Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SISTEM PEMBELAJARAN DALAM PEWARISAN KETERAMPILAN SENI KERAJINAN UPIA KARANJI DI KABUPATEN GORONTALO Arin Safitri Datau; I Wayan Seriyoga Parta; Mursidah Wati
VISWA DESIGN: Journal of Design Vol. 2 No. 2 (2022): Viswa Design: Journal of Design
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sistem pembelajaran dalam pembuatan Upia karanji di Desa Batulayar. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mendapatkan sembelajaran dengan sistem pewarisan dengan berbasis praktik langsung yang dilakukan oleh perajin seni kerajinan yaitu secara informal. Tahap pembelajarannya dimulai dari tahap penguasaan alat dan bahan sebagai tahapan dasar pengenalan seni kerajinan Upia karanji tersebut, sampai selanjutnya membuat desain motif dan proses menganyam, membuat motif sampai finishing. Bentuk sistem pewarisan dilakukan oleh pengerajinUpia karanji di Desa Batulayar berupa pewarisan tegak (Vertical Trasmison), merupakan sistem pewarisan yang berlangsung melalui mekanisme genetik yang diturunkan dari waktu ke waktu secara lintas generasi, yakni melibatkan penurunan budaya kepada anak cucu keturunannya.
Kreativitas Siswa Mengkombinasikan Teknik Cetak Saring Pada Jahit Perca Di Kelas XII Kria Tekstil SMK Negeri 4 Gorontalo Mursidah Waty; Andriyanto Yahya
Jambura: Jurnal Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2022): Maret
Publisher : Jambura: Jurnal Seni dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kreativitas siswa dalam membuat karya dengan kombinasi teknik cetak saring pada jahit perca. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Kria Tekstil SMK Negeri 4 Gorontalo yang berjumlah 23 orang dan obyek penelitian diambil dari hasil kreativitas siswa dalam mengkombinasikan teknik cetak saring pada teknik jahit perca. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, data-data dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, dokumentasi. Proses analisis data yaitu menggunakan rumus persentasi yang dinilai yang dalam 4 kategori yang sudah ditentukan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu berkreativitas membuat suatu karya kombinasi teknik cetak saring pada jahit perca. Hasil keseluruhan aspek yang terdiri dari aspek kelancaran jumlah skor 73 dengan rata-rata 3,17 sebanyak 79% , aspek fleksibilitas jumlah skor 75 dengan rata-rata 3,26 sebanyak 81% , aspek orisinalitas jumlah skor 74 dengan rata-rata 3,21 sebanyak 80%. Maka jumlah persentase dari keseluruhan aspek yang terdiri dari aspek kelancaran, fleksibilitas, dan originalitas yaitu sebanyak 80%.Kata kunci: Kata Kunci: Kreativitas, Cetak Saring, Jahit Perca
Optimalisasi Kompetensi Kearifan Lokal Seni Karawo Siswa SMK Program Keahlian Kriya Tekstil Melalui Praktik Kerja Industri (Studi Kasus di Industri Karawo’Q) Mursidah Waty
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel bertujuan mengetahui optimalisasi kompetensi siswa SMK Program Keahlian Kriya Tekstil melalui Praktek Kerja Industri sebagai penguatan keahlian berciri khas kearifan lokal. Di era teknologi kearifan lokal terkhusus seni karawo dianggap kurang praktis dan rumit, sehingga kurang diminati oleh generasi muda. Hal ini dikarenakan kearifan lokal ini masih bersifat handmade yang belum dapat tergantikan alat teknologi dalam proses pengerjaan. Lembaga Pendidikan menjadi salah satu wadah yang diharapkan guna mendekatkan generasi muda pada nilai-nilai tradisi dan budaya. SMK Negeri 2 Gorontalo melalui program pendidikan sistem ganda bekerja sama dengan dunia usaha/industri mencoba menjawab tantangan tersebut. Upaya yang dilakukan dengan mengoptimalkan kompetensi siswa guna mendalami kearifan lokal di salah satu industri kerajinan karawo melalui Praktek Kerja Industri. Adapun metode yang digunakan deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengungkap makna dibalik fenomena/gejala yang sedang dikaji. Tahapan dimulai dengan menelaah konsep pendidikan sistem ganda yang diterapkan SMK Negeri 2 Gorontalo melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin), serta mengidentifikasi potensi-potensi siswa mengenai kearifan lokal seni karawo. Hasilnya diharapkan siswa mampu menjadi SDM yang profesional dan menjadi sebuah kompetensi yang memiliki nilai ciri khas dari mana mereka berasal.
Motif Hiu Paus Pada Batik Citra Karawo Di Smk Negeri 4 Kota Gorontalo Potoroli, Delsya R; Waty, Mursidah; Mohamad, Isnawati
Jambura: Jurnal Seni dan Desain Vol 3, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjsd.v3i2.21718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat motif Hiu Paus pada batik citra karawo di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penciptaan seni melalui 4 tahap yaitu tahap Eksplorasi, tahap perancangan, tahap   perwujudan, dan tahap evaluasi. Data dikumpulkan melalui pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada tahapan eksplorasi menghasil ide yaitu motif Hiu Paus dengan pencitraan karawo, adapun pada tahap perancangan berhasil membuat 15 Desain Alternatif, kemudian pada tahap perwujudan menghasilkan 8 batik citra karawo pada kain, dan pada tahap Evaluasi yaitu dengan melaksanakan pameran dapat merespon masyarakat terhadap perwujudan karya. Adapun respon diperoleh bahwa semua motif atau desain tersebut dapat diterapkan pada batik citra karawo di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo. Kata Kunci: Motif Hiu Paus, Batik, Citra Karawo
Pembuatan Ornamen Logam Pada Busana Adat Gorontalo (Usaha Kerajinan Ismail Suleman Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo) Ali, Zefriyandi; Waty, Mursidah; Dangkua, Suleman
Jambura: Jurnal Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjsd.v4i2.23965

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembuatan ornamen logam pada busana adat  Gorontalo di usaha kerajinan Ismail Suleman, Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui, wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan, bahwa proses pembuatan ornamen logam pada busana adat Gorontalo dilakukan secara sistematis melalui 3 tahap, yaitu desain, perwujudan, dan finshing. Adapun tahapan desain pada ornamen busana   adat Gorontalo memiliki bentuk  flora yang diadopsi dari bentuk daun bitila dan fauna dari bentuk naga. Pada proses perwujudan yaitu melakukan perangkaian pola dan pemberian motif ornamen pada paluala dan kucubu. Pada tahap akhir berupa finishing yakni membersihkan  produk menggunakan kain agar produk memiliki standar kualitas yang baik. Kata Kunci : Pembuatan Ornamen, Kerajinan Logam, Busana Adat Gorontalo.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BERKARYA DUA DIMENSI BERBASIS BAHAN ALAM DENGAN TEKNIK KOLASE Waty, Mursidah; Umar, Serlin; Dangkua, Suleman
Jambura: Jurnal Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjsd.v3i1.16832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pembelajaran berkarya dua dimensi berbasis bahan alam dengan teknik kolase. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik determinasi sampel menggunakan purposive sampling. Aspek penilaian terdiri dari tiga indikator, yaitu: kesanggupan, kesenangan, dan kekuatan. Adapun penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam berkarya dalam dua dimensi berbasis bahan alam dengan teknik penggabungan terbagi menjadi empat kategori, yaitu: 1) kategori sangat baik (SB) dengan rentang nilai 82-88, 2) kategori baik (B) dengan rentang nilai 75-81, 3) kategori cukup (C) dengan rentang nilai 68-74, dan 4) kategori kurang baik (KB) rentang nilai 61-67.Kata Kunci: Pembelajaran Berkarya, Bahan Alam, Teknik Kolase
Optimizing Karawo Art-Based Digital Learning Media to Strengthen Local Cultural Identity Mursidah Waty; Soesanto, Soesanto; Haryanto, Eko; Sugiarto, Eko
JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 27 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtp.v27i2.58263

Abstract

This study examines the optimization of digital learning media based on karawo art to strengthen local cultural identity. Karawo art, as an intangible cultural heritage rich in philosophical and aesthetic values, faces preservation challenges amidst the development of digitalization. The research uses a qualitative approach with a case study through in-depth interviews with 5 karawo artisans, 2 school principals, 5 arts and culture teachers, and 10 students in Gorontalo, as well as document analysis and field observations. The findings indicate that the use of digital technologies, such as online learning platforms, interactive media, and social media can motivate student learning compared to conventional methods. Thus, accelerating the process of knowledge transfer across generations and able to expand the reach of learning beyond the Gorontalo region. Digital integration also strengthens students' sense of cultural identity and enhances practical skills, despite challenges related to infrastructure readiness and limited digital competency among some teachers. The practical implications of this research emphasize the need for the development of a technology-based adaptive curriculum, ongoing teacher training, and the development of authentic digital content to ensure the survival and relevance of karawo art in the modern era. With these strategies, digitalization has the potential to become a humanistic instrument for preserving and actualizing karawo art for future generations.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Daur Ulang Limbah Fast Fashion: Inovasi Produk Seni untuk Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Rural Arts di Kelurahan Tumbihe, Kabupaten Bone Bolango Hasmah; Naini, Ulin; Waty, Mursidah; Hariana, Hariana; Hasdiana, Hasdiana; Yusuf, Risnawati
JUKEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): JUKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jukemas.v2i4.1281

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat meningkatnya limbah tekstil dari fenomena fast fashion sekaligus menciptakan peluang ekonomi kreatif berbasis seni bagi masyarakat lokal. Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, dengan melibatkan kelompok masyarakat terutama perempuan dan pemuda yang memiliki minat terhadap kegiatan seni dan keterampilan tangan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan workshop-based community empowerment melalui tahapan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan berbasis praktik langsung. Peserta dilatih mengolah limbah tekstil menjadi produk seni fungsional dengan teknik upcycling, seperti pembuatan yo-yo flower, taplak meja, bros, kalung, dan hiasan dinding. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan desain, ketelitian, dan kreativitas masyarakat, serta terbentuknya komunitas Tumbihe Kreatif sebagai wadah produksi dan pemasaran produk seni daur ulang. Dampak sosial yang dihasilkan meliputi peningkatan pendapatan rumah tangga, munculnya kolaborasi antarwarga, serta perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola limbah tekstil secara berkelanjutan. Program ini membuktikan bahwa seni dapat menjadi media transformatif yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.