Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pemberdayaan Karang Taruna “Sadar Sehat Lansia” di Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota Sumenep Sugesti Aliftitah; Nelyta Oktavianisya
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.466 KB) | DOI: 10.33366/japi.v6i2.2497

Abstract

Lanjut usia akan mengalami proses penuaan, pada prosespenurunan fungsi fisik dan psikososial akan mempengaruhi kualitas hidup. Beberapa masalah pada lansia, yaitu gangguan fisik, gangguan kesehatan, kehilangan dalam bidang sosial ekonomi, gangguan sex, dan gangguan adaptasi terhadap kehilangan. Masalah yang timbul pada kehidupan lansia akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Permasalahan yang ada di Desa Kebun Agung adalah belum optimalnya kegiatan posyandu lansia yang memfasilatasi lansia untuk memantau kesehatannya. Solusi terhadap masalah itu adalah dilakukannya pemberdayaan Karang Taruna “sadar sehat lansia” di Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota Sumenep. Metode pada Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini yaitu sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan remaja Karang Taruna dan masyarakat di Desa Kebun Agung, tahap selanjutnya diberikan pelatihan kepada kader (remaja Karang Taruna) tentang pemeriksaan tekanan darah, BB, TB, dan IMT pada lansia. Kader dibekali Guide Book dan lembar kontrol untuk memudahkan saat proses pemeriksaan fisik pada lansia. Kegiatan PKM dilakukan di Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota Sumenep pada bulan Januari-Juli 2021. Hasil kegiatan pemberdayaan Karang Taruna ini berdampak baik yaitu pada saat ini terdapat 60% lansia yang memeriksakan diri pada kader. 
Pendampingan Lansia Menuju Sehat Dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Nelyta Oktavianisya; Sugesti Aliftitah; Hosnu Inayati
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.636 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3485

Abstract

Usia lanjut adalah masa perkembangan yang  ditandai  dengan  menurunnya  sistem dalam tubuh yaitu  kondisi fisik,  mental dan sosial yang akan mempengaruhu kualitas hidupnya. Program yang dapat meningkatkam kesehatan lansia adalah memberikan aktifitas lansia agar selalu berbahagia, bersosialisasi dan berkarya atau produktif. Masalah yang ada di Desa Kebundadap Timur adalah kegiatan lansia di Desa Kebundadap Timur yang terlalu monoton sehingga mengganggu kesehatan lansia salah satunya dapat menimbulkan stress, dan dampaknya bisa menurunkan kualitas hidup lansia. Di Desa Kebundadap Timur sebanyak 75% lansia mengalami stress sedang, alasan stress disebabkan oleh kegiatan yang monoton sebanyak 80%. Solusi terhadap masalah itu adalah dilakukannya pemberdayaan lansia dalam sehat lansia dengan tanaman obat keluaraga (TOGA). Metode pada PKM ini yaitu sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan lansia dan tahap selanjutnya dilakukan pendampingan dalam menanam TOGA tersebut. Lansia juga diberikan modul untuk membantu mereka mengetahui manfaat TOGA yang mereka tanam. Kegiatan PKM dilakukan di Desa Kebundadap Timur pada bulan Februari-Agustus 2022. Hasil kegiatan pemberdayaan lansia ini berdampak baik yaitu terdapat 90% lansia yang tingkat stresnya ringan karena melakukan kegiatan menanam TOGA.
Pendampingan Keluarga dan Pemberian Dukungan pada Pasien TBC Minum Obat 6 Bulan Sugesti Aliftitah; Nelyta Oktavianisya; Laylatul Hasanah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.225 KB) | DOI: 10.33366/japi.v5i1.1796

Abstract

Salah satu upaya untuk mengendalikan dan menanggulangi banyaknya penderita TB yaitu dengan pengobatan. Dukungan keluarga akan berdampak pada kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis dalam fase intensif. Kecenderungan penderita untuk bosan dan putus berobat saat pengobatan karena sudah memakan waktu yang lama merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan itu sendiri. Permasalahan di Desa Errabu Kecamatan Bluto adalah ketidakberhasilan pengobatan TBC sebanyak 70%. Solusi permasalahan tersebut adalah dengan pendampingan keluarga dan pemberian dukungan pada Pasien TBC Minum Obat 6 Bulan. Tujuan kegiatan PKM yaitu pendampingan keluarga untuk memberikan dukungan pada keberhasilan pengobatan TBC. Kegiatan PKM dilaksanakan di Desa Errabu Kecamatan Bluto pada bulan April-Oktober 2019. Kelompok sasaran PKM adalah masyarakat yang mempunyai anggota keluarga menderita TBC. Hasil kegiatan pendampingan pada keluarga berdampak baik yaitu pasien rutin minum obat dan kontrol ke puskesmas terdekat. Kualitas hidup pasien lebih baik dan merasakan adanya dukungan dari keluarga untuk bisa sembuh.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Air Bersih dan Air Minum di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng Nelyta Oktavianisya; Sugesti Aliftitah; Laylatul Hasanah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.078 KB) | DOI: 10.33366/japi.v5i2.2120

Abstract

Program penyehatan lingkungan memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menggerakan dan memfasilitasi masyarakat untukmembangun daerahnya menjadi lebih sehat dari segi penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi lingkungan. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air rentan tercemar jadi memerlukan pengolahan yang tepat untuk bisa diminum. Jika tidak tepat maka akan berdampak negatif bagi masyarakat sehingga rawan terhadap penyakit menular bawaan air, seperti penyakit kulit, diare, dan lain-lain. Permasalahan di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng adalah perilaku minum air mentah pada masyarakat yaitu sebanyak 90% masyarakat yang minum air mentah. Solusi permasalahan tersebut adalah dengan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan air bersih dan air minum di Desa Cangkreng. Kegiatan PKM ini berupa pemberdayaan masyarakat dengan membentuk kader. Kegiatan PKM dilaksanakan di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng pada bulan Februari-September 2020. Kelompok sasaran PKM adalah masyarakat yang di Desa Cangkreng. Hasil kegiatan pendampingan masyarakat berdampak baik yaitu sebagian masyarakat pemahamananya meningkat dan ada yang perilakunya berubah jadi baik.
Pelatihan Dokter Cilik “Sadar PHBS” di SDN Ellak Laok IV, Kabupaten Sumenep Nelyta Oktavianisya; Sugesti Aliftitah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2071.741 KB) | DOI: 10.33366/japi.v6i1.2314

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit yang bisa diterapkan di sekolah, sehingga dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menjaga dan meningkatkan kesehtan, mencegah penyakit, dan meminimalisisr perilaku berisiko. Permasalahan yang ada di SDN Ellak Laok IV adalah siswa tidak tahu cara mencuci tangan dengan benar, masih banyak siswa yang jajan sembarangan, tidak aktifnya Unit Kesehatan Siswa (UKS). Solusi dari maslah tersebut adalah diadakannya pelatihan dokter cilik “sadar PHBS” di SDN Ellak Laok IV. Metode PKM ini adalah sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang PHBS, kemudian dilakukan pelatihan siswa dengan membentuk tim sadar PHBS yang dijuluki dokter cilik dengan dibekali buku pintar PHBS. Buku pintar tersebut berisi penerapan PHBS di sekolah dalam bentuk gambar, sehingga bisa dipahami oleh semua siswa. Kegiatan PKM dilaksanakan di SDN Ellak Laok IV Kecamatan Lenteng pada bulan Juli 2019-Januari 2020. Hasil kegiatan pelatihan dokter cilik “sadar PHBS” ini berdampak baik yaitu hampir seluruhnya siswa pemahamananya meningkat dan penerapan PHBS masuk kategori baik.
Pendampingan Remaja Bebas Narkoba Sugesti Aliftitah; Nelyta Oktavianisya; Laylatul Hasanah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i1.3848

Abstract

Penyalahgunaan obat-obatan terlarang oleh remaja,pasa saat ini semakin meningkat. Penyimpangan perilaku remaja ini dapat berdampak negatif pada bangsa ini. Masalah yang ada di Desa Poreh adalah kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya narkoba sebesar 60% dan remaja kurang memiliki kegiatan positif sebesar 80%. Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dengan edukasi kepada remaja tentang bahaya narkoba dan pembentukan kader remaja bebas narkoba sebagai salaha satu bentuk kegiatan positif bagi remaja di Desa Poreh. Metode pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam upya meningkatkan pengetahuan remaja dengan melakukan sosialisasi, kemudian dibentuk kader remaja dan dilakukan pendampingan kepada kader tersebut. Dalam menjalankan tugasnya sebahai kader, remaja dibekali dengan pengetahuan tentang bahaya narkoba dan media berupa leaflet. Kegiatan ini dilakukan di Desa Poreh Kecamatan Lenteng pada bulan Mei sampai Oktober 2022. Hasil kegiatan ini berdampak baik yaitu terdapat tingkat pengetahuan peserta meningkat menjadi 85% dan 60% peserta bersedia menjadi kader.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN MEDIA BERBAHASA DAERAH MADURA Aliftitah, Sugesti; Oktavianisya, Nelyta
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2023): December
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang merupakan akumulasi dari kerusakan tingkat selular dan molekuler yang terjadi dalam waktu yang lama atau yang disebut juga penuaan. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi. Keragaman kultur budaya di Indonesia dan kebiasaan sehari-hari dari lansia yang sering menggunakan bahasa campur daerah dan Indonesia tentunya akan menjadi salah satu faktor penghambat dimana bahasa, simbol dan lambang-lambang yang dikomunikasikan mengalami proses panjang sebelum memberikan pengaruh balik. Oleh karena itu perlu perancangan media sesuai dengan karakteristik lansia di madura dengan harapan lansia lebih faham mengenai penyakitnya dan mampu mencegah terjadinya komplikasi hingga akhirnya kualitas hidup yang baik pada lansia tercapai. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan media berbahasa madura terhadap tingkat pengetahuanlansia. Desain penelitian adalah quasy eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang mengalami hipertensi yaitu sebanyak 60 responden. Simple random sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel yang digunakan. Alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan adalah kuesioner. Data diolah dengan Uji Paired Samples T Test. Hasil penelitian didapatkan Rata-rata nilai pengetahuan setelah dilakukan intervensi (post) terdapat peningkatanyaitu 78,13 dengan standar deviasi 5,679. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan pada kelompok kontrol setelah dilakukan intervensi hampir sama dengan sebelum intervensi yaitu 67,63. Hasil analisa data pengetahuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan uji Independent Sample T Test didapatkan nilai pValue=0,000 maka ada pengaruh edukasi media Bahasa Madura terhadap pengetahuan pada lansia. Diharapkan petugas kesehatan untuk meningkatkan komunikasi dengan menggunakan bahasa madura saat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien hipertensi khususnya pasien lansia.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Cuci Tangan Menggunakan Handrub pada Keluarga Pasien di Ruang Bedah RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Mumpuningtias, Elyk Dwi; Aliftitah, Sugesti; Illiyini, Illiyini
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 12 No 2 (2017): October Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v12i2.31

Abstract

Hand hygiene is a core element for protecting patients against nosocomial infection. Hand hygiene by alcohol-based hand rub is a simple and quick procedure that takes only a few seconds. The problem in this research is there were so many patient’s families who had not been using handrub liquid although the hospital already provide it, especially in Bedah Room RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. The aim of this research is to analyze the correlation between knowledge level with hand hygiene behavior using handrub on patient’s family in Bedah Room RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. The design of this study was analytic with cross sectional design. The population in this research was the entire patient’s family in Bedah Room RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. The number of samples was 60 people of patient’s family and sample was selected by Purposive Sampling technique. The independent variable is knowledge level and the dependent variable is hand hygiene behavior using handrub on patient’s family. The data collected by using questionnaires and observation sheets. The research result shows that mostly of patient’s family has deficient knowledge level, that was 44 people (73,3%) and almost all of respondents did not do hand hygiene using handrub, that was 49 people (81,7%). The result of statistic test by Fisher’s Exact test is obtained P value <α (0.000 < 0.05). So, there is a correlation between knowledge level with hand hygiene behavior using handrub on patient’s family in Surgery Room RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Therefore, the level of knowledge can affect hand hygiene behavior using handrub to avoid disease threat and nosocomial infection, good knowledge level is needed. Keywords: Knowledge, Hand Hygiene Behavior, Handrub
Peningkatan Pengetahuan Melalui Pelatihan Pertolongan Pertama pada Cedera di Sekolah dengan Metode Peer Teaching Oktavianisya, Nelyta; Aliftitah, Sugesti
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i1.211

Abstract

Injuries due to accidents in the school environment are very common and varied, such as slips that cause lacerations or bruises, dislocations to fractures (fractures), food poisoning, choking on food, fainting and others. First aid in an accident is an effort to help and temporarily treat accident victims before getting more complete help from a doctor or paramedic. The aim of this study was to determine the effect of first aid training on injuries in schools with the Peer Teaching method on the level of knowledge. The research design is a pre-experimental, one group pre-post test design. The sample in this study was 52 respondents with the sampling technique used was the simple random sampling technique. The independent variable is first aid training for injuries at school using the Peer Teaching method and the dependent variable is the level of knowledge. The instrument to measure knowledge level using Questionnaire. The data was analyzed using the Paired Samples T test. The results showed that the average level of knowledge after exercise was increased by 9.33. The results of the pretest-posttest data analysis of the level of knowledge using the Paired Samples T Test obtained the ρValue = 0.001 with α = 0.05. Because ρValue <α, there is an effect of first aid training on injuries at school on increasing knowledge with the peer method. By conducting training on students, it is hoped that students will be more confident and motivated to help injuries at school.
Kejadian Diare pada Balita dan Faktor Risikonya Oktavianisya, Nelyta; Yasin, Zakiyah; Aliftitah, Sugesti
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i2.264

Abstract

Diarrhea is a health problem that often occurs in society, diarrhea is still a major cause of morbidity and mortality in toddlers in various countries, especially in developing countries. The aim of this study was to analyze the factors that cause diarrhea in toddlers. This research is an analytical research with a case control approach. The population of this study was mothers who had toddlers aged 1-5 years who suffered from diarrhea in area of Puskesmas Ganding, Sumenep. The case group was the group of mothers who had children aged 1-5 years who suffered from diarrhea (83 people) and the control group was the group of mothers who had children aged 1-5 years who did not suffer from diarrhea (83 people). The sampling technique is simple random sampling and the data collecting technique used was questionnaire. Data analysis was univariable, bivariable (chi-square) and multivariable analysis with logistic regression test. The results showed that the variables that influence the incidence of diarrhea were water sources p-value 0.007, type of fecal disposal p-value 0.043, waste water disposal p-value 0.020, floor type p-value 0.029, exclusive breastfeeding p-value 0.004 and hand washing behavior p-value 0.019. The results of the multivariate analysis of exclusive breastfeeding had the highest risk of diarrhea (OR=2.86). Exclusive breastfeeding is the most dominant factor influencing the incidence of diarrhea. Exclusive breastfeeding is a protective factor for diarrhea in toddlers, so exclusive breastfeeding reduces or prevents diarrhea in toddlers. Abstrak Diare menjadi masalah kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat, diare masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita di berbagai negara salah satunya di negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis factor penyebab diare pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita berusia 1-5 tahun yang menderita penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Ganding Kabupaten Sumenep. Kelompok kasus adalah kelompok ibu yang mempunyai balita berusia 1-5 tahun yang menderita penyakit Diare  (83 orang) dan kelompok control adalah kelompok ibu yang mempunyai balita berusia 1-5 tahun yang tidak menderita penyakit Diare  (83 orang). Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dan teknik pengumpulan menggunakan kuesioner. Analisis data yaitu univariabel, bivariabel (chi-square) dan analisis multivariable dengan uji regresi logistik.Hasil penelitian didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian diare adalah Sumber Air p-value 0,007, jenis pembuangan tinja p-value 0,043, pembuangan air limbah p-value 0,020,  jenis lantai p-value 0,029, pemberian ASI Eksklusif 0,004 dan perilaku mencuci tangan p-value 0,019. Hasil analisis multivariate pemberian ASI Eklusif memiliki besar risiko paling tinggi terhadap kejadian diare  (OR=2,86). Pemberian ASI Eklusif merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian diare. Pemberian ASI Eksklusif merupakan factor protektif untuk kejadian diare pada bayi, sehingga pemberian ASI Eksklusif menurunkan atau mencegah terjadinya diare pada bayi.