p-Index From 2020 - 2025
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Dermiyati Dermiyati
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RESPIRASI DAN BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) TANAH AKIBAT SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) MUSIM TANAM KE-8 Nuki Aisah; Septi Nurul Aini; Dermiyati Dermiyati; M. A. Syamsul Arif; Astriana Rahmi Setiawati; Dedy Prasetyo; Jamalam Lumbanraja
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8930

Abstract

Produksi kacang hijau di provinsi Lampung mengalami penurunan. Penurunan produksi kacang hijau ini disebabkan karena tingkat kesuburan tanah yang rendah. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yang rendah dilakukan dengan pengolahan tanah dan pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap respirasi dan biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (2×2) dengan 4 kelompok. Faktor pertama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T1 = olah tanah minimum, dan T2 = olah tanah intensif. Faktor kedua dalam penelitian ini adalah pemupukan (P) yaitu P0 = tanpa pemupukan dan P1 = Pemupukan kotoran ayam 1.000 kg ha-1 + NPK majemuk (16:16:16) 200 kg ha-1. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali pengamatan yaitu 0, 7, 30, dan 60 HST (hari setelah tanam). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan additivitasnya diuji dengan Uji Tukey. Data diuji lanjut menggunakan uji BNT taraf 5 %. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendukung dan variabel utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum  pada pengamatan 7 dan 30 HST. Begitu juga biomassa C-mik tanah lebih tinggi pada perlakuan olah tanah intensif daripada perlakuan olah tanah minimum pada pengamatan 30 dan 60 HST.  Perlakuan pemupukan tidak berpengaruh terhadap peningkatan respirasi tanah dan biomassa C-mik. Interaksi perlakuan olah tanah intensif + tanpa pemupukan berpengaruh nyata dalam meningatkan biomassa C-mik pada pengamatan 7 HST. Terdapat korelasi positif antara C-organik dengan respirasi tanah pada pengamatan 30 HST dan pH tanah dengan biomassa C-mik tanah pada pengamatan 0 HST. 
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUK ANORGANIK, DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOLS TAMAN BOGO YANG DITANAMI JAGUNG MANIS (Zea mays [L.] Saccharata Sturt) Siti Bherliana Maharani Setiawati; Dermiyati Dermiyati; Mas Achmad Syamsul Arif; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik, dan kombinasinya terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah selama pertumbuhan jagung manis.  Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Taman Bogo, Lampung Timur pada bulan April sampai dengan Juli 2016.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 11 perlakuan kombinasi dan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-mik tanah pada semua perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos plus dan pupuk anorganik nyata lebih tinggi 25,45% dibandingkan dengan perlakuan pupuk tunggal Organonitrofos plus maupun pupuk tunggal anorganik pada pengamatan 15 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan pupuk tunggal Organonitrofos plus, anorganik, maupun kombinasinya sangat nyata lebih tinggi 60,61% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk (kontrol)pada pengamatan 30 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan pupuk Organonitrofos plus 100% + anorganik 100% (P6) nyata lebih tinggi 32,48% dibandingkan dengan perlakuan berbagai kombinasi dosis pupuk Organonitrofos plus + anorganik 50% dan 75%  (P7, P8, P9, P10) pada pengamatan 30 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos plus 50% + anorganik 50% (P10) nyata lebih tinggi 40,16% dibandingkan dengan.berbagai kombinasi dosis pupuk Organonitrofos plus + anorganik 75% (P7, P8, P9) pada pengamatan 30 HST.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN KOMPOS TERHADAP POPULASI DAN KERAGAMAN MESOFAUNA TANAH PADA PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Yudi Aripfandi; Dermiyati Dermiyati; Ainin Niswati; Mas Achmad Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8938

