Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Pengukuran Kelelahan Kerja Menggunakan Metode Bourdon Wiersma Untuk Mengurangi Kelelahan Kerja Pada Perawat Di Paviliun Anak Rumah Sakit Xyz Kevin RA Joelian; Mira Rahayu; Ilma Mufidah
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Rumah sakit merupakan salah satu instansi di bidang pelayanan jasa kesehatan yang beroperasi selama 24 jam penuh dalam 1 hari sehingga jumlah perawat yang memadai merupakan faktor terpenting dalam pelayanan pasien. Pekerjaan seorang perawat akrab dengan sistem shift kerja. Sistem shift kerja di Rumah Sakit XYZ menggunakan tiga shift setiap hari dengan pembagian jam kerja setiap shift yang terbagi atas shift pagi, sore, dan malam dimana shift pagi berlangsung selama 7 jam mulai jam 7.00-14.00, shift sore selama 7 jam mulai jam 14.00-21.00, dan shift malam selama 10 jam mulai dari jam 21.00-7.00. Penelitian ini menganalisis tingkat kelelahan kerja antara shift pagi, siang, dan malam. Dalam hal ini menggunakan metode Bourdon Wiersma dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Berdasarkan penelitian, diperoleh bahwa perawat yang bekerja shift malam mempunyai indikasi kelelahan dengan nilai p value tingkat kecepatan sebesar 0,048 (<0,05), tingkat konsistensi kerja sebesar 0,004 (<0,05), dan tingkat ketelitian sebesar 0,008 (<0,05), dibandingkan perawat shift pagi dengan nilai p value setiap variabel tingkat kecepatan sebesar 0,252, tingkat konsistensi sebesar 0,287, dan tingkat ketelitian sebesar 0,045, serta perawat shift siang yang mempunyai nilai p value tingkat kecepatan sebesar 0,511, tingkat konsistensi sebesar 0,066, dan tingkat ketelitian sebesar 0,008. Kata kunci : shift kerja, kelelahan kerja, Bourdon Wiersma.
Identifikasi Tingkat Kelelahan Untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja Di Divisi Warehouse Pt. Papandayan Cocoa Industries Dengan Pendekatan Metode Beban Kerja Mental Emmanuel Raditya Pratama; Mira Rahayu; Teddy Sjafrizal
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan kerja menjadi hal yang wajib untuk dicegah, karena kecelakaan kerja merupakan kerugian bagi perusahaan dan juga karyawan. Salah satu penyebabnya adalah human error terjadi akibat kelelahan. Di PT. Papandayan Cocoa Industries terdapat tiga kecelakaan kerja pada tahun 2014 yang memiliki tingkat keparahan menengah dan tinggi. Maka dari itu perlu investigasi secara lebih mendalam untuk mengevaluasi tingkat kelelahan pekerja, dan dicurigai kecelakaan kerja tersebut diakibatkan oleh faktor kelelahan. Untuk mengukur tingkat kelelahan pada karyawan, pengukuran akan dilakukan secara obyektif dan subyektif yang saling melengkapi satu sama lain. Psychomotor Vigilance Task (PVT) merupakan alat ukur kelelahan secara obyektif dengan menguji respon responden. Sedangkan beberapa alat ukur kelelahan secara subyektif adalah kuesioner Swedish Occupancy Fatigue Inventory (SOFI) dan Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Dua alat ukur mengukur tingkat kelelahan responden secara subyektif melalui kuesioner dan akan diterjemahkan melalui 5 dimensi SOFI yaitu Lack of Energy, Lack of Motivation, Pyshical Discomfort, Physical Exertion, dan Sleepiness, dan KSS berupa tingkat kantuk. Hasil dari pengukuran tingkat kelelahan di divisi warehouse adalah rendah berdasarkan hasil pengukuran PVT (baseline PVT: 382,55 ms; selisih baseline PVT < 30 ms), SOFI (hasil seluruh 5 dimensi SOFI di bawah 10, yang artinya rendah), dan KSS ( bernilai di bawah 4 dari rentang total 1-9). Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan yang rendah, perusahaan direkomendasikan memberikan himbauan kepada karyawan untuk tetap menjaga kebugarannya supaya dapat bekerja secara optimal dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Kata Kunci – Kelelahan, Kecelakaan Kerja, PVT, SOFI, KSS
