Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MUATAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SD Walfajri, Ridha Unnafi; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i1.72

Abstract

Berdasarkan kegiatan observasi pada kelas 5 SD, hasil belajar tematik muatan IPA  masih rendah. Belum tercapainya hasil yang memuaskan ini disebabkan oleh faktor ketidakaktifan siswa dalam  mengikuti pembelajaran. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar muatan IPA kelas 5.  Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes (observasi). Teknik analisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Peningkatan berpikir kritis siswa dapat dilihat melalui kategori cukup kritis dari prasiklus 9%, meningkat pada siklus I 36%, pada siklus II meningkat menjadi 41%. Kategori kritis pada prasiklus 0% kemudian pad `a siklus I terdapat 18% dan siklus II meningkat menjadi 36%, kategori sangat kritis pada pra siklus 0% kemudian  meningkat  pada siklus I  menjadi 5%, kemudian pada siklus II meningkat kembali menjadi 9%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar  menunjukkan bahwa pada prasiklus tingkat ketuntasan siswa sebesar 9%, untuk siklus I tingkat ketuntasan sebesar 73%, dan siklus II tingkat ketuntasan sebesar 86%.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS 5 TEMA 6 SUBTEMA 3 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Pamungkas, Guntur Hendra; Harjono, Nyoto; Airlanda, Gamaliel Septian
Jurnal Basicedu Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i1.76

Abstract

Jenis peneitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) pada kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02 Salatiga tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02 Salatiga berjumlah 27 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda.Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dua siklus dimana masing-masing siklus terdapat 3 kali pertemuan. Hasil belajar siswa pada pra siklus hanya (52%) 13 siswa yang masuk kategori tuntas dan (48%) 14 siswa yang belum tuntas, setelah melakukan tahap siklus I mengalami kenaikan menjadi (63%) 17 siswa yang masuk kategori tuntas dan (37%) siswa yang belum tuntas. Karena belum mencapai indikator keberhasilan sebanyak 80% maka dilakukanlah tindakan siklus II dan hasil belajar mengalami peningkatan kembali menjadi (89%) 24 siswa yang tuntas dan (11%) 3 siswa yang belum tuntas
Efektivitas Problem Based Learning dan Two Stay Two Stray dalam Pencapaian Hasil Belajar Darmawan, Wisnu; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar Tema 8 Kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 05 Gugus Diponegoro, kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental semu yang menggunakan pendekatan non-equivalent control group design. Dalam menganalisis data dilaksanakan uji beda melalui Independent Sampel T-Test. Hasil uji beda menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) post-test hasil belajar peserta didik sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,005 (0,000<0,005) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning terhadap pencapain hasil belajar peserta didik pada Tema 8 Kelas 4 SD. Nilai rata-rata post-test hasil belajar kelas eksperimen  lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih efektif dibandingkan model pembelajaran Problem Based Learning.
Komparasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Teams Game Tournament ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Anggreini, Gita; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 4 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.486

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil komparasi pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ditijau dari kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SD pada muatan IPA. Penelitian ini berjenis Meta-Analisis. Data penelitian diperoleh melalui berbagai jurnal ilmiah online yang minimal telah terindeks DOAJ. Dari berbagai artikel yang ditemukan melalui searching di Google, dipilih 20 artikel yang relevan untuk dianalisis. Dari hasil analisis statistik uji effect size pada kedua model pembelajaran, diperoleh nilai sig. 0.000 dengan nilai partial eta square 0.831. Angka tersebut menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran berpengaruh sedang terhadap kemampuan berpikir kreatif IPA. Dari hasil uji ancova terhadap kedua model, diperoleh nilai mean different model PBL 73,9900 dan nilai mean different model TGT 71,1490. Hal ini membuktikan bahwa model PBL lebih tinggi peningkatannya dibandingkan dengan model TGT ditinjau dari kontribusinya dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif.
Efektivitas Model Problem Based Learning dan Problem Posing dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Sasmita, Rimba Sastra; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1313

Abstract

Berdasarkan hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah pada pelaksanaan pembelajaran tematik, sehingga diperlukan model pembelajaran yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan tingkat efektivitas antara model Problem-Based Learning dan Problem Posing dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa di kelas V SD. Jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment design) yang menggunakan teknik analisis deskriptif. Desain penelitian pola nonequivalent control group design, uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji T independent Sample T test. Subyek penelitian yaitu kelas VA dengan jumlah 22 siswa kelas VA dan 24 siswa kelas VB SD Negeri Beringin 01. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes kepada siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik kuantitatif. Hasil t hitung > t tabel menunjukkan 10,201 > 2,018 dan lebih kecil dari 0,05 (0.000
Perbedaan Efektivitas Model Problem Based Learning dan Discovery Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar Anggelina, Putri; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.4164

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan model Discovery Learning (DL) ditinjau dari pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA kelas 5 SD khususnya tentang organ gerak hewan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental, atau eksperimen semu, menggunakan Counterbalanced Design. Penelitian dilaksanakan di SDN Ledok 01 dengan subjek sejumlah 20 dan SDN Ledok 05 dengan subjek sejumlah 24. Setiap kelas diberi perlakuan melalui kedua model sekaligus yang keduanya sebagai kelas eksperimen sekaligus sebagai kelas kontrol (saling kontrol). Berdasarkan hasil post tes dari kedua model, diperoleh hasil uji hipotesisis melalui uji T dengan dua ekor (2-tailed) bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa kedua model berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA. Pada eksperimen 1, model PBL capaian nilai rerata kelas sebesar 8.37, sedangkan DL sebesar 5.75. Dari data ini, terbukti capaian nilai PBL lebih tinggi daripada DL, yakni selisih 2.62. Untuk eksperimen 2, rerata PBL adalah 8.15, sedangkan DL sebesar 5.45. Data ini juga membuktikan bahwa capaian nilai PBL lebih tinggi daripada DL, yakni dengan selisih 2.7. Jadi dapat disimpulkan bahwa model PBL lebih efektif dibandingkan model DL.
Pengembangan Media Filter Instagram Berbasis Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran IPA untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Susetya, Blasius Eka Febrian; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.4228

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan untuk mengetahui hasil kelayakan produk media filter Instagram ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Penelitian ini memfokuskan pada materi perkembangbiakan tumbuhan kelas VI SD. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi, angket, pretest dan post test. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development dengan desain prosedur pengembangan Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sukmadinata. Desain pengembangan dan penelitian yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluate). Kevalidan media pembelajaran filter instagram dari ahli media sebesar 80% dengan kategori “Sangat Tinggi” dan hasil dari ahli materi sebesar 76% dengan kategori “Tinggi”. Keefektifan penggunaan media pembelajaran filterIinstagram ditunjukkan dengan hasil angket respon siswa sebesar 93% dengan kategori “Sangat Tinggi” dan hasil angket respon guru sebesar 91% dengan kategori “Sangat Tinggi”. Hasil belajar pada siswa terdapat peningkatan dari 63,67 menjadi 82,33. Dari hasil data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran efektif digunakan dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD pada muatan pembelajaran IPA.
Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter PPK Aspek Kemandirian Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa SD Kelas 4 Lestari, Nia Fuji; Harjono, Nyoto
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v9i1.33379

Abstract

Kesulitan yang dihadapi guru saat ini adalah mengukur keberhasilan pembelajaran karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen penilaian karakter PPK aspek kemandirian menggunakan Skala Likert pada pembelajaran tematik terpadu siswa SD kelas 4 yang layak untuk digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian Research & Development dengan model pengembangan ADDIE. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan angket. Jenis data yang digunakan merupakan data primer berupa data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket.  Produk diujikan secara terbatas kepada 15 siswa kelas 4 yang berasal dari 3 sekolah berbeda. Data diolah menggunakan IBM SPSS 25 for Windows. Dari hasil uji terbatas diperoleh validitas dari 40 butir pernyataan yang diuji cobakan, 6 (15%) butir pernyataan memiliki tingkat validitas sangat tinggi, 25 (62,5%) katagori validitas tinggi, 6 (15%) katagori validitas cukup, 3 (7,5%) katagori validitas rendah, dan memiliki rata-rata rhitung sebesar 0,667 ≥ 0,20 maka instrumen dinyatakan valid. Reliabilitas instrumen memiliki alpha cronbach’s (α) sebesar 0.965 dengan kriteria sangat reliabel. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian karakter PPK aspek kemandirian pada pembelajaran tematik terpadu SD kelas 4 layak untuk digunakan. Implikasi penelitian ini yaitu instrumen yang dikembangkan dapat digunakan oleh guru untuk mengukur pembelajaran karakter.
Model Kooperatif Teams Games Tournament dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa SD Saputra, Rizal Yusuf; Harjono, Nyoto
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i1.6811

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada topik harmoni dalam ekosistem kelas V SD Negeri Randuacir 03 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK) yang dilakukan dengan dua siklus dan setiap siklus dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan nontes yaitu tes akhir pembelajaran, intrumen observasi keaktifan belajar dan lembar observasi aktivitas guru. Soal akhir pembelajaran telah di uji validitas dengan nilai signifikansi < 0,05 dan uji reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha 0,780 berkategori reliabel. Hasil penelitian didapatkan hasil 1) Model Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan aktivitas guru. Presentase aktivitas guru pada pra siklus, siklus I, dan siklus II sebesar 55%, 68,33% dan 86,67%, sedangkan keaktifan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II sebesar 52,21%, 63,20% dan 84,87%. 2) Model Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatan hasil belajar dengan presentase 57,38% dari pra siklus ke siklus 1 dan presentase 88,24% pada siklus I ke siklus II. Simpulan dari hasil penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPA kelas V.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MUATAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SD Walfajri, Ridha Unnafi; Harjono, Nyoto
Jurnal Basicedu Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i1.72

Abstract

Berdasarkan kegiatan observasi pada kelas 5 SD, hasil belajar tematik muatan IPA  masih rendah. Belum tercapainya hasil yang memuaskan ini disebabkan oleh faktor ketidakaktifan siswa dalam  mengikuti pembelajaran. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar muatan IPA kelas 5.  Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes (observasi). Teknik analisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Peningkatan berpikir kritis siswa dapat dilihat melalui kategori cukup kritis dari prasiklus 9%, meningkat pada siklus I 36%, pada siklus II meningkat menjadi 41%. Kategori kritis pada prasiklus 0% kemudian pad `a siklus I terdapat 18% dan siklus II meningkat menjadi 36%, kategori sangat kritis pada pra siklus 0% kemudian  meningkat  pada siklus I  menjadi 5%, kemudian pada siklus II meningkat kembali menjadi 9%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar  menunjukkan bahwa pada prasiklus tingkat ketuntasan siswa sebesar 9%, untuk siklus I tingkat ketuntasan sebesar 73%, dan siklus II tingkat ketuntasan sebesar 86%.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar