Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

TREN KAJIAN DAKWAH DIGITAL DI INDONESIA : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Asna Istya Marwantika
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 1 No 1 (2021): Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.127 KB)

Abstract

Dakwah digital yang menjadi tren di Indonesia, baik sebagai aktivitas dakwah dan juga sebagai tren penelitian saat ini. Dakwah digital ada karena terpaan teknologi media digital, inovasi da’i dalam berdakwah, dan perubahan masyarakat (mad’u) dalam mengakses dakwah. Artikel ini bertujuan untuk memetakan tren penelitian dakwah digital di Indonesia, dengan menggunakan metode tinjauan pustaka sistematis (systematic literature review). Tinjauan Pustaka sistematis di artikel ini melibatkan 200 artikel penelitian tentang dakwah digital yang didapatkan dari database Google Scholar dan Crossref dengan rentang tahun 2005-2021. Instrumen penelitian untuk tinjauan pustaka sistematis di artikel ini menggunakan aplikasi Publish or Perish untuk mengumpulkan metadata dari Google Scholar dan Crossref dan visualisasi data menggunakan aplikasi VOSviewer. Hasil penelitian berupa : 1)Pemetaan kluster tema-tema penelitian yang berkaitan dengan dakwah digital, 2) Melihat jaringan para penulis tema dakwah digital dan yang sering menjadi rujukan penelitian dalam bidang dakwah digital, dan 3) Melihat kekurangan dan kebaruan (novelty) dalam penelitian dakwah digital.
The Rise of New Santri on Instagram @santridesign: Community Branding and Mainstreaming of Moderate Da'wah Asna Istya Marwantika
Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam Vol. 5 No. 1 (2022): Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi P
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/kpi.v5i1.2622

Abstract

Abstract The consequences of the development of communication technology and the information society in Indonesia made to a new concept in the form of New Santri. This study aims to see the New Santri movement in Santri Design Community (SDC) on Instagram @santridesign through community branding and moderate da’wah content. The research method used a qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations and documentation, data analysis techniques using community branding theory, content analysis and qualitative data analysis techniques in the form of data reduction, data display, and conclusion drawing. The result of the study was that Santri Design Community (SDC) carried out community branding by using maintaining good relations between customers and products (Customer-Product Relationship) through consistency in creating creative content and building community networks through the madrasah design and regional chapters. Santri Design Community (SDC) has mainstreamed moderate da’wah through containing ulama quotes, biography of Ulama, commemoration of Great Day Islam, challenge and sharing designs. Abstrak Konsekwensi dari perkembangan teknologi komunikasi dan masyarakat informasi di Indonesia melahirkan konsep baru berupa New Santri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gerakan New Santri dalam Santri Design Community (SDC) di Instagram @santridesign melalui branding komunitas dan isi konten dakwah moderat. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan teori community branding, content analysis dan teknik analisis data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah Santri Design Community (SDC) melakukan community branding dengan menggunakan menjaga hubungan baik antara pelanggan dan produk (Customer-Product Relationship) melalui konsistensi dalam menciptakan konten kreatif dan membangun jaringan komunitas melalui desain madrasah dan chapter wilayah. Santri Design Community (SDC) telah mengarusutamakan dakwah moderat melalui konten yang berisi kutipan ulama, biografi Ulama, peringatan hari besar Islam, perlombaan, dan berbagi desain.
CITRA WANITA SHOLEHAH DALAM NOVEL AYAT-AYAT LANGIT: ANALISIS WACANA KRITIS SARA MILLS Maftukhatul Azizah; Asna Istya Marwantika
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 2 No 1 (2022): Proceeding of The 2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sistem patriarki yang mendominasi sistem masyarakat mengakibatkan adanya kesenjangan dan ketidakadilan gender yang berpengaruh terhadap berbagai aspek kegiatan manusia. Hingga saat ini laki-laki memiliki peran yang mendominasi dibandingkan perempuan. Di samping itu juga, perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah daripada laki-laki dan menjadi inferior di masyarakat. Penelitian ini meneliti tentang gambaran mengenai citra seorang perempuan di dalam novel Ayat-Ayat Langit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra wanita sholehah ditinjau dari posisi subjek-objek, posisi pembaca dan interpretasi novel berdasarkan analisis wacana Sara Mills dalam novel Ayat-Ayat Langit. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis wacana Sara Mills. Hasil penelitian adalah citra wanita sholehah ditinjau dari posisi subjek dan objek adalah senantiasa taat dan mengingat Allah, sabar, suka memaafkan, gemar bersedekah dan wakaf, bijak, tangguh, cerdik. Citra wanita sholehah ditinjau dari posisi objek adalah pihak yang pro dengan Bu Halimah dan pihak yang kontra dengan Bu Halimah. Citra wanita sholehah ditinjau dari posisi pembaca adalah penulis seakan-akan mengarahkan pembaca untuk medukung Bu Halimah. Ia membuat alur cerita dimana pembaca akan ikut merasakan emosi Bu Halimah yang tangguh dalam menjalani ujian mengembangkan rumah makan dan sempat merasakan gelisah atas sedekah yang diberikan dan selalu merasa kurang.
Buya Yahya's da'wah message and crisis communication strategy in responding to the Covid-19 pandemic Asna Istya Marwantika; Dawam Multazamy Rohmatullah
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 42, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v42.2.11627

Abstract

Purpose - The purpose of this study was to examine the da’wa message and crisis communication strategy carried out by Buya Yahya in responding to the COVID-19 pandemic on YouTube Al-Bahjah TV in the 2020-2022 period.Method - This research uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Data collection techniques through observation and documentation. Data analysis techniques use qualitative content analysis in the form of data collection, data coding, data analysis and data interpretation.Result  -  The results showed that Buya Yahya's contribution in responding to the COVID-19 pandemic in Indonesia through Al-Bahjah TV's YouTube for the period of March 2020 to April 2022 by amplifying da'wah messages as many as 76 videos.  The result of the categorization of Buya Yahya's proselytizing message in the form of sharia themes dominates with a percentage of 65%.  Moral themes with a percentage of 26%, and akidah themes of 9%. Crisis communication carried out by Buya Yahya using a message strategy in the form of instructing information and adjusting information.Implication –This research explores daí's contribution in responding to the COVID-19 pandemic. Daí uses a crisis communication approach that adapts to the situation and conditions of his madú during the COVID-19 pandemic. The contribution of daí in crisis situations becomes an affirmation that Islamic proselytizing is shalih li kulli zaman wa makan or da'wah in harmony with situational and contextual developments according to the space and time that surrounds itOriginality - This study uses crisis communication strategies in amplifying proselytizing messages in the form of akidah, muamalah and akhlak.***Tujuan - Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pesan dakwah dan strategi komunikasi krisis yang dilakukan oleh Buya Yahya dalam merespon pandemi COVID-19 di YouTube Al-Bahjah TV pada periode 2020-2022.Metode - Penelitian ini  menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis isi kualitatif berupa pengkoleksian data, pengkodingan data, analisis data dan interpretasi data.Hasil  -  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Buya Yahya dalam merespon pandemi COVID-19 di Indonesia melalui YouTube Al-Bahjah TV periode Maret 2020 hingga April 2022 dengan melakukan amplifikasi pesan dakwah sebanyak 76 video.  Hasil dari kategorisasi pesan dakwah Buya Yahya berupa tema syariah mendominasi dengan presentase sebesar 65%.  Tema akhlak dengan presentase sebesar 26%, dan tema akidah sebesar 9%. Komunikasi krisis yang dilakukan Buya Yahya dengan menggunakan strategi pesan berupa instructing information dan adjusting information.Implikasi – Penelitian ini mengeksplorasi kontribusi daí dalam merespon pandemi COVID-19. Daí menggunakan pendekatan komunikasi krisis yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi madú nya pada masa pandemi COVID-19. Kontribusi daí dalam situasi krisis menjadi penegasan bahwa dakwah Islam itu shalih li kulli zaman wa makan atau dakwah selaras dengan perkembangan situasional dan kontekstual sesuai dengan ruang dan waktu yang melingkupinyaOrisinalitas - Penelitian ini menggunakan strategi komunikasi krisis dalam mengamplifikasi pesan dakwah berupa akidah, muamalah dan akhlak
Analisis Framing Pemberitaan Menteri Agama Di Detik.Com Dan Tribunnews Tentang Analogi Kebisingan Azan Dengan Suara Anjing Wahyu Nurazwan Setiyadi; Asna Istya Istya Marwantika
Journal of Communication Studies Vol 2 No 2 (2022): JCS: Journal of Communication Studies
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcs.v2i2.2218

Abstract

The statement of the Minister of Religious Affairs, Yaqut Cholil Qoumas in February 2022 about the analogy of the sound of azan with the sound of dogs also triggered polemics in Indonesian society. The minister's statement was also amplified by online media and became a topic of public conversation on social media in the range of February 22-26, 2022. This study aims to analyze the reporting of the Minister of Religious Affairs' statements in online media Detik.com and Tribunnews.com. The method used is a qualitative method with a news text analysis approach using the framing analysis of Zhondang Pan and Gerald M. Kosicki. The result of the study was that Detik.com and Republika Tribunnews used different aspects of framing the news. Detik.com frames the news by focusing on things that are considered more attractive to readers. Tribunnews framed the news by deepening the discussion of the case by presenting more diverse sources ranging from the pros to the cons with the Minister. The framing comparison between the two is Detik.com highlight the opinions of sources who have a better chance of attracting readers or in other words tend to focus more on what is viral. Meanwhile, Tribunnews prefers a coherent news construction and not only focuses on viral statements but discusses in more detail from various parties both pro and contra with the statement of Minister of Religious Affairs Yaqut Cholil Qoumas.
PRINSIP PERNIKAHAN DALAM AL-QUR'AN DALAM KARYA SENI (Analisis Prinsip Pernikahan dalam Film Belok Kanan Barcelona) Nur Azizah Fitri Andini; Asna Istya Marwantika
JUSMA: Jurnal Studi Islam dan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jusma.v2i1.651

Abstract

Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan melalui sebuah ikatan pernikahan. Pernikahan merupakan suatu ikatan suci bagi pria dan wanita sebagaimana disyariatkan agama dengan maksud dan tujuan yang luhur. Dalam suatu pernikahan dianggap sah apabila memenuhi syarat-syarat dan rukun pernikahan. Dan salah satunya rukun pernikahan yaitu calon pengantin laki-laki/perempuan itu beragama Islam. Dalam film Belok Kanan Barcelona merupakan film yang menceritakan tentang pernikahan yang terhalang oleh kepercayaan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip pernikahan yang terdapat dalam al-Qur’an dan film Belok Kanan Barcelona. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma analisis untuk mengungkap prinsip pernikahan dalam al-Qur’an dan juga prinsip pernikahan yang terdapat dalam film tersebut. teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan penafsiran metode tahlili dan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil dari penelitian ini adalah prinsip pernikahan yang terlihat dari tanda dalam film adalah : larangan wali wanita mukmin menikahkan dengan orang-orang musyrik, larangan orang-orang mukmin menikah dengan wanita musyrikah selain itu hasil prinsip pernikahan yang terdapat dalam penafsiran pada Q.S al-Baqarah ayat 221 pada kitab-kitab tafsir adalah larangan pernikahan beda agama antara orang mukmin dengan orang musyrik karena faktor pertimbangan kekhawatiran akan membuat runtuhhnya bangunan rumah tangga karena perbedaan iman dan kesulitan dalam pembimbingan anak.
REPRESENTASI DAKWAH KEPADA GENERASI MILENIAL: Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Ustadz Milenial Christin Nur Aisyah; Asna Istya Marwantika
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 3 No 1 (2023): Proceeding of the 3rd FUAD’s International Conference on Strengthening Islamic St
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Film is not only a medium of entertainment but can be developed as a medium of delivering da'wah. Ustadz Millennial Film is one of them, which represents Islamic messages or da'wah. This study uses Roland Barthes' semiotic analysis approach to reveal the meaning of denotations, connotations, myths, and the message of da'wah in the film. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. Research data were obtained from observations and documentation from film observations that were considered to have a da'wah message. This research resulted in the meaning and message of the da'wah film Ustadz Millennial. First, the meaning of the Denotation in this film is about Ahmad's daily expression in treating parents, relatives, and friends. The meaning connotations are to fix intentions only to God, learning not limited to time and place, filial piety to parents, the sin of fellowship with jinns, discussing problems together, civility to parents, and an attitude of tolerance. The myth in this film about applying principles based on religion in everyday life makes life always intended for Allah, and morals are maintained and ordered. The message of da'wah in the film Ustadz Milenial is identified in 3 subjects of da'wah messages such as Akidah on faith in Allah, Sharia about the commandments and laws of God, one of which is the command to be respectful to parents, Morals, civility, deliberation, friendship, and tolerance.
DAKWAH DI ERA ARTIFICIAL INTELLIGENCE: Proses Adopsi Inovasi, Limitasi, dan Resistensi Asna Istya Marwantika
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 3 No 1 (2023): Proceeding of the 3rd FUAD’s International Conference on Strengthening Islamic St
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Artificial Intelligence also contributes and has an impact on changing da'wah activities. This study aims to describe the process of adopting innovation, limitations, and resistance to using AI in da'wah activities. The research method used is descriptive qualitative, with data collection techniques in literature studies, documentation, media observation, and thematic analysis techniques. The results of this study are 1) Adoption of AI innovations for da'wah is included in the category of Artificial Narrow Intelligence (ANI) such as translation applications, interpretation of the Qurán, prayer applications, Qibla directions, Islamic chatbots, and applications for reading and memorizing the Qurán. 2) Limitations on using AI for da'wah include: limited understanding of the Islamic religion, potentially biased information, lack of sensitivity and empathy, lack of understanding of cultural contexts, cannot replace human interaction, privacy, and data security issues. Even though it has limitations, AI has objectivity in analyzing, is consistent, and is not influenced by emotions compared to Islamic authorities who have different interpretations, and there is emotional involvement. 3) Resistance to the use of AI in da'wah is yet to be very visible because the representation of Islamic authorities, categorized into the early adopters and innovators category, has not shown too much skepticism and is slow in adopting AI. Abstrak : Artificial Intelligence turut berkontribusi dan memberikan dampak dalam mengubah aktivitas dakwah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana proses adopsi inovasi, limitasi dan resistensi penggunaan AI dalam aktivitas dakwah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, dokumentasi dan observasi, dan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian ini adalah 1) Adopsi inovasi AI untuk dakwah masuk dalam kategori Artificial Narrow Intelligence (ANI) seperti aplikasi terjemahan, tafsir Alquran, aplikasi doa, shalat, arah kiblat, chatbot Islami, dan aplikasi baca maupun menghafal Alqur’an. 2) Limitasi penggunaan AI untuk dakwah diantaranya: keterbatasan pemahaman agama Islam, berpotensi bias informasi, tidak memiliki sensitivitas dan empati, kurang meemahami konteks budaya, tidak bisa menggantikan interaksi manusia , masalah privasi dan keaman data. Meskipun mempunyai limitasi tapi AI mempunyai obyektifitas dalam menganalisis, konsisten dan tidak terpengaruh emosi dibanding otoritas Islam yang berbeda penafsiran, dan ada pelibatan emosi. 3)Resistensi penggunaan AI dalam dakwah belum terlalu terlihat karena representasi otoritas Islam yang masuk dalam kategori pengadopsi awal (early adopter) dan inovator, belum terlalu menunjukkan sikap skeptis dan lambat dalam mengadopsi AI.
Peran Pengawasan Orang Tua Terhadap Pengendara Motor di Bawah Umur Sherli Aulia Marwantika; Asna Istya Marwantika
ASANKA : Journal of Social Science and Education Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/asanka.v1i2.2200

Abstract

ABSTRACTTraffic accidents involving minors are increasing every year. It was recorded that in the period 2015-2019, more than 139,000 underage motorists were the perpetrators of traffic accidents or an accumulation of around 16% of the total number of accidents in Indonesia. This study aims to discuss the behavior of children after being allowed to ride a motorbike and how parental supervision is concerned with this. This study used a qualitative approach with a case study research design. Data collection techniques were carried out through field observations and direct interviews with informants. The results of the study show 1) The licensing factor from family or parents, the efficiency of time used, as well as invitations from friends and lifestyle, affect minors who already use motorbikes, 2) The impact of underage motorists is a manifestation of self-existence by following the tracks and daring to modify the motorbike on the pretext of making it look cooler. 3) Parents have a very important role in supervising underage rider.ABSTRAKKecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur semakin meningkat di setiap tahunnya. Tercatat dalam rentang tahun 2015-2019, lebih dari 139.000 pengendara di bawah umur menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas,atau diakumulasi sekitar 16% dari jumlah total kecelakaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membahas perilaku anak pasca diperbolehkannya mengendarai motor dan bagaimana pengawasan orang tua dalam menyikapi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi di lapangan dan melakukan wawancara secara langsung kepada informan. Hasil dari penelitian menunjukkan 1) Faktor perizinan dari keluarga atau orang tua, efisiensi waktu yang digunakan, serta ajakan dari teman dan gaya hidup mempengaruhi anak di bawah umur sudah menggunakan motor, 2) Dampak dari pengendara motor di bawah umur ini merupakan wujud untuk menunjukkan eksistensi diri dengan mengikuti trek-trekan serta berani memodifikasi motor dengan dalih biar terlihat lebih keren.3) Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mengawasi pengendara di bawah umur, Pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi pola perilaku dan juga proses pembentukan karakter anak.
Social Media Literacy Assistance to Ponorogo Instagram Admins as Citizen Journalism Activities Marwantika, Asna Istya; Prabowo, Galih Akbar; Fauzi, Ahmanda Fitriyana
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.2287

Abstract

Instagram administrators @ponorogo.update, @setenpo, @iloveponorogo, and @infoponorogo have played an active role in an organic movement of citizen journalists in Ponorogo. This Instagram admin has actively amplified Ponorogo locality-themed information that residents need, especially during the COVID-19 pandemic. Instagram in Ponorogo has been accessed with a high engagement rate. Besides that, the Instagram admin acts as a curator of information and has been able to determine the behavior patterns of netizens in Ponorogo. The social media literacy assistance service uses the Community-Based Participatory Research (CBPR) method, which consists of laying the foundation, planning research, gathering and data analysis, and acting on findings. The CBPR method is then synthesized with a theoretical framework for digital literacy levels. The result of this service program is that the Instagram Ponorogo admin and the service team succeeded in formulating a guidebook for managing Instagram as a medium for disseminating information on Ponorogo residents. This social media literacy guide booklet has been synchronized based on social media regulations and can be used applicatively. All stages of community service are practical strategic steps so that Ponorogo residents are accustomed to receiving credible and valid information (a well-informed society) and minimizing the occurrence of misinformation, disinformation, and hoaxes.