p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Septi Nurul Aini
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPIRASI DAN BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) TANAH AKIBAT SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) MUSIM TANAM KE-8 Nuki Aisah; Septi Nurul Aini; Dermiyati Dermiyati; M. A. Syamsul Arif; Astriana Rahmi Setiawati; Dedy Prasetyo; Jamalam Lumbanraja
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8930

Abstract

Produksi kacang hijau di provinsi Lampung mengalami penurunan. Penurunan produksi kacang hijau ini disebabkan karena tingkat kesuburan tanah yang rendah. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yang rendah dilakukan dengan pengolahan tanah dan pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap respirasi dan biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (2×2) dengan 4 kelompok. Faktor pertama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T1 = olah tanah minimum, dan T2 = olah tanah intensif. Faktor kedua dalam penelitian ini adalah pemupukan (P) yaitu P0 = tanpa pemupukan dan P1 = Pemupukan kotoran ayam 1.000 kg ha-1 + NPK majemuk (16:16:16) 200 kg ha-1. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali pengamatan yaitu 0, 7, 30, dan 60 HST (hari setelah tanam). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan additivitasnya diuji dengan Uji Tukey. Data diuji lanjut menggunakan uji BNT taraf 5 %. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendukung dan variabel utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum  pada pengamatan 7 dan 30 HST. Begitu juga biomassa C-mik tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum pada pengamatan 30 dan 60 HST.  Perlakuan pemupukan tidak berpengaruh terhadap peningkatan respirasi tanah dan biomassa C-mik. Interaksi perlakuan olah tanah intensif + tanpa pemupukan berpengaruh nyata dalam meningatkan biomassa C-mik pada pengamatan 7 HST. Terdapat korelasi positif antara C-organik dengan respirasi tanah pada pengamatan 30 HST dan pH tanah dengan biomassa C-mik tanah pada pengamatan 0 HST. 
PERTUMBUHAN SPATIFILUM (Spathiphyllum wallisii) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS PUPUK NPK DAN PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL Salma Wijayanti; Rugayah Rugayah; Septi Nurul Aini; Agus Karyanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.9136

Abstract

Tanaman spatifilum merupakan salah satu tanaman hias indoor yang tampak elegan karena memiliki bunga putih bersih yang kontras dengan daun hijau tua dan dapat menyerap polutan dalam ruangan.  Nilai keindahan tanaman ini menjadi sorotan konsumen sehingga perlu diupayakan, salah satunya dengan pemberian paklobutrazol dan pemberian pupuk NPK. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan pemberian paklobutrazol terhadap pertumbuhan spatifilum.  Penelitian ini dilaksanakan pada September 2021 hingga Januari 2022 di Rumah Kaca Hortikultura Lantai 4, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Perlakuan diterapkan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial 3 x 2 dengan tiga ulangan.  Faktor pertama yaitu dosis pupuk NPK 0 g pot-1 (N0), 6 g pot-1 (N1), dan 12 g pot-1 (N2).  Faktor kedua tanpa paklobutrazol (P0) dan pemberian paklobutrazol 400 ppm (P1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dosis 6 g pot-1 dan 12 g pot-1 pada tanaman spatifilum mampu meningkatkan tingkat kehijauan daun, penambahan jumlah daun, dan penambahan tinggi tanaman yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa pupuk NPK.  Tanaman spatifilum yang diberi pupuk NPK dosis 12 g pot-1 tanpa paklobutrazol cenderung menghasilkan jumlah bunga terbanyak, tetapi jika diberi pupuk NPK dosis 6 g pot-1 maka perlu pemberian paklobutrazol untuk memacu pembungaan.  Pemberian paklobutrazol pada tanaman spatifilum lebih tinggi sebesar 1,29 unit dibandingkan dengan tanpa paklobutrazol dan efektif dalam menekan penambahan tinggi tanaman spatifilum.  Kedua perlakuan tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi.