p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Jamalam Lumbanraja
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPIRASI DAN BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) TANAH AKIBAT SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) MUSIM TANAM KE-8 Nuki Aisah; Septi Nurul Aini; Dermiyati Dermiyati; M. A. Syamsul Arif; Astriana Rahmi Setiawati; Dedy Prasetyo; Jamalam Lumbanraja
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8930

Abstract

Produksi kacang hijau di provinsi Lampung mengalami penurunan. Penurunan produksi kacang hijau ini disebabkan karena tingkat kesuburan tanah yang rendah. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yang rendah dilakukan dengan pengolahan tanah dan pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap respirasi dan biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (2×2) dengan 4 kelompok. Faktor pertama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T1 = olah tanah minimum, dan T2 = olah tanah intensif. Faktor kedua dalam penelitian ini adalah pemupukan (P) yaitu P0 = tanpa pemupukan dan P1 = Pemupukan kotoran ayam 1.000 kg ha-1 + NPK majemuk (16:16:16) 200 kg ha-1. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali pengamatan yaitu 0, 7, 30, dan 60 HST (hari setelah tanam). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan additivitasnya diuji dengan Uji Tukey. Data diuji lanjut menggunakan uji BNT taraf 5 %. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendukung dan variabel utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum  pada pengamatan 7 dan 30 HST. Begitu juga biomassa C-mik tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum pada pengamatan 30 dan 60 HST.  Perlakuan pemupukan tidak berpengaruh terhadap peningkatan respirasi tanah dan biomassa C-mik. Interaksi perlakuan olah tanah intensif + tanpa pemupukan berpengaruh nyata dalam meningatkan biomassa C-mik pada pengamatan 7 HST. Terdapat korelasi positif antara C-organik dengan respirasi tanah pada pengamatan 30 HST dan pH tanah dengan biomassa C-mik tanah pada pengamatan 0 HST. 
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) MUSIM KE-5 Thesya Pratiwi; Sri Yusnaini; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7519

Abstract

Kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan petani saat ini kurang memperhatikan keberlanjutannya, sehingga banyak lahan yang terdegradasi.  Pengolahan tanah secara berlebih dapat menyebabkan struktur tanah berubah dan kandungan bahan organik menurun.  Untuk itu perlu dilakukan perbaikan lahan dengan menerapkan sistem pengolahan tanah konservasi diantaranya olah tanah minimum (OTM) dan tanpa olah tanah (TOT).  Penelitian ini bertujuan untuk 1) mempelajari pengaruh penerapan sistem olah tanah terhadap populasi dan biomassa cacing tanah, 2) mempelajari pengaruh pemupukan terhadap populasi dan bimassa cacing tanah 3) mempelajari pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan terhadap populasi dan biomassa cacing tanah.  Perlakuan yang diterapkan terdiri dari 2 faktor yaitu sistem olah tanah (T) dan pemupukan (P).  Sistem olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif (T1).  Sedangkan aplikasi pupuk terdiri dari tanpa pupuk (P0), dengan pupuk (P1).Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan April 2020 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 hari setelah tanam (HST) dan 90 HST di kedalaman 0-10 cm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap total biomassa cacing tanah pada 40 HST dan 90 HST.  Terdapat korelasi positif antara kadar air tanah dengan populasi cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan 90 HST.  Sedangkan C-organik berkorelasi nyata dengan populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST.