Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PROSES PENGOLAHAN BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP KADAR TOTAL LIKOPEN DAN KAROTEN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI-Vis Suci, Panji Ratih
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.623 KB)

Abstract

Latar belakang: Biji melinjo mempunyai kandungan yang sangat diperlukan oleh tubuh salah satunya yaitu likopen dan karoten. Kulit melinjo mengandung total karoten sebesar total karoten 241,220 ppm dan aktivitas antioksidan sebesar  28.43 mg. Tujuan: Menganalisis pengaruh proses pengolahan biji melinjo terhadap kadar total likopen dan karoten. Metode: Sampel penelitian berupa melinjo segar, melinjo rebus, dan melinjo goreng. Tiap sampel diekstraksi dengan menggunakan pelarut N-Heksana:Aseton:Etanol dengan perbandingan 2:1:1 kemudian diuji dengan menggunakan spektroftometri. Kadar likopen dan karoten melinjo dianalisis uji Nonparametrik  pada taraf uji 5%. Hasil: Terdapat perbedaan yang nyata kadar likopen dan karoten biji melinjo rebus, melinjo segar dan melinjo goreng (p<0,05). Kadar likopen biji melinjo rebus, melinjo segar dan melinjo goreng berturut-turut adalah 0.0194±0.0003 mg/g; 0.0194 ±0.0002 mg/g dan 0.00094±0 mg/g. Kadar karoten melinjo biji melinjo rebus, melinjo segar dan melinjo goreng masing-masing  adalah 290.89±0.60 mg/g; 183.94 ±0.56 mg/g dan 167.04± 0.73 mg/g. Simpulan dan saran: Terdapat pengaruh proses pengolahan terhadap kadar total likopen dan karoten biji melinjo (Gnetum gnemon L.). Perlu dilakukan  uji lanjut terhadap karoten.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FORMULASI KRIM EKSTRAK DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Suci, Panji Ratih; Hamidah S, Cikra Ikhda Nur; Legowo, Deni Budi; Pangestutik, Zuanta
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 16, No 1 (2024): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v16i1.1036

Abstract

The skin is the outermost layer or tissue that covers the entire body and protects the body from external threats, especially bacteria that cause acne which is a skin problem because it is caused by gram-positive bacteria, namely Propionibacterium acnes. Guava leaves (Syzygium aqueum) are known to contain flavonoids, tannins, alkaloids, and saponins which have antibacterial effects. This study aims to determine the water guava leaf extract cream and its antibacterial activity against Propionibacterium acnes. This research method is laboratory experimental. Testing the quality of the formulation was carried out by testing the organoletic, spreadability, homogeneity test and PH test. Testing the antibacterial activity using diffusion by measuring the value of the diameter of the zone of inhibition. The results showed that the ethanol extract cream complied with the organoleptic, potency, dispersion, homogeneity and pH tests, and had antibacterial activity with a concentration of 30% with an inhibition zone of 32.2 ± 0.31
Edukasi Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akibat Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kalimantan Tengah Sartika, Fera; Suci, Panji Ratih; Qamariah, Nurul; Handayani, Rezqi; Mulyani, Evi
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.399

Abstract

Pendahuluan: Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu fenomena yang tidak asing lagi di wilayah Indonesia khususnya kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Kabut Asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan menyebabkan permasalahan Kesehatan yang sangat besar bagi masyarakat kota Palangka Raya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, terjadi kenaikan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sejak bulan Januari hingga September 2023. Dengan meningkatnya jumlah penderita ISPA di Kota Palangka Raya, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini perlu dilaksanakan. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan agar ibu-ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan serta keterampilan dalam upaya pencegahan penyakit ISPA. Serta meningkatkan keterampilan pada peserta dalam membuat sediaan obat tradisional sehingga nantinya dapat derajat Kesehatan dan perekonomian masyarakat. Metode: Metode pada kegiatan pengabdian berupa kegiatan pemberian pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan pengabdian terdiri dari 3 (tiga) penyampaian materi yaitu Materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Pencegahan ISPA, Materi Peran Obat Tradisional dalam Pencegahan ISPA, Materi Tanaman Khas Asal Kalimantan Tengah degan efek Farmakologis peningkatan Sistem Imun dalam Pencegahan ISPA. Peserta pada kegiatan ini adalah kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi yaitu ibu-ibu rumah tangga yang masuk dalam kelompok ibu pengajian Langgar Nurul Iman Kelurahan Langkat kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang berumlah 50 orang. Hasil: Berdasarkan hasil pengabdian menunjukkan banyak anak usia dini yang memiliki Pengetahuan tentang PHBS yang masih kurang yang berdampak pada perilaku yang salah. Bila pengetahuan orang tua baik maka PHBS juga baik, orang tua yang mempunyai pengetahuan yang baik hampir seluruh anaknya mempunyai PHBS baik. Sehingga mencegah terkenanya penyakit ISPA. Simpulan: Pengetahuan yang diberikan kepada para peserta terutama terkait pemanfaatan obat tardisional dapat menjadi inspirasi bagi peserta untuk dapat menghasilkan inovasi sedian jamu atau obat tradisional yang dapat menjadi sebuah produk komersil sehingga menjadi peluang bisnis bagi para ibu rumah tangga.
NUTRASEUTIKAL JELLY DRINK KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN RIMPANG TEMULAWAK SEBAGAI ANTI STUNTING SECARA IN VIVO Sofia, Zahrotus; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah; Suci, Panji Ratih; Khoiriyah, Misbahatul; Sebrina, Natasha Putri
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v12i2.236

Abstract

Stunting dapat diartikan sebagai kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak yang dapat terjadi sejak proses kehamilan. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain dengan dari bahan alam seperti Daun Kelor (Moringa oleifera L) dan Rimpang Temulawak (Curcuma zanthorrhiza L) yang di formulasikan dalam bentuk jelly drink sebagai nutrasetikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antistunting dari jelly drink kombinasi ekstrak daun kelor dan temulawak pada mencit dengan gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode randomized pre test post test control group design dan menggunakan 28 mencit bunting malnutrisi, dibagi menjadi 7 kelompok dengan 4 mencit/kelompok. Dalam pengobatan kelompok diberi Nutraceutical ekstrak daun kelor dengan dosis 720; 850 dan 1000 mg/hari selama 19-21hari kehamilan. Parameter yang dianalisis adalah berat badan dan tinggi badan fetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jelly drink dengan dosis 1000mg/hari dapat meningkatkan berat badan dan tinggi badan fetus secara signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini di simpul kan bahwa Nutraseutikal jelly drink kombinasi daun kelor dan temulawak memiliki aktivitas antistunting. Kata kunci: Malnutrisi, stunting , daun kelor, temulawak , mencit.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA ( Hylocereus polyrhizus ) RIMPANG BANGLE ( Zingiber purpureum Roxb ) UNTUK PEMBUATAN KRIM PILIS SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI TRADISIONAL PERAWATAN NIFAS Suci, Panji Ratih; Puspadina, Valiandri; Rastiasari, Rifky Tri; Qumairoh, Putri Afifatus; Masruroh, Zaimmatul
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i1.589

Abstract

AbstrakTingkat kesadaran pada masyarakat Indonesia akan adanya bahaya produk kosmetik yang terbuat dari bahan kimia yang dapat membuat mereka cenderung lebih memilih produk yang berasal dari bahan alami yang aman di kulit. Krim pilis dari bahan alami adalah krim yang terbaut dari campuran bahan alam yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan: untuk mengetahui ekstrak rimpang bangle yang dapat digunakan pada sebagaiantioksidan dan penggunaan hasil limbah kulit buah naga digunakan sebagai antioksidan dan digunakan sebagaipewarna alami di dalam krim pilis. Metode : penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang di mana mendeskripsikan evaluasi uji fisik krim yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH,uji daya sebar dan uji kesukaan. Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan krim pilis telah memenuhi persyaratan yang baik akan tetapi pada uji daya sebar tidak memenuhi karena tidak adanya propilen glikol yang dapat mempengarui sifat alir dan stabilitas dalam sediaan krim Kesimpulan : formulasi sediaan krim pilis rimpang bangle dan limbah kulit buah naga telah memenuhi persyaratan uji mutu fisik dan dapat digunakan untuk sediaantepada sediaan tersebut
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Masker Gel Peel Off Pencerah Wajah Oktavia, Erina Tri; Suci, Panji Ratih; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.21 KB)

Abstract

Kulit kusam merupakan salah satu permasalahan kerusakan kulit orang indonesia. Salah satu penyebab kulit kusam adalah paparan dari radikal bebas sinar matahari dan polusi udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) merupakan tanaman asli Indonesia yang biasanya ditanam diperkarangan rumah atau juga diperkebunan. Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) mengandung kurkuminoid, alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, pati, damar atau getah dan minyak atsiri yang mempunyai manfaat antibakteri, antihepatoksik, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak rimpang temu ireng menjadi sediaan masker gel peel off dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaan masker gel peel off dibuat dengan konsentrasi ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) 0,25% dan 0,50% dengan basis yang seragam. Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji Ph, uji waktu mengering dan uji daya sebar. Hasil mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan organoleptik, kedua formula homogen dan stabil, mempunyai rentang Ph masker gel peel off 6,4 – 7,1 yang memenuhi syarat Ph masker gel peel off menurut SNI 164399-1996 yaitu 6,5 – 8,0. Sediaan memenuhi syarat lama waktu mengering tidak lebih dari 30 menit, serta rentang uji daya sebar 5,0 – 7,5 cm yang memenuhi syarat parameter uji daya sebar yakni 5-7 cm.
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria) sebagai Anti Jerawat Kartika, Sekar Dewi; Suci, Panji Ratih; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah; Kumalasari, Nunik Dewi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.135 KB)

Abstract

Jerawat dapat disebabkan oleh aktivitas kelenjar minyak yang berlebih dan diperburuk oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab jerawat terdiri dari Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermis. Masker gel yaitu jenis masker yang mudah digunakan dan praktis, karena setelah kering dapat langsung dikelupas atau biasa dikenal masker peel off. Temu Putih (Curcuma zedoaria) merupakan salah satu tanaman asli Indoneisa yang memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan masker gel peel off dari ekstrak temu putih dan melihat evaluasi mutu fisiknya. Metode penelitian ini terdiri dari eksperimental yang terdiri dari membuat ekstrak temu putih dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Masker gel peel off dibuat menjadi dua formulasi yaitu F1, dan F2 dengan masing-masing ekstrak temu putih 20% dan 40%. Evaluasi yang dilakukan pada sediaan masker gel peel off adalah uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji waktu mongering. Hasil uji dari kedua formulasi sediaan masker gel peel off menunjukkan bahwa kedua formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH masker gel peel off yaitu 6,4 – 7,1 yang memenuhi syarat pH kulit menurut SNI 16-4399-1996 yaitu 4,5 – 8,0. rentang uji daya sebar 5,0 – 7,5 cm, serta rentang uji waktu mengering 15 – 17 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa temu putih (Curcuma zedoaria) dapat diformulasikan sebagai bahan aktif masker gel peel off dan uji mutu fisik sediaan masker gel peel off temu putih memenuhi persyaratan.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Temu Kunci (Boesenbergia pandurate Roxb.) sebagai Body Butter Anwar, Sindy Klaudiya; Laila, Alfu; Suci, Panji Ratih; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.488 KB)

Abstract

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum di Indonesia. Salah satu penyebab kulit kering adalah terpapar oleh radikal bebas yang disebabkan oleh polusi udara dan paparan sinar matahari secara langsung . Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) merupakan salah satu tanaman asli Indoneisa yang memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak Temu Kunci (Boesenbergia pandurate Roxb.) menjadi sediaan Body butter. dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak temu kunci didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi sediaan body butter dibuat dengan konsentrasi ekstrak temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) 3%, 5%, 7% dengan basis body butter yang seragam. serta di lakukan evaluasi sediaan body butter selama 4 minggu dengan penyimpanan suhu ruangan yang meliputi uji homogenitas, organoleptik, pH, daya sebar dan uji daya lekat. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan body butter menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, Ph yang stabil.
Formulasi Uji Mutu Fisik dan Uji Stabilitas Sediaan Lotion Ekstrak Daun Kamboja Putih (Plumeria acuminata) Ubaiddillah, Zidan; Fitriany, Erna; Suci, Panji Ratih; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.596 KB)

Abstract

Tanaman daun kamboja putih (Plumeria acuminata) merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang ada di Indonesia, tanaman daun kamboja putih ini termasuk tanaman yang memiliki kandungan alkaloid dan flavonoid. Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan pembuatan ekstrak dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Digunakan formulasi dengan konsentrasi 3%(formulasi 1),5%(formulasi 2),7%(formulasi 3) dan 0%(formulasi 0) sebagai kontrol basis. Evaluasi mutu fisik sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji tipe emulsi dan uji stabilitas, penyimpanan selama 30 hari. Hasil dari penelitian ini lotion beraroma khas dari ekstrak sangat pekat, warna stabil hijau tua dan tidak ada perubahan warna selama 30 hari dengan penyimpanan suhu ruang dengan pH berkisar 6-7. Homogenitas dari lotion ini stabil dengan menunjukan adanya partikel padat, dan tipe emulsi W/O atau air dalam minyak. berdasarkan hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa lotion stabil pada parameter homognitas, pH dan tipe emulsi tidak terdapat perbedaan mutu fisik sediaan lotion pada konsentrasi 3%,5%,7% yang disimpan pada suhu ruang.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) pada Sediaan Lotion Masliyah, Anis; Suci, Panji Ratih; Purwanti, Elly; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.569 KB)

Abstract

Tanaman Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) merupakan taman yang berasal dari arab, sejenis pohon kecil yang selalu hijau, penghasil buah yang tumbuh di daerah tropis serta Asia Barat dan dapat tumbuh di lembah-lembah sampai ketinggian 500 m dpl. Tanaman bidara sudah banyak di budidayakan. Dalam pemanfaatan tanaman daun bidara dapat di olah menjadi sediaan lotion karena mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid. Untuk membuat penelitian ini menggunakan formulasi sediaan lotion yang akan di uji mutu fisik dari sediaannya. Ekstrak daun bidara dibuat menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 96% konsentrasi ekstrak 3%, 5%, 7%. Evaluasi mutu fisik sediaan meliputi berbagai uji termasuk uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji ti emulsi dan uji stabilitas penyimpanan selama 30 hari. Hasil penelitian ini bau lotion beraroma khas dari ekstrak daun bidara, warna lotion hijau tua tidak ada perubahan warna selama 30 hari dengan suhu ruang, pH berkisar 6-7, homogenitas lotion stabil, dan tipe emulsi lotion W/O. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lotion stabil pada parameter, pH dan tipe emulsi tidak ada perubahan mutu fisik sediaan lotion pada konsentrasi 3%, 5%, 7% yang disimpan pada suhu ruang.