Yanuard Putro DwiKristanto, Yanuard Putro
Universitas Pelita Harapan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Konflik dalam Tim Mahasiswa Guru Internship [Conflict Within a Team During Their Student Teaching Internship] Yanuard Putro DwiKristanto
Polyglot Vol 13, No 1 (2017): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i1.347

Abstract

Conflict within a team of student teachers during their internship is one problem that needs to be managed and overcome in order to make their performance better. Student teachers are expected to establish good communication and resolve conflicts wisely. The subjects of this study were six student teachers who had internships in a YSKI school in Semarang from July to November 2016. This study used a qualitative descriptive approach. Data were collected through observation, interviews and documentation. The results are presented in descriptive narration to explain the conflict and how it was resolved.BAHASA INDONESIA ABSTRAK:  Konflik dalam tim mahasiswa guru internship merupakan salah satu masalah yang dapat harus dikelola dan diatasi agar tidak meluas dan mengganggu kinerja mereka dalam praktek mengajar di sekolah. Mahasiswa guru diharapkan dapat membangun komunikasi yang baik dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Subyek penelitian ini adalah enam mahasiswa guru yang melakukan internship di sekolah YSKI Semarang periode Juli-November 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasilnya disajikan secara deskriptif narasi menjelaskan terjadinya konflik dan mengatasinya. 
Pengembangan Modul Pembelajaran Pengolah Lembar Kerja Excel Berbasis Multimedia [Developing an Excel Spreadsheet Multimedia Learning Module] Yanuard Putro Dwikristanto; Tanti Listiani
Polyglot Vol 14, No 1 (2018): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v14i1.793

Abstract

Competence in the use of Information and Communication Technology (ICT) has become a part that is needed to be mastered by prospective student-teachers. Students are expected to use ICT appropriately in education. The problem that often happens is that many students have difficulty working on tasks outside the classroom, especially when Microsoft Excel. Many students appear to understand and look like they are able follow guided practice in class, but outside of class they are confused and often forget the instructions given by lecturers. One solution for dealing with these problems is to provide learners with a multimedia module for learning how to create and use spreadsheets. It is hoped that this module will help students to solve their learning difficulties in ICT courses including those with different learning styles. The purpose of this research is to evaluate the usefulness of this multimedia module. The development of this module was done by using the ASSURE model which consists of six stages: (1) analyze the learners; (2) state objectives; (3) select appropriate methods, media, and materials; (4) utilize materials; (5) require learners’ participation; and (6) evaluate and revise. The results of the questionnaire indicate that candidate teachers tend to be stronger in learning through Visual-Auditory ways. In addition, student mastery of the Excel Sheet processing program has the lowest value of Word and PowerPoint programs. The design of this learning module will be made by taking into account the Visual-Auditory aspects of the Microsoft Excel topic. This learning module will be developed with an interactive design using the PowerPoint 2016 program. BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Kompetensi penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi bagian yang perlu dikuasai oleh mahasiswa calon guru. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan TIK secara tepat dalam dunia pendidikan. Permasalahan yang sering terjadi adalah banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan saat pengerjaan tugas di luar kelas, khususnya penggunaan Microsoft Excel. Banyak mahasiswa yang mampu dan paham mengerjakan praktik terbimbing di kelas, namun ketika di luar kelas mereka mengalami kebingungan dan lupa akan instruksi yang diberikan oleh dosen. Untuk menjawab permasalahan  tersebut maka diberikan solusi yaitu pemberian modul pembelajaran pengolah lembar kerja excel berbasis multimedia. Pengembangan modul pembelajaran pengolah lembar kerja excel berbasis multimedia diharapkan dapat memecahkan masalah kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah TIK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran pengolah lembar kerja excel berbasis multimedia. Dengan diberikan modul pembelajaran ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang memiliki gaya belajar berbeda-beda. Pengembangan modul ini dilakukan dengan menggunakan model ASSURE yang terdiri dari enam tahap, yaitu: analyze learners; states objectives; select methods, media, and materials; utilize materials; require learners participation; dan evaluate and revise.  Hasil angket menunjukkan bahwa gaya belajar mahasiswa guru lebih kuat kepada Visual-Auditori. Selain itu, penguasaan mahasiswa terhadap program pengolah Lembar Kerja Excel memiliki nilai yang paling rendah daripada program Word dan PowerPoint. Rancangan modul pembelajaran ini akan dibuat dengan memperhatikan aspek Visual-Auditori pada topik Microsoft Excel. Modul pembelajaran ini akan dikembangkan dengan desain interaktif menggunakan program PowerPoint 2016. 
STRATEGI PENERAPAN BERPIKIR KRITIS, LOGIS DAN REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI ERA DARING: SUATU TINJAUAN EPISTEMOLOGIS [STRATEGY IN THE IMPLEMENTATION OF CRITICAL, LOGICAL, AND REFLECTIVE THINKING DURING ONLINE LEARNING IN INTRODUCTION TO ACCOUNTING 1: AN EPISTEMOLOGICAL REVIEW] Yanuard Putro Dwikristanto; Suyitno Muslim
Polyglot Vol 18, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i1.4892

Abstract

Accounting is related to the practice of logical-mathematical calculations. The practice needs to be preceded by the basis of the correct meaning. The purpose of this study is to describe learning strategies that emphasize critical, logical, and reflective thinking in online learning Introduction to Accounting 1. The research method used is a descriptive approach with observational data, documentation, and questionnaires filled out by 27 Economic Education students. The results show that online learning strategies combined with synchronous and asynchronous activities starting from greetings, opening activity, main activity, and closing activity with conversation and meet features in Microsoft Teams lead to fun experience learning and thus encourage students to think deeply logically, critically, and reflectively.Bahasa Indonesia Abstrak: Akuntansi sarat dengan praktik perhitungan logis matematis. Adapun praktik perlu didahului dengan dasar pemaknaan yang benar. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan strategi pembelajaran yang menekankan pada berpikir kritis, logis dan reflektif dalam pembelajaran Pengantar Akuntansi 1 secara daring. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan data observasi, dokumentasi dan angket yang diisi oleh sebanyak 27 mahasiswa Pendidikan Ekonomi tingkat dua. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi pembelajaran daring dengan kombinasi kegiatan sinkronous maupun asinkronous yang dimulai dari salam pembuka, kegiatan awal, inti dan penutup dapat membuat mahasiswa belajar secara menyenangkan tetapi sekaligus membuat mereka berpikir mendalam secara logis, kritis dan reflektif.
Peran Guru dalam Membangun Toleransi dan Menangkal Intolerasi di Kalangan Siswa [The Role of Teachers in Building Tolerance and Countering Intolerance among Students] Theresiana Debora; Yanuard Putro Dwikristanto
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol 6, No 2 (2024): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i2.8236

Abstract

Indonesia is a country with a diverse society. Diversity can bring conflict to society, but tolerance is essential to maintaining it. Education is a key starting point for fostering tolerance. This requires teachers to carry out their role in instilling moral values in society based on the correct philosophical foundation. As the image and likeness of God, despite having fallen into sin and experiencing severe damage, humans still have a will and mind that is the basis for humans to be both tolerant and intolerant. This article aims to explore the philosophical role of Christian teachers as mentors, examining how they foster tolerance and intolerance in the classroom. The method used in writing is a literature review. The conclusion is that Christian teachers can use tolerant and intolerant attitudes correctly in the classroom through motivation, spontaneous advice with love, examples of Christ's love, and classroom habits that teach students to love each other and appreciate the work of others while hating sin.BAHASA INDONESIA ABSTRACT:Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang beragam. Keberagaman ini sering kali menimbulkan konflik di masyarakat. Namun, toleransi merupakan hal yang penting untuk menjaga keberagaman, yang dapat dimulai dari dunia pendidikan. Hal ini menuntut guru untuk menjalankan perannya dalam menanamkan nilai-nilai moral dalam masyarakat dengan berlandaskan pada landasan filosofis yang benar. Sebagai gambar dan rupa Allah, meskipun telah jatuh ke dalam dosa dan mengalami kerusakan yang parah, manusia masih memiliki kehendak dan pikiran yang menjadi dasar bagi manusia untuk bersikap toleran dan intoleran dengan benar. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran guru Kristen sebagai pembimbing dalam menumbuhkan sikap toleransi dan intoleransi di dalam kelas secara filosofis. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah tinjauan pustaka. Kesimpulan yang diperoleh adalah guru Kristen dapat menggunakan sikap toleran dan intoleransi dengan benar di dalam kelas melalui motivasi, nasihat spontan dengan kasih, teladan kasih Kristus, dan kebiasaan di dalam kelas yang mengajarkan siswa untuk saling mengasihi dan menghargai karya orang lain serta membenci dosa.
Integration Of Technology In Internal Control: A Study Of Schools In The Digital Era Meila, Ester; Dwikristanto, Yanuard Putro
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 11, No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v11i1.8248

Abstract

In the digital era, educational institutions face new opportunities and challenges in internal control. This study examines the development of technology-based internal control systems in schools, aiming to enhance operational efficiency, accountability, and transparency. Using a qualitative approach, the study involves literature analysis and case studies from schools that have implemented internal control technologies. Findings indicate that technologies such as cloud-based systems, data analytics, and automation improve resource management and financial monitoring, and strengthen compliance. Major challenges include resistance to new technologies, high implementation costs, and cybersecurity risks. This article suggests strategies for policymakers and school administrators to design effective technology-based internal control frameworks. This research is expected to assist schools in optimizing internal management and enhancing standards of accountability and transparency.
Peran Guru Kristen Sebagai Pembimbing Siswa terhadap Dekadensi Etika Digital Giawa, Greys July Sonatha; Dwikristanto, Yanuard Putro
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 7 No. 2 (2025): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v7i2.9628

Abstract

The rapid advancement of digital technology has profoundly impacted social interactions and individual behaviours, particularly among students who increasingly disregard traditional social norms, contributing to a significant decline in digital ethics. This research, employing a literature review methodology, critically examines the transformative role that Christian education can play in restoring digital ethics among young people. It highlights the crucial function of Christian teachers, who are envisioned not just as educators but as mentors guiding students towards Christ’s redemption. The aim is to teach students to respond ethically in their digital interactions as a reflection of their redemption. The findings suggest that teachers who are deeply committed to Christ and who recognize that students, though marred by sin, are still made in the image of God, can effectively nurture ethical behaviour. This study emphasizes the vital importance of integrating Biblical truths as the foundational framework for ethical education in the digital age, proposing that such integration can equip students to navigate the complex ethical landscapes of modern digital environments. BAHASA INDONESIA ABSTRACT Kemajuan pesat teknologi digital telah memberikan dampak yang mendalam terhadap interaksi sosial dan perilaku individu, khususnya di kalangan siswa yang semakin mengabaikan norma sosial tradisional, sehingga berkontribusi pada penurunan etika digital yang signifikan. Penelitian ini, dengan menggunakan metode kajian pustaka, secara kritis mengkaji peran transformatif yang dapat dimainkan oleh pendidikan Kristen dalam memulihkan etika digital di kalangan generasi muda. Penelitian ini menyoroti peran penting guru Kristen, yang tidak hanya dipandang sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pembimbing yang menuntun siswa menuju penebusan dalam Kristus. Tujuannya adalah untuk mengajarkan siswa agar mampu merespons secara etis dalam interaksi digital mereka sebagai wujud dari pengalaman penebusan tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa guru yang memiliki komitmen mendalam kepada Kristus, dan yang menyadari bahwa siswa, meskipun telah rusak oleh dosa, masih mencerminkan gambar dan rupa Allah, dapat secara efektif menumbuhkan perilaku etis. Studi ini menekankan pentingnya mengintegrasikan kebenaran Alkitab sebagai kerangka dasar dalam pendidikan etika di era digital, dengan mengusulkan bahwa integrasi semacam ini dapat membekali siswa untuk menghadapi lanskap etika yang kompleks dalam lingkungan digital modern.
Peran Guru dalam Membangun Toleransi dan Menangkal Intolerasi di Kalangan Siswa [The Role of Teachers in Building Tolerance and Countering Intolerance among Students] Debora, Theresiana; Dwikristanto, Yanuard Putro
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 6 No. 2 (2024): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i2.8236

Abstract

Indonesia is a country with a diverse society. Diversity can bring conflict to society, but tolerance is essential to maintaining it. Education is a key starting point for fostering tolerance. This requires teachers to carry out their role in instilling moral values in society based on the correct philosophical foundation. As the image and likeness of God, despite having fallen into sin and experiencing severe damage, humans still have a will and mind that is the basis for humans to be both tolerant and intolerant. This article aims to explore the philosophical role of Christian teachers as mentors, examining how they foster tolerance and intolerance in the classroom. The method used in writing is a literature review. The conclusion is that Christian teachers can use tolerant and intolerant attitudes correctly in the classroom through motivation, spontaneous advice with love, examples of Christ's love, and classroom habits that teach students to love each other and appreciate the work of others while hating sin.BAHASA INDONESIA ABSTRACT:Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang beragam. Keberagaman ini sering kali menimbulkan konflik di masyarakat. Namun, toleransi merupakan hal yang penting untuk menjaga keberagaman, yang dapat dimulai dari dunia pendidikan. Hal ini menuntut guru untuk menjalankan perannya dalam menanamkan nilai-nilai moral dalam masyarakat dengan berlandaskan pada landasan filosofis yang benar. Sebagai gambar dan rupa Allah, meskipun telah jatuh ke dalam dosa dan mengalami kerusakan yang parah, manusia masih memiliki kehendak dan pikiran yang menjadi dasar bagi manusia untuk bersikap toleran dan intoleran dengan benar. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran guru Kristen sebagai pembimbing dalam menumbuhkan sikap toleransi dan intoleransi di dalam kelas secara filosofis. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah tinjauan pustaka. Kesimpulan yang diperoleh adalah guru Kristen dapat menggunakan sikap toleran dan intoleransi dengan benar di dalam kelas melalui motivasi, nasihat spontan dengan kasih, teladan kasih Kristus, dan kebiasaan di dalam kelas yang mengajarkan siswa untuk saling mengasihi dan menghargai karya orang lain serta membenci dosa.