Perbaikan Standard Operating Procedure (sop) Sesuai Dengan Requirement Iso 9001:2008 Klausul 4.2.3 Dan Klausul 4.2.4 Pada Pt. Adetex Filament Menggunakan Metode Business Process Improvement Nurul Apriliani; Sri Widaningrum; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Adetex Filament merupakan salah satu industri tekstil multi produk Indonesia yang telah mengaplikasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2010 namun pada tahun 2013 penerapan ISO 9001:2008 terhenti disebabkan tim Management Representative yang berjalan secara fungsional tidak menjalankan tanggung jawab dan wewenangnya dengan baik sehingga adanya proses bisnis yang tidak berjalan sesuai yang mengakibatkan sistem pengelolaan yang belum efektif dan efisien serta menjadi kendala dalam menerapkan sesuai ISO 9001:2008 secara berkelanjutan. PT. Adetex Filament ingin menerapkan kembali ISO 9001:2008 sebagai acuan sistem manajemen mutu sehingga harus memperbaiki proses-proses bisnis yang belum efektif dan efisien agar berjalan dengan sesuai. Pada penelitian ini, difokuskan pada persyaratan ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 mengenai pengendalian dokumen dan klausul 4.2.4 mengenai pengendalian catatan. Dalam penelitian ini dilakukan perbaikan proses bisnis pengendalian dokumen dan proses bisnis pengendalian catatan menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dengan analisis aktivitas (RVA, BVA, dan NVA) dan analisis streamlining agar proses bisnis menjadi efektif dan efisien. Hasil akhir yang didapatkan setelah analisis tersebut adalah perbaikan SOP pengendalian dokumen dan perbaikan SOP pengendalian catatan. Kata Kunci: ISO 9001:2008, SOP, Proses Bisnis, BPI
Optimasi Pengendalian Persediaan Pada Gudang Distributorfast Moving Consumer Goods Pd. Akur Sejahtera Menggunakanmetode Probabilistik Periodic Review (r,s,s) System Untukminimasi Total Biaya Persediaan Farhan Ilhamul Latief; Mira Rahayu; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam menghadapi persaingan industri distributor yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) khususnya produk food and beverages, perusahaan dituntut untuk mengoperasikan kegiatan distribusi produk secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang berperan penting dalam operasional sebuah distribusi produk food and beverages adalah pengendalian sistem persediaan. PD. Akur Sejahtera merupakan salah satu distributor FMCG food and beverages yang beroperasi di Kabupaten Indramayu. Selama ini kebijakan persediaan yang diterapkan PD. Akur Sejahtera hanya berdasarkan intuisi manajemen dan tanpa perhitungan matematis sehingga perusahaan sering menghadapi permasalahan berupa out-of- stock yang akan berdampak pada tingginya lost sales sehingga menurunkan tingkat profit perusahaan yang diakibatkan tingginya ongkos total persediaan. Usaha mengurangi stock out di sistem persediaan dilakukan dengan menerapkan kebijakan Periodic Review (R,s,S) dengan pendekatan Power Approximation bagi produk dengan klasifikasi A untuk menentukan parameter persediaan. Selain itu juga, untuk mengatasi permasalahan tersebut menyebabkan peneliti akan menggunakan perhitungan kebijakan persediaan usulan dengan Periodic-Review, Order-Up-to-Level (R,S) System untuk produk klasifikasi B dan C, dimana interval pemeriksaan persediaan (R) adalah tetap, tetapi ukuran pemesanan bervariasi sesuai dengan penjualan pada saat pemeriksaan persediaan terakhir. Dengan penggunaan kebijakan pengendalian persediaan Periodic Review (R,s,S) dan (R,S) System mempu menghasilkan efisiensi Total Biaya Persediaan sebesar 23%. Kata kunci: Persediaan, distributor, FMCG, stock out, Periodic Review, (R,s,S) system, (R,S) system
Perancangan Alat Pencuci Galon Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering & Redesign Methodology Di Cv. Barokah Abadi Anggi Yudanto; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ditemukan adalah proses penanganan dan alat pencuci galon yang terdapat di CV. Barokah Abadi. Pada proses penanganan membutuhkan banyak kegiatan seperti pembilasan, pencucian, penyikatan bagian dalam galon, pembilasan bagian dalam galon, membutuhkan tempat yang luas dan waktu yang banyak. Oleh karena itu dibutuhkan perancangan dan pengembangan terhadap alat pencuci galon guna membantu meminimasi kegiatan, tempat dan waktu dalam penanganan dan pencucian galon. Perancangan alat pencuci galon ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan reverse engineering and redesign methodology. Alat pencuci galon ini dirancang dengan menyatukan beberapa proses seperti pembilasan bagian dalam galon beserta penyikatan, pembilasan bagian luar galon, pemberian sabun pembersih pada bagian luar galon dan penyikatan pada bagian luar galon. Sehingga pada alat pencuci galon usulan ini terdapat 3 proses yang menjadi 1 didalam alat. Kata Kunci : Alat pencuci galon, reverse engineering, redesign