Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

DAMPAK PSIKOLOGIS BULLIYING PADA REMAJA Hanifatur Rizqi; Hosnu Inayati
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2019): Wiraraja Medika - Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.963 KB) | DOI: 10.24929/fik.v9i1.694

Abstract

Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran di bawah pengawasan guru. Lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan prestasi belajar peserta didik. Lingkungan sekolah yang buruk dapat berpengaruh negative terhadap perkembangan mental siswa, seperti misal perbuatan bullying yang sedang marak terjadi pada peserta didik di lingkungan sekolah. Bullying merupakan prilaku tidak baik atau menyimpang karena prilaku bullying memeberikan dampak serius terhadap perkembangan mental peserta didik.dari permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dampak Psikologis Korban Bullying pada Remaja”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan tekhnik purposive sampling terhadap lima informan yang dipilih untuk memperoleh data. Berdasarakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bullying yang sering terjadi adalah bullying verbal dan fisik, remaja yang menjadi korban bullying disebabkan karena perilaku korban yang menonjol dari teman-teman yang lain, dan korban memiliki nilai akademik yang kurang.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI-Eksklusif di Desa Tamansare Kecamatan Dungkek Kabupaten sumenep Hosnu Inayati; Sri Sumarni; zakiyah Yasin; Nita Dwi Jayanti
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2019): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v9i2.795

Abstract

ABSTRACT Exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months who are given only breast milk, without complementary food and other beverages. The intended complementary foods for breast milk are honey, water, formula milk, tea water, or solid food such as papaya, rice porridge, team, banana biscuit. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of breastfeeding mothers with exclusive breastfeeding in Tamansare Village, Dungkek District, Sumenep Regency. This type of research is quantitative analysis with the Cros Sectional approach.The population in this study were all mothers breastfeeding infants aged 0-6 months as many as 30 people and The sample size in this study is that some breastfeeding mothers in infants aged 0-6 months were 30 people, with total sampling technique.The research instrument used in this study is the questionnaire,then spread to mothers who have babies aged 0-6 months,the data obtained in the study were processed using the chi square test with a significance level of 0,05. Based on the results of the research obtained for maternal knowledge, it was found that most mothers had sufficient knowledge, namely 22 (73.4%),Exclusive breastfeeding was obtained by almost all mothers not giving exclusive breastfeeding as many as 29 (96.7%).And there is a significant relationship between the knowledge of mothers with exclusive breastfeeding, namely p = 0,033. The effort to increase the coverage of exclusive breastfeeding is to provide more intensive education and health promotion about exclusive breastfeeding should be applied so that the level of knowledge of mothers about breastfeeding is better than in previous years and aims to change people's habits in providing complementary feeding or formula milk and food / drink until the baby is 6 months old. Keywords :Mothers Knowledge, Giving Exclussiv ASI
PENGKAJIAN NYERI MULTIDIMENSIONAL PADA REMAJA DENGAN DISMENORE PRIMER (Multidimentional Pain Assessment to Adolescent with Primary Dismenorrhea) Hosnu Inayati; Sri Rejeki; Elis Hartati
Journals of Ners Community Vol 8 No 2 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.616 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v8i2.326

Abstract

Dismenore merupakan masalah menstruasi yang umum terjadi pada remaja, Dismenore adalah nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenore  yang sering kali terjadi pada remaja adalah dismenore primer. Dismenore primer adalah suatu nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan  ginekologik. Kejadian dismenorea di Indonesia sekitar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%  dismenore sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyeri pada remaja dengan dismenore primer.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 pasien yang mengalami dismenore primer dengan purposive sampling. Pengukuran nyeri menggunakan kuesioner pengkajian multidimensi Adolescent Pediatric Pain Tool (APPT). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi, frekuensi, presentase dari variabel.Hasil penelitian menunjukkan a body outline diagram didapatkan lokasi nyeri terbanyak yang dirasakan oleh remaja dengan dismenore primer adalah pada daerah abdomen bagian bawah atau regio hypogastric (pubic) region dan low back pain atau nyeri pada punggung bagian bawah. Pain intensity  dengan kriteria intensitas nyeri sedang (medium pain) yakni sebesar 56,4%, Pain quality memiliki nilai mean 52,58 yang berarti rata- rata kualitas nyeri remaja dengan dismenore adalah nyeri sedang.Menstruasi yang rutin terjadi setiap bulan akan menimbulkan masalah jika diikuti dengan nyeri haid atau dismenore, oleh sebab itu perlu upaya untuk mengatasi dismenore pada remaja sehingga menstruasi tidak mengganggu aktifitas sehari- hari remajaKeywords: Dismenore Primer, Gambaran nyeri, Remaja PerempuanABSTRACTDysmenorrhea is a common menstrual problem in adolescents, dysmenorrhea is uterine pain at the time of menstruation. Dysmenorrhea that often occurs in adolescents is primary dysmenorrhea. Primary dysmenorrhea is a menstrual pain that occurs in the absence of gynecologic abnormalities. Dysmenorrhoea incidence in Indonesia around 64,25% consisting of 54,89% primary dysmenorrhea and 9,36% secondary dysmenorrhea. This study was aim to obtained a picture of pain in adolescents with primary dysmenorrhea.This research is descriptive research with cross sectional study design. The sample in this study were 78 patients who experienced primary dysmenorrhea with purposive sampling. Measurement of pain using multidimensional assessment questionnaires Adolescent Pediatric Pain Tool (APPT). Data analysis in this research use descriptive analysis to know distribution, frequency, percentage of variable.The results showed that a body outline diagram obtained the location of most pain felt by adolescents with primary dysmenorrhea is in the lower abdominal region or region hypogastric (pubic) region and low back pain or pain in the lower back. Pain intensity with medium pain intensity criterion (medium pain) which is equal to 56,4%, Pain quality has mean value 52,58 which mean mean of quality of adolescent pain with dysmenorrhea is moderate pain.Menstruation is routinely occurs every month will cause problems if followed by menstrual pain or dysmenorrhea, therefore need efforts to overcome dysmenorrhea in adolescents so that menstruation does not interfere with the daily activities of adolescents.Keywords: Primary Dismenore, Picture of pain, Young WomenDOI : 10.5281/zenodo.1400986
Pendampingan Lansia Menuju Sehat Dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Nelyta Oktavianisya; Sugesti Aliftitah; Hosnu Inayati
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.636 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3485

Abstract

Usia lanjut adalah masa perkembangan yang  ditandai  dengan  menurunnya  sistem dalam tubuh yaitu  kondisi fisik,  mental dan sosial yang akan mempengaruhu kualitas hidupnya. Program yang dapat meningkatkam kesehatan lansia adalah memberikan aktifitas lansia agar selalu berbahagia, bersosialisasi dan berkarya atau produktif. Masalah yang ada di Desa Kebundadap Timur adalah kegiatan lansia di Desa Kebundadap Timur yang terlalu monoton sehingga mengganggu kesehatan lansia salah satunya dapat menimbulkan stress, dan dampaknya bisa menurunkan kualitas hidup lansia. Di Desa Kebundadap Timur sebanyak 75% lansia mengalami stress sedang, alasan stress disebabkan oleh kegiatan yang monoton sebanyak 80%. Solusi terhadap masalah itu adalah dilakukannya pemberdayaan lansia dalam sehat lansia dengan tanaman obat keluaraga (TOGA). Metode pada PKM ini yaitu sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan lansia dan tahap selanjutnya dilakukan pendampingan dalam menanam TOGA tersebut. Lansia juga diberikan modul untuk membantu mereka mengetahui manfaat TOGA yang mereka tanam. Kegiatan PKM dilakukan di Desa Kebundadap Timur pada bulan Februari-Agustus 2022. Hasil kegiatan pemberdayaan lansia ini berdampak baik yaitu terdapat 90% lansia yang tingkat stresnya ringan karena melakukan kegiatan menanam TOGA.
RELIGIOUS ATTITUDES, SELF-CONCEPT, AND JUVENILE DELINQUENCY IN LOBUK BLUTO VILLAGE, SUMENEP: AN ANALYTICAL CROSS-SECTIONAL STUDY WAHID, ABD; Inayati, Hosnu; Mulyadi, Eko
Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 8 No 2 (2023): JOURNAL OF HEALTH SCIENCE (JURNAL ILMU KESEHATAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jik.v8i2.2930

Abstract

Masa remaja adalah periode yang bergejolak, sering ditandai dengan perilaku nakal di kalangan remaja. Remaja dan kenakalan mereka adalah topik yang menarik abadi karena meningkatnya frekuensi dan berbagai kegiatan nakal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara sikap beragama, konsep diri, dan kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitis, dengan populasi 71 remaja. Sampel terdiri dari 49 remaja usia 13-21 tahun, dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Sikap religius dan konsep diri adalah variabel independen, sedangkan kenakalan remaja berfungsi sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik Chi-Square, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sikap keagamaan, konsep diri, dan kenakalan remaja di Desa Lobuk Bluto, Sumenep, dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 (α). Diharapkan bahwa semua pemangku kepentingan akan mendukung kegiatan yang bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, seperti mendirikan organisasi pemuda seperti "Karang Taruna" dan kelompok diskusi kecil yang meningkatkan produktivitas remaja. Kata kunci: Sikap Religius, Konsep Diri, Kenakalan Remaja
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN DALAM PENURUNAN NYERI DAN KECEMASAN PADA ANAK PENDERITA KANKER: TINJAUAN LITERATUR Inayati, Hosnu; Wahid, Abd
Jurnal Osadhawedyah Vol 2 No 4 (2024): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan penyakit yang kerap terjadi pada usia anak. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan juga kecemasan yang dapat memengaruhi   kualitas hidup pasien. Salah satu metode nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pasien kanker anak adalah terapi bermain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi bermain dalam penurunan nyeri dan kecemasan pada anak dengan kanker, metode penelitian dengan tinjauan literatur terhadap 8 jurnal yang menganalisis efektivitas terapi bermain dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak penderita kanker. Hasil studi menunjukkan bahwa terapi bermain, seperti bermain puzzle, mendongeng, bermain lego, secara signifikan mampu mengurangi nyeri dan kecemasan. Teknik distraksi melalui aktivitas bermain meningkatkan pelepasan hormon endorfin, sehingga membantu anak mengalihkan fokus dari rasa sakit dan cemas ke aktivitas yang menyenangkan. Pengukuran menggunakan instrumen seperti Facial Image Scale dan Spence Children’s Anxiety Scale menunjukkan penurunan skala nyeri dari sedang menjadi ringan, serta kecemasan dari berat menjadi ringan atau tidak ada. Terapi ini tidak memerlukan obat tambahan, sehingga aman dan dapat diterapkan baik di rumah sakit maupun di rumah singgah. Kesimpulannya, terapi bermain adalah pendekatan holistik yang efektif dan mudah diterapkan untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak penderita kanker. Studi lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang terapi ini.
PENGKAJIAN NYERI MULTIDIMENSIONAL PADA REMAJA DENGAN DISMENORE PRIMER (Multidimentional Pain Assessment to Adolescent with Primary Dismenorrhea) Inayati, Hosnu; Rejeki, Sri; Hartati, Elis
Journals of Ners Community Vol 8 No 2 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v8i2.326

Abstract

Dismenore merupakan masalah menstruasi yang umum terjadi pada remaja, Dismenore adalah nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenore  yang sering kali terjadi pada remaja adalah dismenore primer. Dismenore primer adalah suatu nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan  ginekologik. Kejadian dismenorea di Indonesia sekitar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%  dismenore sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyeri pada remaja dengan dismenore primer.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 pasien yang mengalami dismenore primer dengan purposive sampling. Pengukuran nyeri menggunakan kuesioner pengkajian multidimensi Adolescent Pediatric Pain Tool (APPT). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi, frekuensi, presentase dari variabel.Hasil penelitian menunjukkan a body outline diagram didapatkan lokasi nyeri terbanyak yang dirasakan oleh remaja dengan dismenore primer adalah pada daerah abdomen bagian bawah atau regio hypogastric (pubic) region dan low back pain atau nyeri pada punggung bagian bawah. Pain intensity  dengan kriteria intensitas nyeri sedang (medium pain) yakni sebesar 56,4%, Pain quality memiliki nilai mean 52,58 yang berarti rata- rata kualitas nyeri remaja dengan dismenore adalah nyeri sedang.Menstruasi yang rutin terjadi setiap bulan akan menimbulkan masalah jika diikuti dengan nyeri haid atau dismenore, oleh sebab itu perlu upaya untuk mengatasi dismenore pada remaja sehingga menstruasi tidak mengganggu aktifitas sehari- hari remajaKeywords: Dismenore Primer, Gambaran nyeri, Remaja PerempuanABSTRACTDysmenorrhea is a common menstrual problem in adolescents, dysmenorrhea is uterine pain at the time of menstruation. Dysmenorrhea that often occurs in adolescents is primary dysmenorrhea. Primary dysmenorrhea is a menstrual pain that occurs in the absence of gynecologic abnormalities. Dysmenorrhoea incidence in Indonesia around 64,25% consisting of 54,89% primary dysmenorrhea and 9,36% secondary dysmenorrhea. This study was aim to obtained a picture of pain in adolescents with primary dysmenorrhea.This research is descriptive research with cross sectional study design. The sample in this study were 78 patients who experienced primary dysmenorrhea with purposive sampling. Measurement of pain using multidimensional assessment questionnaires Adolescent Pediatric Pain Tool (APPT). Data analysis in this research use descriptive analysis to know distribution, frequency, percentage of variable.The results showed that a body outline diagram obtained the location of most pain felt by adolescents with primary dysmenorrhea is in the lower abdominal region or region hypogastric (pubic) region and low back pain or pain in the lower back. Pain intensity with medium pain intensity criterion (medium pain) which is equal to 56,4%, Pain quality has mean value 52,58 which mean mean of quality of adolescent pain with dysmenorrhea is moderate pain.Menstruation is routinely occurs every month will cause problems if followed by menstrual pain or dysmenorrhea, therefore need efforts to overcome dysmenorrhea in adolescents so that menstruation does not interfere with the daily activities of adolescents.Keywords: Primary Dismenore, Picture of pain, Young WomenDOI : 10.5281/zenodo.1400986
Education of The 5 Pillars Management Based on Caring For Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Type II Inayati, Hosnu; Yasin, Zakiyah; Ika Puspitasari, Dian; Nawawi, Ahmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 3 No. 1 (2023): Februari-Juli 2023
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v3i1.865

Abstract

Diabetes Mellitus is currently still a chronic disease due to high blood sugar levels, cannot be cured and can only be controlled so that sugar levels remain stable and normal. Uncontrolled blood sugar can increase the risk of complications such as gangrene, stroke, coma and death. Batang-Batang Daya Village, Batang-Batang District, Sumenep Regency has 2,371 patients with Type-II Diabetes Mellitus. The number of diabetics is increasing because people do not understand the management of Diabetes Mellitus. Therefore it is necessary to involve all parties such as the village community, local government, community leaders, health workers, and families to assist in controlling blood sugar levels in people with Diabetes Mellitus. The form of community service activities that we carry out are conducting counseling about Diabetes Mellitus and the 5 pillars of management for type-II Diabetes Mellitus sufferers, checking blood glucose levels and blood pressure. The purpose of this community service is that people are able to know from an early age the 5 types of Diabetes Mellitus, the community is able to know from an early age the 5 pillars of management for people with Diabetes Mellitus. The method of carrying out activities is the counseling method and comprehensive blood sugar checks regarding the 5 pillars of Diabetes Mellitus management, namely education, food planning, physical exercise, pharmacological intervention or the use of blood glucose-lowering drugs, and blood sugar.
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GIZI IBU HAMIL DAN KAITANNYA DENGAN RISIKO ANEMIA TRIMESTER KETIGA DI PONKESDES AR-RAHIM TLANAKAN Purmahardini, Nova; Inayati, Hosnu; Wahid, Abd.
Jurnal Osadhawedyah Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Osadhawedyah | Mei - Juli 2025
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada trimester ketiga, dan dapat berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Salah satu faktor yang berperan penting dalam pencegahan anemia adalah pengetahuan gizi ibu selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester ketiga di wilayah kerja Ponkesdes Arrahim Tlanakan.  Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 80 ibu hamil trimester ketiga dipilih melalui teknik purposive sampling. Data pengetahuan gizi diperoleh melalui kuesioner terstruktur, sedangkan data status anemia diukur berdasarkan kadar hemoglobin menggunakan alat Hb digital. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebagian besar ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi rendah mengalami anemia (p = 0,002), menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester ketiga. Diperlukan peningkatan edukasi gizi yang terintegrasi dalam pelayanan antenatal care guna menurunkan angka kejadian anemia kehamilan.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN MELALUI MEDIA KOMUNIKASI LUAR RUANGAN DI DESA GRUJUGAN KECAMATAN GAPURA Yuliastina, Roos; Inayati, Hosnu
Batoboh Vol 6, No 1 (2021): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v6i1.1384

Abstract

Pemberdayaan Kelompok Nelayan Melalui Media Komunikasi di Desa Grujugan Kecamatan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan penelitian yang dilakukan pada kelompok nelayan di lokasi yang sama dari persepektif komunikasi kesehatan. Kegiatan pengabdian ini lebih menekankan pada bentuk pendampingan melalui kegiatan sosialisasi penerapan  perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini berupaya untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat pesisir, khususnya kelompok nelayan di dusun Palegin dan dusun Karang Mimbah desa Grujugan Kecamatan Gapura dari aspek komunikasi kesehatan. Metode kegiatan yang dilakukan (1) kegiatan sosialisasi tentang manfaat dan dampak jika menerapkan berprilaku hidup sehat dan bersih (PHBS). Seperti membasuh tangan sebelum makan, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak buang air besar (BAB) sembarangan. (2) melakukan kampanye penerapan PHBS melalui media komunikasi luar ruangan, melalui pemasangan Banner dan poster. Media kampanye PHBS dipasang pada lokasi – lokasi  strategis seperti di kantor balai desa dan rumah warga yang dan pertokoan di desa setempat. Adapun isi kampanye media luar ruangan tersebut, adalah tatacara perilaku hidup bersih dan sehat serta penerapan protokoler kesehatan sesuai standar covid - 19. Luaran kegiatan PkM ini diantaranya; 1) Publikasi pada jurnal pengabdian e-ISSN, 2) Publikasi melalui media online, 3) Hak Cipta – karya seni berupa poster kegiatan PkM.