Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Desain Didaktis Konsep Gradien Grafik v(t) sebagai Percepatan atau Perlambatan berdasarkan Hambatan Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Wina Fitria Dewi Marieta; Heny Rusnayati; Agus Fany Chandra Wijaya
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 2 No 2 (2016): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 2 Nomor 2, Des
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.558 KB) | DOI: 10.21009/1.02214

Abstract

Abstract The procces of making lesson plan should consider the response from the students. If the responses were not well anticipated, it can be a learning obstacles for the students. Therefore, teacher as one of the components in learning proscess and the responsible one in the classroom, should be able to make a didactical design wich can anticipate the emergence of these obstacles. The purpose of this research is to make a didactical design which is arranged based on epistemological obstacles (viewed from the tests of the ability of respondents) and didactical obstacles (viewed from learning process) in one of the concept in accelerated linera motion, that is gradient of v(t) charts as the acceleration or decelerated, so it can anticipate the apperence of learning obstacles. These are the resumes of didactical design for this concept. At the prainstruksional stage, teacher mentioned the characteristics of s(t) and v (t) graphs from the previous meetings, while on the instructional stage, it requared a worksheets and a moving man animation. In this section make sure the students understand that gradient on a v (t) graphs is acceleration or deceleration trough graph aproachment .This concept given with the group methods discussions followed by plenary class. Keywords: didactical design, learning obstacle,concept of gradient on a v(t) graphs as acceleration or deceleration Abstrak Ketika proses pembelajaran berlangsung, respon dari peserta didik seringkali muncul. Jika respon ini tidak diantisipasi dengan baik, dapat menjadi hambatan belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu, pendidik sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran serta sebagai pihak yang bertanggung jawab di dalam kelas harus mampu untuk membuat suatu desain didaktis yang dapat mengantisipasi munculnya hambatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu desain didaktis yang disusun berdasarkan hambatan epistemologis (dilihat dari hasil tes kemampuan responden) dan hambatan didaktis (dilihat dari proses pembelajaran berlangsung) yang ada pada salah satu konsep pada materi GLBB yaitu gradien grafik v(t) sebagai percepatan atau perlambatan sehingga dapat mengantisipasi hambatan belajar yang muncul. Desain didaktis untuk konsep ini secara singkat, yaitu sebagai berikut: pada tahap prainstruksional disinggung mengenai karakteristik dari grafik s(t) dan v(t) pada pertemuan sebelumnya, sedangkan pada bagian instruksional media yang dibutuhkan yaitu lembar kerja peserta didik dan animasi moving man. Pada bagian ini pastikan peserta didik memahami bahwa gradien pada grafik v(t) merupakan percepatan atau perlambatan melalui pendekatan grafik. Setelah itu, untuk memperdalam pemahaman peserta didik diberikan latihan berupa grafik v(t) dengan situasi yang berbeda. Konsep ini diberikan dengan metode diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan pleno kelas. Kata kunci: desain didaktis, hambatan belajar, konsep gradien grafik v(t) sebagai percepatan atau perlambatan
Desain Didaktis Pembelajaran Hukum Archimedes dan Viskositas Berdasarkan Hambatan Belajar Siswa SMA Kelas X Arlina Arlina Fahrun Nisa; Agus Danawan; Agus Fany Chandra Wijaya
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 8, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v8i2.23194

Abstract

Pada proses pembelajaran, diperlukan rencana pembelajaran yang memperhatikan respon siswa terhadap materi. Munculnya respon yang beragam ini dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengetahui hambatan siswa (learning obstacle) dalam memahami konsep tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat satu desain didaktis berdasarkan hambatan epistemologi siswa pada materi hukum Archimedes dan viskositas, sehingga hambatan belajar yang muncul dapat diminimalisasi atau bahkan dapat dieliminasi. Desain penelitian yang digunakan adalah Didactical Desaign Research (DDR) dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, siswa mengalami hambatan belajar dalam beberapa aspek pada materi Hukum Archimedes dan viskositas. Oleh karena itu, untuk mengatasi hambatan belajar yang dialami siswa, peneliti melakukan penelitian Didactical Design Research (DDR). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan analisis, yaitu analisis situasi didaktis, analisis metapedadidaktik, serta analisis retrospeksi yang dilakukan terhadap siswa di salah satu SMA di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hambatan belajar yang dialami siswa pada materi hukum Archimedes dan viskositas mampu diminimalisasi, setelah desain didaktis diimplementasikan.
Application Of Problem Based Learning Model Using Education For Sustainable Development Context In Improving Critical Thingking Ability For Junior High School Students At Heat Theory Jenit Anggiani Lutfianis; Agus Fany Chandra Wijaya; Purwanto Purwanto
Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 12, No 2 (2020): Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/dinamika.v12i2.6354

Abstract

Indonesia ranks 6th from the bottom based on four annual studies Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) in 2015. Based on the results of the TIMSS and PISA, it was said that Indonesian students only mastered low-level questions and lacked high-level questions (HOTS) which included requiring students to think analytically, creatively and critically. Therefore, this study aims to improve students critical thinking skills with the Problem Based Learning model using the education of sustainable development (ESD) context on the heat theory. This study used a one group pretest-posttest design with a sample of 31 students from one of junior high schools in Bandung city. The instrument used was a critical thinking ability test and sustainability awareness profile questionnaire. The acquisition of <g> shows the ability to think critically: Provide a basic explanation of 0.72; build basic skills 0.69; concluded 0.69; make further explanation 0.47; and set the strategy and tactics 0.38. Obtaining sustainability awareness questionnaire 63.33% with the category “practice that are done” based on this, it can be concluded that the problem based learning model using ESD context can be used to improve students' critical thinking skills. 
Pengembangan Alat Praktikum Fisika Pada Pokok Bahasan Hukum II Newton Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra Priatna Pratama Rosidi; Muhamad Gina Nugraha; Agus Fany Chandra Wijaya
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.747 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v8i2.5737

Abstract

Alat peraga merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran yang mampu membantu penyampaian informasi berupa konsep dari pendidik kepada peserta didik, terutama peserta didik dengan kebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran alat praktikum bagi anak tunanetra pada bahasan hukum II Newton. Metode penelitian Research and Development (R&D) model 3-D (Define, Design, dan Develop) yang direduksi dari model 4-D Thiagajaran digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam penelitian ini. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket penilaian kualitas isi dan tujuan, kualitas intruksional dan kualitas teknis digunakan pada uji coba terbatas pada dua tahap, yaitu uji ahli dan uji pengguna. Uji ahli pada penelitian ini dilakukan kepada 3 orang ahli media dan materi. Uji pengguna dilakukan kepada 3 orang pendidik dan 10 orang peserta didik kelas X SMA LB-A Kota Bandung. Hasil uji terbatas secara keseluruhan menunjukan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan masuk kedalam kualifikasi baik sehingga dapat digunakan yang ditinjau dari ketiga kualitas yang disebutkan.
Penerapan Flipped Classroom dalam Konteks ESD untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Membangun Sustainability Awareness Siswa Gabriela Clarisa; Agus Danawan; Muslim Muslim; Agus Fany Chandra Wijaya
Journal of Natural Science and Integration Vol 3, No 1 (2020): JNSI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jnsi.v3i1.8953

Abstract

Flipped Classroom merupakan model pembelajaran abad 21 yang memfasilitasi siswa mempelajari konten (belajar) di luar kelas atau di rumah secara mandiri, kemudian melakukan diskusi atau active learning di kelas. Education for Sustainable Development (ESD) merupakan suatu konteks atau isu-isu yang akan dijadikan masalah terkait model pembelajaran yang digunakan dan berkaitan dengan ESD yang dapat membangun Sustainability Awareness siswa. Penerapan Flipped Classroom dalam konteks ESD pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan membangun Sustainability Awareness siswa. Penelitian ini menggunakan desain The one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif dalam bentuk soal pilihan ganda, angket Sustainability Awareness, dan lembar observasi keterlaksanaan Flipped Classroom dalam konteks ESD. Instrumen diberikan kepada 29 siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Flipped Classroom dalam konteks ESD dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dan membangun Sustainability Awareness setelah kegiatan pembelajaran.
PENERAPAN PBL DENGAN KONTEKS ESD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK Irsa Indriati Pratiwi; Agus Fany Chandra Wijaya; Taufik Ramlan Ramalis
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.86 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2019.01.PE.01

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena masih banyaknya hasil belajar peserta didik yang diukur, tanpa adanya pengalaman secara mandiri yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengkonstruk kemampuan yang mereka miliki, salah satunya yaitu kemampuan pada ranah kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif peserta didik pada materi pemanasan global, dan memprofilkan sustainability awareness dengan menerapkan model Problem Based Learning dengan konteks Education for Sustainable Development (ESD). Sintaks PBL yang digunakan yaitu 1) Orientasi peserta didik pada masalah, 2) Mengorganisasikan peserta didik pada masalah, 3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yang setiap sintaksnya disertai dengan aspek Lingkungan, sosial dan ekonomi yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Dilakukan penelitian menggunakan metode pre-eksperimental, dengan one group pretest-posttest design pada 1 kelas XI MIPA pada SMA Negeri X di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda, lembar observasi keterlaksanaan, dan angket. Diperoleh hasil, terjadi peningkatan hasil belajar ranah kognitif pada materi pemanasan global dengan rata-rata nilai gain ternormalisasi 0,69 pada kategori sedang, dan profil sustainability awareness peserta didik dengan mean total 0,71, dan nilai mean tertinggi memprofilkan emotional awareness yaitu 0,99. This research was conducted because there are still many student learning outcomes that are measured without the independent experience of students, in constructing the abilities they have one of them is the ability in the cognitive domain. This study aims to improve the cognitive learning outcomes of students in the chapter on global warming, and profiling sustainability awareness by applying the Problem Based Learning model in the context of Education for Sustainable Development (ESD). PBL syntax used is 1) Orientation of students on the problem, 2) Organizing students on the problem, 3) Guiding individual and group investigations, 4) Developing and presenting the work, and 5) Analyzing and evaluating the problem-solving process, each of which has a syntax accompanied by environmental, social and economic aspects that are tailored to the learning material. The study was conducted using the pre-experimental method, with one group pretest-posttest design in 1 class XI MIPA at X Senior High School in Bandung. The instruments used were multiple-choice questions, implementation observation sheets, and questionnaires. Obtained results, there was an increase in cognitive learning outcomes in the chapter on global warming with an average normalized gain value of 0.69 in the medium category, and students' sustainability awareness profile with a total mean of 0.71, and the highest mean value profiling emotional awareness, 0.99.
DESAIN DIDAKTIS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR SISWA SMA KELAS XI Karsih Karsih; Agus Fany Chandra Wijaya; Parsaoran Siahaan; Heni Rusnayati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.975 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2019.01.PE.15

Abstract

Studi pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan tes pada materi optika geometri teridentifikasi sebanyak 76% siswa mengalami hambatan tentang materi pemantulan cahaya pada cermin yaitu menentukan panjang fokus, jarak benda, jarak bayangan, perbesaran dan menggambar pembentukan bayangan dan sebanyak 99% siswa mengalami hambatan tentang materi pembiasan cahaya pada lensa yaitu menentukan jenis lensa, panjang fokus, kekuatan lensa dan pemecahan masalah dalam pembentukan bayangan. Hambatan belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meminimalisir hambatan belajar siswa yaitu Didactical Design Research (DDR). Dalam merancang DDR dilakukan analisis hambatan epistemologi melalui tes dan ontogenik melalui angket. Tahapan penelitian DDR melalui tiga tahap analisis yaitu analisis situasi didaktis, analisis situasi metapedadidaktis dan analisis retrospektif. Desain yang telah dirancang diimplementasikan di kelas XI dalam pembelajaran Fisika. menghasilkan penurunan hambatan pada materi pemantulan cahaya menjadi 7.50% dan pada materi pembiasan cahaya menjadi 28.25%. Berdasarkan hal tersebut desain didaktis dari hasil penelitian ini mampu meminimalisir hambatan epistemologi siswa. Based on the pre-study using test in optics geometric’s topic identified as many as 76% of students have obstacle on reflection of light on mirror which are determining the focal length, the distance of objects, shadows, zoom and draw the formation of shadows with exceptional, and 99% of students have obstacle about content refraction of light on the lens which are determining the type of lens, the focal length of the lens, the strength and problem solving using the concepts of refraction of light. Learning obstacle can affect student’s achievement and learning process. Due to this condition the researcher need to do didactical Design Research (DDR), which aims to reduce the learning obstacle. To get didactic design using DDR with epistemology obstacle’s analysis by TKR and ontogenic obstacle’s analysis by questionnaire. DDR’s step consist of situation didactic analysis, metapedidactic analysis, and restrospective analysis. Designs that have been designed to implement in class XI in physics learning. The Didactic design can reduce the kearning obstacle on the reflectance of light becomes 7:50% and the refractionof light becomes 28.25%. Based on these didactic design of this study is able to reduce the epistemology obstacle
COORPERATIVE LEARNING TYPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN KONTEKS EDUCATION SUSTAINABLE AND DEVELOPMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS GEJALA DAN DAMPAK PEMANASAN GLOBAL Mareza Riane Maharis; Taufik Ramlan Ramalis; Agus Fany Chandra Wijaya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.546 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2019.01.PE.21

Abstract

Kemampuan menganalisis adalah salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dianggap penting dilatihkan pada siswa melalui pembelajaran Fisika. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, kemampuan ini masih belum maksimal dilatihkan kepada siswa dalam pembelajaran Fisika. Penelitian ini bertujuan menemukan cara terbaik untuk melatih kemampuan menganalisis melalui model pembelajaran Think Pair and Share (TPS), yang mengutamakan proses diskusi kelompok kecil sehingga siswa lebih dapat menganalisis masalah dan berkomunikasi satu sama lain. Model ini diterapkan melalui pendekatan Education Sustainable and Development (ESD) pada materi Pemanasan Global, untuk membangun Sustainability Awareness siswa terhadap lingkungannya. Desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design, dengan instrumen pilihan ganda untuk mengukur kemampuan berpikir analisis, angket untuk memprofilkan Sustainable Awareness. The ability to analyze is one of the high-level thinking skills that are considered important to be trained in students through learning Physics. Based on the results of the preliminary study, this ability is still not maximally trained for students in learning Physics. This study aims to find the best way to practice analytical skills through Think Pair and Share (TPS) learning models, which prioritizes the process of small group discussions so that students are better able to analyze problems and communicate with each other. This model is implemented through the Education Sustainable and Development (ESD) approach to Global Warming lessons, to build students' Sustainability Awareness of their environment. The research design uses One Group Pretest-Posttest Design, with multiple choice instruments to measure analytical thinking ability, questionnaire to profiling Sustainable Awareness.
DESAIN DEDAKTIS PADA MATERI HUKUM KEPLER BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS Liza Heryanti; Parsaoran Siahaan; Agus Fany Chandra Wijaya; Heni Rusnayati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.947 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2019.01.PE.51

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena besarnya hambatan pada materi hukum Kepler yaitu yang pertama hukum 1 Kepler mengenai bentuk orbit planet sebanyak 76,3% siswa mempunyai hambatan yang tinggi, kedua yaitu hukum 2 kepler mengenai gerak planet sebanyak 82,5% siswa mempunyai hambatan yang tinggi, ketiga yaitu hukum 3 Kepler mengenai hubungan revolusi planet dengan jarak planet ke Matahari sebanyak 92,1 % siswa mempunyai hambatan yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penelitian tentang Didactical Design Research (DDR) atau sebuah desain pembelajaran yang dirancang untuk mengurangi hambatan belajar siswa. Dalam merancang DDR, dilakukan analisis hambatan epistimologis dengan menggunakan TKR (Tes Kemampuan Responden) dan hambatan ontogenik dengan menggunakan angket kesiapan belajar siswa. Desain yang dirancang diimplementasikan di kelas X IPA sebanyak tiga kali implementasi. Dari implementasi ketiga didapatkan hasil analisis TKR yang menunjukan penurunan hambatan belajar yang paling tinggi. Yang pertama pada hukum 1 Kepler menjadi 4,5%, pada hukum 2 kepler menjadi 8,1%, dan pada hukum 3 Kepler menjadi 12,6 %. Hasil tersebut membuktikan bahwa desain didaktis yang digunakan mampu menangani sebagian besar hambatan belajar siswa. This research held because the amount of obstacles in Kepler’s Law subject that is Kepler’s first law about the shape of the planet orbit as many as 76,3% student have high learning obstacles, next is Kepler’s second law about planet motion as many as 82,5% student have high learning obstacles, and last is Kepler’s third law about relationship between the planetary revolution period and planetary distance to the sun as many as 92,1% student have high learning obstacles. To resolve that, this research is about Didactical Design Research (DDR) or a learning design which made for reduce learning obstacle. In making DDR, have epistemology learning obstacles analysis from TKR (Tes Kemampuan Responded/Responden Ability Test) and ontogenic learning obstacles from student learning readiness questionnaire. The design has implemented in the class Ten sains until three times. From the third implemented have an analysis TKR that show the high decline of student learning obstacles. Learning obstacles from Kepler’s first law become 4,5%, fom Kepler’s second law become 8,1%, and from Kepler’s third law become 12,6%. The result prove that the didactical design can handle mostly student learning obstacles.
Karakteristik Tes Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Fluida Statis berdasarkan Analisis Teori Respon Butir Muhammad Diandri Darmawan; David E Tarigan; Agus Fany Chandra Wijaya
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Vol 4, No 2 (2019): WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.969 KB) | DOI: 10.17509/wapfi.v4i2.20179

Abstract

Keterampilan proses sains   merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dan harus  dimiliki oleh siswa sebagai standar kompetensi lulusan. Namun, keterampilan ini masih jarang dinilai karena masih kurangnya instrumen untuk mengukur keterampilan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik tes keterampilan proses sains  berdasarkan teori respon butir. Karakteristik tes keterampilan proses sains diketahui berdasarkan instrument tes yang dikembangkan oleh peneliti. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode Research and Development (RD). Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Fluida statis. Instrumen tes yang dikembangkan divalidasi oleh ahli dan hasilnya menunjukkan bahwa tes ini valid dan layak diuji coba. Uji coba tes dilakukan pada 72 siswa di salah satu SMA swasta di kota Bandung yang kemudian hasilnya dianalisis menggunakan teori respon butir dengan bantuan program eirt versi 2.0.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa model 3PL merupakan model yang sesuai untuk mengkarakteristik tes keterampilan proses sains. Tes keterampilan proses sains memiliki fungsi informasi sebesar 11,17 dengan standard error of measurement (SEM) sebesar -0,85, daya pembeda (a), tingkat kesukaran (b), dan tebakan semu (c) dengan kategori “baik”.      Kata kunci:  keterampilan proses sains; teori respon butir; model  parameter logistik ABSTRACTScience process skill is one of the skills that must be retained by students to satisfy the graduate competency standards. But, these skills are rarely measured because there are not many instruments are created to measure that skill. This study was conducted to get the description about test characteristics based on item response theory. Characteristic of Science process skill test are known based on instrument test developed by researcher. This study used Research and Development (RD) method. The instrument test had been validated by experts with the result shows that the test is valid and qualified to be tested. The trial tests were conducted to 72 students in one of senior high schools in the Bandung city. Then, the results were analyzed using item response theory by utilized eirt program version 2.0.0. The result shown the 3PL model is an appropriate model for characteristic science proscess skill instrument test. The science process skill test have the information function about 11,17 with the standard error of measurement (SEM) about -0.85, distinguishing (a), level of difficulty (b), and guess pseudo (c) the category of "good". Keywords: Science process skill; item response theory; parameter logistic model