methodology, perancangan produk, galon. Problems found is the process of handling and washers gallons contained in the CV. Barokah Abadi. In handling process requires a lot of activities such as flushing, washing, brushing the inside of the gallon, rinsing the inside of the gallon, need a large place and a lot of time. Therefore it takes the design and development of the washer gallon to help minimize the activities, places and times in the handling and laundering gallon. The design of the washer gallon tool is done using reverse engineering and redesign approach methodology. Washers gallon is designed to unify multiple processes such as rinsing the inside of gallons along with brushing, rinsing the outside gallons, giving soap on the outside gallon and brush on the outside gallon. So that the washers gallon this proposal there are three processes into one within the tool. Keywords: washing machine gallon, reverse engineering, redesigin methodology, product design, gallon.
Pengukuran Kelelahan Kerja Menggunakan Metode Bourdon Wiersma Untuk Mengevaluasi Kelelahan Kerja Pada Pekerja Gudang Finished Good Mengger Bandung Studi Kasus Pt. Papandayan Cocoa Industries (pci) Himawan Santoso; Mira Rahayu; Ilma Mufidah
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan adalah proses yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan, kapasitas atau kinerja sebagai akibat dari aktivitas kerja. Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian, karena kelelahan pada pekerja dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Semua jenis pekerjaan baik formal dan informal dapat menimbulkan kelelahan kerja. Perusahaan Barry Callebaut atau sering dikenal dengan nama PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) sebagai salah satu perusahaan industri multinasional yang bergerak di bidang manufaktur dan penjualan coklat menggunakan sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan dengan kegiatan operasi perusahaan produksi yang berlangsung selama 24 jam per hari secara terus-menerus dengan pekerjaan yang monoton dengan menggunakan sistem kerja shift (pola waktu kerja) yang terbagi menjadi shift kerja pagi (Shift I) dimulai dari jam 06.00-14.00, Shift kerja siang (Shift II) dimulai dari jam 14.00-22.00, dan Shift kerja malam (Shift III) dimulai dari jam 22.00-06.00. Penelitian ini menganalisis tingkat kelelahan antara shift pagi, shift siang dan shift malam dengan menggunakan metode Bourdon Wiersma dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan (KAUPK2). Berdasarkan penelitian, diperoleh bahwa pekerja pada shift malam mempunyai indikasi kelelahan dengan nilai pvalue tingkat ketelitian sebesar 0,000 (<0,05), tingkat kecepatan kerja sebesar 0,007 (<0,05), dan tingkat konsistensi sebesar 0,121 (>0,05), dibandingkan pada pekerja shift pagi dengan nilai p-value untuk variabel tingkat ketelitian sebesar 0,114, tingkat kecepatan sebesar 0,059, dan tingkat konsistensi sebesar 0,045, dan pada pekerja shift siang yang mempunyai nilai p-value tingkat ketelitian sebesar 0,104, tingkat kecepatan sebesar 0,076, dan tingkat konsistensi sebesar 0,060. Kata kunci — Kelelahan, Shift Kerja, Metode Bourdan Wiersma dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan (KAUPK2)
Simulasi Pengujian Meja Praktikum Usulan Laboratorium Proses Manufaktur Dengan Menggunakan Pendekatan Finite Element Method (Fem) Mubarak Mubarak; Mira Rahayu; Teddy Syafrizal
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada fase pengembangan produk terdapat fase testing dan refinement dimana fase ini dilakukan setelah adanya detail design yang didalamnya terdapat dimesi, bentuk, material, karakteristik produk yang telah dihasilkan. Dalam melakukan testing atau pengujian dibutuhkan prototype. Prototype adalah penaksiran atau perkiraan produk berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin didekati. Pada penelitian pertama yang berjudul “Perancangan Workstation CNC Router Yang Ergonomis Menggunakan Metode EFD” dalam penelitian tersebut di hasilkan konsep perancangan design yang mempertimbangkan aspek ergonomi terhadap fungsi produk. Desain yang dihasilkan pada penelitian tersebut merupakan prototype analitis dengan menggunakan software CAD. Hasil desain dari penelitian pertama tidak dilakukan pengujian mengenai kekuatan dan kemampuan meja dalam menahan beban yang merupakan salah