Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN LEVEL OF INQUIRY BERBANTU MEDIA LIVEWORKSHEET Fadella Syifa Andini; Sumiyati Sa'adah; Iwan Ridwan Yusuf
Gunung Djati Conference Series Vol. 30 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-4 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Respon siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru merupakan salah satu hal yang mendasar sebagai penunjang keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis respon siswa terhadap model pembelajaran level of inquiry berbantu media liveworksheet pada materi perubahan lingkungan sebagai metode dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif, dimana sampel dipilih melalui teknik purposive sampling yang terdiri dari 34 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran memperoleh skor persentase rata-rata keseluruhan sebesar 85,73% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat respon positif dari penggunaan model pembelajaran level of inquiry berbantu media liveworksheet pada materi perubahan lingkungan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA Fanisa Nadia Nursyahdila; Milla Listiawati; Iwan Ridwan Yusuf
Gunung Djati Conference Series Vol. 30 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-4 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Pembelajaran Everyone is a Teacher Here (ETH) yang menerapkan pembelajaran biologi dengan pengalaman bisa digunakan untuk keterampilan proses sains yang juga memiliki indikator yang selaras. Keterampilan Proses Sains terbagi menjadi KPS tingkat dasar dan KPS tingkat terintegrasi. KPS dasar terdiri dari beberapa indikator yakni, mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan. Keterampilan Proses Sains merupakan salah satu keterampilan yang perlu dimiliki untuk menerapkan sebuah kebiasaan atau habits pada siswa sehingga membentuk keterampilan untuk mampu menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain KPS, Model Pembelajaran ETH dapat digunakan untuk melihat sikap ilmiah siswa yang juga memiliki indikator serupa dengan KPS Dasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Everyone is a Teacher Here (ETH) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa. Adapun Metode yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Observasi, tes, dan angket sikap ilmiah. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh t hitung 7,322 > t tabel 1,673 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran Everyone is a Teacher Here (ETH) terhadap Keterampilan Proses Sains. Selain itu, skor sikap ilmiah menunjukkan rata-rata 82,65 termasuk dalam kategori Cukup.
PENGARUH PjBL BERBANTU EDPUZZLE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM IMUN Annisa Fujianti; Iwan Ridwan Yusuf; Tuti Kurniati
Gunung Djati Conference Series Vol. 30 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-4 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project Based Learning (PjBL) diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar dan memberikan penngalaman pembelajaran dalam bentuk proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran PjBL berbantu Edpuzzle terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem imun. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan desain nonequivalent control group desain menggunakan dua kelas yaitu XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan subjek penelitian sebanyak 72 siswa. Hasil penelitian menunjukkan data hasil belajar kelas eksperimen dengan model pembelajaran PjBL dengan nilai rata-rata pretest 66,94 dan nilai rata-rata posttest 84,58, sedangkan data hasil belajar kelas yang menggunakan model Discovery Learning dengan pendekatan 5M nilai rata-rata pretest 43,88 dan nilai rata-rata posttest 71,25. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model PjBL berbantu Edpuzzle 0,50, sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model Discovery Learning dengan pendekatan 5M 0,45. Maka dapat disimpulkan bahwa model PjBL berbantu Edpuzzle berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem imun dengan taraf signifikasi 0,000 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima.
RESPON SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN THREE LEVEL INQUIRY PADA MATERI EKOSISTEM Elsa Selia; Sumiyati Sa'adah; Iwan Ridwan Yusuf
Gunung Djati Conference Series Vol. 30 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-4 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk inovasi pembelajaran dari pentingnya salah satu keterampilan yakni penguasaan konsep pada pembelajaran biologi yang sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi pada alam dan teknologi yang semakin kompleks dalam kehidupan modern. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis respon siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran three level inquiry pada materi ekosistem. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling dengan populasi penelitian siswa kelas X yaitu kelas X-E yang berjumlah 26 siswa, sampel yang digunakan adalah kelas X-E. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni lembar angket. Respon siswa terhadap proses pembelajaran model three level inquiry memberikan respon positif, diperoleh rata-rata persentase keseluruhan adalah 82%, rata-rata persentase pertemuan I 77%, pertemuan II 85% dan pertemuan III 85% dan rata-rata persentase aspek sintaks observasi 85%, manipulasi 85%, generalisasi 85%, verifikasi 82% dan aplikasi 76%. Respon siswa setelah pembelajaran menggunakan model three level inquiry menujukukkan interpretasi sangat baik terhadap proses pembelajaran pada materi ekosistem.
Penerapan Model Pembelajaran STEM dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Sistem Pernafasan Fitri Khoirunnisa; Gina Tsania; Indah Permatasari Putri; Iwan Ridwan Yusuf
Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/arjuna.v3i1.1523

Abstract

Attractive teaching methods and materials in the 21st century are very necessary to increase students' active role and interest in learning. One approach that has been integrated is the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) learning model. This research aims to analyze the effectiveness of implementing a STEM learning model based on Project-Based Learning (PjBL) in increasing students' understanding of the human respiratory system. The research method used was experimental, with practicum related to the dangers of smoking as part of the learning implementation. The research subjects involved 23 grade 8 students at SMP Muhammadiyah 10 Bandung. The experimental class was given PjBL-based STEM learning with an interactive practicum approach. The research results showed a significant increase in understanding in the experimental class based on pretest and posttest analysis using statistical tests. This research reveals that this approach is effective in increasing student engagement, facilitating holistic understanding of concepts, and motivating students to think critically about the negative impacts of smoking on the respiratory system. Hands-on experimental activities also strengthen the connection between theory and practice. Thus, the application of the PjBL-based STEM learning model through practicum on the dangers of smoking has proven to be effective in increasing students' understanding of the respiratory system. This research recommends using a similar model in the curriculum to optimize student learning outcomes, especially in the field of science.
Keterkaitan Keterampilan Argumentasi Ilmiah dan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran VAK pada Materi Sel Maya Kharisma; Milla Listiawati; Iwan Ridwan Yusuf
Jurnal Pendidikan Kimia, Fisika dan Biologi Vol. 1 No. 3 (2025): Mei : Jurnal Pendidikan Kimia, Fisika dan Biologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jupenkifb.v1i3.249

Abstract

Scientific argumentation skills are high-level thinking skills that are very important for students to have in the learning process, especially in 21st century education that shapes students to argue and shape students into individuals who are able to think critically. However, based on the results of observations, students are still not active in conveying their arguments and critical thinking. The purpose of this study is to analyze the relationship between scientific argumentation skills and critical thinking skills through the VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) learning model on cell material. The method used in this study is the correlational method with an ex post facto research design using 1 experimental class with a research sample of 30 students. The instruments used are 15 essay questions for both scientific argumentation skills and critical thinking skills. Data analysis was carried out using Microsoft Excel and data analysis techniques using the t-test. The results of the analysis through the posttest on students' scientific argumentation skills are in the form of an average value of 47.5, while the average value of critical thinking skills is 47.6, with the results of the t-test being 2.08> 1.69, which means that tcount> ttable, namely H0 is rejected. The results of the hypothesis test show a significant relationship between scientific argumentation skills and critical thinking skills using the VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) learning model on cell material.