly inhibit their confidence and willingness to engage in verbal communication. This study explores the various forms and levels of anxiety experienced by students of the class of 2024 of the English Education Study Program at HKBP Nommensen University Medan. Using a qualitative method through a closed questionnaire and supported by class observation, this study identified emotional and behavioral indicators that are signs of language anxiety. The results show that most college students show moderate to high levels of anxiety, which often manifest in the form of fear, embarrassment, and hesitation when speaking in English. These findings confirm the importance of attention to affective factors in the language learning process to improve students' speaking skills and overall academic performance. Keywords: language anxiety, speaking skills, English education, psychological barriers, affective factors