satu fase dalam pengembangan produk. Oleh karena itu penelitian ini akan berfokus pada pada pengujian kekuatan struktur meja CNC yang sudah di desain. Pengujian yang dilakukan menggunakan prototype analitis sehingga pengujian ini berupa sebuah simulasi degnan menggunakan Finite Element Method (FEM). Metode Finite Element memungkinkan engineer untuk menganalisa benda/produk dengan geometri kompleks dan komposisi material yang berbeda sehingga dapat memecahkan masalah-masalah dinamis. Hasil penelitian diperoleh nilai Faktor fo Safety dari meja CNC dikatakan aman dan dari hasil analisi stress dan displacement meja tersebut dikatakan aman. Dari nilai Faktor of Safety yang dihasilkan cukup tinggi desain sehingga dapat dilakukan optimasi yang dapat mempengaruhi faktor ekonomi dan faktor estetika. Desain yang telah dioptimasi didapat nilai Faktor of Safety yang masih dalam kondisi aman sehingga desain hasil optimasi dapat dijadikan pertimbangan untuk diproduksi dan diterapkan pada keadaan sebenarnya. Kata kunci: Faktor of Safety, Finite Element Method Abstract In the product development phase there is a phase of testing and refinement where this phase is done after the detail design in which there are dimention, shape, material, product characteristics that have been produced. In testing or testing required prototype. Prototype is an assessment or approximation of the product based on the goals to be approached. In the first study entitled "Designing an Ergonomic CNC Router Workstation Using EFD Method" in the research resulted in the concept of design design that consider aspects of ergonomics to the function of the product. The resulting design was an analytical prototype using CAD software. The design results from the first study did not test the strength and ability of the table in holding the load which is one of the phases in product development. Therefore this study will focus on testing the strength of CNC table structures already in the design. The tests were performed using an analytical prototype so that this test was a simulation using Finite Element Method (FEM). The Finite Element method allows engineers to analyze objects / products with complex geometries and different material compositions so as to solve dynamic problems. The result of this research is that the fo Safety Factor from the CNC table is said to be safe and the result of the stress and displacement analysis of the table is said to be safe. From the value of Factor of Safety generated high enough design so that it can be done optimization that can affect economic factors and aesthetic factors. Design that has been optimized obtained value Factor Safety is still in a safe condition so that the optimization of the design can be considered to be produced and applied to the actual situation. Keywords: Faktor of Safety, Finite Element Method
Perancangan Alat Pengangkut Bahan Bakar Kayu Custom Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering (studi Kasus Pt. Xyz) Anggi Lesmana; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT.XYZ adalah perusahaan produsen teh. Berdasarkan observasi di pabrik pengolahan teh telah ditemukan masalah pada unit pengeringan yaitu satu-satunya material handling equipment (troli) yang digunakan untuk memasok bahan bakar kayu sering rusak dan menghambat pemasokan bahan bakar kayu yang mencapai 49 m3 /hari untuk bahan bakar mesin pengering teh. sehingga hal tersebut mempengaruhi stabilitas suhu udara panas yang akan menentukan optimal atau tidaknya proses pngeringan teh serta kualitas teh, keterbatasan space ruang pengeringan, padatnya jumlah produksi teh yg mencapai 40 ton/hari dan beberapa kebijakan perusahaan lainnya membuat pihak pabrik tidak menerapkan sistem pengangkutan lainnya. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pengguna, masih ada beberapa user needs yang belum terpenuhi dengan rancangan troli eksisting. Maka dari itu dilakukan penelitian berupa perancangan troli pengangkut bahan bakar kayu yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan menggunakan pendekatan reverse engineering dengan cara mengkaji dan menganalisis komponen-komponen penyusun produk beserta sub-fungsi produk eksiting agar dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Luaran dari peneliaian ini berupa konsep rancangan troli yang dapat menjawab kendala troli dan memenuhi user needs sehingga dapat mempermudah pekerja memasok kebutuhan bahan bakar kayu serta dapat digunakan sesuai dengan kebutuhaan PT.XYZ. dan berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa konsep rancangan terpilih mempunyai karakteristik teknis yang mampu menjawab kendala troli terdahulu dan sesuai dengan user needs di PT.XYZ. Kata kunci: Kebutuhan Pengguna, Material Handling Equipment, Troli, Pengangkut kayu, Reverse Engineering & Redesign
