Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Desain Didaktis Pembelajaran Hukum Archimedes dan Viskositas Berdasarkan Hambatan Belajar Siswa SMA Kelas X Arlina Arlina Fahrun Nisa; Agus Danawan; Agus Fany Chandra Wijaya
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 8, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v8i2.23194

Abstract

Pada proses pembelajaran, diperlukan rencana pembelajaran yang memperhatikan respon siswa terhadap materi. Munculnya respon yang beragam ini dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengetahui hambatan siswa (learning obstacle) dalam memahami konsep tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat satu desain didaktis berdasarkan hambatan epistemologi siswa pada materi hukum Archimedes dan viskositas, sehingga hambatan belajar yang muncul dapat diminimalisasi atau bahkan dapat dieliminasi. Desain penelitian yang digunakan adalah Didactical Desaign Research (DDR) dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, siswa mengalami hambatan belajar dalam beberapa aspek pada materi Hukum Archimedes dan viskositas. Oleh karena itu, untuk mengatasi hambatan belajar yang dialami siswa, peneliti melakukan penelitian Didactical Design Research (DDR). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan analisis, yaitu analisis situasi didaktis, analisis metapedadidaktik, serta analisis retrospeksi yang dilakukan terhadap siswa di salah satu SMA di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hambatan belajar yang dialami siswa pada materi hukum Archimedes dan viskositas mampu diminimalisasi, setelah desain didaktis diimplementasikan.
Penerapan Flipped Classroom dalam Konteks ESD untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Membangun Sustainability Awareness Siswa Gabriela Clarisa; Agus Danawan; Muslim Muslim; Agus Fany Chandra Wijaya
Journal of Natural Science and Integration Vol 3, No 1 (2020): JNSI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jnsi.v3i1.8953

Abstract

Flipped Classroom merupakan model pembelajaran abad 21 yang memfasilitasi siswa mempelajari konten (belajar) di luar kelas atau di rumah secara mandiri, kemudian melakukan diskusi atau active learning di kelas. Education for Sustainable Development (ESD) merupakan suatu konteks atau isu-isu yang akan dijadikan masalah terkait model pembelajaran yang digunakan dan berkaitan dengan ESD yang dapat membangun Sustainability Awareness siswa. Penerapan Flipped Classroom dalam konteks ESD pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan membangun Sustainability Awareness siswa. Penelitian ini menggunakan desain The one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif dalam bentuk soal pilihan ganda, angket Sustainability Awareness, dan lembar observasi keterlaksanaan Flipped Classroom dalam konteks ESD. Instrumen diberikan kepada 29 siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Flipped Classroom dalam konteks ESD dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dan membangun Sustainability Awareness setelah kegiatan pembelajaran.
PENERAPAN MODEL REAL WORLD SITUATION PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KONTEKS ESD DALAM MENINGKATKAN SUSTAINABILITY AWARENESS SISWA DI KELAS X Tiastuti Putri; Irma Rahma Suwarma; Agus Danawan; Agus Fany Candra Wijaya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.149 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2019.01.PE.53

Abstract

Real World Situation Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah yang ada di dunia nyata atau di dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membangun pola berpikir kritis siswa. Education Sustainable Development (ESD) merupakan suatu konteks atau isu-isu ESD yang dijadikan suatu permasalahan terkait model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan profil Sustainability Awareness siswa. Sehingga, Real World Situation Problem Based Learning dengan menggunakan konteks ESD dalam penelitian ini untuk meningkatkan profil Sustainability Awareness yang dimilikinya. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah angket profil Sustainability Awareness dan wawancara. Instrumen diberikan kepada 30 siswa di salah satu SMA di Kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Real World Situation Problem Based Learning Menggunakan Konteks ESD dapat meningkatkan profil Sustainability Awareness. Real World Situation Problem Based Learning is a learning model that engages students to solve a problem that exists in the real world or in daily life that can build a student's critical thinking pattern. Education Sustainable Development (ESD) is a context or ESD issue that is a problem related to the learning model that is used to improve students ' Sustainability Awareness profile. Thus, Real World Situation Problem Based Learning uses the ESD context in this study to enhance its Sustainability Awareness profile. Research uses qualitative descriptive research methods. The instrument used is a questionnaire of Sustainability Awareness profiles and interviews. The instrument was given to 30 students at one high school in Cimahi. The results showed that after learning activities by implementing the Real World Situation Problem Based Learning model using ESD context could improve the Sustainability Awareness profile.
PENYUSUNAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS UNTUK SISWA SMA KELAS X Firda Fikri Andini; Saeful Karim; Agus Danawan
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Vol 6, No 1 (2021): WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Februari 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.329 KB) | DOI: 10.17509/wapfi.v6i1.32463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas e-book interaktif pada materi Momentum dan Impuls. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keharusan seorang pendidik membuat bahan ajar untuk Pembelajaran Jarak Jauh yang terjadi ketika masa pandemi ini. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh pendidik harus mengembangkan bahan ajar yang mudah diakses oleh semua siswa dan bahan ajar yang bisa dipelajari secara mandiri. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Developmant (RD) dengan model ADDIE yaitu Analysis, Design, Developmant, Implementation, Evaluation. Tahapan dalam penelitian ini sesuai dengan model yang digunakan yaitu tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Untuk mengukur kualitas e-book interaktif digunakan lembar validasi konten yang terdiri dari aspek materi, penyajian dan kebahasaan, lembar validasi media yang terdiri dari aspek kegrafikan dan perangkat lunak, dan angket respon siswa.Validasi konten dan media dilakukan oleh dua dosen pendidikan fisika dengan keahlian media pembelajaran fisika dan satu guru mata pelajaran fisika kelas X.  Penilaian terhadap e-book interaktif dilakukan oleh kelas X SMA.  Hasil dari validasi konten yaitu e-book interaktif dinyatakan sangat layak untuk digunakan dengan persentase 85,2%. Hasil validasi media juga dinyatakan e-book interaktif layak untuk digunakan dengan persentase 78,3%. E-book interaktif ini juga mendapatkan respon positif dari siswa dengan mendapatkan nilai 68,4% - 81,6%.Kata kunci: E-book, E-book Interaktif, Momentun dan Impuls  ABSTRACT The research aims to determine the quality of attractive e-books on Momentum and Impulse material. This research is motivated by the obligation of an educator to make teaching materials for Long-Distance Learning that occurred during this pandemic. In Long Distance Learning, educators must develop teaching materials that are easily accessible to all students and teaching materials that can be studied independently. The research method used is Research and Development (RD) with the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The stages in this study are in accordance with the model used, namely the analysis, design, development, implementation and evaluation stages. The interactive book used content validation sheets consisting of material aspects, presentation and language, media validation sheets consisting of graphic aspects and software, and student response questionnaires. Content and media validation was carried out by two physicists and one 10th-grade physics teacher. The evaluation of the interactive e-book was carried out by 10th graders. The results of the content validation, namely the interactive e-book were declared very suitable for use by percentage 85,2%. Then, the media validation results also stated that the interactive e-book was feasible to use by percentage 78,3%.And this interactive e-book is also get a positive response from students by percentage 68,4% - 81,6%.Keywords: E-book, E-book Interactive, Momentum and Impluse
Upaya Menuntaskan Ketrampilan Merumuskan Hipotesis dan Mengomunikasikan Hasil Percobaan Siswa melalui Model Pembelajaran GI-GI (Group Inestigation-Guided Inquiry) pada Materi Fluida Statis Ahmad Ruslan Abdul Aziz; Agus Danawan; Andi Suhandi; Ani Amiyati
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Vol 4, No 2 (2019): WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.928 KB) | DOI: 10.17509/wapfi.v4i2.20187

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menuntaskan capaian keterampilan merumuskan hipotesis dan keterampilan mengkomunikasikan hasil percobaan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 10 Bandung setelah diterapkan model pembelajaran GI-GI (Group Inestigation-Guided Inquiry) Pada mata pelajaran Fisika khsusnya materi fluida statis. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 Siklus. Setiap Siklus terdiri dari Tahap Perencanaan, Tahap Tindakan, Tahap Observasi dan Tahap Refleksi. Penelitian dilakukan dikelas XI IPA 1 SMA Negeri 10 Bandung. Sumber data berasal dari Guru dan Siswa, Teknik pengumpulan data meliputi tes berupa tes keterampilan proses sains, serta teknik non tes berupa observasi aspek keterlaksaan pembelajaran di dalam kelas. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yatu secara kuantitatif dilihat dari persentase jumlah siswa yang mengalami ketuntasan capaian keterampilan proses sains dari criteria acuan mininimal sebesar 70 %, kemudian dari analisis tersebut di deskripsikan untuk menggambarkan keuntasan capaian keterampilan proses sains yang dialami siswa. hasil yang diperoleh menunjukan bahwa: (1) keterampilan proses sains siswa terutama aspek keterampilan merumuskan hipotesis mengalami ketuntasan capaian. Pada siklus I diperoleh hasil sebesar 65.71 % siswa dari jumlah seluruh siswa yang menunjukan keterampilan proses sains pada aspek merusmuskan hipotesis, kemudian pada siklus II ketercapaian proses sains siswa menjadi 70.3 % siswa dari jumlah seluruh siswa yang mengalami keruntasan, (2) keterampilan proses sains siswa terutama aspek keterampilan mengkomunikasikan hasil percobaan mengalamai ketuntasan capain. Pada siklus I diperoleh hasil sebesar 54.39 % siswa dari jumlah seluruh siswa yang menunjukan ketuntasan capaian keterampilan proses sains pada aspek mengkomunikasikan hasil percobaan kemudian pada silkus II ketercapaian keterampilan proses sains menjadi 86.79% siswa dari jumlah seluruh siswa yang mengalami ketuntasan. Kata Kunci: Keterampilan Proses Saians, Model Pembelajaran GI-GI (Group Investigation-Guided Inqury) ABSTRACT The purpose of this study was to complete the achievement of the skills of formulating hypotheses and communicating skills of students of class XI IPA 1 Bandung 10 SMA after the implementation of the GI-GI learning model in the Physics subjects especially static fluid material. This study is a Classroom Action Research consisting of 2 Cycles. Each Cycle consists of the Planning Stage, Action Stage, Observation Stage and Reflection Stage. The study was conducted in class XI IPA 1 Bandung 10 Senior High School. Data sources came from Teachers and Students, Data collection techniques included tests in the form of science process skills tests, and non-test techniques in the form observing aspects of learning in the classroom. analysis using descriptive quantitative. The success criteria in this study are quantitatively seen from the percentage of students who experience mastery in the achievement of science process skills from the minimum reference criteria of 70%, then from the analysis are described to illustrate the achievement of the achievement of science process skills experienced by students. The results that: (1) science process skills of students, especially aspects of the hypothesis formulation skills, have attained mastery. In the first cycle results obtained at 65.71% of students of the total number of students who showed science process skills on aspects of hypothesis destroying, then in the second cycle the achievement of science processes students to 70.3 % of students, (2) science process skills students especially the aspects the skill of communicating the results of the experiment experienced. At sikuls I obtained results of 54.39% of students of the total number of students who showed the completeness of the achievement of science process skills in communicating the results of the experiment then on cycle II the achievement of science process skills to 86.79% of students. Keywords: Science Process Skills, GI-GI Learning Model (Group Investigation-Guided Inqury)
PENGGUNAAN JURNAL REFLECTIVE WRITING PADA PESERTA DIDIK TINGKAT MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN ELASTISITAS BAHAN Nabila Haifa; Agus Danawan; Dedi Sasmita
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Vol 6, No 2 (2021): WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.754 KB) | DOI: 10.17509/wapfi.v6i2.31167

