Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DETERMINAN KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA YANG DIRAWAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUAK RIBEE ACEH BARAT Susanti Susanti
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 1 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i1.887

Abstract

Gangguan jiwa merupakan adanya gangguan pada fungsi mental, yang meliputi; emosi, pikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tilik diri dan persepsi sehingga mengganggu proses hidup di  masyarakat. Jumlah pasien jiwa sebanyak 126 orang yang tersebar pada 10 desa dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Suak Ribee. Angka kekambuhan pasien juga masih tinggi sebesar 57%. Untuk menurunkan angka kekambuhan dibutuhkan dukungan keluarga yang optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan determinan kekambuhan  pasien jiwa yang dirawat keluarga. Desain penelitian menggunakan survey analitik, dengan desain cros-sectional. Jumlah sampel 50 orang. Menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kekambuhan p value 0.013 (p0.05), ada hubungan yang bermakna dukungan informasional dengan kekambuhan p value 0.001 (p0.05), ada hubungan antara dukungan instrumental dengan kekambuhan p value 0.031 (p0.05), dan ada hubungan yang bermakna dukungan penilaian dengan kekambuhan p value 0.016 (p0.05). penelitian ini memberikan saran kepada manajerial UPTD Puskesmas Suak Ribee untuk meningkatkan program kesehatan jiwa masyarakat melalui peningkatan pengetahuan keluarga, dan peningkatan informasi tentang asuhan keperawatan jiwa untuk mencegah kekambuhan pasien jiwa.Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kekambuhan, Pengetahuan.
THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSES' KNOWLEDGE AND ATTITUDES WITH THE CONTROL OF HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) IN THE SURGICAL INPATIENT ROOM OF YULIDDIN AWAY HOSPITAL TAPAKTUAN Susanti Susanti; Sri Gustini; Rasima Rasima; Cut Rahmi; Syam Irwan
INFOKUM Vol. 10 No. 5 (2022): December, Computer and Communication
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Healthcare-Associated Infections (HAIs) are infections that occur in patients during treatment in hospitals and other healthcare facilities where when admitted there is no infection and not in the incubation period, including infections in hospitals but appear after the patient is discharged, these infections are also due to work on hospital workers and health workers related to the health care process in health care facilities. The study aimed to determine and analyze the relationship between nurses' knowledge and attitudes with the control of Healthcare-Associated Infections (HAIs) in the Surgical Inpatient Room of Yuliddin Away Tapaktuan Hospital. Type of quantitative research with cros-sectional study design. The population is all nurses on duty in the operating room. The number of samples was 40 nurses on duty in the surgical inpatient room of the Regional General Hospital (RSUD) dr. H. Yuliddin Away. By using the total sampling technique. The results using the Chi-square test showed that there was a relationship between knowledge and the control of HAIs in the surgical inpatient room of the Regional General Hospital (RSUD) dr. H. Yuliddin Away with a p value = 0.001 , and there was an attitude relationship with the control of HAIs in the surgical inpatient room of the Regional General Hospital (RSUD) dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan with a pvalue = 0.001. This study recommends that the results of this study can provide input to service institutions and become guidelines in the Control of Healthcare Associated Infections (HAIs) in hospitals.
PENGARUH PENYULUHAN DAN SWEEPING DOOR TO DOOR TERHADAP MINAT ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI Masyudi Masyudi; T.M Rafsanjani; Husna Husna; Evi Dewi Yana; Susanti Susanti; Yusrawati Yusrawati; Muhammad Ridhwan
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 22, No 1 (2023): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v22i1Supp.8174

Abstract

Cakupan imunisasi belum mencapai target renstra sebesar 100%. Rendahnya cakupan imunisasi banyak disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi dan belum baiknya pelaksanaan program imunisasi. Data Puskesmas Darussalam Aceh Besar jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap baru 69 % pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dan sweeping door to door terhadap minat orang tua dalam memberikan imunisasi dasar pada bayi wilayah kerja Puskesmas Darussalam Aceh Besar. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner pada bulan juli tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 12-23 bulan sebanyak 76 orang dengan teknik pengambilan sampel Random sampling.  Uji statistik yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa ada pengaruh antara penyuluhan terhadap minat orang tua dalam memberikan imunisasi dengan nilai P-value (0,016) dan ada pengaruh antara sweeping door to door terhadap minat orang tua dalam memberikan imunisasi dengan nilai P-value (0,001). Ada pengaruh antara penyuluhan dan sweeping door to door terhadap minat orang tua dalam memberikan imunisasi. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khsususnya tentang imunisasi. Keywords: Imunisasi, Penyuluhan, Sweeping door to door dan  minat
Effectiveness of Jigsaw Type Cooperative Learning Method to Increase Motivation and Learning Outcomes of Pancasila Class X Students IPS High School 1 Meukek South Aceh District Rasima; Hilma Yasni; Cut Rahmi; T. Cut Lizam; Orisinal; Julissasman; Susanti
Brilliance: Research of Artificial Intelligence Vol. 3 No. 2 (2023): Brilliance: Research of Artificial Intelligence, Article Research November 2023
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/brilliance.v3i2.2990