Analisis Dan Perbaikan Rancangan Material Handling Equipment Aktivitas Pemindahan Kayu Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function Deployment Pada Pt. Perkebunan Nusantara Viii Inda Putri Heni; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai insiden yang bersifat fatal dan berskala besar kadang terjadi ketika faktor manusia dianggap berperan penting. Salah satu aktivitas yang merupakan interaksi langsung antara alat bantu kerja dengan manusia adalah aktivitas material handling. Maka dari itu dilakukan evaluasi terhadap aktivitas material handling untuk melihat penilaian kemampuan pekerja (C, capacity of worker) terhadap tuntutan kerja yang diberikan (D, demand of task). Evaluasi dilakukan terhadap aktivitas mendorong troli, meliputi evaluasi pada postur tubuh pekerja dengan menggunakan pendekatan Posture Evaluation Index (PEI) dan evaluasi penilaian kemampuan pekerja terhadap aktivitas mendorong pendekatan Manual Handling Limits (MHL). Kemudian evaluasi yang dilakukan terhadap aktivitas mengangkat beban dilakukan dengan pendekatan Lifting Index (LI) pada kondisi eksisting. Hasil dari ketiga pendekatan mengeluarkan nilai diluar batas kemampuan pekerja, yang artinya pekerjaan tidak aman untuk dilakukan (berisiko). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kondisi eksisting membutuhkan perubahan sesegera mungkin. Dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi eksisting dan diberikan solusi berupa perbaikan rancangan produk dengan menggunakan metode Ergonomic Functional Deployment (EFD) dengan memasukkan konsep sistem kerja EASNE kedalam ergonomic statement. Dengan dilakukannya penelitian, dihasilkan sebuah konsep rancangan usulan produk yang sudah memenuhi kebutuhan user terhadap aspek ergonomi dengan nilai PEI adalah 1,25 (dibawah standar aman yaitu 2), nilai MHL adalah 75% (tepat pada standar aman yaitu 75%) dan nilai LI adalah 0,92 (dibawah standar aman yaitu 1). Dengan ketiga nilai sikap kerja yang sudah berada pada batas aman akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya risiko cidera. Kata kunci: Ergonomi, Material Handling, Posture Evaluation Index, Manual Handling Limits, Lifting Index, Ergonomic Functional Deployment
Perancangan Ulang Bak Penampung Bahan Baku Pakan Ternak Menggunakan Metode Reverse Engineering Untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja Naufal Al Hadid; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV. Kembar Mekar, Ciparay, Bandung, merupakan perusahaan menengah yang bergerak dibidang produksi pakan ternak berkualitas di Indonesia. Pada proses pengolahan pakan ternak terdapat proses penggilingan yang menggunakan mesin hammer mill. Di bagian atas mesin hammer mill dibutuhkan bak penampung yang dilengkapi dengan lubang input yang digunakan untuk menampung bahan baku yang akan dialirkan ke lubang tersebut. Kemudian berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat hal penting yang jadi akar permasalahan penelitian ini, yakni terdapat banyaknya potensi bahaya pada bak penampung bahan baku dikarenakan dengan adanya desain yang kurang aman yang ditunjukan oleh hasil risk analysis dengan nilai RAC yang tinggi yaitu 2 (serius), dan 3 (sedang). Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perancangan bak penampung bahan baku untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja tersebut sehingga nilai RAC bekurang menjadi 3 – 5. Perancangan ulang ini menggunakan metode reverse engineering karena cocok untuk melakukan perancangan ulang dari produk eksisting. Tujuan telah dicapai dengan membuat bak penampung usulan yang di dalamnya terdapat perubahan-perubahan desain yang dapat mengurangi potensi bahaya berdasarkan risk analysis sebelumnya sehingga hasil risk analysis yang baru mendapat nilai RAC yang lebih rendah yaitu 3 (sedang), dan 4 (kecil). Kata kunci : Risk analysis, reverse enginnering, hammer mill, RAC, REBA, RWL