Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X MA AL-URWATUL WUTSQAA Eka Sriwahyuni Sriwahyuni; Muhammad Qaddafi
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 4 No 1 (2016): Vol 4, No 1, 2016
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpf.v4i1.3259

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran simulasi pada kelas X MA Al-Urwatul Wutsqaa, untuk mendeskripsikan pemahaman hasil belajar peserta didik yang tanpa diajar dengan model pembelajaran simulasi atau yang diajar dengan model pembelajran direct instruction pada kelas X MA Al-Urwatul Wutsqaa, dan untuk menguji perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran simulasi dan diajar tanpa model pembelajaran simulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X MA Al-Urwatul Wutsqaa dengan jumlah 78 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas X.2 dan X.3 dengan jumlah 40 orang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data statistik deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif gain menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 33,61 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 21,25, untuk hasil analisis inferensial pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t 2 sampel independen diperoleh thitung= 4,85 dan ttabel= 2,02. Berdasarkan ketentua, dimana thitung lebih besar dari pada ttabel (thitung>ttabel), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik Kelas X.2 dan Kelas X.3.
Pengaruh Model Discovery Learning dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X MAN SIDRAP Eka Sriwahyuni; Muhammad Sidin Ali; Helmi Helmi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.443 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.9377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) gambaran hasil belajar fisika yang diajar melalui model Discovery Learning dan diajar melalui model konvensiona; (2) adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar dengan model Discovery Learning dengan model pembelajaran konvensional; (3) adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah; (4) ada tidaknya pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar fisika; (5) adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar model Discovery Learning dengan model pembelajaran konvensional yang memiliki minat belajar tinggi;(6) adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar model Discovery Learning dengan model pembelajaran konvensional yang memiliki minat belajar rendah;(7) adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi dan peserta didik yang memiliki minat belajar rendah pada peserta didik yang diajar model Discovery Learning;(8)adanya perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi dan peserta didik pada minat belajar rendah yang diajar model konvensional. Rancangan penelitian ini adalah faktorial 2 x 2. Populasi pada penelitian ini berjumlah 86 orang dan sampelnya dipilih berdasarkan simple random sampling dan random assignment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) peserta didik yang diajar dengan model Discovery Learning frekuensi tertinggi berada pada kategori sedang dan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model konvensional frekuensi tertinggi berada pada kategori rendah; (2) secara keseluruhan, hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan model Discovery Learning lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model konvensional; (3) secara keseluruhan, hasil belajar fisika antara peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari pada peserta didik yang memiliki minat belajar rendah; (4) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika; (5)bagi peserta didik dengan tingkat minat belajar tinggi, hasil belajar fisika peserta didik yang diajar model Discovery Learning lebih tinggi dari pada diajar model pembelajaran konvensional;(6) bagi peserta didik dengan tingkat minat belajar rendah, hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model Discovery Learning lebih tinggi dari pada diajar model pembelajaran konvensional; (7) bagi peserta didik yang diajar model Discovery Learning, hasil belajar fisika bagi peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari pada peserta didik yang memiliki minat belajar rendah; (8) bagi peserta didik yang diajar model pembelajaran konvensional, hasil belajar fisika bagi peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari pada peserta didik yang memiliki minat belajar rendah.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI UPTD SMP 1 PAREPARE Rahim, Muharna; Eka Sriwahyuni; Fajriyani
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA Vol 1 No 2 (2023): Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Badan pendidikan dapat menjadi wahana utama pendidikan karakter untuk memperbaiki generasi muda. Salah satu cara untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya dari segi kecerdasan, pemikiran, kesehatan jasmani, dan kemanusiaan adalah pendidikan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMPN 1Parepare. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran IPA di SMPN 1 Parepare, Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui a) mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah dengan cara guru melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran IPA dan guru mendesain RPP mata pelajaran IPA yang memuat fokus pendidikan karakter, b) melalui pilihan dan penggunan metode pembelajaran untuk mengembangkan karakter peserta didik, hal tersebut dapat dilihat dalam proses belajar mengajar guru selalu menciptakan suasana belajar dengan langkah kegiatan mulai dari merumuskan masalah, c) melalui pengelolaan kelas, guru membentuk kelas menjadi kelompok untuk menumbuhkan sikap kerjasama dan toleransi antar teman sebaya Melaksanakan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran berencana menanamkan nilai-nilai kepada siswa tentang pentingnya pendidikan karakter, dengan tujuan agar mereka dapat mengasimilasi sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Guru menerapkan perilaku belajar dalam proses belajar mengajar dengan mengaktifkan siswa untuk bertanya, menyelidiki bahan pelajaran, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, merekonstruksi fakta, dan mempresentasikan hasil rekonstruksi. Perilaku mengajar harus menjadi milik guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Badan pendidikan dapat menjadi wahana utama pendidikan karakter untuk memperbaiki generasi muda. Salah satu cara untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya dari segi kecerdasan, pemikiran, kesehatan jasmani, dan kemanusiaan adalah pendidikan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMPN 1Parepare. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran IPA di SMPN 1 Parepare, Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui a) mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah dengan cara guru melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran IPA dan guru mendesain RPP mata pelajaran IPA yang memuat fokus pendidikan karakter, b) melalui pilihan dan penggunan metode pembelajaran untuk mengembangkan karakter peserta didik, hal tersebut dapat dilihat dalam proses belajar mengajar guru selalu menciptakan suasana belajar dengan langkah kegiatan mulai dari merumuskan masalah, c) melalui pengelolaan kelas, guru membentuk kelas menjadi kelompok untuk menumbuhkan sikap kerjasama dan toleransi antar teman sebaya Melaksanakan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran berencana menanamkan nilai-nilai kepada siswa tentang pentingnya pendidikan karakter, dengan tujuan agar mereka dapat mengasimilasi sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Guru menerapkan perilaku belajar dalam proses belajar mengajar dengan mengaktifkan siswa untuk bertanya, menyelidiki bahan pelajaran, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, merekonstruksi fakta, dan mempresentasikan hasil rekonstruksi. Perilaku mengajar harus menjadi milik guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
ANALISIS KEPRIBADIAN MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU PADA PROGRAM STUDI TADRIS IPA FAKULTAS TARBIYAH IAIN PAREPARE Anugrah, Anugrah Yusuf; Eka Sriwahyuni
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA 2023: Edisi Khusus Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase kepribadian mahasiswa sebagai calon guru IPA pada Prodi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan untuk mengetahui indikator kepribadian paling dominan mahasiswa sebagai calon guru IPA pada Prodi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menerapkan angket atau kuesioner. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Tadris IPA mulai dari 2018-2022 IAIN Parepare dari empat angkatan yang ada dengan jumlah 134 orang. Adapun penentuan sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling dengan sampel yang diambil peneliti kurang lebih 50 orang. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat kita tarik kesimpulan terkait penelitian yaitu: Persentase kepribadian mahasiswa pada Program studi Tadris IPA sebagai calon guru itu sangatlah beragam sebagaimana teori kepribadian Big Five Personality dengan indikator keterbukaan 65%, indikator kesadaran sebanyak 73,5%, Indikator ekstrovert sebanyak 65,5% dan indikator kesesuaian sebanyak 77,5% serta indikator neurontisisme dengan persentase 62% dan kepribadian mahasiswa pada program studi Tadris IPA itu yang paling dominan jika diamati sebagaimana teori kepribadian Big Five Personality adalah lebih kearah aspek kesesuaian atau agreeableness dengan persentase 77,5%.
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Peserta Didik Kelas VIII MTs Negeri 1 Sidrap Melalui Metode Pembelajaran Index Card Match (ICM) Eka sriwahyuni, Eka; Suryana; Fajriyani, F; Sartika
Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2023): Edukimbiosis: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Program Studi Tadris IPA IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/edukimbiosis.v2i1.7550

Abstract

Rendahnya hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII G MTsN 1 Sidrap menjadi permasalahan utama penelitian ini. Akar permasalahan ini berasal dari beberapa faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran yang tidak bervariasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi akademik dan aktivitas belajar peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik. Metode Pembelajaran Index Card Match merupakan salah satu metode yang dapat digunakan. Peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII G MTsN 1 Sidrap yang berjumlah 24 orang. Dua siklus digunakan oleh peneliti siklus I dan II masing-masing memiliki tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua digunakan metode ICM, serta tes evaluasi pembelajaran pertemuan ketiga. Teknik pengumpulan data meliputi teknik observasi, dokumentasi, dan hasil tes. Hasil yang didapatkan oleh peneliti membuktikan bahwasannya penggunaan metode pembelajaran ICM materi IPA (Cahaya dan Alat Optik) dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar peserta didik. Dapat dibuktikan dari hasil yang didapatkan peneliti pada siklus I total persentase hasil observasi 60,84% sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan total persentase hasil observasi 82,21%. Sedangkan hasil belajar peserta didik pada siklus I dicapai 45,45% yang dinyatakan lulus dan 54,54% tidak lulus. Pada siklus II mencapai 86,36% peserta didik yang dinyatakan mencapai nilai KKM dan 13,63% yang dinyatakan belum mencapai nilai KKM. Berdasarkan data tersebut dinyatakan adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar atau lembar observasi peserta didik.