Abstract

Learning by doing dipercaya dapat memberikan pembelajaran terbaik yang menggunakan pengalaman untuk melatih peserta didik menjadi terbiasa. Pembelaran ini memerlukan peran refleksi agar pembelajaran tersebut tidak cepat terlupakan. Refleksi dalam pembelajaran dilakukan di akhir pembelajaran dengan mengemukakan pernyataan ataupun pertanyaan. Kegiatan refleksi bisa saja tidak dilakukan peserta didik karena merasa malu untuk mengemukakannya di depan teman-temannya. Sehingga kegiatan refleksi dilakukan dengan bentuk komunikasi lain, yaitu menulis yang diaplikasikan dalam jurnal reflective writing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis implementasi jurnal reflective writing. Hasil jurnal berupa analisis tingkat refleksi pengetahuan peserta didik. Penelitian diakhiri dengan wawancara untuk mengetahui penyebab ketidakpahaman peserta didik. Penelitian dilakukan pada lima peserta didik kelas XI jurusan MIPA di salah satu pesantren di Purwakarta. Adapaun tingkat refleksi peserta didik bervariasi. Penyebab utama ketidakpahaman peserta didik adalah bagian rumus dan bagian meghitung
Rancang Bangun Sistem Pengukur Kecepatan Kendaraan Menggunakan Sensor Magnetik Aris Ramdhani; Ahmad Aminudin; Agus Danawan
Wahana Fisika Vol 2, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v2i1.7021

Abstract

Data kecepatan kendaran di jalan raya sangat berpengaruh bagi keamanan dan keselamatan pengguna jalan raya. Kemajuan tekhnologi sensor sangat membantu dalam mengukur kecepatan kendaraan dengan otomatis. Metode yang umum dipakai ialah metode dengan menggunakan dua buah rangkaian sensor yang sudah diatur pada jarak tertentu. Sensor digunakan sebagai pendeteksi keberadaan kendaraan. Data kecepatan kendaraan didapatkan dengan mencari selang waktu yang dibutuhkan kendaraan melaju dari sensor pertama menuju sensor kedua. Saat kendaraan melaju melewati sensor maka sinyal keluaran sensor menjadi acuan perhitungan waktu start dan stop. Berbagai jenis sensor yang sudah digunakan ialah sensor LDR, sensor ultrasonic, sensor laser, sensor loop induktif dan sensor kamera. Setiap sensor yang sudah dipergunakan memiliki berbagai jenis kekurangan dalam mendeteksi kendaraan pada jalan raya. Oleh karena itu penulis memunculkan ide baru dengan menggunakan sensor magnetik yang memiliki faktor gangguan eksternal yang rendah. Sensor magnetik yang digunakan ialah sensor Giant MagnetoResistance (GMR). Perancangan sistem pengukur kecepatan kendaraan yang penulis lakukan berupa sebuah prototype. Hasil pengujian sistem pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor magnetik GMR menunjukan respon yang bagus saat pengujian dilakukan pada jarak 30cm dan 70cm antara dua buah sensor GMR.Data speed of vehicles on the highway are very influential to the security and safety of users of the highway. Advances in sensor technology is very helpful in measuring the speed of vehicles with automatic. A common method used is the method by using two sensor circuit which is set at a certain distance. The sensor is used as a detector for the exixtance of the vehicle. Vehicle speed data obtained by finding the time required vehicles drove from the first sensor to the second sensor. When the vehicle drove past the sensor, the sensor output signal to be a reference calculation start and stop time. Many types of sensors that have been used are LDR sensors, ultrasonic sensors, laser sensors, inductive loop sensors and camera sensors. Each of the sensor is already used to have various types of shortcomings in detecting vehicles on highways. Therefore, the authors bring up new ideas by using a magnetic sensor that has a low external noise factor. The type of sensor used magnetic sensor is giant magnetoresistance (GMR). Measuring system design vehicle speed that the author did such a prototype. The results of testing measuring vehicle speed using the GMR sensor showed a good response when testing is done at a distance of 30cm and 70cm between the two GMR sensors.
Application of The Problem-Based Learning (PBL) Model Using The Education for Sustainable Development (ESD) Approach to Students' Critical Thinking Ability in Global Warming Material Mochamad Raihan Ahnaf Rizqulloh; Heni Rusnayati; Agus Danawan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v8i2.12516