Abstract

Tanah dengan kesuburan yang rendah seperti tanah Ultisol kurang baik dijadikan sebagai media tanam bawang merah. Kesuburan tanah Ultisol dapat ditimgkatkan melalui pemupukan dan penambahan bahan organik agar unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian kompos, dan pupuk organik cair (POC) terhadap populasi dan keanekaragaman mesofauna tanah pada pertanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Rancangan penelitian ini adalah RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu pemberian 3 jenis POC diantaranya (P1) bonggol pisang, (P2) rimpang nanas, (P3) tandan kosong kelapa sawit. Faktor kedua pemberian kompos yang terdiri dari (K0) tanpa kompos, (K1) kompos padat, (K2) ekstrak kompos. Homogenitas ragam diuji menggunakan uji Barlett, sedangkan uji aditivitas data dengan Uji Tukey. Data dianalisis dengan sidik ragam. Perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 0,5%. Hasil analisis ragam perlakuan POC dan kompos tidak berpengaruh nyata terhadap populasi mesofauna tanah kecuali pada pengamatan 20 HST dan 35 HST. Perlakuan kompos padat nyata meningkatkan populasi mesofauna tanah dibandingkan dengan perlakuan tanpa kompos. Namun populasi mesofauna tanah pada perlakuan kompos padat tidak berbeda lebih tinggi dengan perlakuan ekstrak kompos, dan perlakuan ekstrak kompos tidak berbeda lebih tinggi dengan perlakuan tanpa kompos selama tanam bawang merah pada 20 dan 35 HST.
APLIKASI BIOCHAR DAN PUPUK P TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN P PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt.) DI TANAH ULTISOL Sonya Soraya Putriani; Sri Yusnaini; Liska Mutiara Septiana; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.6447

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata sturt.) merupakan komoditi yang banyak dimanfaatkan dalam bidang pangan sehingga produksinya perlu  ditingkatkan, namun peningkatan produksi terkendala karena sebagian besar lahan penanaman jagung manis merupakan tanah ultisol. Tanah ultisol merupakan tanah masam yang miskin unsur hara, sehingga untuk meningkatkan produktivitas tanah ultisol perlu dilakukan rehabilitasi tanah dan pemupukan. Rehabilitasi tanah dengan memanfaatkan biochar diharapkan dapat memperbaiki kualitas tanah sehingga pemupukan yang dilakukan dapat lebih efisien dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian berbagai jenis biochar dan pemupukan P serta interksinya terhadap ketersediaan dan serapan P pada tanaman jagung manis. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Natar dari bulan Januari-Juni 2021 serta analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian berbagai jenis biochar (B) terdiri dari  (B0) Tanpa biochar, (B1) Biochar sekam padi, (B2) Biochar tongkol jagung dan (B3) Biochar batang singkong dan faktor kedua adalah pemupukan fosfat (P) yaitu (P0) Tanpa pupuk P dan (P1) Dengan pupuk P.  Data dianalisis statistik menggunakan analisis ragam yang sebelumnya telah diuji homogenistas ragamnya dengan uji Bartlet dan aditivitasnya dengan uji Tukey serta Uji BNT pada taraf nyata 5% dan 1% untuk melihat perbedaan nilai tengah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar tongkol jagung mampu meningkatkan ketersediaan P dalam tanah.   Pemupukan P mampu meningkatkan ketersediaan P, serapan P berangkasan dan  akar, bobot kering berangkasan dan akar, pH tanah, tinggi dan produksi tanaman. Interaksi pemberian biochar tongkol jagung dan pemupukan P mampu meningkatkan serapan P pada akar tanaman jagung manis. Terdapat korelasi positif antara pH dengan P-tersedia, serapan P, bobot kering, tinggi  dan produksi tanaman, juga terdapat korelasi positif antara C-Organik dengan P-Tersedia, serapan P dengan bobot kering brangkasan,  serta serapan P akar dengan bobot kering akar dan produksi jagung manis.
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) MUSIM KE-5 Thesya Pratiwi; Sri Yusnaini; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7519

Abstract

Kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan petani saat ini kurang memperhatikan keberlanjutannya, sehingga banyak lahan yang terdegradasi.  Pengolahan tanah secara berlebih dapat menyebabkan struktur tanah berubah dan kandungan bahan organik menurun.  Untuk itu perlu dilakukan perbaikan lahan dengan menerapkan sistem pengolahan tanah konservasi diantaranya olah tanah minimum (OTM) dan tanpa olah tanah (TOT).  Penelitian ini bertujuan untuk 1) mempelajari pengaruh penerapan sistem olah tanah terhadap populasi dan biomassa cacing tanah, 2) mempelajari pengaruh pemupukan terhadap populasi dan bimassa cacing tanah 3) mempelajari pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan terhadap populasi dan biomassa cacing tanah.  Perlakuan yang diterapkan terdiri dari 2 faktor yaitu sistem olah tanah (T) dan pemupukan (P).  Sistem olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif (T1).  Sedangkan aplikasi pupuk terdiri dari tanpa pupuk (P0), dengan pupuk (P1).Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan April 2020 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 hari setelah tanam (HST) dan 90 HST di kedalaman 0-10 cm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap total biomassa cacing tanah pada 40 HST dan 90 HST.  Terdapat korelasi positif antara kadar air tanah dengan populasi cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan 90 HST.  Sedangkan C-organik berkorelasi nyata dengan populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST.