Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Kelengkapan Informasi Klinis dengan Ketepatan Kode Diagnosis Berdasarkan ICD-10 pada Kasus Fracture Wulandari Dewi Susilawati; Uswatun Hasanah; Rizal Pratama Adi Putra; Musparlin Halid; Ikhwan; Beny Binarto Budi Susilo; Yan Reiza Permana; Aditiyani Nugraha Pertiwi; Rian Wahyul Ikhtiar
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 4 No 4 (2023): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v4i4.3784

Abstract

Kodefikasi kasus fracture wajib menerapkan karakter ke-5 dan kelengkapan external cause apabila tidak dilakukan penerapan karakter ke-5 dan external cause maka kode yang diberikan salah sehingga menyebabkan kerugian bagi pasien maupun rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kelengkapan informasi dengan ketepatan kode diagnosis kasus fracture pasien. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan crsoss sectional. Populasi penelitian adalah dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan kasus fracture periode Januari-Oktober 2021. Sampel berjumlah 92 dokumen rekam medis. Uji statistik menggunakan uji Lambda dengan menggunakan SPSS 20.0. Hasil penelitian menununjukkan bahwa terdapat hubungan antara kelengkapan informasi dengan ketepatan kode diagnosis (p = 0.29). Mayoritas ketidaklengkapan informasi medis (62.0%) dan ketidaktepatan kode diagnosis (76.1%) lebih banyak daripada jumlah kelengkapan informasi (38.0%) dan ketepatan kode diagnosis (23.9%)  kasus fracture. Kesimpulan untuk menekan pentingnya kelengkapan informasi terhadap ketepatan kode diagnosis harus ditetapkan oleh petugas kodefikasi.
SOSIALISASI KESEHATAN CEGAH STUNTING DENGAN PROGRAM A,B,C,D,E PADA BALITA Pertiwi, Aditiyani Nugraha; Hardani, Hardani; Alfisahrin, Alfisahrin; Julaikha, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 3 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33651/jpms.v3i1.661

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis pada anak-anak yang terjadi sejak dalam kandungan, sehingga diperlukan berbagai upaya penanganan masalah stunting setiap tahapan usianya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita dan wanita remaja yang belum menikah terkait pencegahan stunting dan penatalaksanaan gizi dalam pencegahan dini kasus stunting pada balita. Penyuluhan disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi. Ceramah adalah metode penyampaikan informasi secara lisan kepada sasaran yang setelahnya dilanjutkan dengan tanya jawab. Pada metode ini ada sasaran yang terpilih, adanya informasi yang diberikan kepada sasaran, adanya pertanyaan yang disampaikan oleh sasaran setelah ceramah walalupun pertanyaan tersebut dibatasi, adanya sarana dan prasarana yang mendukung ada saat penyampaian informasi. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Peserta yang hadir seluruhnya adalah wanita baik yang ibu-ibu yang memiliki balita, ibu-ibu yang sudah menikah, remaja perempuan yang belum menikah. Kegiatan sosialisasi ini meningkatkan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita dan wanita yang belum menikah mengenai stunting, penatalaksanaan dan pencegahan secara dini mengenai stunting pada balita.
Edukasi Pentingnya Menjaga Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia Di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Angriani, Yayu; Ariwidiani, Ni Nyoman; Nugraha Pertiwi, Aditiyani; wahyul Ikhtiar, Rian; Junaidin, Junaidin; Susilawati, Wulandari Dewi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi yang terjadi pada lansia sebagian besar terjadi pada  hipertensi sistolik terisolasi (HST), dapat meningkatnya tekanan sistolik serta menyebabkan besarnya kemungkinan terjadinya stroke dan infark myocard bahkan walaupun tekanan diastoliknya pada batas normal (isolated systolic hypertension). Beberapa masyarakat di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi menderita hipertensi terutama lansia. Adanya hipertensi baik HST maupun kombinasi sistolik dan distolik adalah faktor risiko morbiditas dan mortalitas yang terjadi pada lansia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat Desa Perampuan tentang pentingnya menjaga pola makan terhadap penyakit hipertensi, khusunya lansia. Metode dalam pengabdian masyarakat ini adalah Penyuluhan kesehatan mengenai edukasi menjaga pola makan untuk mencegah terjadinya hipertensi serta melakukan pengecekan tekanan darah dan pemeriksaan kesehatan serta pemberian Vitamin secara gratis. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu berupa tensimeter. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Peningkatan pengetahuan mengenai menjaga pola makan terhadap terjadinya hipertensi pada. Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisai secara berkesinambungan dari pihak fasyankes setempat tentang kesehatan sistem kardiovaskuler serta menjaga pola makan.
MODIFIKASI PROGRAM 3 STEPFUN TERHADAP SELF EFFICACY PERAWATAN KAKI DIABETIK Pertiwi, Aditiyani Nugraha; Irawansyah, Irawansyah; Hasanah, Uswatun; Susilawati, Wulandari Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28311

Abstract

Bahaya komplikasi diabetes melitus disebabkan karena penyandang diabetes melitus memiliki efikasi diri yang buruk dalam perawatan diri dan manajemen glikemik. Pengembangan program pendidikan yang dimodifikasi (3STEPFUN) dengan program pendidikan 3 langkah yang terbukti meningkatkan penilaian dan perawatan diri kaki serta mencegah masalah kaki ringan. Penelitian ini untuk mengembangkan program modifikasi (3STEPFUN) self efficacy perawatan kaki diabetik di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule. Sampel penelitian yaitu 17 responden penderita DM Tipe 2 dilibatkan dalam penelitian pra eksperimen dengan desain pre and post group design one design. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi dilakukan selama 4 minggu dengan menggunakan modul edukasi, formulir subjektif penilaian kondisi kaki pasien, formulir skrining penilaian kaki, format tindak lanjut melalui telepon, kuesioner FCCS untuk mengukur efikasi diri perawatan kaki. Hasil: Analisis data menggunakan uji Paired T-test.Terdapat Peredaan Efikasi diri sebelum dan sesudah diberikan modifikasi program 3STEPFUN diperoleh p-value <0,05. Melakukan penatalaksanaan program 3STEPFUN terhadap self-eficacy  perawatan kaki terhadap kualitas hidup dan perilaku perawatan diri yang direkomendasikan dalam praktik keperawatan.
Review Of Pmik Readiness In The Implementation Of Electronic Medical Records (Rme) At The Islamic Hospital "Siti Hajar" Mataram: A Qualitative Study: Tinjauan Kesiapan Pmik Dalam Penerapan Rekam Medis Elektronik (Rme) Di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram: Studi Kualitatif Susilawati, Wulandari Dewi; Hasanah, Uswatun; Yanuarti, Jihan; Permana, Yan Reiza; Pertiwi, Aditiyani Nugraha; Susilo, Beny Binarto Budi; Halid, Musparlin
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 6 (2024): The 3rd International Scientific Meeting on Health Information Management (3rd ISMoHI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v6i1.1923

Abstract

Medical recorder and health information (MRHI) in the implementation of electronic medical records (EMR) at the Islamic Hospital (IH) “Siti Hajar” of Mataram is still not ready to implement EMR because there is no budget for its implementation, facilities and infrastructure as well as inadequate human resources and supporting devices in the implementation of EMR which are still inadequate. The study aims to identify the 5M elements (man, money, material, machine and methods) related to MRHI readiness in implementing EMR. The type of research used a qualitative design with interviews, observation and documentation. The research informants were the head of the medical record unit, coordinator of the medical record unit, medical record officers and information technology officers. The results of research from the man element, namely officers have not received special training related to EMR. The element of money is that officers do not know the budget related to the implementation of electronic medical records. The element of machine is that the facilities, infrastructure and supporting devices (hardware and software) are still inadequate. The material element is that there has been no creation of special documents related to the implementation of electronic medical records. The methods element, namely standard operating procedures (SOPs) related to the implementation of EMR does not yet exist. It is necessary to invest in technology upgrades, improve staff training programs, strengthen data security measures, and develop a comprehensive change management plan.
Analisis Ekonomi terhadap Peran BUMDes dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Data Sekunder) Irawansyah, Irawansyah; Adhar, Adhar; Junaidin, Junaidin; Alfisahrin, Alfisahrin; Pertiwi, Aditiyani Nugraha; Gunawan, Ewan
Business Management Vol 4, No 4 (2025): Business Management November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/bisnis.v4i4.9820

Abstract

Village development in Indonesia following Law No. 6 of 2014 positions Village-Owned Enterprises (BUMDes) as a strategic instrument for fiscal independence. This study aims to examine the relationship between BUMDes performance and Village Original Revenue (PADes) and its implications for community welfare, while considering the legal framework as a foundation. The research employs an associative quantitative approach using secondary data, including BUMDes financial reports, PADes realization, and welfare indicators, analyzed through linear regression and correlation. Findings reveal a significant positive relationship between BUMDes performance and PADes (R² = 0.46; p < 0.05), while PADes shows a moderate correlation with community welfare (r = 0.52). A normative legal analysis indicates that although regulations such as Law No. 6/2014 and Government Regulation No. 11/2021 provide strong legitimacy, implementation at the village level still faces technical and administrative challenges. In conclusion, BUMDes significantly contributes to PADes; however, welfare impacts require affirmative policies in PADes allocation and stronger institutional capacity at the village level.