Abstract

The rapid development of the Industrial Revolution 4.0 era requires humans to withstand rapid changes. Mastery of 21st-century skills and sustainability awareness becomes crucial as society in this era is required to sustain Natural Resources (NR) and develop Human Resources (HR) preparedness to adapt. Critical thinking is one of the competencies that students must possess in the 21st century and is also a key competency in ESD that can help students realize the concept of sustainability awareness in the Industrial Revolution 4.0 era. A learning model that can develop students' critical thinking skills is the PBL model because thinking and problem-solving skills can be developed when students do it themselves, explore, and transfer the complexity of existing knowledge. Therefore, this study aims to determine the application of the PBL model with an ESD approach to students' critical thinking skills on global warming material. This research uses the quantitative method of pre-experimental designs with the One Group Pre-test-posttest design. The subjects of this study were 38 students at a public high school in Bandung. The sample was taken using the convenience sampling method on 11th-grade science students in the even semester of the 2022/2023 academic year. The instruments used in this study were a critical thinking skills test and a sustainability awareness questionnaire using the Guttman scale. The data obtained were processed using the Normalized Gain (N-Gain) test for critical thinking skills and the response percentage for the sustainability awareness questionnaire. The results showed increased students' critical thinking skills N-Gain of 0.524 in the medium category. Meanwhile, the sustainability awareness questionnaire profile after learning activities showed a total percentage of 73.94% in the high category.
Implementation of Conceptual Change Model - Computational Thinking (CCM-CT) to Increase Students’ Conceptual Understanding in Pascal’s Law Dwi Anfusiyah; Achmad Samsudin; Agus Danawan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v8i1.11479

Abstract

This research aimed to implement the Conceptual Change Model - Computational Thinking (CCM-CT) in enhancing students’ conceptual understanding of Pascal’s Law. This research used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control-group design. The population for this research comprised all second-semester grade XI MIPA students in a public high school in Bandung City. The sampling method used was purposive sampling, specifically selecting students who had not previously studied Pascal's Law material. The sample included two classes: the experimental class, which received treatment through CCM-CT learning, and the control class, which underwent treatment using CCM learning. The experimental class consisted of 8 male students and 28 female students, while the control class consisted of 9 male students and 27 female students aged 15-17 years. The data collection technique for students’ conceptual understanding used a Four-tier test instrument on Pascal’s Law. The data analysis technique used the N-Gain test to assess the enhancement of students' conceptual understanding through activities to alter their conceptions during the learning process. The results revealed a distinction in conceptual understanding between students who utilized CCM-CT learning and those who employed CCM learning. The N-Gain pre-test and post-test values in the experimental class, which implemented CCM-CT learning, were 0.71, interpreted as "high," while in the control class applying CCM learning, the values were 0.62, interpreted as "enough." As a result, implementing CCM-CT proved to be an alternative teachers could utilize to enhance students' conceptual understanding. This was supported by the research findings, which demonstrated a higher level of concept understanding among students who underwent CCM-CT learning compared to those who underwent CCM learning.
Implementation of Cooperative Learning Model Three Stay Two Stray Assisted by ARaRaT to Reduce Students' Misconceptions on Fluid Dynamic Material Evelyna Gressianita; Achmad Samsudin; Agus Danawan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v12i2.18914

Abstract

This research aims to identify a decrease in students' misconceptions about dynamic fluid material after learning is implemented Three Stay Two Stray (TSTS) with the help of ARaRaT in experimental and learning classes and TSTS in the control class. This research uses mixed methods with a research design embedded in an experimental design. The research sample involved 65 students (22 male and 43 female) in class XI MIPA at one of the public high schools in Cimahi City. The technique for collecting data on students' misconceptions used the test instrument Four-Tier Fluid Dynamic Concept (FT-FDC), which consists of 10 questions that are analyzed using the reducing quantity misconceptions equation to see the decrease in the number of students' misconceptions after being given treatment. The results of the data analysis in the experimental class showed a change in the percentage of students experiencing misconceptions from 38.8% to 10%, with an average decrease of 28.8%. Meanwhile, the percentage change in the number of students' misconceptions in the control class was obtained from 36.1% to 23.9%, with an average percentage decrease of 12.2%. This research implies that students become more skilful in conducting experiments with the help of ARaRaT and better understand concepts that are not only in the form of verbal statements but with various forms of representation of images, graphs, tables, mathematical equations, and even 3D media with the help of Augmented Reality. Thus, implementing TSTS learning assisted by ARaRaT can be an alternative to physics learning to reduce students' misconceptions.