Abstract

This study examines the effectiveness of the jigsaw-type cooperative learning method to increase the motivation and learning outcomes of sociology students in class X IPS SMA N1 Meukek, South Aceh Regency. This research is quantitative and experimental. The sample was class X with two learning models, one treatment and one control. Researchers used observation methods, questionnaires, and analyzed statistics in SPSS for Windows 23. The results showed that the learning motivation and learning outcomes of students in the experimental class using the jigsaw cooperative learning model It can be seen that student learning motivation in the experimental class increased from the category of often to always, with the highest score of 85 and an average score of 51.4%. While the learning outcomes of experimental class students were effectively used in improving student learning outcomes in sociology subjects, with the highest pretest score of 86 with an average of 66.7994 and the highest post-test score of 86 with an average of 80.9854, which means that the use of the jigsaw-type cooperative learning model in increasing student motivation and learning outcomes is very effective.
Edukasi Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Rumoh Gizi Gampong Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Susanti Susanti; Sri Gustini; Khairunnisak Khairuninnisak
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13990

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan. Usia yang rawan terjadinya berbagi penyakit infeksi dan masalah gizi yang dapat berakibat pada terjadinya kondisi stunting adalah usia balita terutama usia 24 – 59 tahun. Kurangnya pemahaman tentang stunting merupakan faktor yang memicu kesadaran masyarakat akan bahaya stunting pada anak usia  dini. Pendidikan masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Salah satu upaya pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk mewujudkan amanat pemerintah adalah dengan membentuk Rumoh Gizi Gampong yang terletak di Gampong Lapang wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan yang dilakukan di Rumoh Gizi Gampong salah satunya adalah sosialisasi pemberian makanan tambahan pada ibu yang memiliki balita dengan kondisi kurang gizi dan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan status gizi pada balita maka akan dilakukan edukasi melalui penyuluhan dan demonstrasi langsung tentang pemberian makanan tambahan pada balita yang ditujukan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu dalam mengolah bahan makanan yang tersedia di keluarga untuk diolah menjadi makanan tambahan untuk balita. Terdapat adanya perbedaan mean rata-rata pengetahuan ibu yang memiliki balita di Rumoh Gizi gampong Lapang sebelum dan sesudah dilakukana penyuluhan tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam upaya pencegahan stunting sebesar 2,80 dengan p value 0,000 (α 0,05). Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berhasil meningkatkan pemahaman ibu tentang pemberian makanan tambahan pada balita dalam upaya pencegahan stunting. Kata Kunci: Rumoh Gizi Gampong, Edukasi Pemberian Makanan Tambahan, Balita   ABSTRACT Stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the standards set by the Minister who organizes government affairs in the health sector. The age that is prone to sharing infectious diseases and nutritional problems that can result in stunting conditions is the age of toddlers, especially aged 24-59 years. Lack of understanding about stunting is a factor that triggers public awareness of the dangers of stunting in early childhood. Community education plays a very important role in increasing public awareness about stunting. One of the efforts of the West Aceh Regency government to realize the government's mandate is to establish the Gampong Nutrition Rumoh located in Gampong Lapang, the working area of the Johan Pahlawan Health Center, West Aceh Regency. One of the activities carried out at Rumoh Gizi Gampong is socialization of supplementary feeding to mothers who have toddlers with malnutrition and stunting conditions. The purpose of this community service activity is to improve the nutritional status of toddlers, education will be carried out through counseling and direct demonstrations about supplementary feeding for toddlers aimed at increasing family knowledge and skills, especially mothers in processing food ingredients available in the family to be processed into additional food for toddlers. There is a difference in the average mean knowledge of mothers who have toddlers in Rumoh Gizi Gampong Lapang before and after counseling on Supplementary Feeding (PMT) in stunting prevention efforts is 2.80 with a p value of 0.000 (α 0.05). Health counseling carried out in community service activities has succeeded in increasing mothers' understanding of supplementary feeding for toddlers in an effort to prevent stunting. Keywords: Rumoh Gizi Gampong, Supplementary Feeding Education, Toddler