Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PENGETAHUAN VAKSINASI PADA SASARAN VAKSIN DOSIS-3 DI SENTRA VAKSINASI COVID-19 UNIVERSITAS TARUMANAGARA FEBRUARI 2022 Sari Mariyati Nataprawira; Wiyarni Pambudi; Andria Priyana; Yoanita Widjaja; Jennefer; Sannya Christy
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i1.20467

Abstract

The simple present tense is one of the tenses that must be understood by every English learner. However, learningthe simple present tense is not easy because there are differences in the verb depending on the subject of thesentence. Therefore, the English study program at Bina Sarana Informatics University held a Simple Present TenseWriting Training Using Short Stories on YouTube for RPTRA Kalideres Youth. The result of the situational analysisis that the teenagers at RPTRA Kalideres have difficulties in using verbs. This can happen because the use of theverb depends on the subject of the sentence. Therefore, the purpose of this community service is to make it easier forteenagers to understand and use the simple present tense through short stories on YouTube. The method used in thisactivity is the PAR (Participatory Action Research) method in which teenagers do simple present tense exercisesthrough short stories on YouTube. Pre-test and post-test were conducted to find out the impact of using short storieson YouTube in learning the simple present tense. The results of using short stories on YouTube provide significantresults in learning the simple present tense. From the results of pre-test and post-test, there are some improvements,they were 10 participants who improved for 5%, 7 participants with 10% improvements, and 3 participants who didnot improve for the results. ABSTRAKSimple present tense adalah salah satu tenses yang wajib dipahami oleh setiap pembelajar bahasa Inggris. Namunmempelajari simple present tense pun bukan hal yang mudah karena adanya perbedaan kata kerja (verb) tergantungpada subjek (subject) kalimatnya. Oleh sebab itu program studi bahasa Inggris Universitas Bina Sarana Informatikamengadakan Pelatihan Menulis Simple Present Tense Menggunakan Short Story di YouTube Untuk Remaja RPTRAKalideres. Hasil dari analisis situasi adalah para remaja di RPTRA Kalideres tersebut memiliki kesulitan dalampenggunaan kata kerja (verb). Hal ini dapat terjadi karena penggunaan kata kerja (verb) tergantung dari subjek(subject) kalimatnya. Oleh sebab itu, tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mempermudah pararemaja memahami dan menggunakan simple present tense melalui cerita pendek (short story) di YouTube. Metodeyang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode PAR (Participatory Action Research) dimana para remajamengerjakan latihan simple present tense melalui cerita pendek (short story) yang ada di YouTube. Pre-test danpost-test dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan cerita pendek (short story) di YouTube dalammempelajari simple present tense. Hasil dari penggunaan cerita pendek (short story) di YouTube tersebutmemberikan hasil yang signifikan dalam mempelajari simple present tense. Dengan adanya pre-test dan post-testterlihat adanya peningkatan sebesar 5% untuk 10 peserta, peningkatan 10% untuk 7 peserta, dan 3 peserta tidakmengalami peningkatan hasil atau 0%
Kegiatan Deteksi Dini Perubahan Komposisi Tubuh Pada Populasi Dewasa Di Sma Santo Yoseph, Cakung Andria Priyana; Alexannder Halim Santoso; Anthon Eka Prayoga Khoto; Nikita Tan; Dianova Soeltanong; Eric Hartono
Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jpbidkes.v2i4.142

Abstract

Increased body fat, especially visceral adipose tissue, is associated with metabolic syndrome and other serious health conditions. Early detection of body composition is essential to identify individuals at risk for metabolic and musculoskeletal disorders, such as obesity, cardiovascular disease, diabetes, and sarcopenia. Body composition can be examined using Karada Omron. The purpose of this community service activity is to determine the body composition of productive-age adults. This activity was carried out at Santo Yoseph High School, East Jakarta, involving 69 participants. This activity was designed using the Plan-Do-Check-Action (PDCA) method. The results showed that 11 men (15.94%) and 47 women (68.12%) had above-normal total body fat levels. As for the whole body skeletal muscle mass, 17 men (24.64%) and 33 women (47.83%) had below-normal muscle mass. Education about healthy eating patterns and regular physical activity is part of an effort to increase public awareness of the importance of maintaining a balanced body composition to improve overall quality of life
Upaya Pemeliharaan Fungsi Hati Melalui Skrining SGOT/SGPT pada Usia Produktif di Kelurahan Grogol Andria Priyana; Alexander Halim Santoso; Farell Christian Gunaidi; Cristian Alexandro; Louis Anthony
Bumi : Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Bumi : Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Teknik Elektro dan Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bumi.v3i2.798

Abstract

Liver disease is an increasingly prevalent health problem among the productive-age population, primarily driven by unhealthy lifestyles, alcohol consumption, obesity, and the risk of hepatitis infection. Liver dysfunction often presents no specific symptoms in its early stages, making early detection challenging. The Community Service Program (PKM) conducted in Grogol Village aimed to raise public awareness about the importance of early liver function screening through SGOT and SGPT enzyme assessments. This activity included education on risk factors as well as on-site liver enzyme testing for participants. Among the 71 participants, 18 individuals (25.35%) had elevated SGOT levels, and 17 individuals (23.94%) showed SGPT levels exceeding normal limits. These findings highlight the importance of early liver function screening in preventing the progression to chronic liver diseases such as NAFLD or hepatitis, and in serving as an indicator of cardiometabolic risk. Therefore, routine liver enzyme testing can serve as a foundation for increasing public awareness about the importance of maintaining liver and metabolic health in a sustainable manner.
Pengetahuan Masyarakat Mengenai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di Kelurahan Tirta Siak, Pekanbaru Leslie, Ivanna; Andria Priyana
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 12 No 1 (2025): JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol. 12.1 (2025)
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53366/jimki.v12i1.835

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi dan hilangnya Disability Adjusted Life Years (DALYs) secara global. Untuk menurunkan angka kejadian PJK, tentunya diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat, mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur. Maka dari hal itu, sangat diperlukan pengetahuan tentang PJK beserta faktor risikonya sebagai landasan masyarakat dalam menerapkan pencegahan PJK. Studi penelitian ini dilakukan guna mengevaluasi sejauh mana pemahaman masyarakat Kelurahan Tirta Siak Kota Pekanbaru mengenai definisi serta faktor risiko dari PJK. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan desain deskriptif dan pendekatan potong lintang. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebagai alat pengumpulan data menggunakan instrumen Heart Disease Fact Questionnaire (HDFQ). Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan kuesioner yang diformat menggunakan Google Forms. Hasil: Survei telah dan berhasil menjaring 372 responden berusia ? 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan terhadap definisi dan faktor risiko PJK masyarakat di Kelurahan Tirta Siak Kota Pekanbaru adalah baik (65,6%), kategori cukup (18,5%), dan sisanya kategori kurang (15,9%). Pembahasan: Tingkat pengetahuan masyarakat di Kelurahan Tirta Siak, Pekanbaru mengenai definisi dan faktor risiko PJK tergolong baik. Kondisi ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan responden, yang di mana sebagai besar telah menempuh pendidikan menengah hingga tinggi, sehingga memiliki pemahaman dasar terkait PJK itu sendiri. Selain itu, responden yang memiliki pekerjaan berpeluang lebih besar dalam mengakses maupun menyebarkan informasi kesehatan yang relevan. Simpulan: Masyarakat di Kelurahan Tirta Siak, Kota Pekanbaru menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik terkait definisi dan faktor risiko PJK.